Arsyila Romeesa Farzana

Eughh

Seseorang yang terbaring di atas ranjang tersebut melenguh merasakan sakit di kepalanya.

Matanya mengerjap beberapa kali menyesuaikan cahaya yang ada di dalam ruangan tersebut.

Setelah beberapa saat dirinya sudah bisa membuka matanya dengan sempurna.

"Au, kepalaku berdenyut" ucap orang itu.

Orang yang baru saja sadar itu menatap heran ke seluruh ruangan, dirinya bingung dan bertanya-tanya ada di mana dirinya saat ini.

"Mengapa kepalaku sakit ya, seingat ku yang sakit itu kan dadaku tapi kok ini malah kepalaku ya yang berdenyut" Ucap orang itu sembari masih memijit pelipisnya.

Ceklek

Pintu terbuka dan menampilkan sosok wanita paruh baya.

"NYONYA" ucap wanita paruh baya itu lebih tepatnya berteriak mungkin karena kaget atau apalah.

"Hemm" Aku mengernyitkan dahi ku bingung siapa wanita ini.

Wanita paruh baya itu pun mendekat ke sisi samping ranjang ku berada.

"Syukurlah Nyonya sudah sadar, bibi senang melihatnya" ucap wanita paruh baya itu.

"Kamu siapa?" tanyaku yang memang benar-benar tidak tahu siapa dia.

"Apa Nyonya tidak ingat siapa Saya?" tanya wanita di depanku ini yang terlihat sangat syok.

Aku menggelengkan kepalaku sebagai jawaban karena memang aku tidak tahu siapa dia.

Wanita paruh baya itu pun luruh terduduk di samping ranjang ku dia terisak dan Aku pun mencoba menurunkan kakiku dari ranjang karena aku ingin menarik wanita itu agar tidak duduk di atas lantai.

"Eh Nyonya mau apa? kalau Nyonya mau sesuatu katakan saja biar bibi yang ambil kan" ucapnya padaku di sela isakan tangisnya.

"Maaf bi bisakah bibi berdiri dari situ dan duduk di sini di sampingku" ucapku sambil menepuk disebelah tempat kosong ranjang ku ini.

"Bibi di sini saja Nyonya" jawabnya yang masih setia duduk di atas lantai.

"Bi coba tarik bangku itu ke sisi ranjang ku ini dan bibi duduk di situ" ucapku dengan nada sedikit tegas mengisyaratkan bahwa tidak mau di tolak.

Wanita paruh baya itu pun menganggukkan kepalanya dia berdiri dan menarik bangku yang ada di samping tembok yang ada di ruangan ini.

"Coba ceritakan sebenarnya siapa Aku ini karena aku benar-benar tidak mengetahui siapa diriku dan apa yang terjadi" ucapku dengan tersenyum

Wanita paruh baya itu pun menganggukkan kepalanya dan dia mulai bercerita.

"Nyonya bernama Arsyila Romeesa Farzana berusia 25 tahun anak dari Tuan Romi dan Nyonya Anita. Nyonya adalah istri dari Tuan Abercio Arzan Adelard, Anda dan Tuan menikah sudah berlangsung selama 4 tahun. Tuan Arzan adalah Putra dari Tuan Aarav Adelard dan Nyonya Shanum. Tuan Aarav dan Nyonya Shanum adalah sahabat dari kedua orang tua Anda. Kedua orang tua Nyonya Zana meninggal karena kecelakaan sewaktu umur Anda 10 tahun dan setelah kejadian itu Nyonya diasuh oleh kedua orang yang menjadi mertua Anda saat ini. Sewaktu umur Nyonya Zana ingin memasuki usia 21 tahun, Nyonya Shanum menginginkan kan Anda menjadi istri dari Putranya. Tuan Arzan ingin menolak karena dirinya sudah mempunyai seorang kekasih tetapi karena keadaan Nyonya Shanum yang semakin hari semakin memburuk karena penyakit yang dideritanya tuan Arzan pun akhirnya menyetujui dirinya menikah dengan Nyonya Zana. Satu minggu setelah pernikahan berlangsung Nyonya Shanum akhirnya berpulang ke pangkuan Ilahi" heuh wanita paruh baya di depanku ini membuang nafasnya yang begitu berat.

Aku tersenyum saat dia memandangku dan aku pun kembali berkata "lanjutkan ceritanya bi" dan dia pun menganggukkan kepalanya kembali memulai cerita.

"1 bulan setelah kepergian Nyonya Shanum Tuan Aarav pergi ke luar negeri tepatnya ke negara Swiss selain untuk menenangkan diri juga untuk mengurus perusahaannya. Sekarang di rumah besar ini hanya ada Anda Tuan Arzan dan para pelayan termasuk saya bi Minah" ucap perempuan ini yang akhirnya aku mengetahui namanya.

