Namun di tengah perjalanannya, ternyata gengnya sedang berkumpul di ruang tengah. Seluruh mata tertuju pada Lindsey karena mengenakan jas yang kebesaran di tubuhnya.
“Em.. Aku..” ucap Lindsey terbata-bata.
“Ponselku mati semalam.” ucap Lindsey kemudian.
“Sengaja kamu matikan, kan?! Sebelum pergi ke klub aku sudah mengisi daya ponselmu sampai 100%.” balas Piter.
Piter memang sulit dibohongi. Karena Piter adalah orang yang teliti, dia bahkan selalu memastikan ponsel kamu terisi penuh sebelum menjalankan misi.
Katie berdiri menghampiri Lindsey. “Hey, Lindsey! Baju siapa yang kamu kenakan ini? Jarvis Morris? Kalian sudah tidur bersama?” Padahal Katie sudah tahu jawabannya. Tetapi dia tetap menanyakan hal itu yang membuat Lindsey tersipu malu.
“Tidak! Sama sekali tidak! Kita hanya pergi bersama semalam dan dia meninggalkan jasnya untukku.” Lindsey tidak berbohong. Hanya saja, dia menyembunyikan sesuatu.
“Kita tidak masalah apa yang kalian lakuka bersama. Tapi setidaknya kabari salah satu dari kita. Kita semua mencarimu semalam karena takut kamu diapa-apakan oleh Jarvis.” ucap Kapten.
“Apa kamu tahu? Semalam kita memeriksa setiap Ruang VIP di klub hingga menemukan pasangan yang sedang bercinta!” tambah Katie.
“Aku minta maaf. Semuanya terjadi secara mendadak. Aku janji hal ini tidak terjadi lagi.” jawab Lindsey.
“Jadi, apa yang sudah kamu dapatkan setelah menghabiskan malam bersama mafia itu?” tanya Kapten.
“Aku belum berhasil mendapatkan apa-apa.” jawab Lindsey.
“Apa?!” protes Piter.
“Lagi pula, bukankah aku harus melakukan pendekatan terlebih dahulu? Orang gila manapun juga tidak akan memberikan rahasianya kepada orang yang baru dia temui.” balas Lindsey.
“Itu benar. Kamu harus sering bertemu dengannya. Kita akan membuatnya seolah-olah kalian tidak sengaja bertemu di suatu tempat dan berpapasan. Piter, periksa aktivitas yang dia lakukan hari ini.” ucap Kapten.
Katie menarik tangan Lindsey dan membawanya ke kamar.
“Ada apa, sih?” tanya Lindsey.
“Shuuttt...” Katie menutup pintu kamarnya secara perlahan.
“Ada apa?” tanya Lindsey.
“Lindsey, bisakah kamu membantuku sekali ini saja?” ucap Katie dengan wajah yang memelas.
Lindsey sudah tahu apa maksud Katie. “Tidak.” jawab Lindsey dengan tegas.
“Ah, ayolah. Sekali ini saja. Aku janji!” Katie kembali memohon.
“Terakhir kali kamu meminta bantuanku juga kamu mengatakan ‘sekali ini saja’.” balas Lindsey.
“Aku akan membayarmu. 5 juta! Bagaimana?” Katie melakukan negoisasi.
“Kenapa tidak kamu lakukan sendiri? Daripada kamu harus membayarku.” balas Lindsey.
“6 juta!” Katie menaikkan harga.
“Maaf, Katie. Bukannya aku tidak mau—”
“8 juta!”
“Dimana tempatnya?” tanya Lindsey yang akhirnya setuju. Sebenarnya penolakan hanyalah taktik Lindsey untuk menaikkan jumlah uang.
“Makan malam hotel Lux Star. Jam 7 malam. Sudah dipesan atas nama Carlos.” ucap Katie.
Permintaan Katie adalah menggantikan dia kencan buta dengan laki-laki yang dipilihkan oleh papanya. Katie sendiri adalah anak orang kaya, sangat kaya. Tetapi para geng pun bingung mengapa Katie memilih untuk bergabung dengan geng, melakukan pekerjaan yang berbahaya, padahal hidup bersama papanya jauh lebih mudah dan nyaman. Katie tidak perlu melakukan pekerjaan yang berbahaya, dan dapat menghasilkan uang jauh lebih banyak jika hidup bersama papanya.
Dan kali ini bukanlah yang pertama kalinya Katie meminta Lindsey untuk menggantikan dia kencan buta. Karena kemampuan aktingnya, Lindsey berhasil mengakhiri semua kencan buta yang diatur oleh papanya Katie. Namun tetap saja, papanya Katie tidak tinggal diam. Katie terus diminta untuk ikut kencan buta. Dan laki-laki yang dipilih papanya pun semuanya berasal dari status sosial yang tinggi.
