Pertemuan Dengan Sahabat

Kembali ke masa sekarang

Saat kakiku melangkah mendekati mobil mataku tanpa sengaja melihat Farzana sedang duduk di bangku taman rumah dengan sebuah buku di tangan kanannya.

"Tumben sekali dia duduk di taman, biasanya dia lebih suka duduk di gazebo dekat danau" gumam Arzan di dalam hati melihat Farzana tidak seperti biasanya.

"Nona, ini kopi juga biskuitnya" ucap bi Minah yang baru datang.

Semakin heran lah Arzan mendengar perkataan dari asisten rumah tangganya itu.

"Nona? Kopi? Biskuit?" tiga kata yang membuat pria yang sedang menunggu kekasihnya itu berpikir.

"Sejak kapan Farzana di panggil Nona? Kopi, sejak kapan dia meminumnya? dan biskuit, setahuku gadis itu menyukai cake" pertanyaan demi pertanyaan muncul di benak lelaki itu.

"Sayang" sapaan lembut dari kekasihnya membuyarkan lamunannya.

"Hem, sudah siap?" tanya Arzan.

"Sudah, gimana cantik gak?" tanya Davina.

"Apapun yang kamu kenakan, akan selalu terlihat cantik sayang" jawaban dari Arzan membuat Davina mendaratkan kecupan di bibir kekasihnya itu.

Tanpa sengaja Farzana yang sedang ingin menyesap kopinya memandang ke arah dimana dua sejoli itu sedang bermesraan.

"Haihh, kalau mau perang bibir kenapa gak di kamar aja sih, harus gitu di luar apa sekiranya Aku melihat gitu, dih penting banget deh" ucap Farzana sedikit risih melihat hal barusan. Belum sempat cangkir kopi sampai di bibirnya sebuah teriakan mengagetkan Farzana juga Arzan serta kekasihnya itu.

"WOY ARSYILA ROOMESA FARZANA" teriak seorang perempuan di luar pagar.

Farzana yang kaget dengan teriakan serta panggilan namanya itu mengelus dadanya.

"Astaga, siapa itu? Apa Nyonya Zana punya hutang" pikiran Keisha berkelana kesana kemari.

Arzan dan kekasihnya tidak menghiraukan akan hal itu. Mereka berdua masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobil menuju ke arah gerbang.

Satpam rumah berlari dari pos menuju gerbang karena melihat mobil sang majikan ingin pergi

kerrrrrt (anggap suara gerbang rumah di dorong)

Setelah selesai membukakan gerbang, satpam bername tag Udin tersebut memberi hormat ke arah majikannya itu.

Seorang perempuan berdiri di samping gerbang dan menatap sinis ke arah mobil tersebut.

"Lelaki br*ngsek" ucapnya.

Kemudian memandang ke arah satpam "Zana ada dirumah pak Udin?" tanya perempuan itu.

"Ada Nona silakan masuk, Nyonya ada di taman" jawab satpam tersebut yang sudah kenal siapa perempuan itu.

Perempuan itu pun menganggukkan kepalanya dan berjalan masuk melewati gerbang tersebut.

Satpam bernama Udin tersebut hanya menggelengkan kepalanya melihat perempuan barusan berlalu masuk itu.

Perempuan tersebut celingukan memandang segala arah di taman rumah keluarga Adelard itu.

Sampai matanya tertuju ke satu titik seorang perempuan sedang mencuci tangannya di tempat kran air yang biasa di gunakan untuk menyiram tanaman yang ada disana.

Perempuan tersebut berjalan lurus menuju perempuan yang di yakininya adalah sang sahabat.

Pluk

Sebuah tepukan di bahu membuat Farzana menolehkan kepalanya dan membuatnya berteriak.

"Astaga Tuhan" ucap Farzana sembari mengelus dadanya.

"Nape lu kayak ketemu setan aja" ucap perempuan yang berasal di depan Farzana tersebut.

Setelah lumayan tenang Farzana bertanya "Kamu siapa?" dan membuat perempuan didepannya itu mengernyitkan dahinya.

"Hah, apaan lu nanya siapa gue. Apa waktu lu terjun di danau membuat elu lupa ma gue hem" tanya perempuan itu.

Farzana hanya menganggukkan kepalanya "Maaf tapi Aku memang tidak tahu siapa kamu" jawabnya.

Sang perempuan itu pun seketika menepuk jidatnya.

"Ya ampun jadi lu amnesia ceritanya nih" tanya perempuan itu.

Farzana hanya tersenyum dan mengajak perempuan didepannya itu untuk duduk di bangku taman itu.

