Ceklek
Pintu kamar terbuka, Misha masuk dan dia terkejut melihat Farzana duduk dan memandang ke arah dirinya.
"Kau belum tidur?" tanya Misha
"Aku sedari tadi memejamkan mataku hanya saja tidak bisa untuk tidur nyenyak karena dirimu belum kembali"
Mendengar perkataan dari Farzana membuat senyuman tulus terpatri di wajah Misha.
"Begitu rupanya. Karena saat ini gue sudah kembali kau tidurlah, gue ingin membersihkan badan dulu setelah itu gue bakal nyusul kalian ke alam mimpi" ucap Misha dan membuat Farzana terkekeh.
"Baiklah tapi kau janji akan menyusul ya" ucap Farzana dan membuat Misha tergelak.
Farzana kembali merebahkan tubuhnya dan Misha masuk ke dalam kamar mandi. Setelah beberapa saat Misha keluar dengan sebuah handuk ditangannya untuk mengusap wajahnya.
Misha memandang wajah Farzana dan bergumam " Terimakasih Tuhan, Kau masih mengijinkan Farzana bersamaku meskipun jiwanya harus orang lain".
Setelah Misha menaruh handuknya dirinya pun ikut merebahkan tubuhnya di samping Alya.
*
*
*
*
*
"Apa Bos yang melakukan hal ini?" tanya seorang pria pada temannya.
"Entahlah, mungkin saja Bos gabut" jawab temannya itu
"Hah, punya Bos gini amat. Masa gabut bunuh orang" ucap satunya lagi.
"Atau mungkin saja dia mengganggu Bos lagi santai" ucap yang lain.
"Gak usah banyak ngomong, cepet kelarin biar kita semua cepet balik ke penginapan" ucap seseorang yang dilihat sepertinya sebagai ketua dari sekelompok orang-orang tersebut.
"Eh, yang satu ini masih hidup dia cuman pingsan mau diapain?" tanya salah satu dari mereka.
"Bereskan semua tanpa meninggalkan jejak ataupun saksi" ucap seseorang yang diyakini ketua dari mereka dan di angguki oleh yang lain.
*
*
*
*
*
Ceklek
"Dari mana lu?" tanya Abian saat melihat William masuk ke dalam ruangan.
"Dari luar cari angin" jawab William sembari menuju ruang ganti.
"Dari mana dia?" tanya Alden yang baru tiba dari arah dapur dengan membawa segelas susu coklat hangat di tangannya.
"Cari angin katanya" jawab Abian.
Alden duduk di sofa sebelah Abian dan menaruh gelasnya.
"Oh ya Al, lu udah suruh Aidan cari siapa wanita tadi kan?" tanya Abian.
"Hem, sudah. Tunggu aja besok, memang udah gak sabar banget ya pengen kencan sama wanita itu?" tanya Alden
"Bukan gitu, tapi untuk pertama kalinya gua di bilang jelek sama wanita dan itu menjatuhkan harga diri gua" jelas Abian.
"Setelah lu tau siapa dia, terus hal apa yang akan lu lakuin?" tanya Alden.
"Gua bakal menaklukin itu cewek sampai klepek-klepek sama gua, terus gua tinggalin dia" jawab Abian pongah.
"yakin lu bakalan bisa naklukin itu cewek?" tanya Alden
"Kita lihat aja nanti itu cewek bakalan nangis-nangis minta jadian sama gua" jawab Abian lagi.
William keluar dari ruang ganti dengan pakaian santainya.
"Bahas apa kalian?" tanya William
"biasa Will kadal lagi cari mangsa" ucap Alden William tersenyum sedangkan Abian merotasi bola matanya dengan malas.
"Sesekali seriuslah bi Jangan cuma bisa mainin cewek kalau lu nggak mau kena karmanya sendiri" ucap William bijak.
"Hidup cuma sekali bro jalani dengan bahagia aja jangan terlalu datar lah lu juga sibuk mulu sama pasien-pasien lu kapan lu bisa jalan sama cewek?" ucap Abian
"Kalau saatnya tiba, gua nggak cuman kencan lagi tapi gua langsung married" jawab William
"Bahasa lu tinggi bro" ucap Abian
Sedangkan Alden yang mendengar obrolan kedua sahabatnya itu hanya bisa terkekeh.
