Mahesa mempercepat rencana pembangunan pusat perbelanjaan di pasar itu,tetapi mereka masih mengalami banyak kendala dimana masih banyak para pedagang yang tidak terima jika mereka di usir dari lokasi itu.Orang-orang suruhan Mahesa sangat kesulitan dimana semua para pedagang itu kerja sama menolak pembangunan mall di lokasi mereka.
"Kami tidak terima kalau di lokasi kami dibangun mall,kami sudah puluhan tahun berjualan di lokasi ini,kalian pergi tempat ini." Ucap salah seorang pria yang ikut berdemo menghentikan para pekerja yang ingin membereskan pasar itu.
"Maaf pak lokasi ini sudah di beli oleh bos kami,kalian tidak diijinkan lagi untuk berjualan di lokasi ini,mohon semua jualannya untuk di bereskan sebelum kami yang membereskan semua barang dagangan kalian." Ucap pemborong lokasi itu, dia sudah tidak tahan melihat para pedagang yang begitu keras kepala.
"Anda jangan semena-mena dengan rakyat kecil seperti kami ya,jika kami tidak jualan kami makan apa? Terus kalian mampu membiayai kehidupan kami,anda tidak pernah hidup susah,atau anda sudah lahir sebagai penguasa hingga kalian tidak memikirkan kami rakyat kecil ini." Ucap Dela,keributan di lokasi itu tidak bisa di hindari,akhirnya bentrok pun terjadi antara pedagang dan juga para calon pekerja di lokasi itu.
Dela juga ikut melakukan aksi demo hari itu,dia berusaha keras menolak pembongkaran pasar tradisional itu.Pada saat terjadi bentrokan seorang pekerja mendorong keras tubuh dela hingga wanita itu terjungkal kebelakang dan dia mengerang menahan sakit di area perutnya.
"Aaahhhh....sakit....tolong aku.." Dela memegangi perutnya,seketika orang di sekitaran itu langsung menghentikan aksi dorong mendorong,lalu mereka melihat Dela,wanita itu terus mengerang kesakitan dan darah segar mengalir dari daerah selangkangannya membuat orang-orang disekitar itu ketakutan.
Tiba-tiba Bobby datang dan melihat Dela sudah terkapar menahan kesakitan,dia terus menagis dan darah semakin banyak mengalir di area sensitifnya.
"Dasar bajingan kalian semua,aku akan menuntut kalian semua jika terjadi sesuatu kepadanya." Ucap Bobby lalu dia membopong tubuh dela dan membawanya kedalam mobilnya darah terus mengalir Tampa henti dari area sensitif wanita itu.
Para pekerja itu lalu membubarkan diri dari lokasi pasar tradisional,hari ini mereka juga gagal dalam menjalankan tugas mereka.Kepala proyek menemui Mahesa ke kantornya sebenarnya dia sangat takut jika bertemu pria itu karna ini sudah kegagalan yang ketiga kalinya.
Tok.....tok....tok
"Masuk..." Suara Mahesa membuat pria itu benar-benar takut,Karna pria itu sudah mendesak agar pembangunannya secepatnya di mulai.
"Apa lagi alasan yang akan kamu berikan kepadamu apa hari ini misi kalian gagal lagi?" Tanya Mahesa,pria itu terlihat menundukkan kepala karna dia begitu ketakutan memberikan alasan lagi.
"Ma...ma...maaf tuan,tadi disana seorang wanita,ikut melakukan demo,saat keributan terjadi di lokasi itu,wanita itu tiba-tiba jatuh dan sepertinya dia sedang hamil kemungkinan besar wanita itu ke guguran." Ucap pria itu terbata-bata
"branggghhh....."
Mahesa melempar semua berkas yang ada dimeja hingga semua dokumen itu berserakan di lantai.
"Dasar bodoh,nga berguna kamu,percuma aku menggaji mu mahal jika masalah gitu saja kamu tidak mampu hari ini kamu ku pecat jadi kepala proyek keluar dari ruangan ku,sekaraaaaang " Ucap Mahesa lalu pria itu langsung pergi Tampa permisi dia sangat sakit hati dengan semua ucapan Mahesa.
