Sayur Lodeh

Untuk kakak-kakak zheyeng ay semua.. Ay cuman mau bilang bahwa di bab prolog sudah ay revisi ulang di bagian Keisha sekarat🙈 karena banyaknya yang bilang kurang nyaman baca saat Keisha berdialog kata-katanya ber spasi, jadi tanda spasi sudah ay ganti jadi titik dan ternyata ay baca ulang lumayan memang enak🙈. Untuk kedepannya silakan kritik dan sarannya ya untuk cerita ay ini, ay sangat berterima kasih untuk masukannya😘😘.

Oh ya disini juga ada jawaban dari pertanyaan kemaren yak si babang Arzan mau makan masakan Zana atau tidak🙈

Ogeh cuss kita lanjutkan ceritanya 🏃‍♀️🏃‍♀️

Sebelumnya...

Di dapur...

"Bi, semua dah beres. Zana tinggal ke kamar ya mau mandi soalnya dah gerah" ucapnya.

"Iya non tinggal di hidangkan di meja makan saja biar bibi yang ngelakuin" jawab bi Minah dan di angguki oleh Farzana.

Bertepatan Farzana ingin naik tangga dan Arzan keluar dari kamarnya.

Terjadilah pandang pandangan mata antara keduanya.

"Noh makanan dah siap makan dulu sono baru berangkat kerja kalau perut kenyang kerja jadi nyaman. Kalau Tuan gak mau makan masakan Saya makan aja masakan dari bi Minah" ucap Farzana berlalu pergi menaiki tangga tanpa mendengar sepatah katapun sahutan dari lelaki tersebut.

Arzan mengerutkan keningnya "Mengapa makin kesini Aku merasa dia seperti bukan Zana" gumam Arzan heran, diapun melanjutkan langkahnya menuju dapur.

"Pagi bi" sapa Arzan.

"Pagi juga Tuan" jawab bi Minah.

Arzan memandang semua makanan yang ada di atas meja makan.

"Tuan mau makan apa?" tanya bi Minah

"Yang mana saja masakan gadis itu?"

"Semua masakan dari Nyonya Zana, Tuan. Kecuali sayur lodeh karena non Misha yang ingin makan sayur lodeh jadi bibi buatkan" perkataan dari bi Minah sontak membuat mata Arzan membesar.

"Bibi tahu kan bahwa Aku gak akan makan masakan dari gadis itu, mengapa bibi gak masakan makanan buatku?" ucap Arzan yang gak terima kalau harus sarapan dari masakan Farzana.

*

*

*

*

*

Di kamar Farzana.

Ceklek...

"Ampun dah... Matahari setegak tiang bendera dia kagak bangun juga" Farzana bersungut-sungut melihat Misha yang masih bergelung di dalam selimut.

"WOY BANGUN" teriak Farzana sembari menepuk punggung tangan Misha tersebut.

"Katanya mau pergi tapi kalau di lihat gak ada tanda-tanda bakal berangkat kalau kamu masih tiduran kayak gini" sungut Farzana menarik selimut Misha, sedangkan gadis itu tetap saja memejamkan matanya dan seakan tidak terusik sedikitpun dengan ucapan bahkan teriakan Farzana.

"Aishh, Aku mandi dulu lah capek Aku bangunin kebo" Farzana berdiri dan menuju kamar mandi.

*

*

*

*

*

"Maaf Tuan, kalau begitu tunggu sebentar bibi bikinin roti bakar untuk Tuan mau?" jawab bi Minah.

"Boleh bi, biar cepat juga" ucap Arzan.

Saat bi Minah berlalu pergi dari meja makan, Arzan melirik ke arah dimana semua masakan Farzana terhidang.

Glekk

Arzan meneguk ludahnya sendiri melihat semua makanan yang ada di atas meja.

"Mengapa tiba-tiba Aku ingin merasakan masakan gadis itu" gumam Arzan yang sangat terlihat begitu tergoda dengan aroma masakan Farzana.

Tepat tangan Arzan ingin mencomot salah satu makanan di atas meja tersebut bi Minah datang.

"Tuan, ini roti bakarnya sudah siap" ucap bi Minah sembari meletakkan roti bakar tersebut di depan Arzan.

"Hem, makasih bi" jawab singkat dari Arzan.

"Sama-sama Tuan"

"Kenapa bi Minah tetap disini, kenapa gak ngerjain kerjaan lain gitu biar Aku bisa comot itu makanan" ucap Arzan dalam hati sembari tetap melirik ke arah bi Minah.

"Ada yang Tuan perlukan lagi?" tanya bi Minah.

"Eh, gak kok bi" jawab Arzan sedikit gelagapan.

"Aku selesai. Berangkat ya bi, nanti kalau Davina bangun siapin makanan buat dia" ucap Arzan.

"Siap Tuan" jawab bi Minah sedikit membungkukkan badannya.

Arzan berdiri dan berlalu pergi.

*

*

*

*

*

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka keluarlah sosok( harimau, muehehe canda elah) gadis dengan pakaian santai dengan handuk di tangan kanannya sembari mengeringkan rambutnya yang basah tersebut.

Hoammm

"Gua masih ngantuk tapi dah laper gimana dong" ucap gadis yang baru bangun tersebut.

Farzana menoleh ke arah tempat tidurnya.

"Mandi gih terus sarapan, katanya mau pergi hari ini kan?" Misha memandang ke arah Farzana berdiri.

"Hem, tenang aja hari ni juga kita cus ke kota B. Pengen liat gue lelaki brengsek lainnya" ucap Misha sarkas.

