bab 17 ~ Dia wanita itu ~

Mahesa meninggalkan lokasi kontruksi dengan pikiran yang begitu berkecamuk,ingin sekali dia membawa wanita itu pergi dari tempat itu tetapi Mahesa tidak mungkin melakukan itu di hadapan Grace.

"Sayang kamu kenapa sejak kita meninggalkan tempat itu,kamu terlihat tidak tenang apa sesuatu terjadi kepadamu?" Tanya Grace,Mahesa hannya membalas dengan senyuman,dia sudah merasa bosan melihat wanita itu.

"Grace,aku mengantarmu pulang,aku ingin mengadakan pertemuan nanti malam." Ucap Mahesa dia mencari alasan agar wanita itu segera pergi dari sisinya.Keberadaan wanita itu membuat Mahesa sangat tidak bebas.

"Emang aku tidak bisa ikut ya mas?" Tanya Grace,pria itu hannya tersenyum masam,Mahesa tipikal pria yang tidak menyukai wanita yang sangat murahan.

"Grace,kamu harus bertemu orang tuamu dulu bukankah kamu baru saja sampai di negara ini,aku akan mengantarmu." Ucap Mahesa lalu pria itu menyuruh Doni untuk mengantar Grace ke rumah orang tuanya.

Setelah mengantar Grace ke rumah orang tuanya Mahesa langsung meninggalkan rumah itu setelah basa-basi sebentar di rumah itu,sebenarnya dia sama sekali tidak menyukai Grace,baginya wanita seperti itu sudah biasa dia dapatkan diluar sana.

"Bawa aku kembali ke lokasi kontruksi." Ucap Mahesa,tiba-tiba saja Mahesa merasa sangat cemburu saat melihat Dela bersama pria lain.

"Apa yang menyebabkan wanita itu keguguran di lokasi kontruksi?" Tanya Mahesa.Doni bingung harus menjelaskan kepada pria kejam yang ada di hadapannya.

"Maaf bos,untuk masalah itu aku belum menyelidikinya,karna kemarin bos tidak terlalu peduli dengan urusan itu." Ucap Doni dia begitu ketakutan dengan alasan yang dia ungkapkan.

"Kamu jangan terlalu tolol jadi pria,jika tidak penting bagiku,bukankah tugasmu untuk mengetahuinya?" Tanya Mahesa,tiba-tiba saja nada suara pria itu meninggi hingga membuat Doni ketakutan.

"Aku akan segera mencari taunya bos." Ucap Doni,lalu dia menyetir dengan kecepatan tinggi agar pria itu tidak bertanya tentang yang lain kepadanya.

Saat mereka sampai di lokasi kontruksi ternyata Dela masih berada di tempat itu,Bobby terlihat terus berusaha menenangkan dela.

"Doni kamu segera pergi mengawasi semua orang yang sedang bekerja,aku akan menunggumu disini,nanti aku akan menghubungimu jika kita ingin pulang." Ucap Mahesa,dengan polos pria itu meninggalkan Mahesa di dalam mobilnya.

Mahesa memakai masker menuju warung dimana Bobby dan dela berada,pria itu sengaja memarkirkan jauh mobilnya dari pandangan dela,dan dia juga memakai kacamata hitam dan pakaiannya di ganti menjadi pakaian pengawas kontruksi,dia tidak ingin membuat Dela marah kembali kepadanya.

"Dela,kita pergi dari sini apa yang kamu lakukan terus disini,kamu lihat ini sudah semakin sore,aku akan mencarikan rumah untukmu,atau kamu ke rumahku saja?" Tanya Bobby,Mahesa yang mendengar ucapan Bobby merasa geram sendiri kepada prianitu.

"Aku masih mau disini mas,apaan sih kamu mas,bahkan kamu tidak bekerja hari ini lebih baik mas pulang aja,aku akan mencarikan rumah untukku sendiri." Ucap Dela,dia memang enggan untuk meninggalkan lokasi itu.

