bab 18 ~ Tanggung jawab ~

Hari sudah mulai sore para pekerja proyek itu mulai membubarkan diri dari tempat mereka bekerja dan sebagian ada yang mampir ke warung dimana dela sudah mulai membantu pemilik warung itu.

"Ehh..Ada pelayan baru ya bu cantik buatin aku kopi,yang manis ya semanis bibirmu." Ucap pria iseng itu,Dela hannya mengangguk kepada pria itu dia tidak mau mencari masalah kepada pria itu,karna dia tidak ingin di pecat dari tempatnya sekarang.

"Baik bang." Jawab dela sambil membuatkan kopi yang diminta pria itu.

Saat Dela memberikan kopi kepada pria itu,tiba-tiba pria itu menyentuh tangan dela,dia memperlakukan dela dengan kurang ajar,tetapi Dela masih menghindari pria itu.

"Maaf ya bang aku sudah punya suami tolong saling menghormati." Ucap Dela dengan sopan,pria itu hannya tersenyum sambil memandangi bokong dela yang sudah berlalu dari tempat itu.Dia berani berbuat sesukanya karna dia tidak melihat pemilik warung itu.Padahal Linda kebetulan pergi ke pasar untuk belanja kebutuhan besok lagi.

"Alah...Sok jual mahal kamu,padahal mungkin kamu juga sudah tidak perawan." Ucap pria itu,dia sengaja meninggikan suaranya agar dela bisa mendengar ucapannya.

Darah Mahesa sudah mendidih mendengar ucapan pria itu,ingin rasanya dia menyiram wajah pria itu dengan air comberan.Dari kejauhan Mahesa sudah melihat Arpan dan Doni berjalan ke arahnya.

Selamat sore tuan,bagaimana menurut tuan apa perlu para pekerja di proyek ini di tambah lagi."tanya Arpan kepala proyek di tempat itu.Dela yang melihat pria itu hannya mengacuhkannya saja,karna baginya percuma dia kasar kepada mereka toh semuanya tidak bisa di kembalikan lagi.

"Tidak perlu lagi ini saja sudah cukup,aku akan sering datang ke tempat ini untuk memantau lokasi ini,dan satu lagi Arpan pecat pria itu."Mahesa menunjukkan pria yang sedang asik main ponsel sambil menikmati kopinya,belum sempat Arpan menanyakan alasannya Mahesa sudah berdiri lalu pergi menuju mobilnya.

"Ada apa dengan tuan Mahesa,padahal anak itu bekerja sangat rajin,terus apa masalah pria itu." Suara hati Arpan,lalu dia juga bergegas keluar dari warung itu.

Doni,kamu bawa wanita yang mengalami keguguran kemarin,kita harus membayar semua kerugian wanita itu,aku tidak mau ada masalah apapun lagi di proyek itu,dan besok bawa wanita itu ke kantorku." Ucap Mahesa,dia ingin mencari cara agar bisa berdamai dengan wanita yang sudah lama dia cari.

"Baik bos."Jawab Doni,dia lalu menyetir mobilnya ke perusahaan,karna Mahesa masih meninggalkan mobil Ferrari nya perusahan nya.

Sementara di rumah besar keluarga Grace,mereka terlibat dalam perbincangan serius,Grace terus meminta kepada ayahnya agar mereka segera dinikahkan.Kekuarga Grace memang juga keluarga kaya,orang tua itu memiliki harta warisan tanah milik orang tuanya dulu,dan pria itu juga memiliki usaha peternakan yang sangat sukses.Tetapi bila di bandingkan dengan kekayaan Mahesa mereka juga tidak seberapa dan itu juga yang membuat pria itu tertarik menjadikan Mahesa sebagai menantunya.

