bab 14 ~ Mempertahankan usaha ~

Mahesa mempercepat rencana pembangunan pusat perbelanjaan di pasar itu,tetapi mereka masih mengalami banyak kendala dimana masih banyak para pedagang yang tidak terima jika mereka di usir dari lokasi itu.Orang-orang suruhan Mahesa sangat kesulitan dimana semua para pedagang itu kerja sama menolak pembangunan mall di lokasi mereka.

"Kami tidak terima kalau di lokasi kami dibangun mall,kami sudah puluhan tahun berjualan di lokasi ini,kalian pergi tempat ini." Ucap salah seorang pria yang ikut berdemo menghentikan para pekerja yang ingin membereskan pasar itu.

"Maaf pak lokasi ini sudah di beli oleh bos kami,kalian tidak diijinkan lagi untuk berjualan di lokasi ini,mohon semua jualannya untuk di bereskan sebelum kami yang membereskan semua barang dagangan kalian." Ucap pemborong lokasi itu, dia sudah tidak tahan melihat para pedagang yang begitu keras kepala.

"Anda jangan semena-mena dengan rakyat kecil seperti kami ya,jika kami tidak jualan kami makan apa? Terus kalian mampu membiayai kehidupan kami,anda tidak pernah hidup susah,atau anda sudah lahir sebagai penguasa hingga kalian tidak memikirkan kami rakyat kecil ini." Ucap Dela,keributan di lokasi itu tidak bisa di hindari,akhirnya bentrok pun terjadi antara pedagang dan juga para calon pekerja di lokasi itu.

Dela juga ikut melakukan aksi demo hari itu,dia berusaha keras menolak pembongkaran pasar tradisional itu.Pada saat terjadi bentrokan seorang pekerja mendorong keras tubuh dela hingga wanita itu terjungkal kebelakang dan dia mengerang menahan sakit di area perutnya.

"Aaahhhh....sakit....tolong aku.." Dela memegangi perutnya,seketika orang di sekitaran itu langsung menghentikan aksi dorong mendorong,lalu mereka melihat Dela,wanita itu terus mengerang kesakitan dan darah segar mengalir dari daerah selangkangannya membuat orang-orang disekitar itu ketakutan.

Tiba-tiba Bobby datang dan melihat Dela sudah terkapar menahan kesakitan,dia terus menagis dan darah semakin banyak mengalir di area sensitifnya.

"Dasar bajingan kalian semua,aku akan menuntut kalian semua jika terjadi sesuatu kepadanya." Ucap Bobby lalu dia membopong tubuh dela dan membawanya kedalam mobilnya darah terus mengalir Tampa henti dari area sensitif wanita itu.

Para pekerja itu lalu membubarkan diri dari lokasi pasar tradisional,hari ini mereka juga gagal dalam menjalankan tugas mereka.Kepala proyek menemui Mahesa ke kantornya sebenarnya dia sangat takut jika bertemu pria itu karna ini sudah kegagalan yang ketiga kalinya.

Tok.....tok....tok

"Masuk..." Suara Mahesa membuat pria itu benar-benar takut,Karna pria itu sudah mendesak agar pembangunannya secepatnya di mulai.

"Apa lagi alasan yang akan kamu berikan kepadamu apa hari ini misi kalian gagal lagi?" Tanya Mahesa,pria itu terlihat menundukkan kepala karna dia begitu ketakutan memberikan alasan lagi.

"Ma...ma...maaf tuan,tadi disana seorang wanita,ikut melakukan demo,saat keributan terjadi di lokasi itu,wanita itu tiba-tiba jatuh dan sepertinya dia sedang hamil kemungkinan besar wanita itu ke guguran." Ucap pria itu terbata-bata

"branggghhh....."

Mahesa melempar semua berkas yang ada dimeja hingga semua dokumen itu berserakan di lantai.

"Dasar bodoh,nga berguna kamu,percuma aku menggaji mu mahal jika masalah gitu saja kamu tidak mampu hari ini kamu ku pecat jadi kepala proyek keluar dari ruangan ku,sekaraaaaang " Ucap Mahesa lalu pria itu langsung pergi Tampa permisi dia sangat sakit hati dengan semua ucapan Mahesa.

"Dasar manusia nga berguna ngurusin itu aja susah,lebih baik aku sendiri yang turun besok,pembangunan ini tidak bisa di tunda secepatnya harus selesai." Ucap Mahesa.

Sementara itu Dela menagis histeris di rumah sakit karna dia harus kehilangan anak yang dia jaga selama dua bulan ini,hari ini dia harus kehilangan bayi yang di kandungnya karna dia berusaha mempertahankan hak rakyat jelata.