Sesuai janjinya, Lindsey pergi menggantikan Katie dalam kencan buta itu. Dia pergi ke hotel yang diberitahu Katie tadi dan betapa mengejutkannya.. Lindsey melihat laki-laki yang bersama Jarvis di lobi pagi tadi. Lindsey bersembunyi dari penglihatan laki-laki tersebut. Dia segera mencari ponselnya yang berada di dalam tas untuk menghubungi Katie.
Sialnya, Katie tidak menjawab panggilan dari Lindsey di saat genting seperti ini. Lindsey mencoba menghubungi Kapten, berharap Kapten bisa membantunya. Tidak sampai 5 detik, Kapten sudah menjawab panggilan Lindsey.
“Kenapa?”
“Kapt, gawat!” ucap Lindsey.
“Kenapa, sih?”
“Aku menggantikan Katie dalam kencan buta yanh diatur papanya. Dan pasangan kencan buta Katie sepertinya adalah tangan kanannya Jarvis!” ucap Lindsey.
“Kamu sudah gila?! Kenapa kamu menyuruh Lindsey menggantikanmu?” ucap Piter. Rupanya Kapten menyalakan mode speaker saat bertelepon sehingga Piter dan Katie yang disana dapat mendengarnya.
“Mana aku tahu kalau pasangan kencan butaku adalah tangan kanan Jarvis!” balas Katie.
Ketika sedang bertelepon, seseorang memanggil Lindsey dari belakang dan mengejutkan Lindsey hingga tubuhnya tersentak.
“Katie?”
Lindsey segera mematikan panggilannya. “Eh? Carlos?”
“Benar.”
“Maaf, sudah menunggu lama ya?” tanya Lindsey.
“Tidak juga. Mari.” Carlos mengajak Lindsey duduk di meja yang telah dia pesan. Namun, Carlos tidak mengetahui bahwa pasangan kencan butanya adalah Lindsey. Carlos tahunya bahwa itu Katie. Kalau bukan karena uang, Lindsey tidak akan mau menggantikan Katie, apalagi pasangan kencan butanya adalah orang yang mengerikan.
“Apa makanan yang nona Katie sukai?” tanya Carlos.
Lindsey membolak-balik kertas di buku menu. Dia bingung ingin memesan apa, karena semua menu adalah kesukaannya! Lebih tepatnya dia pemakan segalanya.
“Hmm.. mari kita satu set menu makan malam.” jawab Lindsey.
“Baiklah. Ditambah dengan Hard Cider Angry Orchard yang...” sambung Carlos yang terhenti ketika bingung memilih rasa.
“Crisp Apple!”
“Crisp Apple.”
Lindsey dan Carlos berbicara bersamaan.
“Kamu mengetahui minuman ini?” tanya Carlos.
“Heem. Aku juga salah satu penggemar minuman ini.” jawab Lindsey.
“Benarkah? Akupun begitu.” balas Carlos.
“Kadar alkohol di minuman ini tidak terlalu tinggi. Jadi, minuman ini cocok diminum di acara manapun.” ucap Lindsey.
“Termasuk di acara kita?” tanya Carlos.
Lindsey terdiam. Oh, ya! Aku tidak boleh berlama-lama dengan pria ini. batin Lindsey.
“Tuan Carlos, apa pekerjaan kamu?” tanya Lindsey.
Tidak ada salahnya kan kalau aku menanyakan ini? batin Lindsey.
“Seorang agen sales di perusahaan real estate.” ucap Carlos seraya menyerahkan kartu namanya.
Lindsey mengambil kartu nama Carlos dan membacanya dengan saksama. Benar saja, di sana tertulis Carlos Scott dengan pekerjaan agen sales. Padahal Lindsey tahu siapa Carlos sebenarnya.
JM Buildings. JM ? Jarvis Morris. Tidak salah lagi. Carlos adalah tangan kanannya. batin Lindsey
Bersambung...
Halo. Terima kasih sudah membaca novel ini. Berikan dukunganmu kepada Author dengan memberikan like, tips, komentar, dan vote. Jangan lupa tambahkan novel ini ke favorite kamu agar mengetahui up episode terbaru. Episode terbaru akan diupdate hari ini.
Bantu novel ini masuk ke ranking dengan memberikan like dan komentar semakin dikenal banyak orang🤗❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments
Nabila
ah sedikit betul sih dan kenapa harus di ulang ulang sih author 🙏🏼.
2022-09-20
1
shanti rahayu
waduh... bos dan ank buah satu wanita hahhaha....ada kocaknya dikit ga thor, dr awal tegang melulu saya
2022-06-14
2
Lovesekebon
Hm..akan ada drama neehh Thor 😊😘🥰👍👍👍💯
2022-06-11
1