"Ini juga anak satu kapan lu mau jalan sama cewek? mau jomblo seumur hidup lo bro?" tanya Abian
Alden tersenyum dan menjawab "jodoh gue masih di jalan tunggu aja kalau dia udah datang langsung gua nikahin"
"Eh buset punya dua sahabat terkenal jomblo meskipun tampan nggak pengen punya pacar langsung pengen punya bini ya" ucapan Abian
Sedangkan Alden dan William hanya tertawa mendengar ucapan dari sahabat mereka itu.
"Udah malam mending tidur semua kuy" ajak Alden yang sudah selesai menghabiskan segelas susu coklat hangatnya
Dan kedua sahabatnya pun menganggukkan kepala mereka.
*
*
*
*
Pagi hari tapi tak cerah dikarenakan matahari tak nampak karena hujan mengguyur kota B.
Ceklek
"Yuk bangun, udah jam segini belum bangun aja" ucap Farzana sembari menarik selimut yang menutupi tubuh Misha juga Alya.
"Ngantuk Zan" ucap Misha dengan kedua matanya yang masih setia terpejam.
Sedangkan Alya tidak terbangun sama sekali.
"Ya Tuhan, kalian berdua susah banget di bangunin" keluh Farzana.
"Hari ini libur Zan, dah biasa bangun siang" mendengar ucapan dari Misha membuat Farzana melotot
"Haishh, meski libur kalian harus tetap bangun pagi karena kalian gak boleh melewatkan sarapan hayuk" Farzana menarik kaki Misha dan brukk, bukan gadis tomboi itu yang terjatuh tetapi Farzana lah yang mendarat di atas lantai.
"Huwaaa sakit" ucap Farzana sembari mengusap bokongnya
Misha langsung melek setelah mendengar suara benda terjatuh.
"Lu ngapain Zan?" tanya Misha
"Kesandung pas narik kaki kamu tadi" jawab Farzana
Misha mendengus dan berdiri berlalu pergi ke kamar mandi.
Farzana melongo melihat Misha pergi kemudian mendekati Alya dan menjepit kedua lubang hidungnya Alya sembari terkekeh berharap gadis itu bangun dan berhasil Alya bangun
"Hah hah, kamu ngapain Nona, jadi menjepit hidung saya, berharap saya tiada?" Alya kesal karena dirinya masih susah bernafas.
"Kamu susah banget di bangunin, sono mandi habis tu sarapan" ucap Farzana berlalu pergi dari sana.
Setelah beberapa waktu Farzana Misha juga Alya sudah berada di meja makan.
"Apa rencana kamu setelah ini Mis?" tanya Farzana
"Yang pasti gue bakal ngancurin cowok brengsek itu tapi sebelum itu buat hubungan cowok itu dan selingkuhannya rusak" jawab sarkas Misha.
Farzana hanya bisa melongo sedangkan Alya hanya biasa saja mendengar ucapan dari bosnya itu
Tililililit...
Ponsel dari Misha berdering.
"Halo" sapa Misha.
"....."
"Kapan?"
"....."
"Baiklah, tanks informasinya"
Bip
Misha mematikan sambungan telepon tersebut.
"Siapa?" tanya Farzana penasaran
"Besok Davina bakal berangkat kesini" jawab Misha
"Hah, ngapain?" tanya Farzana.
"Dia di kontrak jadi model salah satu perusahaan di kota ini" jawab Misha lagi.
"Cewek kayak gitu jadi model, cakepan Aku kemana-mana lah" celetuk Alya.
Farzana dan Misha memandang ke arah Alya. Sebuah seringai muncul di wajah Misha dan membuat Alya bergidik ngeri.
"Kamu mikirin apa Bos?" tanya Alya.
"Cari tau perusahaan mana yang mengontrak anak monyet itu" mendengar ucapan dari Misha membuat Alya yang sedang minum menyemburkan airnya kembali.
"Bos, kira-kira napa kasih nama orang" ucap Alya sembari membersihkan mulutnya dengan tissue.
"Buat apa Mis, kamu mau tau perusahaan yang ngontrak Davina?" tanya Farzana.
"Mari kita bermain sekaligus" seringai kembali muncul di wajah gadis tomboi itu.
...🍃🍃🍃...
Jangan lupa untuk dukung karya receh Aya ini dengan cara like komen tambah favorit juga rate bintang lima jangan lupa muehehe.
Atas dukungan kakak semua ay ucapkan terima kasih banyak 😚😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:
ini seharusnya percakapan istri ke suaminya 🤭
2025-01-30
0
💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:
seringai nya misha ini menakutkan
2025-01-30
0
💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:
pede habis
2025-01-30
0