"Pa,cepat suruh Mahesa untuk menikahi aku,jika kelamaan pria itu bisa berpaling Lo pa,wanita mana sih yang bisa menolak pesona pria itu,dia benar-benar tampan dan juga kaya raya,bahkan pria itu memiliki mobil Ferrari pa,dia memakai mobil itu saat menjemputmu tadi siang." Ucap Grace,dan papanya Bram semakin bangga mendengar ucapan putrinya itu.

"Baik lah,aku akan menemui pria itu besok." Ucap bram.Setelah selesai berbicara kepada orang tuanya Grace memasuki kamarnya lalu wanita mengambil ponselnya lalu menghubungi Mahesa dengan panggilan video call.

Drtttt...Drtttt

Mahesa lalu melihat layar ponselnya,dan melihat panggilan video dari Grace,wanita yang dijodohkan dengannya.

"Ada apa lagi wanita ini menghubungiku,dia sepertinya wanita yang tidak punya pekerjaan." Ucap Mahesa tiba-tiba saja moodnya berubah saat melihat panggilan dari Grace,dia terus mengabaikan panggilan wanita itu.

Lalu dia menuruni anak tangga dan berjalan ke arah meja makan,dia melihat para pelayannya sudah menunggunya untuk melayani pria itu.Para pelayan di rumah itu selalu mencari perhatian kepada Mahesa,mereka selalu mencari cara agar pria itu bisa membuka hatinya untuk mereka.

Hari ini Mahesa melihat wajah baru yang ada diantara pelayannya.wanita itu memang cukup manis bahkan dia tidak cocok sama sekali jadi pelayan.

"Apa kamu orang baru di rumah ini?"

"Iya tuan." Jawab pelayan itu,dia berusaha menarik perhatian Mahesa dengan senyum manisnya.

"Bekerja lah dengan bagus,kamu bisa bertanya kepada yang lebih senior Tetang peraturan di rumah ini dan juga pekerjaanmu,sekarang kalian bisa pergi dari tempat ini datang saat aku sudah meninggalkan meja makan." Ucap Mahesa,si pelayan baru merasa tertantang dengan sikap cuek pria itu.

Setelah menghabiskan makan malamnya pria itu lalu pergi meninggalkan meja makan menuju kamarnya,dia merebahkan tubuhnya ke atas ranjangnya,dia yang sudah merasa kelelahan berusaha untuk mengistirahatkan tubuhnya itu.

Saat Mahesa sedang tiduran tiba-tiba dia teringat dela wanita yang membuat jantungnya berdebar beberapa hari ini.

"Akhirnya aku menemukan mu kembali." Ucap Mahesa.Dia teringat saat malam bersama wanita itu,dan saat wanita itu memberikan kesuciannya kepadanya.

"Dia wanita yang sangat hebat." Saat sedang asik melamun di kamar itu tiba-tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya.

"Siapa yang berani datang ke kamarku malam-malam begini." Pria itu lalu turun dari ranjang,dan berjalan ke arah pintu dan membuka pintu kamarnya.

"Apa yang kamu lakukan." Tanya Mahesa pelayan baru di rumahnya tiba-tiba datang ke kamar itu saat suasana kamar sudah mulai sepi.

"Maafkan aku tuan,aku hannya ingin mengantar minuman ini " Ucap pelayan itu,lalu dia menerobos masuk ke dalam kamar lalu meletakkan minuman itu di meja.

Mahesa memperhatikan tubuh wanita itu,dia tau pelayan itu sedang mencoba untuk menggodanya,dia memasuki kamarnya dengan pakaian yang begitu seksi,dadanya terlihat hampir keluar dari tempatnya karna dia memiliki dada yang cukup besar.

Mahesa sebagai pria normal tentu saja sangat tertarik dengan apa yang disuguhkan wanita itu,dia sengaja memakai bra yang sempit agar dadanya semakin keluar dari tempatnya.Mahesa menelan ludahnya,sudah lama dia tidak menikmati tubuh wanita,karna selama ini pria itu sibuk dengan urusan dela dan juga urusan proyek barunya.

