bab 6 ~ Mencari pekerjaan lagi ~

Semenjak kedatangan anak majikannya, Dela merasa kurang nyaman di rumah itu,Anak majikannya pindah dari kota S kerumah orang tuanya karna ternyata usaha mereka di kota S tidak berjalan.Dan akhirnya suami istri itu memilih tinggal bersama ibunya.Dela merasa tidak nyaman karna si wanita sangat sombong,dan suaminya terlihat sangat genit,akhirnya dengan berat hati Dela meminta ijin untuk keluar dari rumah itu.

"Kenapa kamu harus keluar Dela,Terus kamu harus kemana,jika kamu keluar dari rumah ini." Tanya pemilik rumah itu.

"Dela cari pekerjaan lain nyonya."

"Baik lah kalau begitu,ini gaji mu selama kamu bekerja dirumah ini." Dela langsung menerima gajinya dan memasukkannya ke dalam tasnya,lalu pergi meninggalkan rumah itu.

Sudah beberapa hari ini dela merasa perutnya kurang nyaman,dia selalu ingin muntah saat melihat sesuatu yang tidak dia sukai.

Akhirnya Dela mengontrak di sebuah rumah yang sangat sempit,tapi dia memilih itu karna dia ingin menghemat uangnya apalagi dia masih belum mendapat pekerjaan.

Kenapa akhir-akhir ini perutku,terus saja mual,semoga aku tetap sehat karna aku,harus mencari uang yang banyak di kota ini."Suara hati Dela.

Dela benar-benar melupakan kejadian malam itu,dia menjadikan itu sebagai rahasia besar di dalam hidupnya,dan dia sangat berharap tidak akan bertemu dengan Nadia,sahabatnya yang sudah mengkhianatinya.

Karna tidak ingin berlama-lama menganggur dela memasukkan lamarannya sebagai OB di berbagai perusahaan,dia sangat ingin bekerja di kantoran walaupun itu hannya sebagai OB Karna dia ingin mendapatkan gaji lebih besar.

Seminggu kemudian Dela di panggil bekerja sebagai OB di perusahaan ternama,dia sangat bahagia saat terpanggil bekerja di perusahaan itu.Dan dia menjalaninya dengan sangat ikhlas.

Dela selalu berusaha mengambil hati para seniornya di perusahaan itu,walaupun terkadang banyak yang sangat meremehkan dia,mungkin karna dela tidak banyak bicara.

"Dela...antar minuman ini keruangan pak menejer pemasaran." Ucap ratu,salah satu OB yang sudah sangat senior,dia sangat di takuti para junior karna dia kepala kebersihan di perusahaan itu.

"Baik kak." Ucap dela lalu membawa kopi,dan mengantarnya ke ruangan sang menejer.

Sementara itu Mahesa sedang duduk di ruangannya sambil memandangi ponselnya,sudah hampir sebulan ini dia tidak menyewa wanita malam,karna dia yakin semuanya akan sia-sia karna,rasanya tidak akan sama lagi dengan dela.

Tok....tok...tok

"Bro.....Nanti malam kita ke bar yuk,sudah lama kita tidak keluar bersama." Ucap Doni sahabat dekat Mahesa,

"Lagi nga mood...Malas bro."

"Apa sampai hari ini kamu masih mencari wanita itu apa mungkin kamu mencintainya?"

"Gila kamu,itu semua karna tubuhnya sangat nikmat,tidak lebih."

"Hahahaha terserah mu saja,bro tapi ingat kamu sudah tunangan." Lalu Dion meninggalkan Mahesa yang masih meratapi nasibnya,yang belum menemukan wanita itu.

"Dasar pria bodoh itu bisa-bisanya dia mencari seseorang yang tidak jelas."

"Brakkkk" Doni menabrak dela hingga membuat semua peralatan kebersihan jatuh berserakan.

"Dasar wanita bodoh,lihat lah baju pak Doni jadi kotor karna ulah mu," Ucap ratu,dia sengaja memaki dela di depan Doni untuk mencari perhatian pria itu.

"Maafkan saya tuan,tadi kepalaku tiba-tiba pusing." Ucap dela dia terlihat sangat ketakutan.

"Tidak masalah ini juga salahku, karna tidak hati-hati,siapa nama kamu?"

" Dela tuan."

"Baik lah kamu harus hati-hati,istirahatlah jika kamu kelelahan." Ucap Doni membuat ratu merasa cemburu karna melihat perhatian Doni kepada dela.Sementara dia,sudah lama dia berusaha mendekati pria itu,tetapi ratu merasa pria itu tidak suka dengannya.