"Dasar manusia nga berguna ngurusin itu aja susah,lebih baik aku sendiri yang turun besok,pembangunan ini tidak bisa di tunda secepatnya harus selesai." Ucap Mahesa.
Sementara itu Dela menagis histeris di rumah sakit karna dia harus kehilangan anak yang dia jaga selama dua bulan ini,hari ini dia harus kehilangan bayi yang di kandungnya karna dia berusaha mempertahankan hak rakyat jelata.
"Dela,apa yang terjadi kepadamu,kenapa dengan orang-orang itu,kenapa mereka berbuat anarkis di pasar?" Tanya Bobby dia begitu prihatin dengan wanita itu,dia baru saja kehilangan bayinya karna ulah seorang pria yang mendorongnya dengan sengaja.
Dela tidak bisa menahan air matanya dia terus menangisi keadaanya,dia tidak menyangka akan kehilangan sesuatu yang dia jaga selama dua bulan ini.
Walaupun Dela hamil karna terpaksa dia tidak menyesalinya,bahkan dia sangat berharap bayi itu lahir ke dunia ini agar dia memiliki keluarga nantinya.
Hari ini dia benar-benar kecewa Karna dengan terpaksa dia harus merelakan janin yang ada di rahimnya di kuret karna dia sudah mengalami pendarahan hebat.
Selama di rumah sakit dela ditemani oleh Bobby dia sudah seperti saudara bagi dela karna pria itu dengan sabar menemaninya,hari ini dela mengetahui kalau pria itu bernama Bobby dan dia bekerja sebagai jaksa di sebuah pengadilan negri yang ada di kota itu.
"Mas,kamu boleh pulang aku ingin sendiri,aku sangat lelah." Ucap Dela,dia merasa segan kalau pria itu selalu menemaninya di ruangan itu.
"Emang kamu nga masalah kamu disini sendirian? Tanya Bobby sebenarnya dia juga ingin sekali pulang,karna dia sudah berada di rumah sakit dari tadi sore mengurus dela.
"Tidak mas,aku malah merasa tidak enak jika kamu terus menemaniku."
"Baiklah aku akan pulang,kamu jaga diri baik-baik,aku sudah mengurus semua administrasinya,besok aku akan menemuinya kembali." Ucap Bobby,dela hannya mengganggu kan kepalanya,dan dia melemparkan sedikit senyuman kepada pria itu.
Saat pria itu keluar dari ruangannya dela kembali menagis sesegukan dia tidak terima dengan kejadian yang menimpa dirinya,
"Kalian harus membayar semua yang kalian lakukan kepadaku,dasar orang-orang serakah.Kalian sudah membunuh anakku,aku tidak bisa menerima ini." Ucap Dela dia terus menagis meratapi nasibnya yang begitu buruk.
Dia datang ke kota metropolitan ini dengan niat dan hati yang tulus,tetapi teman yang dia percayai tega menjebaknya,hingga dia melarikan diri,dan itu juga yang membuat dia salah masuk kamar hingga di perkosa,hingga dia mengandung,saat dia mulai belajar menerima takdirnya,dia malah kehilangan janin yang ada di rahimnya.Sepertinya takdir sedang mempermainkannya.
Sementara itu Bobby baru saja memasukkan mobilnya ke dalam garasi rumahnya,saat dia hendak masuk ke dalam rumahnya dia melihat sepasang sepatu wanita yang sangat dia kenali.
Saat Bobby melihat sepatu itu,tiba-tiba dia malas untuk masuk kedalam karna dia tau wanita yang pernah hadir di kehidupannya pasti sudah menunggunya di dalam rumahnya.
"Sampai kapan kamu akan diluar itu,apa kamu akan terus mengabaikan aku?Tanya stella.
***bersambung****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Sopi
next
2022-07-22
0