"Apa yang tuan perhatikan?" Tanya putri pura-pura polos,dia merasa puas di dalam hatinya karna ternyata Mahesa pangling dengan penampilannya malam ini.

"Tentu saja aku memperhatikan dada mu yang besar itu."

***bersambung***

Terpopuler

Comments

Riani Borreg

Riani Borreg

ko ada lelaki sebejad mahesa.. lelaki kaya raya tp gk ada ahlak sm sekali.. sm pembantupun jd gila mahesa

2022-07-21

1

Laila Umami

Laila Umami

😂😂😂😂

2022-07-08

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 ~ pergi merantau ~
2 bab 2~ memasuki kamar pria asing~
3 bab 3 ~ melarikan diri ~
4 bab 5 ~ Zevana tunangan Mahesa putra ~
5 bab 6 ~ Mencari pekerjaan lagi ~
6 bab 7 ~ Wanita itu ~
7 bab 8~ Dia begitu dekat ~
8 bab 8 ~ Kenapa dengan tubuhku~
9 bab 9 ~ Kehilangannya lagi ~
10 bab 10 ~ Menjalaninya ~
11 bab 11 ~ Zevana ~
12 bab 11 ~ Dela gadis yang baik ~
13 bab 12 ~ Kehidupan Dela ~
14 bab 13 ~ Keributan di pasar ~
15 bab 14 ~ Mempertahankan usaha ~
16 bab 15 ~ Keluar dari rumah sakit ~
17 bab 16 ~ Calon istri Mahesa ~
18 bab 17 ~ Dia wanita itu ~
19 bab 18 ~ Tanggung jawab ~
20 bab 19 ~ Wanita murahan ~
21 bab 21 ~ Cemburu ~
22 bab 22 ~ Pria sombong ~
23 bab 23 ~ Pertolongan ~
24 bab 24 ~ Ternyata kamu ~
25 bab 25 ~ Rencana licik seorang babu ~
26 bab 26 ~ Babu murahan ~
27 bab 27 ~ Marah ~
28 bab 28 ~ Mantan tunangan ~
29 bab 29 ~ Rasa itu tetap sama ~
30 bab 30 ~ Pria jahat ~
31 bab 31 ~ Cemburu yang tak beralasan ~
32 bab 32 ~ Disembunyikan ~
33 bab 33 ~ Sakit ~
34 bab 34 ~ Kekesalan Zevana ~
35 bab 35 ~ Hampir menyerah ~
36 bab 36 ~ Menjadi pemuas nafsu ~
37 bab 37 ~ Mahesa ~
38 bab 38 ~ Marah ~
39 bab 39 ~ Terpesona ~
40 bab 40 ~ Obsesi~
41 bab 41~ Nenek ~
42 bab 42 ~ Di pindahkan lagi ~
43 bab 43 ~ Pasrah ~
44 bab 44 ~ Aku tidak butuh itu ~
45 bab 45 ~ Tamparan ~
46 bab 46 ~ Takut ~
47 bab 47 ~ Bagimu aku apa ~
48 bab 48 ~ Getaran hati ~
49 bab 49 ~ Sakit ~
50 bab 50 ~ Perseteruan Bobby dan Mahesa ~
51 bab 51 ~ Tercengang ~
52 bab 52 ~ Ancaman ~
53 bab 53 ~ Aku yang tersakiti ~
54 bab 54~ Dela hamil ~
55 bab 55 ~ Pertemuan singkat ~
56 bab 56 ~ Kembali merasakan hampa ~
57 bab 57 ~ Mengetahui kenyataanya ~
58 bab 58 ~ Sepi Tampa mu ~
59 bab 59 ~ Periksa kehamilan ~
60 bab 60 ~ Menikah siri ~
61 bab 61 ~ Cinta yang terhalang oleh status sosial~
62 bab 62 ~ Masuk rumah sakit ~
63 bab 63 ~ Berharap ~
64 bab 64 ~ Kehilangan ~
65 bab 65 ~ Marah ~
66 bab 66 ~ Hidup di kampung ~
