"Walai'kum salam Wr Wb "
Deg
Jantung Zein berpacu dengan cepat hanya mendengar dalamnya di balas oleh Loli. Zein tersenyum tipis lalu membalikkan badannya tapi sayang Loli sudah masuk ke dalam apartemen.
Zein hanya menggelengkan kepalanya sendiri lalu tersenyum tipis
" Aku seperti anak SMA yang baru mengenal cinta " kata Zein dalam hati.
Zein Segera melanjutkan langkahnya meninggalkan apartemennya yang Sekarang sudah di tempati oleh Loli
Sesampainya di mobil Zein langsung masuk lalu menjalankan mobilnya. Sepanjang jalan Zein selalu tersenyum sendiri Hingga
Drett Drt
" Assalamualaikum Umi " salam Zein
" Walai'kum salam Nak " jawab di sebrang sana
" Nak pulanglah disini sudah hampir 2 bulan kau tidak pernah makan bersama kami jadi malam ini Umi mohon pulanglah kami merindukan mu Nak " kata Umi Zein
" Baik umi Zein akan kesana kebetulan Zein baru pulang dari kantor " kata Zein
" Maaf Umi " kata Zein dalam hati
" baik kami akan menunggu kedatangan mu " kata Umi
" Iya Assalamualaikum Umi " Salam Zein
" Walai'kum salam" jawab umi
Skip...
Setelah mengendara 20 menit Zein tiba di sebuah mension mewah berlantai dua yang menjadi tempat tinggal keluarga besar Zein.
" Assalamualaikum Umi " Salam Zein yang ternyata Uminya menunggu dirinya di depan pintu
" walai'kum salam Nak. Gimana kabar mu " kata Umi
" Zein baik-baik saja Umi " jawab Zein
" Yasudah Ayo kita masuk Umi sudah siapin masakan kesukaan kamu " Ajak Umi pada Zein
Zein hanya mengikuti uminya dari belakang saja tanpa mengatakan apapun karna sejatinya Zein orang yang dingin Namun jika di hadapan keluarganya dia akan usahakan terlihat ramah.
Sampai di meja makan Ternyata disana Sudah ada Kakek Bryan dan Nenek Samantha selaku kedua orang tua ayahnya
" Assalamualaikum " salam Zein
" Walai'kum salam "
" Abang.." teriak girang seorang gadis bercadar hijau army itu langsung memeluk Zein
" kira kangen sama Abang " kata Kirana dia adalah adik satu-satunya Zein
" Lepas kira. kamu tau kan Abang tidak suka di peluk sembarangan " jawab Zein agak dingin
" Cih " Kirana langsung Cemberut mendengar perkataan kakaknya
" Kenapa sih bang kita kan saudara gak dosa juga kenapa harus gak suka sih di peluk sama Adek sendiri " kata Kirana dengan kesal pasalnya setiap dia memeluk Zein pasti kakinya itu menolak
" Entah. yang jelas Abang tidak suka " jawab Zein singkat mendudukkan dirinya di kursi meja makan
" Cih gimana mau dapat jodoh kalau begitu " kata Kirana meledek Zein
" pasti ada tapi Abang hanya akan memilih orang yang menurut Abang pantas untuk Abang perjuangkan bukan pilihan orang lain walau itu pilihan kalian sekalipun " Tekan Zein pada setiap kalimatnya.
Zein mengatakan itu bukan hanya sebagai bulan tapi karna acap kali kakek dan neneknya mengenalkannya pada gadis dari teman mereka untuk di jodohkan tapi Zein selalu menolak dengan alasan Zein belum siap untuk berumah tangga.
" Kami hanya ingin yang terbaik untuk mu " kata Kakek Bryan menatap tajam cucu sulungnya
" Dan yang terbaik buat kalian belum tentu yang terbaik buat Zein karna Zein yang menjalaninya " kata Zein dengan dingin.
Mendengar perkataan cucu mereka pasangan make dan nenek itu langsung diam. mereka paham sifat Zein dia tidak akan pernah mau tunduk pada siapapun termaksud Uminya sendiri
" Sudah-sudah ayo kita makan nanti lanjutkan lagi perbicangan kalian tapi sekarang makan " lerai Tn Rayeen selaku Abi Zein
Mereka semua mulai makan dengan khidmat hanya suara sendok dan piring yang terdengar. Setelah selesai makan mereka langsung menuju ruang keluarga dan mulai bercengkrama.
" Zein kamu menginap kan " tanya Umi pada putra sulungnya
" Iyah Umi sekalian ada yang Zein mau ceritakan " kata Zein
" Kenapa tidak kamu bercerita saja disini kami juga kan penasaran " ucap Nenek Samantha
Namun Zein hanya diam menatap pun enggan sejujurnya Zein agak tidak suka dengan Neneknya karna ia selalu memaksakan kehendak salah satunya adalah istri Zein harus pilihannya
" Zein Nenek mu sedang bertanya " kata Tn Rayen ayah Zein
" Tidak. karna hanya Umi yang aku percaya yang tidak akan mengusik kehidupan pribadi aku. tidak seperti pasangan tua itu " kata Zein Agak sinis
" Kami melakukan ini....."
" Kenapa tidak kakek saja yang menikah. " potong Zein kesal
" ZEIN....." Teriak Nenek
" Jangan mengusik Ranah pribadiku jika tidak ingin aku semakin membenci kalian. Aku bukan Umi ku yang akan diam mengikuti apa mau kalian aku akan memperjuangkan apa yang aku anggap pantas " kata Zein
" Umi Zein tunggu di kamar saja " lanjut Zein pergi dari sana meninggalkan keluarganya yang mematung mendengar pernyataan Zein yang mengibarkan bendera perang.
Sedangkan Tn Rayen mematung mendengar pernyataan Putranya lalu menatap istrinya dengan pandangan yang sulit di artikan
" Selama ini aku selalu menuruti keinginan mereka tanpa bertanya apa keinginan istri dan anakku. di banding Zein aku sebagai ayah dan suami yang tak berguna " Kata Tn Rayen dalam hati
" sudah saatnya aku harus membahagiakan mereka Ayah dan ibu selama ini aku sudah menuruti semua keinginan kalian Sekarang tidak lagi " Tekad Tn Rayen
" Jangan memaksa Anakku untuk menjadi boneka kalian seperti aku yang kalian jadikan boneka sudah cukup aku yang kalian kendalikan putra dan putri ku mereka sendiri yang akan menentukan jalan hidup mereka. Ayah dan ibu selaku nenek dan kakek mereka lebih baik hanya melihat " ucap Tn Rayen tiba-tiba
Renata menatap Suaminya dengan perasaan lega dan sedih. lega karna suaminya mulai tegas pada kehidupan putra putrinya dan sedih karna suaminya harus melawan kehendak Kedua orang tuanya.
" Mas Ayah Ibu Rena ke kamar dulu mau nyusul Zein " kata Rena tapi semua hanya diam.
" Ku harap kamu tidak berubah pikiran lagi mas " Kata Rena dalam Hati melanjutkan jalannya menuju kamar putranya.
"Abi Kira juga masuk kamar dulu " kata kira meninggalkan kakek nenek dan Abinya
" Kali ini aku tidak akan lagi menuruti ke keinginan kalian berdua cukup Selama ini aku menyakiti istri dan anakku karna permintaan kalian Sekarang aku akan memperjuangkan kebahagiaan mereka " kata Tn Rayen kepada orang tuanya lalu beranjak pergi
Di kamar Zein. Zein sedang berbaring di pangkuan Uminya. Zein hanya bisa terbuka pada Uminya saja
" Umi " panggil Zein pelan tapi masih di dengar oleh Rena
" Kenapa Hem " tanya Rena sembari membelai kepala Zein di pangkuannya
" Zein Sedang menyukai seseorang " Kata Zein
" Siapa gadis beruntung itu " tanya Rena pada putranya
" Namanya Loli " jawab Zein yang langsung tersenyum membayangkan wajah Loli
" Zein juga jatuh cinta pada pandangan pertama sama dia " lanjut Zein lagi
" Bagus dong itu tandanya sebentar lagi Umi akan mempunyai menantu " kata Rena senang karna Putranya sudah memiliki orang yang dia cintai
" Tapi dia tidak berhijab Umi " Kata Zein dengan pelan nyaris berbisik
" kan ada Umi dan Kira yang akan mengajarkannya menutup Auratnya nanti " jawab Rena
" Selain itu dia juga..." Kata Zein ragu-ragu. Zein langsung bangun dari pangkuan Uminya lalu menatap Uminya dengan tatapan yang sulit di artikan
" Dia apa " tanya Rena
" Umi jika dia Mantan Wanita malam Apa Umi akan menerimanya "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Puspa Threesan
Waalaikum salam
2022-07-21
0
Tiharoh
cerita nya bagus lsnjut ya
2022-05-26
0
😘Mrs. Hen😘
like
2022-05-08
0