"Bu...Apa aku bisa bekerja untukmu?" Tanya dela kepada pemilik warung yang ada di lokasi kontruksi itu.

"Dengan senang hati aku menerimamu di warung ini dek,kamu tau aku tiap hari mencari orang untuk bekerja untukku tapi tidak ada yang kudapatkan sampai hari ini." Wanita itu terlihat senang saat Dela menawarkan diri menjadi pelayan di tempat itu.

Mahesa tersenyum puas mendengar penolakan dari dela,dia tidak menyangka kalau wanita yang dia ceri selama ini ternyata tinggal di areal konstruksinya,Mahesa menarik napasnya dengan kasar,dia benar-benar merasa bersalah karna sudah mengakibatkan wanita itu keguguran.

"Apa mungkin bayi itu hasil dari malam itu? Betapa banyak dosaku jika memang benar bayi itu milik kami pada malam itu." Suara hati Mahesa tiba-tiba saja pikirannya melayang memikirkan kejadian malam itu dimana dela menyerahkan kesuciannya kepadanya.

Pertama kali dalam hidup Mahesa mendapat wanita yang masih benar-benar suci,sejak kejadian malam itu Mahesa benar-benar tidak tertarik melakukan itu lagi bersama wanita mana pun.Dulu Mahesa jika sedang frustasi atau dia sedang bahagia dia akan mencari wanita malam untuk menyalurkan gairah yang sering naik.

"Tuan apa anda ingin memesan sesuatu?" Tanya Linda wanita pemilik warung itu,dia dari tadi memperhatikan Mahesa yang terus memandang ke arah dela.

"Berikan aku kopi." Ucap Mahesa,dia terperanjat melihat wanita itu sudah berdiri saja di hadapannya.

"Jadi kamu akan terus di tempat ini dela?" Tanya Bobby dia akan segera pulang karna hari sudah mulai sore.

"Iya mas,lebih baik aku bekerja dengan ibu ini saja."Ucap Dela.Karna sudah bulat keputusan dela untuk tetap di tempat itu,Bobby tidak bisa memaksakan kehendaknya,akhirnya pria itu meninggalkan dela di tempat itu,dan pria itu tidak lupa menutup pesan kepada pemilik warung itu.

"Bu. ,jagain dela,aku sebenarnya kurang nyaman meninggalkannya di tempat ini,aku takut para pria itu menggodanya jadi aku titip saja dia untuk ia Bu aku akan sering-sering ke tempat ini." Ucap Bobby,saat Dela sedang masuk kedalam warung untuk istrahat.

"baiklah aku akan menjaganya seperti anakku sendiri." Ucap Linda.

Sementara itu,Mahesa berdecak sendiri dia tidak suka melihat Bobby yang begitu perhatian kepada dela,dia tidak ingin wanita itu pergi lagi dari sisinya.Dia sudah mencari-cari wanita itu selama ini.Hingga akhirnya dia memutuskan menerima tawaran pria pemilik pasar itu.

"Aku tidak akan membiarkanmu meninggalkanku lagi,apa pun yang terjadi kamu harus menjadi milikku " suara hati Mahesa,sekarang ini pria itu bingung karna dia mencintai dela,tetapi dia sudah punya calon istri wanita lain bahkan,Zevana belum terima saat dia memutuskan pertunangan mereka.

Mahesa menarik napasnya dengan kasar lalu membuangnya ke udara,pada saat pria itu menarik napasnya,tiba-tiba dela melihat pria itu.

"Mas,kenapa dari tadi menarik napas terus,apa mas sedang banyak masalah?" Tanya dela sangat hati-hati dia tidak mengenali Mahesa karna pria itu memakai kaca mata hitam dan masker juga.

