Usan duduk di pinggir ranjang tepat di hadapan Asha, pria menyeramkan itu mengikis jarak antara wajahnya dan Asha, hingga wajah keduanya begitu dekat hanya berjarak lima sentimeter saja. Usan fokus melepaskan perlahan perban yang membaluti luka robek di bagian belakang kepala Asha.
Mendapatkan perhatian dari Usan, Asha pun mengatakan dengan tegas. "Aku tidak mencintaimu, Usan."
Mendengar itu Usan pun menghentikan kegiatannya, tapi tangannya masih memegang perban di kepala Asha. Usan menatap Asha yang juga menatapnya. Keduanya saling tatap dengan tatapan yang sama-sama tajam.
"Hanya belum mencintai, bukan tidak mencintai. Tidak perlu khawatir, mencintaiku tidak butuh waktu lama, itu sudah hukum alam," balas Usan dengan percaya dirinya menatap Asha dengan seringai'an di bibir tipisnya.
Terkesan terlalu percaya diri, tapi memang Usan tak salah. Semua perempuan yang dia temui, pasti akan jatuh cinta kepadanya. Wanita seperti Asha mungkin tidak akan bisa mencintainya karena harta. Tapi, Usan masih punya asset lainnya, yaitu wajah dan tubuhnya yang sempurna. Siapa yang tidak tergoda?, dia adalah Dusan Atlemose, pria tertampan dan terhebat meski tak secerdas Kakaknya Simone. Tapi jelas wajahnya lebih tampan dari pria mana pun di belahan dunia ini.
Gadis-gadis bayaran yang pernah ditidurinya tidak ada yang merasa rugi sama sekali, karena tak hanya terkenal akan ketampanan, kekayaan dan kehebatan, tapi Usan juga dikenal sebagai pria tahan ranjang.
Usan adalah definisi pria yang punya hasrat tinggi, Dokter Xean mengatakan kalau Usan adalah pria hiper se x, yang tenaganya tak dapat dikalahkan seperti halnya seorang aktor film pa nas yang minum obat kuat sebelum bermain.
Bahkan, Dokter Xean mengatakan kalau Usan tak membutuhkan obat kuat sama sekali, karena tanpa obat itu pun, semua wanita yang dicobanya akan berakhir tak bisa berjalan tapi tentu mereka puas.
Namum sayangnya, semua itu berlaku dahulu ketika masih menjadi ketua di Gangsternya, ketika dirinya masih disebut ketua mafia yang paling ditakuti di negerinya. Itu semua berlaku dulu, karena setelah merasai Asha, semua itu sirna.
Setelah merasai Asha, Usan hanya dapat melakukan satu kali pelepasan tanpa rasa. Dari hasil pemeriksaan Dokter Xean, Usan mengalami penurunan hasrat hingga delapan puluh persen. Karena itulah selama tiga tahun terakhir. Usan terus mencari keberadaan Asha, karena begitu merindukan malam panjang dan kenikmatan yang sebelumnya masih dapat dia rasakan. Sekarang Asha telah kembali kepadanya, untuk itu, Usan tidak akan pernah melepaskannya.
Asha memutar bola mata jengah kala mendengar pengakuan Usan. "Jangan terlalu percaya diri wahai Tuan Usan. Aku tidak mencintaimu, Tidak mecintai, bukan belum mencintai. Tidak artinya tidak akan pernah," kini Asha yang tersenyum smirk, keduanya saling pandang dengan senyuman miring masing-masing, kilatan petir juga terlihat dari pandangan mata tajam mereka berdua.
"Julukanku adalah pria sempurna dengan angka sembilan puluh sembilan persen. Artinya, Setiap wanita yang kutemui, sembilan puluh sembilan persen pasti akan jatuh cinta padaku dalam waktu kurang dari lima detik."
"Sembilan puluh sembilan persen. Artinya, aku adalah pengecualian satu persen itu," lanjut Asha menyeringai.
Mendengar itu, Usan malah langsung menjauhkan wajahnya dari Asha, kemudian tersenyum senang. Usan senang karena Asha adalah wanita yang pantas untuk mendampinginya. Sebagai seorang mafia yang selalu dihantui para musuh, tentu Usan memerlukan wanita secerdas dan sekuat Asha sebagai wanita pendamping. Usan begitu yakin akan pilihannya untuk menjadikan Asha sebagai kekasih yang sesungguhnya. Masih kekasih, karena Usan tak akan pernah menikah.
"Hanya satu persen, aku tidak butuh waktu lama untuk mengubah sembilan puluh sembilan persen menjadi seratus persen." Usan bangkit, lalu berdiri di belakang Asha yang masih duduk di pinggir ranjang.
Usan melepaskan perlahan bilitan kain terakhir pada luka Asha hingga perban pun terlepas dengan ringisan wajah Asha—kala baru merasa sedikit nyeri ketika perban yang menempel pada lukanya yang masih basah dilepaskan.
Dengan penuh kelembutan, Usan membalut kemybalu luka Asha dengan perban baru, setelah meneteskan obat khusus di sana.
"Kemarikan telapak kakimu," pinta Usan yang telah selesai mengurus luka di belakang kepala Asha.
"Bagian kaki tidak perlu karena aku bisa melakukannya sendir. Sekarang saatnya kamu keluar karena aku ingin istirahat," usir Asha.
"Apa tidak ingin mengundangku?"
"Silahkan bila Tuan ingin kehilangan wanita satu persen ini," ketus Asha, jelas lukanya masih basah dan terasa perih. Bagaiamana mungkin pria yang mengaku mencintainya, malah menawarkan hal itu.
"Tentu tidak, sekarang istirahatlah."
Usan pun pergi, Asha memegang dadanya, kemudian menghela napas lega. Asha berbohong, Asha berbohong kepada Usan ketika mengatakan bahwa dirinya tak mencintai Usan. Padahal, Asha jelas merasa memiliki perasaan aneh kepada Usan, sejak perhatian-perhatian yang Usan berikan kepadanya.
Namun, Asha sadar bahwa dirinya memiliki banyak dendam. Musuhnya begitu banyak dan sangat kuat, semuanya sudah menodongkan pistol ke arahnya, mereka hanya menunggu saat yang tepat untuk menarik pelatuk dan menghabisi nyawanya. Asha sadar, harapannya untuk terus bersama Usan sangatlah tipis, untuk itulah Asha tak ingin mencintai Usan semakin dalam, Asha tak ingin melupakan dendam akan kematian Ibu kandungnya juga Neneknya hanya karena sebuah rasa cinta.
"Mungkin kita bisa bersama, tapi bersama dalam lautan cinta yang penuh darah."
*
*
*
Senin, Guys. jangan lupa vote dan hadiah ya, biar Othor makin semangat gila upnya😍😍😍
Bagi yang nggk bisa lihat gambar visualnya, tenang saja, bisa cek di Ig Othor ya. IG : Oniya_99
Terima kasih atas dukungannya, Guys😘😘😍😍😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Bunda Ravky
lanjut thor
2022-05-24
1
Ummu Khodijah
trus
2022-05-22
0
Nurmali Pilliang
lanjuuut
2022-05-19
0