"Dela,apa yang terjadi kepadamu,kenapa dengan orang-orang itu,kenapa mereka berbuat anarkis di pasar?" Tanya Bobby dia begitu prihatin dengan wanita itu,dia baru saja kehilangan bayinya karna ulah seorang pria yang mendorongnya dengan sengaja.

Dela tidak bisa menahan air matanya dia terus menangisi keadaanya,dia tidak menyangka akan kehilangan sesuatu yang dia jaga selama dua bulan ini.

Walaupun Dela hamil karna terpaksa dia tidak menyesalinya,bahkan dia sangat berharap bayi itu lahir ke dunia ini agar dia memiliki keluarga nantinya.

Hari ini dia benar-benar kecewa Karna dengan terpaksa dia harus merelakan janin yang ada di rahimnya di kuret karna dia sudah mengalami pendarahan hebat.

Selama di rumah sakit dela ditemani oleh Bobby dia sudah seperti saudara bagi dela karna pria itu dengan sabar menemaninya,hari ini dela mengetahui kalau pria itu bernama Bobby dan dia bekerja sebagai jaksa di sebuah pengadilan negri yang ada di kota itu.

"Mas,kamu boleh pulang aku ingin sendiri,aku sangat lelah." Ucap Dela,dia merasa segan kalau pria itu selalu menemaninya di ruangan itu.

"Emang kamu nga masalah kamu disini sendirian? Tanya Bobby sebenarnya dia juga ingin sekali pulang,karna dia sudah berada di rumah sakit dari tadi sore mengurus dela.

"Tidak mas,aku malah merasa tidak enak jika kamu terus menemaniku."

"Baiklah aku akan pulang,kamu jaga diri baik-baik,aku sudah mengurus semua administrasinya,besok aku akan menemuinya kembali." Ucap Bobby,dela hannya mengganggu kan kepalanya,dan dia melemparkan sedikit senyuman kepada pria itu.

Saat pria itu keluar dari ruangannya dela kembali menagis sesegukan dia tidak terima dengan kejadian yang menimpa dirinya,

"Kalian harus membayar semua yang kalian lakukan kepadaku,dasar orang-orang serakah.Kalian sudah membunuh anakku,aku tidak bisa menerima ini." Ucap Dela dia terus menagis meratapi nasibnya yang begitu buruk.

Dia datang ke kota metropolitan ini dengan niat dan hati yang tulus,tetapi teman yang dia percayai tega menjebaknya,hingga dia melarikan diri,dan itu juga yang membuat dia salah masuk kamar hingga di perkosa,hingga dia mengandung,saat dia mulai belajar menerima takdirnya,dia malah kehilangan janin yang ada di rahimnya.Sepertinya takdir sedang mempermainkannya.

Sementara itu Bobby baru saja memasukkan mobilnya ke dalam garasi rumahnya,saat dia hendak masuk ke dalam rumahnya dia melihat sepasang sepatu wanita yang sangat dia kenali.

Saat Bobby melihat sepatu itu,tiba-tiba dia malas untuk masuk kedalam karna dia tau wanita yang pernah hadir di kehidupannya pasti sudah menunggunya di dalam rumahnya.

"Sampai kapan kamu akan diluar itu,apa kamu akan terus mengabaikan aku?Tanya stella.

