Keesokan harinya.
"Nona, sepertinya kita tidak bisa masuk. Ada banyak wartawan di depan butik," kata Asisten Via.
"Tetap lanjutkan!" seru Asha singkat.
"Baik, Nona." jawab Asisten Via dan kembali tancap gas.
Dan benar saja, tiba di pelataran butik, sudah begitu banyak wartawan yang menghalangi jalan mereka. "Nona,"
"Tenang saja, aku akan baik-baik saja," Asisten Via menganggukkan kepalanya, dan Asha langsung keluar dari mobil. Via pun juga turun dengan cepat untuk melindungi nona mudanya agar aman selama dikerumuni oleh wartawan.
Tiba di luar mobil, Asha tak langsung masuk ke dalam butik, melainkan melayani serta menjawab beberapa pertanyaan yang dilayangkan untuknya.
"Nona Asha, bisa dijelaskan sedikit kenapa Nona memberatkan biaya untuk desain gaun pengantin yang dipesan oleh Adik Nona sendiri?" tanya seorang wartawan mendesak.
"Profesional. Bisnis adalah bisnis, keluarga adalah keluarga." jawab Asha singkat, padat, dan jelas.
"Benarkah Nona Asha adalah Putri hasil perselingkuhan?" satu pertanyaan dari seorang pria yang berada tepat di sampingnya, mampu menggelitik perut Asha hingga tertawa dengan anggunnya, membuat semua orang terpesona kala kecantikannya semakin terpancar.
"Mereka adalah Ibu dan Adik tiriku. Menurutmu, siapa yang pelakor?" tutur Asha sambil melayangkan jari telunjuk lentiknya ke dada wartawan pria yang melayangkan pertanyaan lucu kepadanya.
Semua wartawan dibuat terdiam, semuanya tak lagi mengejar Asha dan Asha pun masuk ke dalam butik dengan santainya.
Tiba di ruangannya, Asha langsung duduk di kursi kebesarannya. "Oh iya, Via. Tolak semua perusahaan yang ingin bekerja sama dengan kita, karena kita hanya akan bekerja sama dengan TB Grup," titahnya.
"Baik, Nona. Akan segera dilaksanakan," jawab Asisten Via akan kembali ke ruangannya.
"Tunggu!" cegat Asha dan Asisten Via pun menghentikan langkahnya.
"Ada apa, Nona?"
"Sebelum itu, tolong buatkan tehku lebih dulu."
"Ah iya, maaf saya melupakannya, Nona."
"Tidak apa-apa."
Sementara menunggu tehnya dibuatkan, Asha memulai mengambil pensil serta kertas ajaibnya, mulai menorehkan keajaiban dunia. Tak lama kemudian, Asisten Via pun datang dengan membawa segelas teh hijau dengan aroma khas kesukaan Asha.
"Terima kasih, Via," ujar Asha sambil menghirup aroma teh yang dibuatkan oleh Asisten Via. Menghiruf aroma teh adalah kesukaan Asha. Tapi, dia tidak suka meminumnya, lantaran dirinya alergi dengan kandungan kafein yang ada di dalam teh. Karena alergi itulah Asha hanya menghiruf aroma teh yang membuatnya merasa tenang dan kembali melanjutkan desainnya yang belum selesai.
"Sama-sama, Nona."
***
"Sial! Berani sekali dia menyentuhnya!" bentak Usan kala melihat Asha menyentuh dada laki-laki lain di dalam layar komputernya.
"Evan!" teriak Usan padahal Sekretaris Evan berdiri tepat di sampingnya.
"Iya, Tuan."
"Cari dan beri pelajaran pada wartawan jelek ini," titah Usan dengan emosi yang membara.
"Baik, Tuan." jawab Sekretaris Evan mengiyakan.
"Kenapa masih berdiri di sini? Cepat lakukan tugasmu!" desak Usan masih dengan emosi yang terus membara kala tak rela kekasihnya disentuh pria lain.
"Tuan belum menandatangani berkas itu," tunjuk Sekretaris Evan pada dokumen yang ada di bawah tangan Usan. Usan menyadari kesalahannya, tapi tentu dia tidak ingin disalahkan. Usan langsung membubuhkan tanda tangannya yang berharga, kemudian langsung menyerahkannya kepada Sekretaris Evan.
"Pergilah!" usir Usan membentak, tapi Sekretaris Evan masih menunjukkan ekspresi datarnya. Dia langsung pergi dengan ekspresi biasa saja dan tidak terlihat takut sama sekali. Sekretaris Evan benar-benar sudah terlatih.
"Tunggu!" cegat Usan, Sekretaris Evan yang siap memutar ganggang pintu pun langsung menghentikan aksinya, kemudian membalikan badannya. "Iya, Tuan," jawabnya.
"Kapan jadwalku kosong?" tanya Usan.
"Hari sabtu dan minggu, Tuan."
"Maksudku hari ini, Evan." geram Usan, padahal salahnya sendiri yang memberikan pertanyaan kurang tepat.
"Pukul dua belas, Tuan."
"Astaga itu saat makan siang, pergilah!"
Karena tak punya kesempatan untuk menjenguk Asha di butiknya. Usan menghubungi Asha dan meminta Asha untuk datang dengan alasan pekerjaan.
Menjelang siang itu, Asha pun menghentikan kegiatan mendesainnya dan segera menuju TB Grup atas permintaan Usan yang mengatakan ingin melihat desain terbaru yang Asha buat untuk kerjasama mereka di musim itu.
Tiba di TB Grup, Asha langsung masuk ke dalam sana. Kedatangannya tentu saja disambut baik. Namun, Asha tak langsung pergi ke ruangan di mana Usan berada, melainkan Asha pergi ke toilet di lantai dasar itu kala merasa ada yang kurang dari penampilannya.
Tidak disangka, saat sampai di toilet wanita, Asha ditontonkan sebuah adegan di mana dua orang wanita berpakaian seksi tengah memukuli seorang wanita berpenampilan culun persis sepertinya dulu.
Melihat hal itu, Asha terdiam, tiba-tiba emosinya memuncak begitu tinggi. Seketika Asha mengingat masa lalu, di mana dirinya yang berada di posisi seorang gadis culun tak berdaya yang dirundung habis-habisan hingga tubuhnya dipenuhi luka lebam.
Dengan dada yang berdegup kencang dan kedua telapak tangan yang mengepal erat. Asha langsung berlari dengan heelsnya, menarik kasar kedua rambut wanita seksi itu dengan masing-masing tangannya, lalu menghempaskannya hingga tergelatak tak berdaya di lantai dengan luka lebam di kening masing-masing serta darah segar yang mengalir dari kulit kepala mereka.
Tak mendapatkan kepuasan, Asha kembali menghampiri kedua wanita seksi yang tak berdaya itu, kemudian kembali menghajar keduanya dengan brutal tanpa ampun. Sedangkan wanita culun yang tadinya dirundung, telah hilang dari tempat kejadian. Wanita itu ketakutan melihat aksi Asha. Dia pergi lantaran tak ingin terlibat ketika melihat kedua wanita seksi yang Asha hajar telah kehilangan kesadaran.
Tanpa Asha sadari, ada seorang karyawan wanita lainnnya yang merekam kejadian itu secara sembunyi-sembunyi, lalu mengunggahnya ke akun fake media sosial dengan kalimat WUJUD SI RUBAH BETINA.
*
*
*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Dede Dahlia
waduh apakah itu jebakan buat asha.
2022-10-20
0
Bobby Wife
gak salah juga sih🤣
2022-07-01
0
miwmiuᥫ᭡
banyak jg ya konplik nya
2022-06-01
0