"Deg....Tiba-tiba Mahesa merasa jantungnya langsung bergetar hebat,dia tidak menyangka kalau dela akan menyapanya mahesa menatap wajah sendu dela,dan pria itu terus memandangi wajah dela yang begitu dia rindukan.

Mahesa menutupi tentang Dela kepada asistennya Doni,pria itu tidak memberikan tahu karna dia takut suatu saat grace atau siapa pun itu berbuat seenaknya kepada wanita yang begitu dicarinya.

***bersambung***

Episodes
1 bab 1 ~ pergi merantau ~
2 bab 2~ memasuki kamar pria asing~
3 bab 3 ~ melarikan diri ~
4 bab 5 ~ Zevana tunangan Mahesa putra ~
5 bab 6 ~ Mencari pekerjaan lagi ~
6 bab 7 ~ Wanita itu ~
7 bab 8~ Dia begitu dekat ~
8 bab 8 ~ Kenapa dengan tubuhku~
9 bab 9 ~ Kehilangannya lagi ~
10 bab 10 ~ Menjalaninya ~
11 bab 11 ~ Zevana ~
12 bab 11 ~ Dela gadis yang baik ~
13 bab 12 ~ Kehidupan Dela ~
14 bab 13 ~ Keributan di pasar ~
15 bab 14 ~ Mempertahankan usaha ~
16 bab 15 ~ Keluar dari rumah sakit ~
17 bab 16 ~ Calon istri Mahesa ~
18 bab 17 ~ Dia wanita itu ~
19 bab 18 ~ Tanggung jawab ~
20 bab 19 ~ Wanita murahan ~
21 bab 21 ~ Cemburu ~
22 bab 22 ~ Pria sombong ~
23 bab 23 ~ Pertolongan ~
24 bab 24 ~ Ternyata kamu ~
25 bab 25 ~ Rencana licik seorang babu ~
26 bab 26 ~ Babu murahan ~
27 bab 27 ~ Marah ~
28 bab 28 ~ Mantan tunangan ~
29 bab 29 ~ Rasa itu tetap sama ~
30 bab 30 ~ Pria jahat ~
31 bab 31 ~ Cemburu yang tak beralasan ~
32 bab 32 ~ Disembunyikan ~
33 bab 33 ~ Sakit ~
34 bab 34 ~ Kekesalan Zevana ~
35 bab 35 ~ Hampir menyerah ~
36 bab 36 ~ Menjadi pemuas nafsu ~
37 bab 37 ~ Mahesa ~
38 bab 38 ~ Marah ~
39 bab 39 ~ Terpesona ~
40 bab 40 ~ Obsesi~
41 bab 41~ Nenek ~
42 bab 42 ~ Di pindahkan lagi ~
43 bab 43 ~ Pasrah ~
44 bab 44 ~ Aku tidak butuh itu ~
45 bab 45 ~ Tamparan ~
46 bab 46 ~ Takut ~
47 bab 47 ~ Bagimu aku apa ~
48 bab 48 ~ Getaran hati ~
49 bab 49 ~ Sakit ~
50 bab 50 ~ Perseteruan Bobby dan Mahesa ~
51 bab 51 ~ Tercengang ~
52 bab 52 ~ Ancaman ~
53 bab 53 ~ Aku yang tersakiti ~
54 bab 54~ Dela hamil ~
55 bab 55 ~ Pertemuan singkat ~
56 bab 56 ~ Kembali merasakan hampa ~
57 bab 57 ~ Mengetahui kenyataanya ~
58 bab 58 ~ Sepi Tampa mu ~
59 bab 59 ~ Periksa kehamilan ~
60 bab 60 ~ Menikah siri ~
61 bab 61 ~ Cinta yang terhalang oleh status sosial~
62 bab 62 ~ Masuk rumah sakit ~
63 bab 63 ~ Berharap ~
64 bab 64 ~ Kehilangan ~
65 bab 65 ~ Marah ~
66 bab 66 ~ Hidup di kampung ~
67 bab 67 ~ Penghianat ~
