Sebelumnya...
Saat ini waktu menunjukkan pukul 19.00 dan Farzana juga Misha sudah berada di salah satu hotel di kota B tersebut.
"Kita mending cari kos-kosan Mis lebih murah loh lagian kita cukup lama kan disini?" ucap Farzana.
"Terserah aja mau ngekost mau nginep di hotel juga gak masalah buat gue, yang pasti ngebalas perbuatan mantan elu dan pelakor nya sampai selesai" jawab Misha sembari merebahkan kemudian menghidupkan televisi.
"Eh tapi kamu mau balas gimana?" tanya Farzana yang mendekati Misha.
Misha mengalihkan pandangannya dari televisi ke arah samping dimana wajah Farzana sangat dekat dengan Misha.
"Astaga, gue bakal yakin setelah laki elu liat perubahan lu gini dia bakal gak ngenalin elu dah" ucap Misha.
Farzana mengerutkan dahinya "kok bisa gak ngenalin?" tanyanya.
"Karena elu berubah sangat cantik" jawab Misha.
"Aku tak perduli" ucap Farzana mulai merebahkan tubuhnya.
"Semua terserah elu, mau lu perduli atau gak sama laki elu gak masalah buat gue" ucap Misha.
"Kalau semua urusan kelar, lu mau ikut gue ke Paris juga hayuk" ucap Misha lagi.
Tak ada jawaban dari gadis di sampingnya itu, Misha menoleh dan mendapati Farzana sudah terlelap dengan dengkuran halus yang terdengar.
"Hadah, kenapa gak ngomong kalau elu tidur" omel Misha, dirinya mematikan televisi dan ikut masuk ke alam mimpi
*
*
*
*
*
Di kediaman Adelard...
"Kenapa Aku jadi memikirkan gadis itu" gumam Arzan "Akhhh" kekasih Davina tersebut mengacak-acak rambutnya.
Sedangkan Davina tidur dengan begitu lelapnya karena orang yang merebut kekasihnya sudah pergi dari rumah Adelard.
Sepanjang malam Arzan tak dapat memejamkan matanya, entah mengapa dirinya merasa ada yang kurang tanpa gadis itu berada di rumahnya.
*****
Pagi menyapa, seorang lelaki terlambat bangun pagi ini karena lelaki itu baru saja bisa memejamkan matanya dan untuk pertama kalinya dirinya sama dengan sang kekasih bangun pagi malas.
Semua asisten rumah tangga keluarga Adelard saat ini sedang melakukan tugas mereka masing-masing tak terkecuali bi Minah.
"Tumben Tuan sudah jam segini tidak keluar dari kamar" gumam bi Minah memandang ke arah kamar majikannya itu.
"Apa Tuan gak ke kantor ya? bangunin atau tidak? Ah mungkin saja Tuan lagi ingin libur ke kantor. Biarlah" ucap bi Minah lagi.
"Uhh, biasanya jam segini lagi sibuk ngobrol sembari memasak sama non Zana, tapi karena non gak ada berasa ada yang kurang deh" bi Minah berkata sedih kemudian berlalu pergi.
*
*
*
*
*
Sedangkan di kota B...
Plakk
"Gak kena wlekk" ucap Farzana setelah menjepit hidung Misha untuk membangunkan gadis itu, segera Farzana menarik jari-jarinya sebelum tamparan mendarat pada tangannya itu.
Misha mendelik kan matanya ke arah gadis di depannya ini.
"Yuk mandi, sarapan dah siap" ucap Farzana bangun dari kasur tersebut.
"Hemm" deheman dari Misha lalu bangun menuju kamar mandi.
*
*
*
*
*
"Sayang, Aku hari ini ada meeting di luar jadi gak bisa temenin kamu ya" ucap seorang lelaki pada kekasihnya.
"Klien dari mana?" tanya kekasihnya itu.
"Ini klien Papa dari kota J, tapi karena Papa lagi ada urusan akhirnya Aku yang di utus" jawabnya.
"Aku tuh capek ya Van, semenjak kamu jadi wakil Papa kamu di kantor, kamu tuh hampir gak ada waktu sama Aku. Semua temen-temen Aku jalan, hang out bareng sama pacar mereka sedangkan Aku, apa hah?" protes sang kekasih.
"El, Aku mohon kamu mengerti keadaanku sekarang, Aku wakil direktur sekarang, jadi Aku gak bisa leluasa seperti dulu lagi sama kamu. Ini semua juga untuk masa depan kita" Ucap Elvan memberikan pengertian kepada Elena.
"Ok, Aku pahami itu Van, tapi tidak bisakah dalam seminggu sekali kita quality time berdua tanpa ada pekerjaan dari kantor mu itu" ucap Elena.
"Maafkan Aku El, tapi saat ini pekerjaan di kantor memang sangat banyak" jawab Elvan.
