POV Arzan
Hari ini kekasihku Davina ikut dengan ku pulang ke rumah.
"Sudah semua barang mu sayang?" tanyaku pada kekasihku itu.
"Iya, semua sudah ada dalam koper" jawabnya.
Setelah selesai menaruh koper Davina di bagasi mobilku, Aku dan dirinya bersiap untuk pergi dari apartemen Davina.
Aku membukakan pintu mobil untuk kekasihku dan "Terimakasih sayang" ucapnya.
Aku tersenyum menganggukkan kepalaku, kemudian mengelilingi mobil dan masuk ke dalam untuk mengemudi.
Dalam perjalanan seperti biasa, Aku fokus dengan kemudi dan Davina pun sibuk dengan ponselnya.
*****
Saat ini mobil sudah terparkir di garasi rumahku. Aku dan Davina keluar dari mobil dan masuk bersama ke dalam rumah.
"Capek sayang" suara manja dari bibir kekasihku itu.
Aku tersenyum mengelus surai rambutnya "mau langsung istirahat atau mau membersihkan diri dulu?" tanyaku.
"Aku mau mandi dulu deh soalnya gerah banget" jawabnya.
"Sebentar ya Aku suruh bibi buat siapin air untukmu mandi" ucapku, kemudian Aku pergi ke arah dapur untuk menemui bi Minah.
"Bi Minah" panggilku pada perempuan paruh baya yang ikut mengasuhku sedari kecil itu. Dia menoleh dan menjawab "Iya Tuan, ada yang bisa bibi bantu?"
"Tolong siapkan air untuk mandi Davina dan sekalian siapkan kamar untuk dia beristirahat juga" ucapku.
Kulihat dia melirik kanan kiri. "Ada apa bi?" tanyaku.
"Ah tidak Tuan. Baiklah Saya siapkan sekarang" jawabnya.
Aku pun menganggukkan kepalaku kemudian pergi dari sana.
Saat ini Aku berada diruang santai bersama dengan Davina yang berada di pelukanku.
"Sayang, apa tak masalah kalau aku akan tinggal bersama mu dirumah ini?" tanya Davina yang masih setia berada dalam pelukanku.
"Siapa yang akan berani mempermasalahkan kekasihku tinggal bersamaku dirumah ku sendiri hem?" jawabku sembari mengelus surai rambutnya.
"I love you honey" ucapnya s
kemudian mengecup bibirku tanpa permisi.
"Kamu nakal hem" ucapku sambil menjepit hidungnya yang membuat dirinya tertawa gelak.
Tanpa sengaja Aku melihat Farzana berdiri tak jauh dari ruang santai ini tepatnya di samping anak tangga.
Wajahnya memandang ke arah kami berdua dengan pandangan datar tanpa ekspresi sama sekali.
Tak berapa lama Farzana pergi dan ku yakini dia pergi ke tempat yang menjadi favoritnya yaitu gazebo yang ada di dekat danau di belakang rumah ini. Danau tersebut adalah danau buatan Papa hadiah ulang tahun untuk Mama.
Setelah kepergian Farzana, bi Minah pun datang memberitahukan bahwa persiapan mandi untuk Davina sudah selesai.
"Tuan, air mandi untuk Nona Davina sudah selesai" ucap bi Minah.
"Sayang, kalau begitu Aku mandi dulu ya" ucap Davina dan aku pun menganggukkan kepalaku.
Setelah Davina pergi, bi Minah pun izin pamit undur diri.
Tak berapa lama Aku mendengar suara teriakan minta tolong dari arah belakang rumah.
"Tolong.... tolong... cepat tolong Nyonya" suara teriakan dari bi Minah terdengar jelas di telingaku.
Aku tetap berada di sofa tanpa ada niat untuk membantu bi Minah, entah apa yang terjadi pada gadis itu aku tidak perduli.
Setelah beberapa saat Aku melihat mang Ujang, tukang kebun rumah ini menggendong Farzana yang terkulai dan membawa gadis itu ke arah tangga menuju kamarnya di lantai atas.
Bi Minah berlari ke arahku dan berkata "Tuan, Nyonya Farzana tercebur di danau dan sepertinya kepala Nyonya terbentur karena banyak sekali mengeluarkan darah" sembari terisak.
"Hubungi dokter Daniel suruh datang kesini" Aku berkata acuh tak acuh pada bi Minah.
Bi Minah menganggukkan kepalanya kemudian pergi.
Jujur saja melihat keadaannya seperti itu tak ada pengaruh besar terhadap diriku, tiba-tiba saja kenangan sewaktu dulu terputar lagi.
*****
Flashback on
Farzana, gadis itu sudah ku anggap seperti adikku sendiri. Gadis berusia 10 tahun yang di bawa oleh kedua orang tuaku kerumah kami. Gadis yang baru saja kehilangan kedua orang tuanya karena kecelakaan. Papa dan Mama adalah sahabat dari Om Romi dan Tante Anita.
Papa mengatakan bahwa Farzana akan tinggal bersama kami dirumah ini dan jujur saja Aku senang karena itu artinya Aku akan memiliki seorang adik perempuan.
Seiring berjalannya waktu Farzana menjadi sangat dekat denganku bahkan Aku dan gadis itu terlihat seperti kakak beradik sungguhan.
Sampai suatu hari semua berubah saat Mama meminta Aku untuk menikah dengan gadis itu.