68 bab 68 ~ Pengorbanan cinta~
69 bab 69 ~ Serumah dengan mereka~
70 bab 70 ~ Menjagamu dari mereka ~
71 bab 71 ~ Berusaha mendekati ~
72 bab 72 ~ Masuk rumah sakit lagi ~
73 bab 73 ~ Grace ~
74 bab 74 ~ Mulai berani ~
75 bab 75 ~ Kembali tinggal dengan keluarga ~
76 Bab 76 ~ Curiga ~
77 bab 77 ~ tidak ingin dicerai ~
78 bab 78 ~ Perhatian kecil ~
79 bab 79 ~ Sedih ~
80 bab 80 ~ Mertua ~
81 bab 81~ Keluarga ~
82 bab 82 ~ Papa Grace sakit~
83 bab 83 ~ Rencana yang gagal ~
84 bab 84 ~ Menikmati ~
85 bab 85 ~ promosi novel baru ~
86 bab 86 ~ Jujur ~
87 bab 87 ~ Pertemuan dua keluarga ~
88 bab 88 ~ Semakin tidak tau diri ~
89 bab 89 ~ Sadar diri lah sedikit ~
90 bab 90 ~ Menganggu ~
91 bab 91 ~ Cepat marah ~
92 bab 92 ~ Mencuri ~
93 bab 93 ~ Wanita masa lalu ~
94 bab 94 ~ Hadiah ~
95 bab 95 ~ Keributan ~
96 bab 95 ~ Jadilah wanita berharga ~
97 bab 96 ~ Kita keluarga ~
98 bab 98 ~ Keluarga benalu ~
99 bab 99 ~ Rumit ~
100 bab 100 ~ Keluargaku sumber masalah ~
101 bab 101 ~ Wanita penggoda ~
102 Bab 102 ~Bayi Prematur ~
103 bab 103 ~ Aku takut sayang ~
104 bab 104 ~ Rasain kamu ~
105 bab 104 ~ Bangun lah sayang ~
106 bab 106 ~ Rencana jahat ~
107 bab 107 ~ Curang ~
108 bab 108 ~ Manusia yang tidak punya rasa malu~
109 bab 109 ~ Semakin kurus ~
110 bab 110 ~ Melewati masa kritis ~
111 bab 111 ~ Aku mencintai mu ~
112 bab 112 ~Melawan ~
113 bab 113 ~ Kembali pulang ~
114 bab 114 ~ Rumah sendiri ~
115 bab 115 ~ Penjagaan ~
116 bab 116 ~ Marah ~
117 bab 117 ~ Memalukan sekali ~
118 bab 118 ~ Tidak ada ampunan ~
119 bab 119 ~ Penjarakan saja ~
120 bab 120 ~ Terima dengan ikhlas ~
121 bab 121 ~ Bertobatlah nenek ~
122 bab 122 ~ Keluar dari penjara ~
123 bab 123 ~ Kecelakaan ~
124 bab 124 ~ Buta ~
125 bab 125 ~ Hukuman ~
126 bab 126 ~ Mencintai mu selamanya ~
127 bab 127 ~ Tidak tega ~
128 bab 128 ~ Rencana masa depan ~
129 bab 129 ~ Aku akan berubah ~
130 bab 130 ~ Menerima maaf mu ~
131 bab 131 ~ bersama sampai tua ~
132 bab 132 ~ Sibuk ~
133 bab 133 ~ tidak terima ~
134 bab 134 ~ Sok kaya ~
135 bab 135 ~ Ampuni kami bos ~
136 bab 136 ~ Permintaan maaf ~
137 137 ~ Lebih baik ~
138 bab 138 ~ Perpisahan ~
139 bab 139 ~ Donor mata ~
140 bab 140 ~ Berhasil ~
141 bab 141 ~ Semua ada hikmahnya ~
142 bab 142 ~ asisten paling setia ~
143 bab 143 ~ kesibukan ~
144 bab 144 ~ Kebahagian akhir ~
145 Bab 145 ~ Bara Dan putri ~
Episodes