"Terus bagaimana ceritanya Aku sampai lupa siapa dan apa yang terjadi pada diriku ini?" tanyaku pada bi Minah.

Aku melihat bi Minah menarik nafas begitu berat. Aku bertanya-tanya dalam pikiranku apakah kebenaran tentang diriku ini begitu berat?

"Begini Nyonya, 1 minggu yang lalu Saya dan beberapa pelayan menemukan Nyonya yang hampir tenggelam di danau belakang rumah ini, seperti biasa Nyonya selalu duduk di gazebo dekat danau buatan tuan Aarav itu. Saya yang sore itu terlambat membawakan camilan dan juga teh melati kesukaan Nyonya disebabkan saya harus terlebih dahulu melayani seorang wanita yang dibawa oleh Tuan Arzan ke rumah ini, setelah selesai baru Saya menemui Nyonya di gazebo tapi hal yang sangat mengejutkan, Saya melihat Nyonya terjun kedalam danau membuat Saya berteriak histeris dan memanggil beberapa pelayan untuk membantu Nyonya naik ke permukaan. Setelah Nyonya bisa diangkat ke permukaan Saya melihat darah segar keluar dari kepala Anda, ternyata kepala Nyonya terbentur batu yang ada di danau tersebut, dokter mengatakan semoga benturan di kepala Nyonya tidak berakibat fatal contohnya sampai membuat Nyonya amnesia tapi ternyata hal itu benar-benar terjadi. Benturan tersebut membuat Nyonya tidak mengingat apapun" ucap bi Minah yang kembali terisak sedangkan Aku yang masih setia mendengarkan melihat bi Minah kembali tersedu saat menceritakan kejadian tempo hari, Aku dapat menyimpulkan bahwa wanita di depanku ini sangat menyayangi pemilik asli tubuh ini.

"Lanjutkan bi Aku ingin mendengarkan semua ceritanya" ucapku.

"Anda dan Tuan Arzan tidur terpisah sejak awal menikah, Tuan Arzan awalnya orang yang hangat tapi semua berubah seiring berubahnya status hubungan Anda dan Tuan. Beliau sendiri yang lebih suka menghabiskan waktu diluar rumah ataupun kalau Tuan ada di rumah ini dapat di pastikan kekasihnya itu ikut dengannya" cerita tentang kekasih dari suami nyonya pemilik tubuh barunya ini entah mengapa membuat diriku mengingat kembali cerita kehidupan ku sebelumnya.

"Apa bibi mengetahui penyebab pastinya Aku terjun ke danau tersebut?"

"Untuk pastinya Saya tidak tahu Nyonya, tapi kemungkinan karena Nona Davina yang ingin tinggal bersama dirumah ini" jawaban dari bi Minah membuat ku tersentak.

"Apa? jadi wanita itu ingin tinggal disini bersama haih wanita gila, apa apa an itu " ucapku sedikit emosi ku lirik bi Minah seperti terkejut ke arahku "ada apa bi?" tanya ku.

Perempuan itu menggelengkan kepalanya "tidak ada Nyonya"

"Ok lanjut cerita tentang kebiasaan diriku di rumah ini" ucapku jujur saja tidak ada memori sedikitpun yang tersisa untuk Aku mengetahui kebenaran tentang pemilik asli tubuh yang ku tempati ini.

"Nyonya selalu menyiapkan segala keperluan Tuan Arzan dari pakaian sampai memasak meskipun pada akhirnya mau pakaian dan juga makanan yang dimasak Nyonya tidak di sentuh oleh Tuan Arzan, Nyonya tetap melakukan hal itu" perkataan bi Minah kali ini tiba-tiba saja membuat ku mengepalkan kedua tanganku.

"Nyonya" panggil bi Minah karena melihat diriku yang hanya diam saja.

"Iya bi, apa sudah semuanya?" tanyaku dan di angguki oleh perempuan di depanku ini.

"Baiklah, bibi boleh keluar Aku ingin istirahat sekarang" ucapku

"Baiklah Nyonya bibi keluar selamat beristirahat Nyonya" jawabnya sembari melangkah pergi menuju pintu.

Setelah kepergiannya Aku pun memejamkan mataku kembali karena tiba-tiba saja kepalaku kembali berdenyut.

*****

Jangan lupa untuk tinggalkan jejaknya ya zheyeng like komen juga jangan lupa untuk tap favorit biar masuk rak kalian hehe.

...see you in the next episode...

Salam hangat dari Aya ❤️

...papayo...

Terpopuler

Comments

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:

kalau kata ini apess, masuk ke tubuh yang nasibnya sama, sama sama fi khianati

2025-01-28

0

ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀💜⃞⃟𝓛 Jibril Adinda

ˢ⍣⃟ₛ 𝐀⃝🥀💜⃞⃟𝓛 Jibril Adinda

ayo sekarang waktunya balas dendam

2025-01-27

0

Andrea

Andrea

Hadir sayang

2024-09-22

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!