Mahesa meninggalkan lokasi kontruksi dengan pikiran yang begitu berkecamuk,ingin sekali dia membawa wanita itu pergi dari tempat itu tetapi Mahesa tidak mungkin melakukan itu di hadapan Grace.
"Sayang kamu kenapa sejak kita meninggalkan tempat itu,kamu terlihat tidak tenang apa sesuatu terjadi kepadamu?" Tanya Grace,Mahesa hannya membalas dengan senyuman,dia sudah merasa bosan melihat wanita itu.
"Grace,aku mengantarmu pulang,aku ingin mengadakan pertemuan nanti malam." Ucap Mahesa dia mencari alasan agar wanita itu segera pergi dari sisinya.Keberadaan wanita itu membuat Mahesa sangat tidak bebas.
"Emang aku tidak bisa ikut ya mas?" Tanya Grace,pria itu hannya tersenyum masam,Mahesa tipikal pria yang tidak menyukai wanita yang sangat murahan.
"Grace,kamu harus bertemu orang tuamu dulu bukankah kamu baru saja sampai di negara ini,aku akan mengantarmu." Ucap Mahesa lalu pria itu menyuruh Doni untuk mengantar Grace ke rumah orang tuanya.
Setelah mengantar Grace ke rumah orang tuanya Mahesa langsung meninggalkan rumah itu setelah basa-basi sebentar di rumah itu,sebenarnya dia sama sekali tidak menyukai Grace,baginya wanita seperti itu sudah biasa dia dapatkan diluar sana.
"Bawa aku kembali ke lokasi kontruksi." Ucap Mahesa,tiba-tiba saja Mahesa merasa sangat cemburu saat melihat Dela bersama pria lain.
"Apa yang menyebabkan wanita itu keguguran di lokasi kontruksi?" Tanya Mahesa.Doni bingung harus menjelaskan kepada pria kejam yang ada di hadapannya.
"Maaf bos,untuk masalah itu aku belum menyelidikinya,karna kemarin bos tidak terlalu peduli dengan urusan itu." Ucap Doni dia begitu ketakutan dengan alasan yang dia ungkapkan.
"Kamu jangan terlalu tolol jadi pria,jika tidak penting bagiku,bukankah tugasmu untuk mengetahuinya?" Tanya Mahesa,tiba-tiba saja nada suara pria itu meninggi hingga membuat Doni ketakutan.
"Aku akan segera mencari taunya bos." Ucap Doni,lalu dia menyetir dengan kecepatan tinggi agar pria itu tidak bertanya tentang yang lain kepadanya.
Saat mereka sampai di lokasi kontruksi ternyata Dela masih berada di tempat itu,Bobby terlihat terus berusaha menenangkan dela.
"Doni kamu segera pergi mengawasi semua orang yang sedang bekerja,aku akan menunggumu disini,nanti aku akan menghubungimu jika kita ingin pulang." Ucap Mahesa,dengan polos pria itu meninggalkan Mahesa di dalam mobilnya.
Mahesa memakai masker menuju warung dimana Bobby dan dela berada,pria itu sengaja memarkirkan jauh mobilnya dari pandangan dela,dan dia juga memakai kacamata hitam dan pakaiannya di ganti menjadi pakaian pengawas kontruksi,dia tidak ingin membuat Dela marah kembali kepadanya.
"Dela,kita pergi dari sini apa yang kamu lakukan terus disini,kamu lihat ini sudah semakin sore,aku akan mencarikan rumah untukmu,atau kamu ke rumahku saja?" Tanya Bobby,Mahesa yang mendengar ucapan Bobby merasa geram sendiri kepada prianitu.
"Aku masih mau disini mas,apaan sih kamu mas,bahkan kamu tidak bekerja hari ini lebih baik mas pulang aja,aku akan mencarikan rumah untukku sendiri." Ucap Dela,dia memang enggan untuk meninggalkan lokasi itu.
"Bu...Apa aku bisa bekerja untukmu?" Tanya dela kepada pemilik warung yang ada di lokasi kontruksi itu.
