_ Chapter 19_

Bagian 2

...(Kepergiaan)...

“Kau sangat Cantik saat cahaya rembulan menyinarimu, aku sengaja membuatmu tertidur untuk bisa langsung menembus ratusan terowongan..karena Aku tak sanggup melihat orang yang ku cintai terluka”ucap Rezki dengan memberikan belaian lembut membuat Meyla memejamkan matanya.

“Aku mencintaimu Meyla...jadi dengarkan apa yang ingin ku sampaikan kepadamu”Meyla mengeleng. Ia menatap Rezki dengan tatapan memelas.

“Rezki..Aku akan mendengarkan apa yang ingin kau sampaikan, namun bisakah kau menundanya?”tanya Meyla dengan wajah yang penuh kesedihan.

Rezki mengeleng “Aku tak bisa menundanya, karena waktuku hanya sebentar saja...mau kau mendengarkannya Meyla”

Meyla mengangguk sambil membenamkan wajahnya lebih dalam dan memeluk dengan mengerat. Namun Meyla sadar ia pun mengendurkan pelukannya dengan masih membenamkan kepalanya.

“Terimakasih..maka dengarkan apa yang ingin ku ceritakan, awal mula kita bermain diSeribu Terowongan Merubah Segalanya. Kau tahu kenapa namanya seperti itu?...”Meyla mengeleng.

Rezki tersenyum sambil mengangkat tangannya untuk mengelus surai Meyla. “karena Seribu Terowongan ini dibuat untuk mengubah seseorang. Dan itu termasuk takdir. Jika yang bermain disini tak mengerjai dirimu atau egois, ia akan selamat tapi jika sebaliknya ia akan mati dalam pertandingan”

“Selain itu..setiap orang memiliki kesempatan, jika mereka ingin menang dengan mudah, maka mengalah kepadamu, tapi waktu pertandingan ke 2 kali dimulai, banyak peserta yang memanfaatkanmu, maka saat itulah Aku turun melindungimu”

“Kau tahu, dari semua itu, ada yang membuatku bahagia..yaitu momen dimana kau berinisiatif memelukku dari belakang, dan kau mengatakan bahwa dirimu membenci Kegelapan”

“Meyla..ku harap apa yang kau katakan bisa kau tepati”ucap Rezki yang membuat Meyla menatap kearahnya. Ia memandang Rezki dengan tatapan bingung. Namun seketika itu juga ia mengingat bahwa orang yang dikiranya Rezka saat memeluk didalam kegelapan pertandingan tadi.

“Aku tahu hati kecilmu terdapat tempat kosong. Maka jangan biarkan itu menjadi berdebu..isilah dan cobalah”ucap Rezki yang kemudian menutup matanya. Meski nafasnya masih tersisa. Namun hal itu membuat Meyla berteriak histeris...

“TIDAK...REZKI KAU BELUM SELESAI MENCERITAKAN KISAH NYA, CERITAKAN SELENGKAPNYA..DAN APA YANG KAU INGINKAN AKAN KU TURUTI..TOLONG BERTAHANLAH”ucap Meyla. Ia bahkan tak memperdulikan kedatangan seorang dokter yang dipanggil oleh Rezka. Bahkan saat pemeriksaannya.

“Rezki!..Kau mendengarku bukan, meski tak jelas tolong dengarkan ini, Aku mencintaimu, maaf aku tak menyadarinya, maaf aku tak tahu yang sebenarnya, maaf aku melupakan apa yang membuat kita dekat. Namun dihatiku, kau adalah orang yang ku cintai..jadi.....jangan...jangan..jangan tinggalkan aku...ku mohon..”Meyla berbisik disamping telinga Rezki. Ia bahkan tak sanggup lagi duduk.

Hingga mereka berdua saling berbaring. Meyla terbaring diatas Rezki dan Rezki menampung berat Meyla. Rezki yang tak sanggup berbicara hanya bisa tersenyum. Air matanya menetes mengalir membasahi pipinya.

“Rezki....Kau tak akan meninggalkanku bukan?”tanya Meyla sambil mengeleng dan berbaring didada Rezki mencari detakkan jatung Rezki yang berdetak lemah.

Meyla terdiam. Ia tahu bahwa Rezki tak akan lama lagi. Dengan tenang ia berdiam dan menikmati jatung berdetak lemah itu.

“Kau tahu Rezki...saat memelukmu dari belakang, kau adalah orang pertama yang membuatku berani melakukan hal itu”ucap Meyla. Menahan isak tangis dan berusaha untuk tidak terlihat terluka. Meyla mengangkat wajahnya dan memandang Rezki yang menatapnya juga.

Senyum manis Meyla terukir. "Kau bilang Aku cantik jika aku tersenyum, apakah sekarang tambah cantik?”tanya Meyla yang mendapat senyum kecil Rezki. Meyla mengambil kesempatan untuk mencium bibir yang tersenyum itu.

Membuat semua orang disana terdiam. Lagi pula mereka bisa apa, melihat kekasihmu yang hanya tinggal hitung waktu dan pergi meninggalkanmu selamanya. Apa lagi yang bisa kau perbuat selain memberikan yang terbaik.

Ciuman itu tak berangsur lama saat Meyla merasakan tangan yang terletak disekitar pinggangnya terjatuh. Air matanya pun ikut terjatuh dan tubuh Rezki langsung lemas tak bertenaga.

“Aku mencintaimu”

-

Disebuah taman dekat rumah sakit. Seorang gadis yang berusia 8 tahun tengah bermain dengan teman-temannya. Wajah imutnya begitu menarik perhatian orang-orang yang lewat ditaman itu. Apa lagi orang yang sakit pasti akan langsung sembuh melihat para anak-anak bermain.

Dari 4 orang anak, hanya satu orang yang berjenis kelamin Cewek. Gadis yang berambut hitam, berbentuk dora membuat tampilan wajahnya menjadi bahan ketawa. Imut tapi juga manis.

Gadis itu tak luput dari pandangan seorang anak laki-laki yang duduk dikursi taman. Ditemani oleh orang tuanya. Ia menatap gadis ceria yang memiliki daya tinggi. Mungkin sampai malam berlari-lari keliling taman, gadis itu tidak akan lelah. Pikir Anak Laki-laki itu.

“Apa kau menyukainya?”tanya seorang pria tua yang duduk disamping Anak Laki-laki itu.

“Apa maksud Ayah?”tanya Anak Laki-laki itu. Memandang Ayahnya dengan tatapan serius.

“Dia adalah gadis yang akan dijodohkan denganmu..kau tahu kan maksud Ayah”ucap sang Ayah yang memandang kearah gadis yang imut tersebut.

Anak laki-laki itu hanya bisa terdiam. Siapa yang tak mengerti, meski ia seorang anak-anak yang baru berusia 10 tahun. Untuk masalah perjodohan, ia sudah diajarkan dan mengerti.

Dan sekarang adalah masanya. Entah kenapa orang tuanya melakukan hal ini.

“Kau bisa bertemu dengannya sekarang”ucap sang Ayah yang kemudian pergi bersama Ibunya. Meninggalkan dirinya yang masih perlu perlindungan.

“Ah..Ayah..Ibu kalian sungguh merepotkan”gumannya. Tak berapa lama gadis yang tak ia perhatikan datang berdiri didepannya.

“Hai!”sapa Gadis imut itu. Membuat Anak Laki-laki yang disapa hanya menatap datar tak membalas.

“Hei...apa kau sakit?”tanya Gadis itu.

“Apa Aku tidak terlihat seperti orang sakit”benak Anak Laki-laki itu menjawab pertanyaan Gadis didepannya. Lebih tepatnya bertanya balik.

“Kau pasti lelah kan berada diruangan rumah sakit, aku saja yang hanya lewat merasa lelah, sungguh sangat lelah”ucap Gadis imut yang kemudian duduk disamping Anak laki-laki itu. Alih-alih mendengarkan, Anak Laki-laki itu hanya menatap taman dengan pandangan datar.

“Menganggu”benak Anak Laki-laki itu.

“Ooh ya, hari sudah malam, mari aku antar”ucap Gadis imut itu yang kemudian menarik tangan Anak Laki-laki yang menatap horor padanya.

“Kenapa menarikku”ucap Anak laki-laki itu. Ia bahkan menahan tangan yang menariknya.

“Tentu saja untuk membawamu kembali keruanganmu, kalau disini, kau akan sakit”ucap Gadis itu dengan wajah yang penuh perhatian membuat Anak Laki-laki itu terteguh melihatnya.

“Aku...aku tidak akan sakit..kau saja yang pulang”penolakan diberikan oleh Anak laki-laki itu dengan menatap kearah lain.

Gadis itu cemberut dan itu tak luput dari pandangan Anak Laki-laki didepannya. “Imut..eh apa yang ku pikirkan, ia hanya seorang gadis yang beda dua tahun dariku..apa lagi tingkahnya kayak anak-anak usia 5 tahun”benak Anak laki-laki itu.

Karena mereka saling diam. Gadis itu pun berdiri didepan laki-laki yang termenung lebih tepatnya menghindar.

Gadis itu mengulurkan tangannya. “Kenalkan Aku Meyla”ucap gadis imut itu, ia tak tanggung-tanggung untuk menarik tangan Laki-laki didepannya dan membalaskan jabatan tangan dengan paksa.

“Dengan begini kita telah berteman”ucap Meyla dengan senyum manis miliknya. Membuat lelaki didepannya langsung memerah dan memalingkan wajahnya.

“Kenapa?..apa kau sakit?”tanya Meyla sambil meletakkan telapak tangannya dijidat Laki-laki yang lebih tinggi darinya. Laki-laki itu makih memerah karena tindakkan itu. Ia tak menyingirkan tangan gadis didepannya. Malah membiarkan gadis itu mengurut kepalanya. Sebenarnya dari tadi meladeni orang didepannya ini membuat kepalanya pusing, jadi dengan ada pengurut gratis kenapa tidak dimanfaatkan.

Meyla mengurut dengan tenang, dan mereka kembali duduk dengan menikmati waktu malam. Meski malam semakin larut tak ada yang menegur mereka. namun dua orang ini tak memperdulikan waktu.

Laki-laki itu berbaring dipangkuan Meyla sedangkan Meyla mengurut jidat si Laki-laki. “Apa kau tak ingin berbicara, sudah setengah jam kau berdiam diri”kali ini Meyla angkat bicara. Sudah setengah jam ia berdiam diri. Mulutnya ini tak mampu berdiam, harus berbicara.

“Apa yang harus ku bicarakan...kau saja yang bicara”

“Dingin sekali sih”Meyla memayunkan bibirnya. Membuat Laki-laki dipangkuannya terkekeh.

Meyla yang mendengarnya memandang kearah sumber suara dan mendapati si Laki-laki dipangkuannya terkekeh. “Apa yang kau tertawakan?”makin mayun Meyla melihat tingkah laki-laki ini. Bukan apa ia sedang merajuk eh malah ditertawakan.

“Kau imut”ucapan langsung oleh Laki-laki itu membuat Meyla terdiam mematung. Mereka berdua saling berpandangan yang memberikan luang waktu berhenti. Tak ada yang tahu siapa yang pertama bertahan. Namun yang pasti tak ada yang ingin melepaskan pandangan mereka.

Hingga sebuah suara menghentikan pandangan masing-masing. “ehem...Re ayuk kembali kekamarmu”ucapan seorang pria tua yang begitu tinggi membuat Meyla mendongak melihatnya.

“Gadis imut terimakasih telah menemani Kakak Re ya”ucap sang Pria itu. Meyla tersenyum. Meski Laki-laki yang bernama Re itu belum bangun dari pangkuannya.

“Kapan kau bangun, Gadis imut itu tidak sanggup menahan kepalamu itu”tegur sang Pria tua itu, dengan mengangkat lembut Re yang masih engan untuk bangun.

Meyla hanya tersenyum, ia berdiri didepan laki-laki yang menatap kearah lain dengan pandangan acuh.

Tiba-tiba laki-laki itu membelakkan matanya, kaget menatap seorang gadis yang berani mencium pipi kanannya.