Updated 145 Episodes

1
bab 1 ~ pergi merantau ~
2
bab 2~ memasuki kamar pria asing~
3
bab 3 ~ melarikan diri ~
4
bab 5 ~ Zevana tunangan Mahesa putra ~
5
bab 6 ~ Mencari pekerjaan lagi ~
6
bab 7 ~ Wanita itu ~
7
bab 8~ Dia begitu dekat ~
8
bab 8 ~ Kenapa dengan tubuhku~
9
bab 9 ~ Kehilangannya lagi ~
10
bab 10 ~ Menjalaninya ~
11
bab 11 ~ Zevana ~
12
bab 11 ~ Dela gadis yang baik ~
13
bab 12 ~ Kehidupan Dela ~
14
bab 13 ~ Keributan di pasar ~
15
bab 14 ~ Mempertahankan usaha ~
16
bab 15 ~ Keluar dari rumah sakit ~
17
bab 16 ~ Calon istri Mahesa ~
18
bab 17 ~ Dia wanita itu ~
19
bab 18 ~ Tanggung jawab ~
20
bab 19 ~ Wanita murahan ~
21
bab 21 ~ Cemburu ~
22
bab 22 ~ Pria sombong ~
23
bab 23 ~ Pertolongan ~
24
bab 24 ~ Ternyata kamu ~
25
bab 25 ~ Rencana licik seorang babu ~
26
bab 26 ~ Babu murahan ~
27
bab 27 ~ Marah ~
28
bab 28 ~ Mantan tunangan ~
29
bab 29 ~ Rasa itu tetap sama ~
30
bab 30 ~ Pria jahat ~
31
bab 31 ~ Cemburu yang tak beralasan ~
32
bab 32 ~ Disembunyikan ~
33
bab 33 ~ Sakit ~
34
bab 34 ~ Kekesalan Zevana ~
35
bab 35 ~ Hampir menyerah ~
36
bab 36 ~ Menjadi pemuas nafsu ~
37
bab 37 ~ Mahesa ~
38
bab 38 ~ Marah ~
39
bab 39 ~ Terpesona ~
40
bab 40 ~ Obsesi~
41
bab 41~ Nenek ~
42
bab 42 ~ Di pindahkan lagi ~
43
bab 43 ~ Pasrah ~
44
bab 44 ~ Aku tidak butuh itu ~
45
bab 45 ~ Tamparan ~
46
bab 46 ~ Takut ~
47
bab 47 ~ Bagimu aku apa ~
48
bab 48 ~ Getaran hati ~
49
bab 49 ~ Sakit ~
50
bab 50 ~ Perseteruan Bobby dan Mahesa ~
51
bab 51 ~ Tercengang ~
52
bab 52 ~ Ancaman ~
53
bab 53 ~ Aku yang tersakiti ~
54
bab 54~ Dela hamil ~
55
bab 55 ~ Pertemuan singkat ~
56
bab 56 ~ Kembali merasakan hampa ~
57
bab 57 ~ Mengetahui kenyataanya ~
58
bab 58 ~ Sepi Tampa mu ~
59
bab 59 ~ Periksa kehamilan ~
60
bab 60 ~ Menikah siri ~
61
bab 61 ~ Cinta yang terhalang oleh status sosial~
62
bab 62 ~ Masuk rumah sakit ~
63
bab 63 ~ Berharap ~
64
bab 64 ~ Kehilangan ~
65
bab 65 ~ Marah ~
66
bab 66 ~ Hidup di kampung ~
67
bab 67 ~ Penghianat ~
68
bab 68 ~ Pengorbanan cinta~
69
bab 69 ~ Serumah dengan mereka~
70
bab 70 ~ Menjagamu dari mereka ~
71
bab 71 ~ Berusaha mendekati ~
72
bab 72 ~ Masuk rumah sakit lagi ~
73
bab 73 ~ Grace ~
74
bab 74 ~ Mulai berani ~