***bersambung****

Terpopuler

Comments

Sopi

Sopi

next

2022-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 ~ pergi merantau ~
2 bab 2~ memasuki kamar pria asing~
3 bab 3 ~ melarikan diri ~
4 bab 5 ~ Zevana tunangan Mahesa putra ~
5 bab 6 ~ Mencari pekerjaan lagi ~
6 bab 7 ~ Wanita itu ~
7 bab 8~ Dia begitu dekat ~
8 bab 8 ~ Kenapa dengan tubuhku~
9 bab 9 ~ Kehilangannya lagi ~
10 bab 10 ~ Menjalaninya ~
11 bab 11 ~ Zevana ~
12 bab 11 ~ Dela gadis yang baik ~
13 bab 12 ~ Kehidupan Dela ~
14 bab 13 ~ Keributan di pasar ~
15 bab 14 ~ Mempertahankan usaha ~
16 bab 15 ~ Keluar dari rumah sakit ~
17 bab 16 ~ Calon istri Mahesa ~
18 bab 17 ~ Dia wanita itu ~
19 bab 18 ~ Tanggung jawab ~
20 bab 19 ~ Wanita murahan ~
21 bab 21 ~ Cemburu ~
22 bab 22 ~ Pria sombong ~
23 bab 23 ~ Pertolongan ~
24 bab 24 ~ Ternyata kamu ~
25 bab 25 ~ Rencana licik seorang babu ~
26 bab 26 ~ Babu murahan ~
27 bab 27 ~ Marah ~
28 bab 28 ~ Mantan tunangan ~
29 bab 29 ~ Rasa itu tetap sama ~
30 bab 30 ~ Pria jahat ~
31 bab 31 ~ Cemburu yang tak beralasan ~
32 bab 32 ~ Disembunyikan ~
33 bab 33 ~ Sakit ~
34 bab 34 ~ Kekesalan Zevana ~
35 bab 35 ~ Hampir menyerah ~
36 bab 36 ~ Menjadi pemuas nafsu ~
37 bab 37 ~ Mahesa ~
38 bab 38 ~ Marah ~
39 bab 39 ~ Terpesona ~
40 bab 40 ~ Obsesi~
41 bab 41~ Nenek ~
42 bab 42 ~ Di pindahkan lagi ~
43 bab 43 ~ Pasrah ~
44 bab 44 ~ Aku tidak butuh itu ~
45 bab 45 ~ Tamparan ~
46 bab 46 ~ Takut ~
47 bab 47 ~ Bagimu aku apa ~
48 bab 48 ~ Getaran hati ~
49 bab 49 ~ Sakit ~
50 bab 50 ~ Perseteruan Bobby dan Mahesa ~
51 bab 51 ~ Tercengang ~
52 bab 52 ~ Ancaman ~
53 bab 53 ~ Aku yang tersakiti ~
54 bab 54~ Dela hamil ~
55 bab 55 ~ Pertemuan singkat ~
56 bab 56 ~ Kembali merasakan hampa ~
57 bab 57 ~ Mengetahui kenyataanya ~
58 bab 58 ~ Sepi Tampa mu ~
59 bab 59 ~ Periksa kehamilan ~
60 bab 60 ~ Menikah siri ~
61 bab 61 ~ Cinta yang terhalang oleh status sosial~
62 bab 62 ~ Masuk rumah sakit ~
63 bab 63 ~ Berharap ~
64 bab 64 ~ Kehilangan ~
65 bab 65 ~ Marah ~
66 bab 66 ~ Hidup di kampung ~
67 bab 67 ~ Penghianat ~
68 bab 68 ~ Pengorbanan cinta~
69 bab 69 ~ Serumah dengan mereka~
70 bab 70 ~ Menjagamu dari mereka ~
71 bab 71 ~ Berusaha mendekati ~