"Cio... Mama mempunyai satu permintaan padamu, maukah kamu mengabulkan permintaan terakhir Mama?" ucapan Mama membuat hatiku berdenyut.
"Mama ngomong apa sih? Cio gak mau Mama berkata seperti itu. Mama mau minta apa hem, Cio akan berusaha mengabulkannya untuk Mama tapi jangan berkata permintaan terakhir Ma" jawabku dengan nada yang sudah terdengar sedikit bergetar karena menahan sesak di dada.
Kulihat wajahnya yang pucat tapi tetap terlihat cantik itupun tersenyum padaku, tangannya pun mengelus pipiku dan berkata "Menikahlah dengan Zana, hanya itu permintaan Mama Yo", pemintaan dari Mama yang tak pernah terlintas dalam benakku.
"Ma, maksudnya apa? Cio tidak mungkin menikah dengan Zana, selain dia sudah Cio anggap seperti adikku sendiri, Cio juga sudah memiliki kekasih dan Mama pun tahu dan mengenal sosok kekasih yang sangat Cio cintai" jawabku.
Sedangkan Mama hanya membalas dengan senyuman padaku.
Beberapa saat hening diantara kami.
"Cio" panggil lembut dari sosok wanita cinta pertamaku ini.
Aku menoleh dan menggenggam kedua tangannya "Iya Ma" jawabku.
"Lebih baik di cintai dari pada mencintai, apa kamu pernah mendengar kata-kata itu?" tanyanya.
"Ya, Cio lumayan sering mendengar kata-kata itu" jawabku.
"Kamu sangat mencintai kekasihmu, tapi yang Mama lihat dimatanya cinta Davina tidak sebesar cintamu padanya" ucapan Mama membuatku tersentak.
"Ma..."
"Cio sayang, anggap ini permintaan pertama dan terakhir padamu, sebelum Mama benar-benar pergi menghadap Ilahi" uhukk... Wanita yang sangat kucintai ini semakin pucat dan darah keluar dari batuknya itu.
"Ma, ayo kita kerumah sakit sekarang, Cio gak mau Mama kenapa napa" sekuat tenaga Aku menahan air mata yang sudah sangat siap meluncur melihat keadaan wanita yang sangat berharga di hidupku ini terkulai lemah.
"Cio" tangannya menahan lenganku yang sudah siap ingin menggendongnya.
"Mama tidak ingin ke rumah sakit, apabila kamu masih tidak ingin mengabulkan permintaan terakhir Mama itu" ucapnya dengan wajah yang sudah sangat pucat pasi itu.
Ya Tuhan... Jujur saja saat ini Aku benar-benar dalam kebimbangan antara mengiyakan permintaan Mama atau menolaknya.
"Ma, Cio mohon kita kerumah sakit sekarang ya" ucapku yang sudah tidak bisa menahan air mataku.
"Kau menangis sayang, itu artinya kau sangat menyayangi ibumu ini kan?" ucap wanita didepan ku ini sembari tersenyum lembut.
"Mama ini ngomong apa? jelaslah Mama wanita yang sangat aku sayangi juga sangat aku cintai di dunia ini" runtuh sudah pertahanan ku, Aku menangis terisak di pelukannya.
"Kalau begitu kabulkan keinginan Mama, menikahlah dengan Farzana. Gadis itu sangat mencintaimu dia gadis terbaik untuk menjadi istri dan juga ibu dari anak-anakmu kelak" jawab Mama sembari mengelus rambutku dengan lembut.
Aku sudah tidak bisa berkata apapun lagi, Aku hanya bisa menganggukkan kepalaku pertanda Aku menyetujui permintaannya itu meskipun berat rasanya.
Mama melonggarkan pelukannya dan menangkup kedua pipiku dengan kedua telapak tangannya.
"Kamu janji akan menikahi Zana Yo? tanyanya dan ku angguki dan hal itu membuat wanita cantik di depanku ini kembali berkata "ayo kita kerumah sakit sekarang karena Mama ingin sehat di hari pernikahan mu nanti" dengan semangat dia berdiri mengajakku.
Dua hari setelah Mama pulang dari rawat inap pernikahan ku dengan Farzana pun di laksanakan.
Pernikahan diadakan secara tertutup karena permintaanku dan yang hadir hanya keluarga besar saja.
Setelah pernikahan ku dengan Farzana dinyatakan resmi, kami semua di kagetkan dengan Mama yang kembali drop setelah mengucapkan "selamat datang menantuku Farzana di rumah suamimu Arzan" kemudian beliau pingsan dalam pelukan gadis yang beberapa saat lalu resmi menyandang gelar istri dari Abercio Arzan Adelard itu.
Continue🏃♀️🏃♀️🏃♀️
Jangan lupa untuk dukung karya receh ay ini dengan cara like komen tambah favorit juga rate bintang lima.
Sekali lagi ay ucapin makasih banyak 😍
...See you the next episode 🤗...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
ƒαqqυяσ
hhmm that's cruel dud😑
2024-01-24
0
🏘⃝Aⁿᵘ🦆͜͡ ℛᵉˣℱᵅᵐⁱⳑʸTIK𝐀⃝🥀
bibir teballll itu😏😏🙄
2024-01-23
0
🍌 ᷢ ͩѕнͪαͣкͭʝͣρͤιуσ🐣ℛᵉˣ࿐
gk punya rasa kemanusiaan ye,mau elu gk suka sama istri elu kalau ada yg mintol ya elu samperin itu kalau elu manusia sih😒😒
2024-01-22
0