75
bab 75 ~ Kembali tinggal dengan keluarga ~
76
Bab 76 ~ Curiga ~
77
bab 77 ~ tidak ingin dicerai ~
78
bab 78 ~ Perhatian kecil ~
79
bab 79 ~ Sedih ~
80
bab 80 ~ Mertua ~
81
bab 81~ Keluarga ~
82
bab 82 ~ Papa Grace sakit~
83
bab 83 ~ Rencana yang gagal ~
84
bab 84 ~ Menikmati ~
85
bab 85 ~ promosi novel baru ~
86
bab 86 ~ Jujur ~
87
bab 87 ~ Pertemuan dua keluarga ~
88
bab 88 ~ Semakin tidak tau diri ~
89
bab 89 ~ Sadar diri lah sedikit ~
90
bab 90 ~ Menganggu ~
91
bab 91 ~ Cepat marah ~
92
bab 92 ~ Mencuri ~
93
bab 93 ~ Wanita masa lalu ~
94
bab 94 ~ Hadiah ~
95
bab 95 ~ Keributan ~
96
bab 95 ~ Jadilah wanita berharga ~
97
bab 96 ~ Kita keluarga ~
98
bab 98 ~ Keluarga benalu ~
99
bab 99 ~ Rumit ~
100
bab 100 ~ Keluargaku sumber masalah ~
101
bab 101 ~ Wanita penggoda ~
102
Bab 102 ~Bayi Prematur ~
103
bab 103 ~ Aku takut sayang ~
104
bab 104 ~ Rasain kamu ~
105
bab 104 ~ Bangun lah sayang ~
106
bab 106 ~ Rencana jahat ~
107
bab 107 ~ Curang ~
108
bab 108 ~ Manusia yang tidak punya rasa malu~
109
bab 109 ~ Semakin kurus ~
110
bab 110 ~ Melewati masa kritis ~
111
bab 111 ~ Aku mencintai mu ~
112
bab 112 ~Melawan ~
113
bab 113 ~ Kembali pulang ~
114
bab 114 ~ Rumah sendiri ~
115
bab 115 ~ Penjagaan ~
116
bab 116 ~ Marah ~
117
bab 117 ~ Memalukan sekali ~
118
bab 118 ~ Tidak ada ampunan ~
119
bab 119 ~ Penjarakan saja ~
120
bab 120 ~ Terima dengan ikhlas ~
121
bab 121 ~ Bertobatlah nenek ~
122
bab 122 ~ Keluar dari penjara ~
123
bab 123 ~ Kecelakaan ~
124
bab 124 ~ Buta ~
125
bab 125 ~ Hukuman ~
126
bab 126 ~ Mencintai mu selamanya ~
127
bab 127 ~ Tidak tega ~
128
bab 128 ~ Rencana masa depan ~
129
bab 129 ~ Aku akan berubah ~
130
bab 130 ~ Menerima maaf mu ~
131
bab 131 ~ bersama sampai tua ~
132
bab 132 ~ Sibuk ~
133
bab 133 ~ tidak terima ~
134
bab 134 ~ Sok kaya ~
135
bab 135 ~ Ampuni kami bos ~
136
bab 136 ~ Permintaan maaf ~
137
137 ~ Lebih baik ~
138
bab 138 ~ Perpisahan ~
139
bab 139 ~ Donor mata ~
140
bab 140 ~ Berhasil ~
141
bab 141 ~ Semua ada hikmahnya ~
142
bab 142 ~ asisten paling setia ~
143
bab 143 ~ kesibukan ~
144
bab 144 ~ Kebahagian akhir ~
145
Bab 145 ~ Bara Dan putri ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!