"Mulutmumu ini benar-benar semanis madu."
"Tuan ingin merasakannya?" tanya Asha dengan suara mendayu-dayu hingga terdengar begitu seksi di telinga Usan.
"Berani mengujiku," balas Usan tanpa aba-aba langsung menarik pinggang ramping Asha hingga keduanya berada dalam posisi intim.
Usan mendekatkan wajahnya pada wajah cantik Asha, mengikis jarak antara keduanya. Melihat hal itu, Asha pun reflek memejamkan matanya, bersiap menerima kehangatan bibir kenyal seorang pria asing yang tak lama lagi akan menempel di bibirnya.
Tok, tok, tok ....
Suara ketukan pintu berhasil menggagalkan aksi romantis keduanya, Asha langsung mundur untuk menjauhkan tubuhnya dari Usan. Asha terkikik kala melihat wajah Usan yang terlihat begitu kesal.
"Masuk!" bentak Usan dan pintu pun langsung berderit, kemudian terbuka lebar.
"Kau tahu Usan, tadi aku berciuman dengan seorang wanita—"
"Wanita apa?" tanya Usan mengerutkan alisnya melihat Xean yang menghentikan ungkapannya ketika menyadari kehadiran Asha.
"Wanita seksi," sambung dr. Xean sambil memperhatikan tubuh Asha dari atas hingga ke bawah.
"Kondisikan matamu, jangan sembarangan menatap!" Usan menakan Kalimatnya kala tak suka dengan tingkah Xean yang masih terus memandang kagum Asha. Sedangkan Asha malah tersenyum manis membuat Usan semakin murka.
"Pantas saja kau menolak setiap gadis dan wanita yang aku siapkan. Di luar dugaan, wanita yang kehangatannya mempu membuatmu candu. Benar-benar adalah wanita paling sempurna di dunia," puji Xean masih tak beranjak dari pandangan indah di depan matanya.
"Bicaralah yang jelas, jangan bergumam tak jelas," Usan tampak begitu kesal.
"Dialah wanita di foto yang kamu tunjukkan, bukan?" Usan tak menjawab, melainkan hanya membalas dengan menatap tajam Xean dan Asha bergantian.
"Di foto?" tanya Asha langsung balik menatap tajam Usan. Seakan meminta penjelasan kepada pria gila itu. Asha berpikir kalau Usan telah memperlihatkan tubuhnya kepada Xean. Padahal, Video itu hanya Usan yang dapat melihatnya.
"Hanya foto wajahmu," jawab Usan juga membalas tatapan Usan dengan tak kalah tajamnya.
"Nona adalah Dasha Drace, bukan? Wanita yang selama ini Usan cari-cari keberadaanya."
"Iya, Tuan. Saya Dasha Drace panggil saja saya Asha," sengaja memanasi Usan, Asha langsung memeluk tubuh kekar Xean ketika berkenalan.
"Waw," reaksi Xean membuat Usan memerah wajahnya tatkala amarahnya tiba-tiba saja memuncak.
"Ada apa kau kemari?" Usan langsung menarik kasar tubuh Xean, menyeretnya hingga duduk di sofa.
"Tuan-tuan ingin kopi?" tanya Asha kepada kedua pria yang sama bertubuh kekar penuh tato itu.
"Duduklah, cukup duduk dan jangan melakukan apa pun. Dan kau, apa yang ingin kau laporkan?" ketus Usan tampak begitu kesal.
Mendengar ucapan Usan, Asha pun segera duduk tepat di samping Usan dan menguping perbincangan keduanya yang membahas RL Grup yang Xean katakan sebagai penjilat. Walau bekerja sebagai Dokter. Tapi, Xean tetap menjadi CEO di perusahaan Ayahnya. Hanya saja, dia lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sakit, namum tetap saja Xean masih terus memantau perusahaannya dan tahu apa saja yang terjadi.
Asha menyimak perbincangan keduanya dengan khidmat, karena RL Grup adalah perusahaan Ayah kandungnya sendiri yang telah mengusirnya dari rumah. Bagaimana pun, Asha juga ingin tahu sudah sejauh mana Ayahnya berjalan menuju kesesatan.