72 bab 72 ~ Masuk rumah sakit lagi ~
73 bab 73 ~ Grace ~
74 bab 74 ~ Mulai berani ~
75 bab 75 ~ Kembali tinggal dengan keluarga ~
76 Bab 76 ~ Curiga ~
77 bab 77 ~ tidak ingin dicerai ~
78 bab 78 ~ Perhatian kecil ~
79 bab 79 ~ Sedih ~
80 bab 80 ~ Mertua ~
81 bab 81~ Keluarga ~
82 bab 82 ~ Papa Grace sakit~
83 bab 83 ~ Rencana yang gagal ~
84 bab 84 ~ Menikmati ~
85 bab 85 ~ promosi novel baru ~
86 bab 86 ~ Jujur ~
87 bab 87 ~ Pertemuan dua keluarga ~
88 bab 88 ~ Semakin tidak tau diri ~
89 bab 89 ~ Sadar diri lah sedikit ~
90 bab 90 ~ Menganggu ~
91 bab 91 ~ Cepat marah ~
92 bab 92 ~ Mencuri ~
93 bab 93 ~ Wanita masa lalu ~
94 bab 94 ~ Hadiah ~
95 bab 95 ~ Keributan ~
96 bab 95 ~ Jadilah wanita berharga ~
97 bab 96 ~ Kita keluarga ~
98 bab 98 ~ Keluarga benalu ~
99 bab 99 ~ Rumit ~
100 bab 100 ~ Keluargaku sumber masalah ~
101 bab 101 ~ Wanita penggoda ~
102 Bab 102 ~Bayi Prematur ~
103 bab 103 ~ Aku takut sayang ~
104 bab 104 ~ Rasain kamu ~
105 bab 104 ~ Bangun lah sayang ~
106 bab 106 ~ Rencana jahat ~
107 bab 107 ~ Curang ~
108 bab 108 ~ Manusia yang tidak punya rasa malu~
109 bab 109 ~ Semakin kurus ~
110 bab 110 ~ Melewati masa kritis ~
111 bab 111 ~ Aku mencintai mu ~
112 bab 112 ~Melawan ~
113 bab 113 ~ Kembali pulang ~
114 bab 114 ~ Rumah sendiri ~
115 bab 115 ~ Penjagaan ~
116 bab 116 ~ Marah ~
117 bab 117 ~ Memalukan sekali ~
118 bab 118 ~ Tidak ada ampunan ~
119 bab 119 ~ Penjarakan saja ~
120 bab 120 ~ Terima dengan ikhlas ~
121 bab 121 ~ Bertobatlah nenek ~
122 bab 122 ~ Keluar dari penjara ~
123 bab 123 ~ Kecelakaan ~
124 bab 124 ~ Buta ~
125 bab 125 ~ Hukuman ~
126 bab 126 ~ Mencintai mu selamanya ~
127 bab 127 ~ Tidak tega ~
128 bab 128 ~ Rencana masa depan ~
129 bab 129 ~ Aku akan berubah ~
130 bab 130 ~ Menerima maaf mu ~
131 bab 131 ~ bersama sampai tua ~
132 bab 132 ~ Sibuk ~
133 bab 133 ~ tidak terima ~
134 bab 134 ~ Sok kaya ~
135 bab 135 ~ Ampuni kami bos ~
136 bab 136 ~ Permintaan maaf ~
137 137 ~ Lebih baik ~
138 bab 138 ~ Perpisahan ~
139 bab 139 ~ Donor mata ~
140 bab 140 ~ Berhasil ~
141 bab 141 ~ Semua ada hikmahnya ~
142 bab 142 ~ asisten paling setia ~
143 bab 143 ~ kesibukan ~
144 bab 144 ~ Kebahagian akhir ~
145 Bab 145 ~ Bara Dan putri ~
Episodes

