Gadis Unik

Sebelumnya...

"Ah, Aku senang bisa mengenal dirimu Alya" ucap Farzana.

"Saya juga senang bisa mengenal Nona Zana hehe" jawab Alya.

Mereka berdua sibuk berbincang sedangkan Misha sudah berada di bibir pantai dengan sebuah minuman soda di tangan kanannya.

"Eh, mana Misha?" tanya Farzana

"Ah kita terlalu asyik ngobrol sampai lupa dengan gadis tomboi itu" ucap Alya.

Kemudian mereka berdua kembali tertawa bersama.

Tak jauh dari tempat berdiri Misha ada seseorang yang tanpa sengaja memperhatikan gadis tomboi itu.

"Gadis yang unik"....

*****

"Sayang"

Davina yang saat ini sedang membereskan pakaiannya untuk di bawa ke kota B menoleh.

"Iya sayang, kenapa?"

"Kau sedang packing hem" ucap Arzan

"Iya"

"Aku akan ikut denganmu ke kota B" mendengar ucapan dari Arzan membuat Davina terkejut.

"Kau ingin ikut dengan ku?"

"Iya"

"Bagaimana dengan pekerjaan mu?"

"Semua sudah ku serahkan pada Ardi"

"Tumben sekali kamu mau menemani ku sayang"

"Sepertinya Aku perlu ikut dengan mu untuk healing"

"Em, baiklah. Kalau begitu kau perlu untuk packing juga"

"Semua pakaian ku sudah siap"

"Ha, ok"

Davina lagi dan lagi di kejutkan oleh ucapan sang kekasih.

"Sudah malam kau tidurlah" ucap Arzan dan di angguki oleh Davina.

Setelah itu Arzan keluar dari kamar sang kekasih.

Sedangkan Davina bertanya-tanya " Kok ada yang aneh ya sama Arzan, tapi ya sudahlah lah".

Sedang Arzan saat ini sudah berada di dalam kamarnya.

"Tunggu Aku Zana" ucap Arzan sembari merebahkan tubuhnya.

Di lain tempat...

"Kau mau kemana Mis?" tanya Farzana yang melihat Misha mengenakan jaket kulitnya.

"Gue mau keluar sebentar" jawab Misha.

"Udah malam loh, kamu gak mau istirahat aja" ucap Farzana berdiri dari tempat duduknya mendekati Misha

"Gue cuman bentaran doang" ucap Misha yang sudah siap untuk pergi.

"Aku temenin ya"

"Gak usah, kamu temenin Alya aja. Dia kalau bangun gak ada orang di dekat dia tu orang bakal histeris" ucap Misha

"Hah, kok gitu?"

"Iya, dia punya trauma sendiri bangun malam gak ada orang dekat dia. Makanya tidur juga gak pernah sendiri kalau gak sama gue ya sama asisten gue satunya"

Mendengar perkataan dari Misha, Farzana hanya menganggukkan kepalanya.

"Kamu hati-hati ya jangan terlalu jauh juga jangan terlalu lama" pesan Farzana.

"Ya, gue pergi" Misha berlalu pergi dari sana.

Setelah Misha pergi, Farzana pun memutuskan untuk merebahkan tubuhnya karena dirinya cukup lelah karena sedari sore bermain air bersama dengan Alya.

*

*

*

*

*

Misha berjalan menyusuri jalanan yang tak jauh dari resort tempat dia menginap.

Saat dia sedang menikmati angin malam dia di hadang oleh dua orang pria.

"Hai Nona" sapa seorang pria berbadan besar dan memiliki beberapa tato di wajah juga lehernya.

"Hem" Misha menatap dingin ke arah pria itu.

"Mangsa baru Bos, sepertinya dia kaya dilihat dari pakaiannya" ucap seorang lelaki bertubuh kurus yang ada di samping lelaki yang baru menyapa Misha tadi.

"Ya, kau benar. Pasti gadis manis ini orang kaya" jawab lelaki yang di panggil Bos oleh pria kurus tadi.

"Mau apa kalian?" tanya Misha

"Waw, dia ingin cepat Bos" ucap pria kurus itu

"Hahaha, kami ingin yang ada pada dirimu Nona" jawab Bos nya itu

"Kalau gue gak mau kasih?" tanya Misha.

"Kami siap untuk memaksa mu Nona, hahaha" ucap dua orang di depan Misha itu.

Sebuah seringai muncul di wajah gadis tomboi itu.

"Jadi kalian mau memaksa gue?" tanya Misha tersenyum sinis ke arah mereka berdua.