"Ya udah Aku tunggu di bawah ya. Oh ya bi Minah masakin sayur lodeh noh buat kamu, katanya sayur kesukaan kamu kan jadi bibi bikinin tadi" ucap Farzana.

"WHAT" kaget Misha yang bersiap pergi ke kamar mandi memutar arah tujuannya menuju ke luar kamar.

"Eh, eh mau kemana?" tanya Farzana bingung melihat Misha melengos melewati dia.

"Mau makan lah, apalagi?" jawab seadanya bersiap membuka pintu kamar belum sempat Farzana menjawab ucapan Misha, gadis itu sudah secepat kilat menghilang di balik pintu.

"Ampun dah itu anak, baru bangun, mandi belom sikat gigi kagak malah mau langsung makan gitu aishh" sungut Farzana kemudian ikut keluar dari kamar.

*

*

*

*

*

Tiba di lantai bawah Farzana di kagetkan dengan suara Misha yang marah-marah di ruang makan, dirinya pun secepat mungkin berjalan ke arah ruangan tersebut.

"Mis, ada apa sih?" tanya Farzana bingung.

"Ini nih, anak monyet makan sayur lodeh gue" jawab Misha.

Davina tidak terima dikatain seperti itu, dirinya marah dan berkata " eh kamu ngomong apa heh? punya mulut di jaga siapa yang kamu bilang anak monyet?".

"Heh siapa lagi kalau bukan elu. Ngapa lu hem mulut, mulut gue gak ada urusan ama elu" sungut Misha.

"Masalah lodeh itu sayur kesukaan Aku, bi Minah pasti bikinin buat Akulah bukan buat kamu. Gak usah sok berkuasa kamu cuman numpang disini" jawab pongah Davina.

"Bhahahaha, aji gile. Eh anak monyet elu kagak sadar diri apa hah, gue demari nginep bukan macam elu yang beneran numpang hidup jadi benalu lagi dalam rumah tangga orang sadar kagak lu?" ucap sarkas dari Misha.

"Eh, yang benalu siapa? Aku dan Arzan lebih dulu bahkan lebih jauh menjalin hubungan di bandingkan waktu Arzan menikahi Zana. Andai Mama Arzan tidak meminta kekasihku menikahi gadis culun ini Aku dan Arzan sudah lama menikah dan hidup bahagia tanpa ada orang ketiga. Jadi disini siapa yang benalu? jelas dia" tunjuk Davina ke Ara Farzana.

Farzana hanya diam, dirinya terlalu malas menyahut omongan dari wanita didepannya ini.

"Elu sadar kagak, kenapa onty Shanum kagak ngerestuin hubungan elu sama Arzan, pasti ada alasannya dan yang pasti onty tau elu itu bukan wanita baik-baik jadi onty kagak kasih restu" mendengar ucapan dari Misha membuat Davina meradang.

Davina mendekati Misha bersiap ingin menampar gadis itu

PLAKK

Sebuah tamparan mendarat di wajah mulus bukan wajah Misha tapi wajah Davina lah yang kena tampar oleh Farzana.

Semua orang membulatkan mata mereka melihat Farzana yang begitu kalem lemah lembut bisa menampar orang lain.

Tepat saat Davina ingin menampar Misha saat itu juga Farzana maju dan lebih dulu menampar Davina.

"Kau berani menamparku?" ucap Davina sembari memegangi pipinya.

"Kenapa Aku tidak berani? kau berada di wilayah ku. Yang mempunyai kuasa lebih besar disini adalah Aku bukan kamu, terlepas siapa wanita yang di cintai oleh Tuan Arzan yang pasti benalu itu adalah kamu" ucapan menohok dari Farzana membuat Davina bungkam.

Davina pergi dari sana dan keluar rumah kemudian masuk ke dalam mobil yang minggu lalu baru di belikan oleh Arzan.

"Sialan, awas kalian. Aku akan adukan semua ini pada kekasihku" sungut Davina sembari menyalakan mesin mobilnya itu.

*

*

*

*

*

"Lodeh gue huwaaa" ucap Misha dengan air mata meleleh dan itu membuat Farzana terkejut.

"Sebegitu sedihnya dia sayur lodeh dimakan orang lain" gumam Farzana dalam hati.

"Non" panggil bi Minah.

"Iya bi" sahut Farzana.

"Ini, tadi bibi sengaja menyisihkan satu mangkok sayur lodeh buat non" bi Minah menyodorkan semangkuk sayur lodeh.

"Hah, jadi masih ada bi hiks kemarikan" ucap Misha sembari menghapus air matanya.

"Astaga, kenapa dia jadi mellow gitu sih bi?" tanya Farzana.

"Shuttt, non Misha ini tangguh non dalam berbagai hal cuman dia bakal mellow kalau berhubungan dengan sayur lodeh karena itu kesukaannya" jawab bi Minah yang masih memperhatikan Misha makan dengan lahap.

continue...

Jangan lupa untuk tinggalkan jejaknya zheyeng berupa like komen rate bintang lima juga tap love l menjadikan cerita receh ay ini favorit ya.

Terimakasih banyak atas dukungannya kakak-kakak ay sayang 😘😘😘

Salam hangat dari Aya ❤️

Terpopuler

Comments

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

misha jorok banget, jangan " kelakuan othor nya

2025-01-29

0

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

segitu nya, sama sayur lodeh

2025-01-29

0

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝐀⃝🥀𝑰voᷠnͦeͮℛᵉˣ

🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦𝐀⃝🥀𝑰voᷠnͦeͮℛᵉˣ

Huuuhh rasakan Davina memang pantas mendapatkan tamparan itu.. sana mengadu sana..

2024-01-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!