Updated 145 Episodes

1
bab 1 ~ pergi merantau ~
2
bab 2~ memasuki kamar pria asing~
3
bab 3 ~ melarikan diri ~
4
bab 5 ~ Zevana tunangan Mahesa putra ~
5
bab 6 ~ Mencari pekerjaan lagi ~
6
bab 7 ~ Wanita itu ~
7
bab 8~ Dia begitu dekat ~
8
bab 8 ~ Kenapa dengan tubuhku~
9
bab 9 ~ Kehilangannya lagi ~
10
bab 10 ~ Menjalaninya ~
11
bab 11 ~ Zevana ~
12
bab 11 ~ Dela gadis yang baik ~
13
bab 12 ~ Kehidupan Dela ~
14
bab 13 ~ Keributan di pasar ~
15
bab 14 ~ Mempertahankan usaha ~
16
bab 15 ~ Keluar dari rumah sakit ~
17
bab 16 ~ Calon istri Mahesa ~
18
bab 17 ~ Dia wanita itu ~
19
bab 18 ~ Tanggung jawab ~
20
bab 19 ~ Wanita murahan ~
21
bab 21 ~ Cemburu ~
22
bab 22 ~ Pria sombong ~
23
bab 23 ~ Pertolongan ~
24
bab 24 ~ Ternyata kamu ~
25
bab 25 ~ Rencana licik seorang babu ~
26
bab 26 ~ Babu murahan ~
27
bab 27 ~ Marah ~
28
bab 28 ~ Mantan tunangan ~
29
bab 29 ~ Rasa itu tetap sama ~
30
bab 30 ~ Pria jahat ~
31
bab 31 ~ Cemburu yang tak beralasan ~
32
bab 32 ~ Disembunyikan ~
33
bab 33 ~ Sakit ~
34
bab 34 ~ Kekesalan Zevana ~
35
bab 35 ~ Hampir menyerah ~
36
bab 36 ~ Menjadi pemuas nafsu ~
37
bab 37 ~ Mahesa ~
38
bab 38 ~ Marah ~
39
bab 39 ~ Terpesona ~
40
bab 40 ~ Obsesi~
41
bab 41~ Nenek ~
42
bab 42 ~ Di pindahkan lagi ~
43
bab 43 ~ Pasrah ~
44
bab 44 ~ Aku tidak butuh itu ~
45
bab 45 ~ Tamparan ~
46
bab 46 ~ Takut ~
47
bab 47 ~ Bagimu aku apa ~
48
bab 48 ~ Getaran hati ~
49
bab 49 ~ Sakit ~
50
bab 50 ~ Perseteruan Bobby dan Mahesa ~
51
bab 51 ~ Tercengang ~
52
bab 52 ~ Ancaman ~
53
bab 53 ~ Aku yang tersakiti ~
54
bab 54~ Dela hamil ~
55
bab 55 ~ Pertemuan singkat ~
56
bab 56 ~ Kembali merasakan hampa ~
57
bab 57 ~ Mengetahui kenyataanya ~
58
bab 58 ~ Sepi Tampa mu ~
59
bab 59 ~ Periksa kehamilan ~
60
bab 60 ~ Menikah siri ~
61
bab 61 ~ Cinta yang terhalang oleh status sosial~
62
bab 62 ~ Masuk rumah sakit ~
63
bab 63 ~ Berharap ~
64
bab 64 ~ Kehilangan ~
65
bab 65 ~ Marah ~
66
bab 66 ~ Hidup di kampung ~
67
bab 67 ~ Penghianat ~
68
bab 68 ~ Pengorbanan cinta~
69
bab 69 ~ Serumah dengan mereka~
70
bab 70 ~ Menjagamu dari mereka ~
71
bab 71 ~ Berusaha mendekati ~
72
bab 72 ~ Masuk rumah sakit lagi ~
73
bab 73 ~ Grace ~
74
bab 74 ~ Mulai berani ~
75
bab 75 ~ Kembali tinggal dengan keluarga ~
76
Bab 76 ~ Curiga ~
77
bab 77 ~ tidak ingin dicerai ~
78
bab 78 ~ Perhatian kecil ~
79
bab 79 ~ Sedih ~
80
bab 80 ~ Mertua ~
81
bab 81~ Keluarga ~
82
bab 82 ~ Papa Grace sakit~
83
bab 83 ~ Rencana yang gagal ~
84
bab 84 ~ Menikmati ~
85
bab 85 ~ promosi novel baru ~
86
bab 86 ~ Jujur ~
87
bab 87 ~ Pertemuan dua keluarga ~
88
bab 88 ~ Semakin tidak tau diri ~
89
bab 89 ~ Sadar diri lah sedikit ~
90
bab 90 ~ Menganggu ~
91
bab 91 ~ Cepat marah ~
92
bab 92 ~ Mencuri ~
93
bab 93 ~ Wanita masa lalu ~
94
bab 94 ~ Hadiah ~
95
bab 95 ~ Keributan ~
96
bab 95 ~ Jadilah wanita berharga ~
97
bab 96 ~ Kita keluarga ~
98
bab 98 ~ Keluarga benalu ~
99
bab 99 ~ Rumit ~
100
bab 100 ~ Keluargaku sumber masalah ~
101
bab 101 ~ Wanita penggoda ~
102
Bab 102 ~Bayi Prematur ~
103
bab 103 ~ Aku takut sayang ~
104
bab 104 ~ Rasain kamu ~
105
bab 104 ~ Bangun lah sayang ~
106
bab 106 ~ Rencana jahat ~
107
bab 107 ~ Curang ~
108
bab 108 ~ Manusia yang tidak punya rasa malu~
109
bab 109 ~ Semakin kurus ~
110
bab 110 ~ Melewati masa kritis ~
111
bab 111 ~ Aku mencintai mu ~
112
bab 112 ~Melawan ~
113
bab 113 ~ Kembali pulang ~
114
bab 114 ~ Rumah sendiri ~
115
bab 115 ~ Penjagaan ~
116
bab 116 ~ Marah ~
117
bab 117 ~ Memalukan sekali ~
118
bab 118 ~ Tidak ada ampunan ~
119
bab 119 ~ Penjarakan saja ~
120
bab 120 ~ Terima dengan ikhlas ~
121
bab 121 ~ Bertobatlah nenek ~
122
bab 122 ~ Keluar dari penjara ~
123
bab 123 ~ Kecelakaan ~
124
bab 124 ~ Buta ~
125
bab 125 ~ Hukuman ~
126
bab 126 ~ Mencintai mu selamanya ~
127
bab 127 ~ Tidak tega ~
128
bab 128 ~ Rencana masa depan ~
129
bab 129 ~ Aku akan berubah ~
130
bab 130 ~ Menerima maaf mu ~
131
bab 131 ~ bersama sampai tua ~
132
bab 132 ~ Sibuk ~
133
bab 133 ~ tidak terima ~
134
bab 134 ~ Sok kaya ~
135
bab 135 ~ Ampuni kami bos ~
136
bab 136 ~ Permintaan maaf ~
137
137 ~ Lebih baik ~
138
bab 138 ~ Perpisahan ~
139
bab 139 ~ Donor mata ~
140
bab 140 ~ Berhasil ~
141
bab 141 ~ Semua ada hikmahnya ~
142
bab 142 ~ asisten paling setia ~
143
bab 143 ~ kesibukan ~
144
bab 144 ~ Kebahagian akhir ~
145
Bab 145 ~ Bara Dan putri ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!