"Hahaha, kalau kau maunya seperti itu, kami siap Nona" jawab pria kurus itu

Tak jauh dari tempat Misha dan dua orang pria itu berada, ada seorang lelaki yang memperhatikan sedari awal pembicaraan mereka.

Tepat saat pria besar ingin menyentuh Misha, gadis tomboi itu mendaratkan sebuah bogem ke perut pria besar itu dan membuat tubuh pria itu ambruk di tanah.

"Akhhh, uhukk" nyeri yang di rasa oleh pria itu dan hal itu membuat pria kurus membulatkan matanya.

"Bos" panggil pria kurus itu dan saat ingin mendekati bosnya tersebut sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Diam kau ditempat mu saat ini, berani mendekat berarti kau sudah siap untuk menyerahkan nyawamu" ucapan yang begitu dingin terdengar oleh telinga pria kurus itu.

Kemudian Misha kembali berkata "cukup diam dan saksikan diriku bermain dengan bos mu ini".

Sebuah seringai tertangkap oleh pandangan pria kurus itu dan membuat dirinya bergidik ngeri.

Setelah mengucapkan hal itu Misha mendekat dan berdiri di depan pria besar yang masih setia rebahan di atas tanah.

"Kau ingin berkenalan dengan benda kesayangan ku hem?" tanya Misha.

Sedangkan pria itu tak sanggup untuk menjawab karena sakit oleh bogem yang dia dapat dari Misha tadi.

Melihat tak ada jawaban dari pria di depannya ini, Misha mengambil sesuatu di balik jaketnya.

Ya sebuah belati kecil tapi terlihat sangat tajam.

"Sudah lama gue gak kasih elu makan ya BESTie" ucap Misha mengusap belati kecilnya itu.

Melihat hal itu membuat pria besar itu bergidik ngeri sedangkan pria kurus itu saat ini seluruh tubuhnya bergetar hebat.

Misha berjongkok dan srekk, gadis tomboi itu merobek baju yang di pakai oleh pria besar itu.

Misha mendekatkan belati kecilnya di atas tubuh pria besar itu dan mulai menelusuri tubuh bagian atas pria itu dan mulai seperti menggambar abstrak dan sedikit demi sedikit darah keluar dari kulit pria itu.

Srakk

Darah muncrat tanpa mengenai sedikit pun tubuh Misha.

Akhhhh

Teriakan dari pria besar itu saat gadis tomboi itu menusuk dadanya dan menarik belati kecilnya dan membuat lubang menganga di bagian dadanya.

Misha tersenyum bahagia, karena sudah sangat lama dirinya tidak bermain sedangkan pria kurus yang berdiri tak jauh dari bos juga gadis tomboi itu tiba-tiba pingsan setelah melihat gadis tomboi itu dengan mudahnya merobek bosnya.

Brukk

Misha menoleh ke arah suara "ckck lemah" ucapnya

Sedangkan lelaki yang memperhatikan Misha sedari tadi terpukau dengan aksi gadis itu.

"Kau memang luar biasa. Tidak salah sedari awal memandang mu kau gadis yang berbeda dari yang lain. Kau gadis yang unik".

Pria besar yang di ajak bermain oleh Misha sudah tidak bergerak, pria itu tewas karena kehabisan darah.

Melihat mainannya sudah tidak bersuara Misha berdecak kesal "ckck pria besar badan doang tapi lemah".

Setelah itu Misha berdiri dan berlalu pergi dari sana.

Tetotetot...

"Iya Bos"

"Datang ke jalan xx sekarang dan bereskan yang ada disini tanpa jejak" ucap seseorang yang di panggil oleh bos dari seberang telepon itu.

"Siap laksanakan"

Bip

Lelaki itu tersenyum manis memandang kepergian dari gadis tomboi itu, setelah memastikan gadis itu pulang dengan selamat ke tempat dia menginap. Lelaki itu pun kembali ke tempat dia menginap juga.

Continue...

...🍃🍃🍃...

Untuk kakak-kakak semua jangan lupa untuk tinggalkan jejaknya ya. Jangan lupa untuk dukung selalu karya receh ay ini dengan cara like komen rate bintang lima.

Atas dukungannya ay ucapkan terima kasih banyak.

...Salam hangat dari Aya ❤️...

Terpopuler

Comments

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

mantapkan, jangan nyepelekan perempuan. kena baru nya kan

2025-01-29

0

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

bukan gadis unik, yang ada gadis bar bar

2025-01-29

0

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

misha sadis juga

2025-01-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!