"Ah sudahlah, terserah kamu saja. Memang pada kenyataannya Aku bukan prioritas utama mu kan" ucap Elena berlalu pergi meninggalkan Elvan sendiri.
Sedangkan Elvan hanya menghela nafasnya berat.
*
*
*
*
*
"Ah kenyangnya. Kalau gue makan kek gini setiap hari dan malas olahraga di jamin gendut gue"
"Semua makanan elu enak sama seperti Zana, apapun yang dimasak sama dia enak"
"Jujur Key, ada elu gue gak ngerasa Zana asli pergi tapi hanya berubah sifat dari pendiem kalem jadi cerewet dan bar-bar" ucap Misha panjang kali lebar sama dengan luas.
"Entah akhir dari kalimatmu itu memuji atau menghina diriku" ucap farzana sembari mengangkat sebelah alisnya.
Misha menoleh kearah Farzana dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Intinya gue bahagia Farzana masih ada. Mau itu farzana asli ataupun bukan" jawaban Misha membuat Keisha terharu.
"Huwaaa" tetiba saja Farzana berdiri dan memeluk Misha.
"Astaga, elu kenape?" tanya Misha bingung.
"Aku bahagia, bisa menemukan seseorang yang benar-benar tulus padaku meskipun diriku harus berpindah jiwa ke tubuh Nyonya Farzana ini" ucap Keisha.
"Elehh, lebay lu" jawab Misha tapi tetap membalas pelukan dari Farzana.
"Oh iya, kita keluar sambil cari celah buat masuk ke dalam ruang lingkup mantan elu" ucap Misha.
"Aku kok deg deg an ya" perkataan dari Farzana membuat Misha mengernyitkan dahinya.
"Elu gugup atau gimana?" tanya Misha.
"Entahlah, yang pasti Aku deg deg an aja karena mau ketemu Elvan lagi" jawab Farzana.
"Jangan bilang elu masih cinta sama lelaki itu ya" ucap Misha sembari melirik gadis di sampingnya itu.
"Kalau ditanya apakah Aku masih cinta sama dia? Aku juga bingung jawabnya, yang pasti rasa sayang ku sama dia masih ada disini" jawab Farzana sembari meletakkan telapak tangan kanan di dadanya.
"Etdah, buang jauh-jauh deh rasa sayang elu sama dia. Lelaki brengsek gitu kagak pantas di kasih hati. Kasih peluru aja tepat di kepalanya, dor selesai" ucapan sarkas dari Misha membuat Keisha bergidik ngeri.
"Kamu kejam" mendengar ucapan dari Farzana membuat Misha tertawa.
"Elu belum tau betul gimana sifat asli gue. Makanya bi Minah gak berani bilang pas Farzana asli tercebur ke danau sama gue karena apa, gue bakalan langsung habisin laki Zana yang brengsek itu" mendengar ucapan dari Misha membuat Keisha bergidik lagi.
"Sekarang kita gimana nih tentang Elvan?" tanya Keisha.
"Semua data Elvan sudah ada di gue, rencana juga udah gue pikirin tinggal kita eksekusi" jawaban dari Misha membuat Keisha mendelik kan matanya
"Bisa gak kata-kata mu di per halus, jangan terlalu sarkas agak ngeri Aku dengernya" ucap Keisha.
"Elu harus terbiasa dari sekarang sama sifat asli gue, jadi kedepannya apa yang gue katakan bahkan gue lakukan elu kagak kaget lagi" jawab Misha.
"Udah mulai siang nih, yuk berangkat" ajak Misha.
"Kemana?" tanya Keisha.
"Ya Tuhan sabar kan diriku mengahadapi manusia satu ini. Ikut aja kagak usah banyak tanya" Misha merotasi kedua bola matanya kemudian bersiap untuk pergi.
Continue...
NB: Beberapa kali obrolan antara Misha dan Farzana ay selipkan nama Keisha ya itu karena Farzana sebagai diri dia yang asli yaitu Keisha karena untuk sementara waktu akan ada part dimana dirinya memasuki kehidupannya yang dahulu yaitu Keisha. Tapi dirinya tetap akan menjadi Farzana.
Sampai sini paham tak👀 kalau tak paham di pahami aja yak, ay maksa 🤭.
Ogeh nda usah terlalu banyak catetan yak🙈
Untuk kakak semua jangan lupa untuk dukung karya receh Aya ini dengan cara like komen rate bintang lima bagi yang belum favorit cus tap love nya agar masuk rak buku biar tau kalau Farzana sudah update.
Sekali lagi ay ucapin terimakasih banyak atas dukungannya 🙏
...Salam hangat dari Aya ❤️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:
punya rencana apa misha
2025-01-29
0
💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:
Arzan mulai ada rasa
2025-01-29
0
Nona M 𝓐𝔂⃝❥
ada yang kepikiran nih.....
2024-01-22
1