Lindsey mengecup bibir Jarvis. Namun dibalas dengan ciuman yang begitu mendalam dari Jarvis. Jarvis mengangkat Lindsey dan menggendongnya ke kamar. Di kamar, Jarvis menidurkan Lindsey di atas ranjang dan memulai aktivitas panasnya.
“Aku harus melanjutkan yang tadi pagi.” ucap Jarvis lalu berdiri hendak membuka celananya.
“Come on, baby!” balas Lindsey.
Jarvis segera kembali ke ranjang.
“Mmhh.. aakhh...!” Suara yang keluar dari mulut Lindsey ketika Jarvis berhasil masuk.
...****************...
Sementara itu, Katie masih mengikuti kemana arah mobil Carlos. Dia masih menunggu momen yang tepat untuk menabraknya dan membuat masalah dengan Carlos. Katie menginjak rem dan maju ke depan mobil Carlos. Sambil mengemudi melihat ke depan, Katie sesekali melirik spion untuk melihat mobil Carlos.
Keduanya berada di bahu jalan. Jalanan tidak begitu padat ramai saat itu.
“1..
2..
Bughh!”
Katie sengaja mengerem mendadak sehingga membuat mobil Carlos menabraknya yang tepat berada di belakang mobil Katie. “Gotcha! Carlos sudah berhasil aku tangani.” ucap Katie melalui earbudsnya.
“OK! Aku dan Piter memasuki area JM Buildings sekarang.” balas Kapten
Kemudian Katie melepas earbuds yang ada di telinganya dan keluar menemui Carlos.
“Aawhh, kepalaku!” Katie sambil berjalan ke belakang untuk melihat mobil bagian belakangnya yang penyok akibat tubrukan tadi.
“OMG OMG OMG!. Kamu yang sudah membuat my baby menjadi luka parah seperti ini?!” Katie memulai aktingnya.
“Maaf, tapi anda yang mengerem secara mendadak tadi.” balas Carlos.
“Jadi kamu menyalahkanku, ya? Padahal jelas-jelas kamu sudah menabrak my baby! My baby, kamu pasti kesakitan sekali ya..? Uuu.. cup.. cup.. cup..” ucap Katie seraya mengusap bagian mobilnya yang hancur.
Nasib si*l aku bisa bertemu dengan wanita ini. batin Carlos.
“Maaf, anda yang mengerem secara mendadak. Saya bisa memperlihatkan kamera dasbor saya.” ucap Carlos.
“Hey! Tanggung jawab atas mobilku! Mobilku sudah hancur seperti ini karena kamu menabrakku!” balas Katie.
“Kalau begitu anda juga harus tanggung jawab, mobil saya juga hancur bagian depannya.” ucap Carlos.
“Oh no, no, no. Rupanya tidak bisa berbicara baik-baik denganmu, ya! Bagaimana kalau kita ke kantor polisi saja? Kita selesaikan semuanya di sana!” balas Katie.
Carlos menghela napas. “Baiklah. Saya tidak takut. Mari kita ke kantor polisi sekarang.” ucap Carlos.
...****************...
Jarvis dan Lindsey berbaring mesra di atas ranjang dalam selimut setelah melakukan aktivitas bercintanya. Jarvis memberikan lengannya untuk menjadi bantal kepala Lindsey.
“Tadi pagi Carlos ternyata menunggu di luar. Dia tahu aku sedang mandi bersama wanita.” ucap Jarvis.
“Apa?!” Sontak Lindsey terbangun dari posisinya karena terkejut mendengar hal itu. Namun Jarvis menariknya dan membuat Lindsey berbaring kembali di atas lengannya. Jarvis berputar posisi tidurnya ke arah Lindsey dan mengunci tubuh Lindsey dengan satu kakinya.
”Karena kamu sih! Sudah aku bilang jangan melakukannya!” Lindsey menyalahkan Jarvis.
“Hey, dia juga meihat ada dress kamu di kamar ini kemarin.” ucap Jarvis.
“Ah! Aku lupa membawanya semalam! Karena panik Carlos tiba-tiba membuka pintu kamar.” balas Lindsey.
“Tenang saja, dia tidak tahu siapa wanita yang sedang bersamaku. Carlos tidak akan mengenalimu sebagai ‘Lindsey’. Aku jamin itu.” ucap Jarvis kemudian membenamkan wajahnya di dada Lindsey.
“Dia juga tidak akan bisa masuk ke sini tanpa izin dariku.” sambung Jarvis sambil memainkan put*ng Lindsey dengan menggunakan lidahnya.
Tririring...
“Aahh.. Jarvis.. ponselmu berdering.” ucap Lindsey.
Jarvis terpaksa berhenti bermain dan membalikkan tubuhnya untuk mengambil ponsel yang terletak di atas nakas.
...Carlos...
...is calling...
“Halo? Kenapa?”
“Apa? Aneh-aneh saja.”
“Ya, ya. Aku akan ke sana.” ucap Jarvis dalam teleponnya.
Lindsey bangkit duduk. “Kenapa?” tanyanya.