"Kita duduk yuk sambil minum biar enak ngobrolnya" ajak Farzana membuat perempuan itu menganggukkan kepalanya.

Merekapun berjalan menuju bangku taman itu.

Sebentar ya "bi Minah" panggil Farzana dan bibi pun datang "iya Non, eh non Misha kapan datang? tanya bi Minah terkejut kemudian tersenyum.

"Halo bi, baru aja, gimana kabar bibi?" tanya perempuan yang bernama Misha tersebut.

"Bibi baik non sebentar non Zana manggil bibi mau minta buatin minum ya?" tanya bi Minah dan di angguki oleh Farzana.

"Seperti biasa kan non Misha?" tanya bi Minah dan di acungi dua jempol oleh Misha.

Bi Minah menganggukkan kepalanya kemudian pergi untuk membuatkan minuman.

"Kenapa lu?" tanya Misha kepada Farzana karena sedari tadi memandang ke arah dirinya.

"Aku cuman memperhatikan rambutmu saja" ucap Farzana.

"Ooh, semenjak pindah ke Paris emang rambut gue cat warna gini" jawab Misha .

"Kamu sahabat Aku ya?" pertanyaan polos keluar dari mulut Farzana.

""Astaga Tuhan pusing pala gue" ucap Misha sembari menepuk jidatnya.

Beberapa saat kemudian bi minah datang membawakan minuman.

"Ini teh matchanya non" ucap bibi sembari menyodorkan secangkir teh berwarna hijau pekat itu.

"Terimakasih bi" jawab Misha.

Bi Minah ingin pergi kembali ke dalam rumah tapi di cegah oleh Misha.

"Eh bi, disini aja Aku perlu penjelasan kenapa si bapao jadi gini?" tanya Misha.

Bi Minah tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Begini bibi perkenalkan ulang antara non Zana dan non Misha"

"Non, ini adalah non Misha sahabat non Zana. Nama lengkapnya adalah Zahrany Misha Fauza. Non Misha adalah sahabat non Zana sedari SMP, tapi kalian berpisah sewaktu SMA karena non Misha harus pindah ke Paris ikut orang tuanya, tapi non Misha ini tetap berhubungan lewat telepon dengan non Zana. Sewaktu kejadian non Zana tercebur itu bibi tidak memberikan kabar karena takut non Misha datang mengamuk jadi setelah non Zana sadar barulah bibi memberitahukan kejadian non Zana pada non Misha" cerita bi Minah dan membuat Farzana menganggukkan kepalanya beberapa kali.

Sedangkan Misha mengernyitkan dahinya "mengapa bibi memperkenalkan Aku sama Zana lagi?" tanyanya bingung.

"Maaf non Misha bibi lupa memberitahukan bahwa non Zana amnesia karena benturan keras di kepalanya tempo hari" jawab bi Minah.

"Hah jadi beneran ini anak amnesia bi" tanya Misha dan di angguki oleh bi Minah.

Farzana hanya diam melihat interaksi kedua orang didepannya itu.

"Oh malangnya dikau sobat, ku kira dia ngeprank Aku bi" ucap Misha dan membuat Farzana mengerutkan dahinya.

"Ya sudah kalau tidak ada yang di tanyakan lagi bibi permisi dulu" ucap bi Minah dan di angguki oleh kedua orang itu.

Setelah kepergian bi Minah, dua orang manusia itu diam tanpa suara.

"Lu bukan Zana" ucap Misha tiba-tiba.

Sedangkan Farzana menoleh ke arah perempuan di depannya ini.

"Hah, maksudnya apa?" tanya Farzana.

"Haih, jawab jujur gue. Apa Zana yang asli sudah pergi jauh?" tanya lirih dari Misha.

Sedangkan Farzana terdiam, tak tahu harus menjawab apa.

Misha menelisik ke wajah Farzana kemudian dia tersenyum.

"Ki harap dia tenang sekarang tanpa harus merasakan sakit melihat suami brengseknya itu bermesraan di depannya". ucap Misha lagi.

"Apa sahabat Nyonya Zana cenayang? Mengapa dia seperti tahu betul keadaan sebenarnya? Aih Aku harus berkata jujur kah?" pertanyaan demi pertanyaan muncul di benak Farzana.

Continue...

Jangan lupa untuk tinggalkan jejaknya zheyeng like komen rate bintang lima tap fav juga yak.

Terimakasih banyak untuk semua dukungannya 😘😘

...Salam hangat dari Aya ❤️...

Terpopuler

Comments

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

bukan perkenalan ulang, emang gak kenal sama sekali

2025-01-29

0

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

teu boga polo, ciuman di depan istrinya

2025-01-29

0

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

membayangkan nya kok lucu ya

2025-01-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!