"Dengan senang hati aku menerimamu di warung ini dek,kamu tau aku tiap hari mencari orang untuk bekerja untukku tapi tidak ada yang kudapatkan sampai hari ini." Wanita itu terlihat senang saat Dela menawarkan diri menjadi pelayan di tempat itu.
Mahesa tersenyum puas mendengar penolakan dari dela,dia tidak menyangka kalau wanita yang dia ceri selama ini ternyata tinggal di areal konstruksinya,Mahesa menarik napasnya dengan kasar,dia benar-benar merasa bersalah karna sudah mengakibatkan wanita itu keguguran.
"Apa mungkin bayi itu hasil dari malam itu? Betapa banyak dosaku jika memang benar bayi itu milik kami pada malam itu." Suara hati Mahesa tiba-tiba saja pikirannya melayang memikirkan kejadian malam itu dimana dela menyerahkan kesuciannya kepadanya.
Pertama kali dalam hidup Mahesa mendapat wanita yang masih benar-benar suci,sejak kejadian malam itu Mahesa benar-benar tidak tertarik melakukan itu lagi bersama wanita mana pun.Dulu Mahesa jika sedang frustasi atau dia sedang bahagia dia akan mencari wanita malam untuk menyalurkan gairah yang sering naik.
"Tuan apa anda ingin memesan sesuatu?" Tanya Linda wanita pemilik warung itu,dia dari tadi memperhatikan Mahesa yang terus memandang ke arah dela.
"Berikan aku kopi." Ucap Mahesa,dia terperanjat melihat wanita itu sudah berdiri saja di hadapannya.
"Jadi kamu akan terus di tempat ini dela?" Tanya Bobby dia akan segera pulang karna hari sudah mulai sore.
"Iya mas,lebih baik aku bekerja dengan ibu ini saja."Ucap Dela.Karna sudah bulat keputusan dela untuk tetap di tempat itu,Bobby tidak bisa memaksakan kehendaknya,akhirnya pria itu meninggalkan dela di tempat itu,dan pria itu tidak lupa menutup pesan kepada pemilik warung itu.
"Bu. ,jagain dela,aku sebenarnya kurang nyaman meninggalkannya di tempat ini,aku takut para pria itu menggodanya jadi aku titip saja dia untuk ia Bu aku akan sering-sering ke tempat ini." Ucap Bobby,saat Dela sedang masuk kedalam warung untuk istrahat.
"baiklah aku akan menjaganya seperti anakku sendiri." Ucap Linda.
Sementara itu,Mahesa berdecak sendiri dia tidak suka melihat Bobby yang begitu perhatian kepada dela,dia tidak ingin wanita itu pergi lagi dari sisinya.Dia sudah mencari-cari wanita itu selama ini.Hingga akhirnya dia memutuskan menerima tawaran pria pemilik pasar itu.
"Aku tidak akan membiarkanmu meninggalkanku lagi,apa pun yang terjadi kamu harus menjadi milikku " suara hati Mahesa,sekarang ini pria itu bingung karna dia mencintai dela,tetapi dia sudah punya calon istri wanita lain bahkan,Zevana belum terima saat dia memutuskan pertunangan mereka.
Mahesa menarik napasnya dengan kasar lalu membuangnya ke udara,pada saat pria itu menarik napasnya,tiba-tiba dela melihat pria itu.
"Mas,kenapa dari tadi menarik napas terus,apa mas sedang banyak masalah?" Tanya dela sangat hati-hati dia tidak mengenali Mahesa karna pria itu memakai kaca mata hitam dan masker juga.
"Deg....Tiba-tiba Mahesa merasa jantungnya langsung bergetar hebat,dia tidak menyangka kalau dela akan menyapanya mahesa menatap wajah sendu dela,dan pria itu terus memandangi wajah dela yang begitu dia rindukan.
Mahesa menutupi tentang Dela kepada asistennya Doni,pria itu tidak memberikan tahu karna dia takut suatu saat grace atau siapa pun itu berbuat seenaknya kepada wanita yang begitu dicarinya.
***bersambung***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments