"Jadilah wanitaku. Kalau tidak, semua jerih payahmu akan hancur hanya dengan jentikan jariku," ancam Usan menatap Asha dengan tatapan menginginkan.
Mendengar itu, Asha tersenyum kecil sambil memutar bola mata jengah.
"Kenapa harus aku? Bukankah Tuan dikelilingi oleh banyak wanita cantik dan seksi, apa semua itu masih kurang hingga masih menginginkanku? Ingat Tuan, hubungan kita hanya sebatas penjual dan pembeli, aku harap Tuan tidak berniat licik ingin menjebak serta menjeratku," jelas Asha tetap tenang.
"Apa pun yang aku inginkan harus aku dapatkan, termasuk kamu. Saat aku mengatakan menginginkanmu untuk menjadi wanitaku, maka kamu harus mau karena aku tidak menerima penolakan." tegas Usan serius.
"Kamu suka uang bukan?, aku akan memberikan berapa pun uang yang kamu mau. Bukan hanya uang, tapi aku juga akan memastikan kamu mendapatkan barang-barang mewah seperti pakaian cha nel, tas cha nel, sepatu cha nel, rumah cha nel, kapal cha nel, pesawat cha nel, atau kamu menginginkan merek tersebut berada di butikmu? Aku akan membeli merek itu untukmu, asalkan kamu mau menjadi kekasihku," lanjutnya.
"Aku tidak membutuhkan semua itu, Tuan." balas Asha santai.
Usan bangkit, kemudian mendekat pada Asha, Asha tetap tenang dan malah menatap balik Usan. "Tidak masalah bila kamu menolakku, aku pastikan kamu sendiri yang akan datang dan menerima tawaranku," setelah mengucapkan kalimatnya dengan jarak yang begitu dekat, Usan pun pergi meninggalkan Asha seorang diri di ruangan itu.
Tak lama kemudian, ponsel milik Asha bergetar, ada pesan masuk dari nomor tak dikenal.
"Apa kamu tidak rindu malam panjang kita, Sayang? Aku penasaran bagaimana reaksi orang-orang yang memujamu bila saja melihat video ini. Sepertinya akan sangat menarik disiarkan di sosial media. Bagaimana menurutmu, Sayang? Apakah kamu mau menjadi tranding topik,"
"Sial!" Umpat Asha ketika membaca isi pesan dan melihat videonya yang bergumal di atas ranjang bersama dengan Usan.
"Beraninya dia memanfaatkan video ini!" Asha sudah menduganya sedari tadi. Pria licik seperti Usan pasti punya seribu satu cara untuk menjeratnya. Dan benar saja, Usan berani mengancamnya akan menyebarkan video di masa lalu. Dengan tersebarnya video tersebut, maka karier yang selama ini dia usahakan, akan hancur dalam hitungan detik.
"Sudah berada di tahap ini, sudah tidak mungkin bagiku dapat menghindar darinya. Aku tidak akan memilih mundur, aku akan maju melawan setiap musuh-musuhku. Tuan Muda Usan, lihat bagaimana aku yang akan berbalik menjeratmu. Aku akan membuatmu benar-benar tergila-gila padaku hingga merelakan nyawamu. Saat itu terjadi, maka saat itulah aku akan menghempaskanmu tanpa ampun," gumam Asha tersenyum smirik.
Cassonava gila itu tidak tahu bahwa Asha yang sekarang bukan lagi Asha yang dulu. Dengan senyuman smiriknya, Asha membalas pesan itu dengan mengatakan bawah dirinya telah siap menjadi kekasih dari seorang Dusan Atlemose.
Bagi Asha, ketakutan hanya bisa dikalahkan dengan keberanian, begitu pula dengan kelicikan yang hanya bisa dikalahkan dengan kelicikan yang lebih berkelas. Dengan kelicikannya, Asha akan menjerat balik Usan yang berani-beraninya ingin menjadikan dirinya sebagai wanita penghangat ranjang.
***
"Pilihan yang bagus, Sayang," ucap Usan setelah membaca balasan pesan yang Asha kirimkan.
"Evan," panggil Usan.
"Iya, Tuan. Ada yang bisa saya bantu?" sahut Sekretaris Evan.
"Kosongkan restoran Osteria dan rapikan kamar hotelku, siapkan segalanya sebaik mungkin!" seru Usan memberi perintah dengan penuh semangat.
Tentu penuh semangat, karena tak sabar ingin mengulang serta merasakan malam indah bersama Asha seperti tiga tahun lalu. Usan banar-benar tak lagi dapat menahan diri, apalagi setiap kali mengingat Asha yang semakin menggoda di matanya.
Berbeda dengan tahun lalu, penampilan Asha semakin mempesona. Wajahnya semakin cantik dengan cahaya yang menyilaukan, dan tubuh yang mengandung magnet yang dapat membuat nafsu Usan menggelora hanya dengan membayangkannya.
Selama tiga tahun belakangan ini Usan sama sekali tidak dapat merasakan hangatnya olahraga di atas ranjang, kenikmatan itu terlalu biasa, bahkan terkadang Usan tak merasakan nikmatnya sebuah pelepasan.
Bahkan, Mommynya sendiri mengira bahwa dirinya adalah pria impoten sama seperti Daddynya dahulu. Namum, dia tidak mengalami penyakit itu sama sekali. Karena jelas Adik juniornya di bawah sana masih dapat berdiri tegap normal seperti biasanya. Hanya rasa nikmatnya saja yang tak dapat Usan rasakan.