“Semoga lekas sembuh Re”ucap Meyla yang kemudian pergi pamit dari depan Re yang terdiam.

“Apa-apaan gadis itu”kerutan diwajah Re sangat lucu untuk sang Ayah.

“Apa kau mulai menyukainya Rezki?”tanya sang Ayah yang kini berjongkok mengsejajarkan tingginya.

“Aku tak menyukainya”ucap Rezki sambil memalingkan wajahnya.

“Oh jadi putraku tak menyukainya, tapi mencintainya kan?”goda sang Ayah.

Rezki langsung mendorong Ayahnya dan berlari kecil menuju kamar rawatnya.

Rezki dalam diam dan hanya rembulan yang tahu, malam itu yang tahu bahwa hatinya telah diambil oleh seorang gadis imut bernama Meyla. Tunangannya sendiri.

Ia tersenyum sambil berlari, hingga tak menyadari teriakkan Ayahnya yang menyuruhnya berhenti. Hingga

BRUKKKKK

“REZKI!!!!”teriakkan terakhir yang ia dengar sebelum ia memilih untuk pingsan ditempat.

-

1 minggu kemudian...

Rezki tersadar dari pingsannya. Ia memandang sekelilingnya. Yang terlihat asing.

“Apa aku telah pergi?”ucapnya ngawur.

“Tidak Putraku, kau dipindahkan oleh Ayah diruangan rawat lain untuk bisa menenangkan dirimu dari kejadian seminggu yang lalu”

“Ayah...maafkan aku yang berlari hingga tak sadar aku tersandung dan tertabrak kursi roda orang”ucap Rezki.

Sebenarnya seminggu yang lalu Rezki dilarang berlari dan diusahakan untuk tetap tenang, namun suasana hati Rezki benar-benar sangat bahagia. Ia bahwa sanggup berlari namun malah berakhir dengan dirinya drop lagi.

Penyakit yang tak diketahui. Apakah bisa sembuh atau tidak. Rezki hanya bisa tersenyum dan tak memperdulikannya. Namun ia sekarang berpikir keras.

“Tidak sayang..kau tidak salah...sudahlah..sekarang istirahat, Ayah akan membelikanmu makanan untuk mengisi perutmu”ucap sang Ayah yang kemudian pergi.

Rezki hanya terdiam, bukan tak ingin menjawab tapi ia tak bisa berbicara melihat seorang gadis yang bermain dengan bahagia. Sangat bahagia.

Matanya seketika menatap datar. Ia menyungingkan senyumnya. Sepintas pikiran ingin mengambil gadis yang berhasil mengambil hatinya itu untuk menjauh dari orang-orang yang ada disana termasuk adiknya sendiri.

“Ia pasti mengira kalau itu adalah Aku...karena kami kembar bukan?”benak Rezki. Sial sekali hidupnya. Sudah diberi penyakit sekarang diberi penyakit hati yang orang-orang bilang sulit untuk diobati.

Anak sekecil itu tahu dari mana hal seperti itu. Entahlah. Yang pasti anak-anak kalau telah mencintai sesuatu mereka pasti akan berusaha untuk mendapatkannya kembali.

Saat kejadian itu, Rezki berusaha untuk kembali sehat. Ia berusaha mengelola kegiatannya dan berusaha untuk mengatur tidurnya.

Saat semangat telah memuncak, saat itu juga berita tak mengenakkan sampai ketelinganya. Ia saat ini tengah lewat disalah satu ruang rawat. Niatnya ingin memanggil Ayahnya. Tapi langkahnya terhenti saat mendengar nama gadis yang dicintainya.

“Meyla...apa kau setuju dengan pertunangan ini, kau mungkin tak akan mengingatnya, tapi suatu saat nanti ingatlah diwasiat ini terdapat nama tunanganmu”ucap orang tua yang entah siapa, namun yang pasti, Kakek dan Ayahnya Rezki berada disana serta adik kembarannya.

“Tunanganmu adalah Rezka...”ucap Pria tua itu sambil menunjuk Rezka yang menatap biasa saja kepada Meyla. Meyla tersenyum. “Tentu Re...jaga aku ya”ucap Meyla.