67 bab 67 ~ Penghianat ~
68 bab 68 ~ Pengorbanan cinta~
69 bab 69 ~ Serumah dengan mereka~
70 bab 70 ~ Menjagamu dari mereka ~
71 bab 71 ~ Berusaha mendekati ~
72 bab 72 ~ Masuk rumah sakit lagi ~
73 bab 73 ~ Grace ~
74 bab 74 ~ Mulai berani ~
75 bab 75 ~ Kembali tinggal dengan keluarga ~
76 Bab 76 ~ Curiga ~
77 bab 77 ~ tidak ingin dicerai ~
78 bab 78 ~ Perhatian kecil ~
79 bab 79 ~ Sedih ~
80 bab 80 ~ Mertua ~
81 bab 81~ Keluarga ~
82 bab 82 ~ Papa Grace sakit~
83 bab 83 ~ Rencana yang gagal ~
84 bab 84 ~ Menikmati ~
85 bab 85 ~ promosi novel baru ~
86 bab 86 ~ Jujur ~
87 bab 87 ~ Pertemuan dua keluarga ~
88 bab 88 ~ Semakin tidak tau diri ~
89 bab 89 ~ Sadar diri lah sedikit ~
90 bab 90 ~ Menganggu ~
91 bab 91 ~ Cepat marah ~
92 bab 92 ~ Mencuri ~
93 bab 93 ~ Wanita masa lalu ~
94 bab 94 ~ Hadiah ~
95 bab 95 ~ Keributan ~
96 bab 95 ~ Jadilah wanita berharga ~
97 bab 96 ~ Kita keluarga ~
98 bab 98 ~ Keluarga benalu ~
99 bab 99 ~ Rumit ~
100 bab 100 ~ Keluargaku sumber masalah ~
101 bab 101 ~ Wanita penggoda ~
102 Bab 102 ~Bayi Prematur ~
103 bab 103 ~ Aku takut sayang ~
104 bab 104 ~ Rasain kamu ~
105 bab 104 ~ Bangun lah sayang ~
106 bab 106 ~ Rencana jahat ~
107 bab 107 ~ Curang ~
108 bab 108 ~ Manusia yang tidak punya rasa malu~
109 bab 109 ~ Semakin kurus ~
110 bab 110 ~ Melewati masa kritis ~
111 bab 111 ~ Aku mencintai mu ~
112 bab 112 ~Melawan ~
113 bab 113 ~ Kembali pulang ~
114 bab 114 ~ Rumah sendiri ~
115 bab 115 ~ Penjagaan ~
116 bab 116 ~ Marah ~
117 bab 117 ~ Memalukan sekali ~
118 bab 118 ~ Tidak ada ampunan ~
119 bab 119 ~ Penjarakan saja ~
120 bab 120 ~ Terima dengan ikhlas ~
121 bab 121 ~ Bertobatlah nenek ~
122 bab 122 ~ Keluar dari penjara ~
123 bab 123 ~ Kecelakaan ~
124 bab 124 ~ Buta ~
125 bab 125 ~ Hukuman ~
126 bab 126 ~ Mencintai mu selamanya ~
127 bab 127 ~ Tidak tega ~
128 bab 128 ~ Rencana masa depan ~
129 bab 129 ~ Aku akan berubah ~
130 bab 130 ~ Menerima maaf mu ~
131 bab 131 ~ bersama sampai tua ~
132 bab 132 ~ Sibuk ~
133 bab 133 ~ tidak terima ~
134 bab 134 ~ Sok kaya ~
135 bab 135 ~ Ampuni kami bos ~
136 bab 136 ~ Permintaan maaf ~
137 137 ~ Lebih baik ~
138 bab 138 ~ Perpisahan ~
139 bab 139 ~ Donor mata ~
140 bab 140 ~ Berhasil ~
141 bab 141 ~ Semua ada hikmahnya ~
142 bab 142 ~ asisten paling setia ~
143 bab 143 ~ kesibukan ~
144 bab 144 ~ Kebahagian akhir ~
145 Bab 145 ~ Bara Dan putri ~
Episodes

