Time Travel Farzana

Time Travel Farzana

Prolog

Namaku Keisha Anindya aku besar di sebuah panti asuhan, aku tidak tahu kedua orang tuaku siapa, karena dari cerita ibu panti aku di temukan di pos ronda yang tidak jauh dari panti asuhan ini. Oleh warga setempat yang menemukan diriku, aku di bawa kesini.

19 tahun sudah aku berada disini dan tepat hari ini satu tahun setelah kelulusan ku dari SMA dan anniversary ku dengan kekasihku yang ke tiga, aku dan dia berencana akan merayakannya bersama. Elvan Nanda ya itu nama kekasihku dia seumuran denganku kami bersama sejak kelas 11 Sekolah menengah atas.

Aku memiliki seorang sahabat dia anak orang cukup berada bernama Elena Veronica, aku bersahabat dengan gadis itu sejak duduk di bangku SMP jujur saja hanya dia yang yang mau berteman denganku karena aku anak panti kebanyakan tidak mau berteman denganku.

Pertama kali bertemu dengan Elena saat kami satu tim di saat mengadakan MOS sejak saat itu kami berteman dan bersahabat sampai sekarang.

Aku tidak melanjutkan ke perguruan tinggi karena terhalang biaya jadi aku memutuskan untuk bekerja di salah satu kafe sedangkan sahabatku dan juga kekasihku mereka melanjutkan ke perguruan tinggi yang sama.

...Keisha Anindya...

...Elvan Nanda...

...Elena Veronica...

*****

Hari ini Kami bertiga janjian di sebuah danau untuk merayakan hari anniversary ku dengan Elvan.

Aku sudah menunggu Elvan di tepi danau beberapa waktu dan akhirnya kekasihku dan sahabatku datang.

Ya Elvan dan Elena mereka datang bersama itu hal biasa yang ku lihat karena mereka kuliah di universitas yang sama juga mengambil jurusan yang sama pula jadi wajar saja mereka selalu berbarengan.

Kalau di tanya apakah diriku sedih iya karena jujur saja aku sangat ingin melanjutkan kuliah tapi apa daya aku tak mampu.

"Sayang maaf membuat mu menunggu lama" ucap Elvan yang sudah berada di sampingku.

Aku tersentak kaget karena dia sudah duduk di sampingku lalu aku pun tersenyum dan menjawab "tak apa Bee".

Kulihat Elena duduk di seberang kami berada "Aku membawakan camilan untuk kita hari ini" ucapnya.

Aku tersenyum menganggukkan kepalaku "Terimakasih" jawabku.

Siang itu kami lalui dengan bersenda gurau ya kami bertiga sering bersama karena hanya Elvan dan Elena yang terdekat denganku.

Sampai suatu ketika dadaku terasa sakit tepat saat aku memakan kue brownies yang di bawa oleh Elena, aku memegang dadaku yang berdenyut dan tetiba merasa sesak "Ha ha ha" aku mencoba menekan dadaku, "Bee dadaku sakit" ucapku mencoba meraih tangannya tapi hal yang mengejutkan bagiku, tanganku di tepis oleh Elvan "Nikmatilah sayang" ucap Elvan tersenyum padaku.

Aku terkejut mendengar ucapan yang keluar dari mulutnya dia berdiri dan duduk di samping Elena dan merangkul bahunya.

"Apa maksud nya ini se mua" ucapku sembari tersengal menahan sakit di dadaku.

"Sudah jelaskan Key bahwa kamu sudah saatnya pergi" ucap Elena tersenyum padaku.

Aku mengerutkan dahi ku tanda masih bingung akan ucapannya.

"Sudahlah Bee lebih baik jelaskan padanya di saat-saat terakhir dirinya" ucapan dari Elvan membuat dadaku semakin sakit.

"Bee, kamu memanggil El... dengan sebutan Bee.." ucapku dan mereka berdua tersenyum dan menganggukkan kepala mereka bersama.

Elena berdiri mendekati diriku "Dengarkan baik-baik Key aku akan menceritakan sebuah kebenaran padamu. Aku dan Elvan kami adalah sepasang kekasih, aku telah lama menjalin hubungan dengan Elvan meskipun kamu orang pertama yang menyandang status pacarnya Elvan tapi tak masalah bagiku karena orang yang benar-benar di cintai oleh Elvan adalah diriku"

"Kami menjalin hubungan setelah anniversary satu bulan kalian, hehe cukup lama kan jadi anniversary kamu dengan Elvan juga anniversary aku dengan Elvan hanya berbeda satu bulan Key sayang" tambahnya lagi sembari tersenyum remeh padaku.