Seketika itu juga bagaikan sebuah badai. Rezki langsung berlari, ia tak menghiraukan apa yang ditabrak olehnya. Yang pasti ia ingin kembali keruangannya. Hatinya sakit sangat sakit.

Apa lagi mengetahui panggilan yang diucapkan oleh Meyla bukan untuknya tapi untuk adiknya.

Sesampainya diruang rawat miliknya. Ia langsung terbaring disana. Tak memperdulikan lagi orang-orang yang khawatir mencarinya. Benar suster-suster yang dijadwalkan untuk memeriksa dirinya dibuat bingung saat Ia kabur. Tapi sekarang mereka tak perlu takut lagi. Rezki telah kembali.

-

1 tahun telah berlalu. Dan saat itu juga terakhir bagi Rezki melihat Meyla. Ia bahkan berusaha untuk melupakannya. Berharap tak mengingatnya lagi.

Ditambah ia merasa sakit mendalam kala mengetahui bahwa Orang tuanya tak berbicara tentang masalah ini.

Rezki tak masalah menyerahkan Meyla, hanya saja setidaknya Meyla tahu dia siapa, dan orang yang diciumnya saat itu siapa. Ia yakin Meyla pasti mengira bahwa Rezka adalah dirinya. Karena dari segi fisik Rezka dan Rezki sama, sayangnya Rezki merupakan anak yang penyakitan.

“Apakah tak ada yang ingin menjelaskan segalanya kepadaku?”benak Rezki. Ia saat ini tengah duduk ditaman. Menikmati waktu malamnya. Sekarang ia jarang keluar siang atau pagi. Bukan apa mengingat kejadian itu, ia tak ingin kenangannya hanya berakhir disana. Setidaknya ia menambahkan momen malam sendirian ditemani rembulan.

Saat ingin beranjak bangun. Ia mendengar suara seorang dokter berbincang-bincang secara serius. Sebenarnya ia tak memperdulikan hal itu. Tapi mendengar namanya, ia akhirnya menguping.

“Tuan....Tuan muda Pertama tidak akan bertahan..usianya hanya sampai 25 tahun. Tak sanggup untuk menahannya lagi, kami sudah melakukan yang terbaik padanya”

“Aku tahu...Putraku itu sangat kuat, 25 tahun tak masalah untuknya. Namun Aku ingin kau memeriksa lagi, siapa tahu ada obat yang bisa menyembuhkanya”

“Penyakit tuan muda Pertama tak bisa dianggap remeh tuan, entah dari siapa ia mendapatkan penyakit ini. Yang pasti harapan untuk hidup lama tak akan bisa bertahan”

“Kalau begitu rahasia ini dari Istri dan keluargaku yang lain termasuk Rezki...Aku ingin ia tetap semangat”

“Baik tuan....”

Dua orang pria itu pun pergi meninggalkan seorang anak yang berhasil meneteskan airmatanya lagi.

“huh lelahnya”ucap Rezki. Ia menjatuhkan dirinya disandaran kursi. Memandang langit yang begitu cerahnya . sepertinya malam ini adalah malam khusus untuknya.

Rezki benar-benar tak menyangka apakah 25 tahun cukup..apa mungkin ia akan pergi sebelum usia itu, atau malah sebelum genap 20 tahun. Sungguh sad sekali hidupnya. Apa tak ada yang ingin berbagi kebahagiaan dengannya.

Tengelam dalam pikiran, hingga tak menyadari seseorang tengah mendekat. Rezki terkejut kala menyadari sebuah tangan menutup matanya.

“Hei Rezka!”ucap Meyla yang kini tersenyum manis pada Rezki.

Rezki yang mendengar nama adiknya hanya tersenyum. “Hai juga”ucapnya, yah apa sih yang engak untuk orang yang dicintainya. Jika emang tak bisa bersama setidaknya biarkan ia merasakan momen singkat ini untuknya.

“Kau tumben termenung seperti itu, tadi siang kau sangat ceria”ucap Meyla yang kemudian duduk disamping Rezki.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!