Updated 145 Episodes

1
bab 1 ~ pergi merantau ~
2
bab 2~ memasuki kamar pria asing~
3
bab 3 ~ melarikan diri ~
4
bab 5 ~ Zevana tunangan Mahesa putra ~
5
bab 6 ~ Mencari pekerjaan lagi ~
6
bab 7 ~ Wanita itu ~
7
bab 8~ Dia begitu dekat ~
8
bab 8 ~ Kenapa dengan tubuhku~
9
bab 9 ~ Kehilangannya lagi ~
10
bab 10 ~ Menjalaninya ~
11
bab 11 ~ Zevana ~
12
bab 11 ~ Dela gadis yang baik ~
13
bab 12 ~ Kehidupan Dela ~
14
bab 13 ~ Keributan di pasar ~
15
bab 14 ~ Mempertahankan usaha ~
16
bab 15 ~ Keluar dari rumah sakit ~
17
bab 16 ~ Calon istri Mahesa ~
18
bab 17 ~ Dia wanita itu ~
19
bab 18 ~ Tanggung jawab ~
20
bab 19 ~ Wanita murahan ~
21
bab 21 ~ Cemburu ~
22
bab 22 ~ Pria sombong ~
23
bab 23 ~ Pertolongan ~
24
bab 24 ~ Ternyata kamu ~
25
bab 25 ~ Rencana licik seorang babu ~
26
bab 26 ~ Babu murahan ~
27
bab 27 ~ Marah ~
28
bab 28 ~ Mantan tunangan ~
29
bab 29 ~ Rasa itu tetap sama ~
30
bab 30 ~ Pria jahat ~
31
bab 31 ~ Cemburu yang tak beralasan ~
32
bab 32 ~ Disembunyikan ~
33
bab 33 ~ Sakit ~
34
bab 34 ~ Kekesalan Zevana ~
35
bab 35 ~ Hampir menyerah ~
36
bab 36 ~ Menjadi pemuas nafsu ~
37
bab 37 ~ Mahesa ~
38
bab 38 ~ Marah ~
39
bab 39 ~ Terpesona ~
40
bab 40 ~ Obsesi~
41
bab 41~ Nenek ~
42
bab 42 ~ Di pindahkan lagi ~
43
bab 43 ~ Pasrah ~
44
bab 44 ~ Aku tidak butuh itu ~
45
bab 45 ~ Tamparan ~
46
bab 46 ~ Takut ~
47
bab 47 ~ Bagimu aku apa ~
48
bab 48 ~ Getaran hati ~
49
bab 49 ~ Sakit ~
50
bab 50 ~ Perseteruan Bobby dan Mahesa ~
51
bab 51 ~ Tercengang ~
52
bab 52 ~ Ancaman ~
53
bab 53 ~ Aku yang tersakiti ~
54
bab 54~ Dela hamil ~
55
bab 55 ~ Pertemuan singkat ~
56
bab 56 ~ Kembali merasakan hampa ~
57
bab 57 ~ Mengetahui kenyataanya ~
58
bab 58 ~ Sepi Tampa mu ~
59
bab 59 ~ Periksa kehamilan ~
60
bab 60 ~ Menikah siri ~
61
bab 61 ~ Cinta yang terhalang oleh status sosial~
62
bab 62 ~ Masuk rumah sakit ~
63
bab 63 ~ Berharap ~
64
bab 64 ~ Kehilangan ~
65
bab 65 ~ Marah ~
66
bab 66 ~ Hidup di kampung ~
67
bab 67 ~ Penghianat ~
68
bab 68 ~ Pengorbanan cinta~
69
bab 69 ~ Serumah dengan mereka~
70
bab 70 ~ Menjagamu dari mereka ~
71
bab 71 ~ Berusaha mendekati ~
72
bab 72 ~ Masuk rumah sakit lagi ~
73
bab 73 ~ Grace ~
74
bab 74 ~ Mulai berani ~