Jarvis mengambil baju yang ada di lemari pakaiannya kemudian memakainya.
“Carlos menabrak orang di jalan. Dia sekarang ada di kantor polisi.” ucap Jarvis.
“Jadi kamu akan pergi ke sana?” tanya Lindsey.
“Iya. Dia membutuhkan orang sebagai walinya.” jawab Jarvis.
Lindsey pun turun dari ranjang dan memakai pakaiannya. “Kamu mau kemana?” tanya Jarvis.
“Tidak ada gunanya aku di sini jika tidak ada kamu.” jawab Lindsey.
“Tunggu aku di sini. Tidak akan lama. Aku akan segera kembali.” pamit Jarvis lalu mengecup bibir Lindsey.
Jarvis pun pergi begitu saja.
Lindsey kemudian mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan untuk Katie.
Jarvis dalam perjalanan ke kantor polisi.
Katie.
Bisakah kamu datang ke sini juga? Huaaa aku membutuhkan pengacara...!!
Sekalian kita akan mengaku semuanya ke Carlos malam ini.
Lindsey.
Baiklah.
Lindsey pergi ke kantor polisi dengan mobilnya. Dia mencari kartu tanda pengenal sebagai pengacara yang pernah dibuatkan oleh Piter. Lindsey memiliki kartu tanda pengenal dari beragam profesi yang selalu dibuatkan oleh Piter untuk melancarkan aksinya. Mulai dari murid SMA, dosen, office girl, dokter, detektif, jaksa hingga pengacara.
“Nah, ini dia!” ucap Lindsey lalu mengendarai mobilnya menuju kantor polisi.
...****************...
Di kantor polisi.
“Sebutkan NIK kalian.” ucap polisi kepada Carlos dan Katie.
Carlos menyerahkan KTP-nya kepada polisi. Sedangkan Katie menjawab “Tidak ingat.”
“Sebutkan nama lengkap anda.” ucap polisi kepada Katie.
“Kat—” ucap Katie terpotong ketika baru menyadari kalau Carlos berada tepat di sampingnya.
“Saya akan menunggu sampai pengacara saya datang.” ucap Katie kemudian.
“Apa? Siapa namamu? Kat— kat apa tadi?” tanya Carlos.
“Bukan urusanmu.” jawab Katie.
“Tidak, hanya saja aku mengenal seseorang yang namanya mirip dengamu tapi kelakuannya jauh berbeda. Dia sangat anggun, kalem, dan tenang.” balas Carlos.
Hmm.. Pasti yang dimaksud Carlos adalah Lindsey. batin Jarvis.
Sesampainya di sana, sudah ada Katie, Jarvis, dan Carlos yang memenuhi meja polisi.
“Katie?” Carlos yang bingung ketika melihat Lindsey datang.
Lindsey? Sedang apa dia disini? batin Jarvis.
Jarvis melihat Carlos yang tidak bisa berhenti menatap Lindsey. Tidak bisa dibiarkan. batin Jarvis.
Jarvis kemudian memajukan tubuhnya untuk menghalangi Carlos yang berusaha melihat Lindsey. Carlos tetap mencari celah untuknya melihat wanita yang dia kenal sebagai Katie itu. Jarvis masih tidak menyerah untuk menghalangi Carlos.
“Kenapa sih kamu?!” tanya Carlos dengan geram.
“Fokus dulu dengan masalahmu, hey.” jawab Jarvis dengan penuh alasan.
“Saya pengacaranya nona ini.” Lindsey menunjukkan kartu tanda pengenalnya ke polisi. Piter membuatkan kartu tanda pengenal sebagai pengacara di firma hukum GdP (dibaca: JiDiPi) Law Firm yang merupakan firma hukum 3 besar di negara.
Pengacara?
Baik Carlos maupun Jarvis terkejut ketika mengetahui profesi Lindsey adalah seorang pengacara di firma hukum termasuk 3 besar di negara. Jarvis dan Lindsey memang sepakat untuk tidak mencampuri urusan pribadi masing-masing, namun tetap saja, Jarvis terkejut saat mengetahui wanita yang menjadi partner bercintanya bukanlah wanita biasa.
Bersambung...
Halo. Terima kasih sudah membaca novel ini. Jangan lupa berikan dukunganmu kepada Author dengan memberikan: like, tips, komentar, dan hadiah vote. Tambahkan novel ini ke favorite kamu agar mengetahui up episode terbaru. Episode terbaru akan segera diupdate hari ini.
Bantu novel ini masuk ke ranking dengan memberikan like dan komentar agar novel ini semakin dikenal banyak orang🤗❤️ Terima Kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Nabila
wkwkwkkkk 🤣🤣🤣🤣 okeh emen jabatan Laedsay.
2022-09-21
1
Lovesekebon
Makin terkaget-kaget Carlos 😁
2022-06-11
2
friyana
very good... bacaan yg sangat menggairahkan... Lindsey aktingmu memukau.. yuk lanjut ... 🤩💋
2022-04-18
1