Xean menceritakan semua keburukan dan kelicikan RL Grup, lantaran Usan baru saja menandatangani kontrak kerja sama dengan RL Grup. Jika Simone tahu kalau Usan asal menandatangani kontrak, tentu saja dia akan marah. Apalagi Daddy Lolan, sudah dipastikan Usan akan mendapatkan hukuman karena kesalahannya.
"Hanya itu saja?" pertanyaan Usan malah membuat Xean bingung.
"Maksudmu?, kau tidak akan membatalkan kerja sama ini?" tanya Xean heran.
"Tentu saja tidak, aku ingin melihat selicik apa merek," jawab Usan tersenyum smirik membuat Asha benar-benar tertarik untuk terus mengikuti apa yang akan Usan lakukan kepada Ayahnya.
Sesungguhnya, Asha sama tidak terlalu membenci Ayahnya sejahat apa pun Sang Ayah kepada dirinya, karena Asha sendiri pun tahu bahwa Sang Ayah hanya tertipu oleh mulut manis ibu tirinya.
Mengingat ibu tirinya, seketika Asha pun menggertakkan giginya saking kesalnya. Dendam Asha untuk Ibu tirinya benar-benar telah mendarah daging, karena Asha yakin wanita murahan itulah yang menjadi penyebab kematian Ibu kandungnya.
"Kau punya rencana?" tanya Xean.
"Tentu saja," jawab Usan tersenyum smirik.
Cukup lama keduanya berbincang hingga tak terasa saatnya jam makan siang. Asha pun juga tak sadar saking khusyuknya menyimak perbincangan kedua manusia kekar yang dipenuhi tato itu.
"Apa kita makan siang bersama di luar?" tawar Xean sebelum pergi.
"Jangan mencari kesempatan untuk tidak menjalani hukumanmu. Pergilah, aku masih ada tamu yang harus dilayani," dengan santainya Usan mengusir sahabatnya itu.
"Hey, bukankah wanita yang kau cari sudah ditemukan," protes Xean.
"Yang menemukannya aku dan bukan kamu, pergilah!" kembali Usan mengusir hingga Xean pun pergi dengan mengumpat Usan dalam hati.
"Maaf karena aku hampir saja melupakanmu, Sayang."
"Santai saja, Tuan."
"Mulai sekarang panggil aku sayang, bukankah kita adalah pasangan kekasih?"
"Tentu saja, Sayang. Sebelum menyantap makanan, bolehkah aku mengambil gambar bersamamu? Ini juga dilakukan oleh pasangan kekasih zaman sekarang," jelas Asha dan Usan pun menganggukan kepalanya sebagai jawaban.
Dengan gambira Asha memposisikan ponselnya, dengan tiga objek yang dia tonjolkan penampakannya, yang pertama tentunya wajah Usan, wajahnya, dan makanan yang telah tersaji di atas meja.
"Satu saja?"
"Iya, Sayang. Satu momen satu foto."
"Bagus, sekarang makanlah yang kenyang. Karena kamu harus punya banyak tenaga setelah ini."
"Banyak tenaga?" sahut Asha bingung.
"Tentu saja. Memangnya apa lagi tujuan pasangan kekasih mengadakan pertemuan, selain cek in," jawab Usan membuat Asha meneguk kasar salivanya.
"Haha ... Aku tidak menyangka Tuan menyukai permainan panas di siang bolong," Asha berusaha tenang sambil menyeruput makanannya.
"Makanlah yang banyak, karena setelah ini akulah yang akan memakanmu."
*
*
*
Asha
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Nurlailan Fadilah
masih nyimak
2023-09-15
0
Dede Dahlia
ayo asha makan yg banyak agar kamu punya tenaga extra biar ga pingsan lagi kaya waktu dulu 🤭😆😆😆😆
2022-10-20
0
Betty Veronicaleoni
asha cantik banget, nama aslinya siapa thor?
2022-05-25
1