Karena rasa nikmat penuh kehangatan itu hanya Usan dapatkan pada Asha, tidak pada wanita lainnya, mau secantik dan seseksi apa pun wanita itu. Tetap tidak akan bisa menandingi apalagi menggantikan posisi Asha.
Cinta? Apakah Usan telah jatuh cinta pada Asha. Ya, tentu dia telah jatuh cinta pada Asha tepat di malam panas ketika keduanya dipertemukan. Hanya saja, hingga saat ini Usan tak kunjung menyadari perasaanya. Dia hanya menganggap Asha sebagai wanita yang akan terus menjadi penghangat ranjangnya, tak lebih dari itu.
"Kenapa kau malah diam, cepat lakukan tugas yang aku perintahkan!" bentak Usan pada Sekretaris Evan yang diam tak bergeming.
"Maaf, Tuan. Malam ini Tuan harus pulang ke rumah, ini adalah perintah dari Tuan Lolan," jawab Evan membuat Usan menghela napas kasar.
***
Di sebuah Mansion mewah di pusat kota, tempat di mana menjadi tempat pulang bagi Asha setelah penat bekerja seharian. Mansion sederhana dua lantai yang Asha beli dengan uang hasil jerih payahnya selama ini.
Masuk ke dalam rumah, Asha langsung disambut ceria oleh Neneknya yang duduk di ruang tamu dengan ditemani oleh seorang pelayan cantik berusia delapan belas tahun, yang telah Asha anggap sebagai Adiknya sendiri.
"Kamu pasti lelah setelah bekerja seharian, istirahatlah dulu, Sayang," ucap Sang Nenek berkata lembut.
"Enggak kok, Nek. Asha nggak ngerasa capek sama sekali. Nenek bagaimana? Apa ada yang tidak nyaman?"
"Nenek baik-baik saja, kalau sakit juga biasa. Namanya juga Nenek-nenek."
"Nenek enggak boleh ngerasain sakit lagi, Asha akan lakukan apa pun untuk Nenek. Ini sudah malam, yuk kita ke kamar, aku mau tidur bareng Nenek," ajak Asha dan Neneknya pun mengangguk cepat. Tujuannya bersantai pada malam hari di ruang tamu, memang tengah menunggu kepulangan Sang cucu kesayangan, Asha.
Asha membawa Neneknya ke sebuah kamar di lantai satu, tepatnya di kamar Sang Nenek. Sedangkan kamarnya sendiri berada di lantai dua, tapi Asha jarang tidur sendiri dan lebih sering tidur bersama Sang Nenek. Untuk itulah semua pakaiannya lebih banyak berada di kamar Neneknya, dibandingkan di kamarnya sendiri di lantai dua.
Tiba di kamar, Asha membantu Neneknya hingga naik dan berbaring di atas ranjang. Sedangkan dirinya harus mandi lebih dulu, saat selesai membersihkan diri, Asia tersenyum menatap Neneknya yang telah terlelap dengan nyenyaknya. Asha memilih duduk di meja kerjanya yang masih berada di kamar super luas itu.
Tanpa berpakaian lebih dulu dan hanya memakai jubah mandi, Asha langsung mendesain sebuah desain unik. Desain cantik itu Asha beri Nama kedamaian, karena setiap mata yang melihat motifnya pasti akan merasa begitu nyaman. Asha mendapatkan ide itu ketika melihat Neneknya yang terlelep begitu damai.
Hanya butuh waktu kurang lebih setengah jam, Asha dapat menyelesaikan beberapa busana cantik dengan motif desain yang barusan dia ciptakan. Asha membuat menjadi dua gaya dalam satu motif. Gaya pertama adalah feminim dan gaya yang kedua adalah Casual.
Selesai berkutat dengan kertas dan pencil, Asha pun termenung seketika saat memikirkan rencana apa yang harus dia jalani untuk menjerat balik Usan. Benarkah dia harus kembali mengorbankan tubuhnya?
Harus! Ya, keputusan Asha telah bulat. Dia telah terlanjur menyerahkan tubuhnya kepada Usan. Tidak mungkin dia menggagalkan semua usahanya hanya karena tak merelakan tubuhnya. Lagian, ada pertama maka pasti akan ada kedua, ketiga dan seterusnya. Tubuhnya sudah dijamah, dia sudah menjualnya. Untuk apa dirinya bersikap sok suci? Dia adalah Dasha Drace, seorang wanita yang akan melakukan apa pun untuk membalaskan dendamnya.
"Aku tidak masalah sama sekali menyerahkan tubuh ini kepadanya lagi. Tapi, permainan ranjang pria itu benar-benar diluar kendali, bila terus begitu bisa-bisa aku mati di atas ranjangnya."
"Tapi, aku tetap akan melakukannya. Aku akan menjeratnya dengan cara menawarkan madu berisi racun. Aku pastikan Tuan Usan tidak akan mampu menjeratku, karena akulah yang akan menjeratnya." Asha tersenyum smirik.
*
*
*
Asha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
bener2 cucok as-us....hehehe...cantik nya asha sepadan sama gantengnya usan
2023-11-04
0
Dewi Kijang
lanju lg yaa semangat
2022-12-25
0
Debbie Teguh
asha keren
2022-08-12
0