75
bab 75 ~ Kembali tinggal dengan keluarga ~
76
Bab 76 ~ Curiga ~
77
bab 77 ~ tidak ingin dicerai ~
78
bab 78 ~ Perhatian kecil ~
79
bab 79 ~ Sedih ~
80
bab 80 ~ Mertua ~
81
bab 81~ Keluarga ~
82
bab 82 ~ Papa Grace sakit~
83
bab 83 ~ Rencana yang gagal ~
84
bab 84 ~ Menikmati ~
85
bab 85 ~ promosi novel baru ~
86
bab 86 ~ Jujur ~
87
bab 87 ~ Pertemuan dua keluarga ~
88
bab 88 ~ Semakin tidak tau diri ~
89
bab 89 ~ Sadar diri lah sedikit ~
90
bab 90 ~ Menganggu ~
91
bab 91 ~ Cepat marah ~
92
bab 92 ~ Mencuri ~
93
bab 93 ~ Wanita masa lalu ~
94
bab 94 ~ Hadiah ~
95
bab 95 ~ Keributan ~
96
bab 95 ~ Jadilah wanita berharga ~
97
bab 96 ~ Kita keluarga ~
98
bab 98 ~ Keluarga benalu ~
99
bab 99 ~ Rumit ~
100
bab 100 ~ Keluargaku sumber masalah ~
101
bab 101 ~ Wanita penggoda ~
102
Bab 102 ~Bayi Prematur ~
103
bab 103 ~ Aku takut sayang ~
104
bab 104 ~ Rasain kamu ~
105
bab 104 ~ Bangun lah sayang ~
106
bab 106 ~ Rencana jahat ~
107
bab 107 ~ Curang ~
108
bab 108 ~ Manusia yang tidak punya rasa malu~
109
bab 109 ~ Semakin kurus ~
110
bab 110 ~ Melewati masa kritis ~
111
bab 111 ~ Aku mencintai mu ~
112
bab 112 ~Melawan ~
113
bab 113 ~ Kembali pulang ~
114
bab 114 ~ Rumah sendiri ~
115
bab 115 ~ Penjagaan ~
116
bab 116 ~ Marah ~
117
bab 117 ~ Memalukan sekali ~
118
bab 118 ~ Tidak ada ampunan ~
119
bab 119 ~ Penjarakan saja ~
120
bab 120 ~ Terima dengan ikhlas ~
121
bab 121 ~ Bertobatlah nenek ~
122
bab 122 ~ Keluar dari penjara ~
123
bab 123 ~ Kecelakaan ~
124
bab 124 ~ Buta ~
125
bab 125 ~ Hukuman ~
126
bab 126 ~ Mencintai mu selamanya ~
127
bab 127 ~ Tidak tega ~
128
bab 128 ~ Rencana masa depan ~
129
bab 129 ~ Aku akan berubah ~
130
bab 130 ~ Menerima maaf mu ~
131
bab 131 ~ bersama sampai tua ~
132
bab 132 ~ Sibuk ~
133
bab 133 ~ tidak terima ~
134
bab 134 ~ Sok kaya ~
135
bab 135 ~ Ampuni kami bos ~
136
bab 136 ~ Permintaan maaf ~
137
137 ~ Lebih baik ~
138
bab 138 ~ Perpisahan ~
139
bab 139 ~ Donor mata ~
140
bab 140 ~ Berhasil ~
141
bab 141 ~ Semua ada hikmahnya ~
142
bab 142 ~ asisten paling setia ~
143
bab 143 ~ kesibukan ~
144
bab 144 ~ Kebahagian akhir ~
145
Bab 145 ~ Bara Dan putri ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!