Kehidupan dela berjalan apa adanya,dia akhirnya menemukan pekerjaan sebagai penjaga toko pakaian di sebuah pasar tradisional di kota itu.Karna perutnya masih rata,dia masih bisa menjalani hidupnya dengan baik,bahkan pemilik toko itu sangat baik kepada dela.Dela bisa tinggal di toko itu Tampa harus membayar uang kontarakan,dela benar-benar bersyukur karna dia bisa menghemat uangnya.
Dela tiba-tiba teringat dengan orang tuanya di kampung,sebenarnya dia tidak tega memutuskan hubungan nya dengan keluarganya itu,tetapi dela tidak punya pilihan dia ingin mengumpulkan uang untuk biaya persalinannya saat sudah tiba waktunya.
"Pa...mah..maafkan dela,kalian masih sangat muda,masih bisa bekerja,dela harus menabung agar bisa membiayai hidupku saat bayi ini nanti lahir." Suara hati Dela.
*****
Mahesa sedang duduk di sebuah bar bersama para pria kaya,dan sukses.Wajah Mahesa terlihat sangat lesu dan beberapa hari ini dikantornya emosinya terus saja meledak-ledak hingga sekretaris dan asistennya sangat takut melihat Mahesa.
"Hei bro ada apa dengan wajahmu,dari tadi wajahmu masam terus apa sesuatu terjadi dengan mu " Tanya Dion sahabatnya paling dekat.
"Tidak,aku hannya lagi nga mood saja,aku duluan pulang bro karna rasanya perutku lagi kurang enak." Ucap Mahesa lalu pulang ke rumah mewahnya.
Mahesa pulang dengan mengendarai mobil mewahnya,dia beberapa hari ini menghindari asistennya karna dia begitu kecewa dengan pria itu,karna sampai hari ini dia tidak bisa mendapatkan informasi tentang dela.
"Dasar asisten bodoh,mengurusi wanita seperti dela saja dia tidak mampu apa mungkin wanita itu di tangkap oleh Nadia?" Mahesa terus mengumpat di dalam mobilnya hingga Tampa sadar Mahesa sudah sampai di halaman rumahnya.Dengan cepat security langsung membuka gerbang rumah itu,mereka tidak ingin mendengar bos mereka kembali marah-marah.Security juga kena imbasnya,salah sedikit saja Mahesa tidak segan-segan memakinya.
"Pak,besok-besok jika Zevana berkunjung ke rumah ini,langsung usir,aku tidak ingin melihat wanita itu datang ke rumahku." Ucap Mahesa sebelum meninggalkan tempat itu,kedua security itu hannya mengangguk tanda mengerti.Mereka tidak berani melawan ucapan bosnya itu,karna mereka masih sangat butuh kerja di rumah mewah itu.Apalagi gaji yang diterima di tempat itu lumayan tinggi.
Pada saat Mahesa memasuki rumah mewahnya dia melihat kelima pelayannya sedang menonton dengan santai,Mahesa sengaja mempekerjakan para pelayan yang masih gadis di rumah itu,karna dia merasa sungkan jika harus menyuruh orang ya g sudah tua.
Setelah para pelayan itu melihat Mahesa,mereka langsung berlari mendekati Mahesa,
"Selamat malam tuan,apa tuan butuh sesuatu?" Tanya salah satu dari pelayan itu,Mahesa tidak menanggapi pertanyaan mereka dia langsung menaiki tangga dan masuk kedalam kamarnya.Terkadang dia juga merasa pusing dengan para pelayannya karna mereka sangat sering menggoda Mahesa dengan pakaian yang seksi.
Mahesa langsung merebahkan tubuhnya dia atas ranjangnya,lalu dia mengingat kejadian dimana pertama kali bertemu dengan dela,dia berpikir dela seorang wanita bayaran,ternyata wanita itu benar-benar perawan,tiba-tiba saja tubuh Mahesa panas dingin mengingat kejadian itu,rasanya semenjak Mahesa kehilangan wanita itu,dia begitu tidak bernafsu kepada wanita lain,bahkan kepada tunangannya dia semakin jijik saja.
"Dimana kah kamu sekarang,apa yang terjadi dengan mu,apa kamu tidak mengandung anakku,padahal aku jelas-jelas mengingatnya kalau aku membuang benihku di rahimmu." Ucap Mahesa dia terus mondar-mandir di ruangan itu,semakin hari,semangat kerjanya semakin berkurang saja.
**bersambung***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Iksan Ae
kasian sekali nasib dela karena temanya yang pura pura baik padahal ingin menjualya
2022-06-23
4