Ku lihat Elvan berdiri mendekat ke arahku lebih tepatnya berdiri di samping Elena sembari merangkul mesra "Maaf Key bahwa kebenaran ini menyakitkan bagimu tapi jujur saja aku menjalin hubungan denganmu hanya karena kasihan tidak benar-benar mencintaimu".

Aku tertunduk mendengar hal itu sembari masih menahan sakit di dadaku aku berusaha menguatkan diriku untuk berkata hal terakhir kalinya pada mereka.

"Terima kasih a..tas se..ga..lanya Bee, terima kasih un..tuk mu ju..ga El ka..re..na mau men..jadi sa..ha..bat ku se..lama ini, meski se..ka..rang aku ha..rus mene..rima ke..nya..taan bah..wa aku di khia..nati oleh orang yang pa..ling aku kasihi sa..tu, hal yang aku se..sali me..nga..pa ka..lian tidak me..nga..ta..kan lebih awal ka..lau ka..lian sa..ling men..cintai, an..dai kalian me..nga..takan aku siap un..tuk un..dur diri" jawabku semakin melemah dan "Uhukk" aku mengeluarkan seteguk darah dan aku merebahkan diriku yang sudah sangat tidak mampu untuk duduk.

"Selamat tinggal" ucapku untuk yang terakhir kalinya dan aku menutup mataku.

POV Elvan

Deg

Mendengar ucapan dari Keisha saat dia mengatakan terimakasih padaku juga El entah mengapa aku merasakan suatu hal yang tak bisa aku jelaskan.

Jujur saja selama menjalin hubungan dengan Key dia gadis baik meskipun tingkahnya yang sering terlihat konyol juga sering memalukan tapi dia bukan tipe pacar yang menuntut diriku tapi mengapa dengan kejamnya aku mencoba menyingkirkan dirinya hanya karena aku ingin mempublikasikan hubunganku dengan Elena.

"Hon, ada apa, mengapa melamun?" tanya Elena menggandeng lenganku dan mengembalikan kesadaran ku.

"Tidak ada apa-apa Bee" jawabku sembari masih fokus melihat Keisha yang tergeletak di tanah dengan darah yang keluar dari dalam mulutnya.

"Semua sudah selesai, saatnya kita bahagia tanpa ada orang lain di antara hubungan kita" ucap Elena.

Aku dan Elena membawa tubuh Keisha ke pinggir danau dan menceburkan tubuhnya ke dalam danau kemudian kami pun bergegas pergi dari sana.

*****

Di tempat lain di sebuah rumah yang cukup besar ada seorang perempuan yang terbaring lemah di atas ranjang sejak seminggu yang lalu mata itu terpejam dan seperti begitu enggan untuk terbuka lagi.

Hanya ada satu orang yang setia di samping perempuan itu.

Bi Minah satu-satunya pelayan di rumah besar itu yang menyayangi perempuan yang sedang terbaring saat ini.

"Nyonya, saya izin membersihkan tubuh nyonya ya" ucap bi Minah.

Bi Minah mengambil kain yang berada dalam mangkuk kemudian memeras airnya setelah itu membersihkan wajah juga tubuh nyonya nya itu dengan sangat lembut.

"Sudah seminggu loh Nyonya rebahan seperti ini, apakah Nyonya tidak bosan?" ucap bi Minah dengan tetesan air matanya.

Bi Minah orang yang sangat menyayangi perempuan yang sedang terbaring itu sekaligus majikannya di rumah besar ini.

*****

Jeng jeng jeng

Halo kakak-kakak semua ay kembali bikin cerita yang berbeda dari sebelumnya kali ini ay mencoba bikin cerita seseorang yang berpindah tempat hehe semoga kalian semua suka ya.

Jangan lupa untuk meninggalkan jejaknya ya zheyeng like komen tap favorit untuk masukkan ke dalam rak kalian.

Sekali lagi ay ucapin makasih banyak untuk semuanya yang sudah berkenan untuk mampir ke cerita receh ay ini.

...Salam hangat dari Aya ❤️...

📌 gambar by pinterest

...Papayo...

Terpopuler

Comments

Lusia

Lusia

cerita tentang anak panti masih populer ya sampai sekarang

2024-04-27

0

Kangee

Kangee

kyknya yg pov ini agak nggk perlu si😁🙏🏻 tp lumayan, buat tambah2 kata😁🚶🏻‍♂️🚶🏻‍♂️

2024-03-07

2

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

𝓐𝔂⃝❥Ŝŵȅȩtŷ⍲᱅Đĕℝëe

Sungguh tega orang tua yang buang kamu

2024-01-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!