Setelah tenang Rachel mulai menceritakan tentang kejadian kemarin tapi dia tak menceritakan perkataan Vivi dan Naomi.
Rachel tak mau jika dia di anggap tukang ngadu..dia hanya menceritakan bagaimana dia di rundung,di gertak,di pukul dan di hina.
"Kenapa kau tak menghubungi ku Achel?"
"Achel nggak punya ponsel Gian..maaf"
"Huhhh..besok ikut aku dan tidak ada penolakan"
"Kemana?"
"Kau akan tau besok..sudah sekarang jika ada masalah kau harus berbagi baik itu padaku,Genie,ataupun mommy..kau tak sendirian lagi Achel..kami menyayangimu tulus"
"Terimakasih Gian sudah menerima Achel"
"Sama-sama..ayo sekarang bersihkan tubuhmu dan bergabung ke meja makan..ini sudah hampir gelap"
"Iya Gian"
Akhirnya Gian dan Rachel memutuskan untuk kembali ke kamarnya masing-masing..Rachel juga lebih terbuka lagi pada Gian..dia nyaman.
Setelah selesai mereka menuju meja makan yang ternyata sudah ada Rey,Laura dan Genie yang selalu setia menanti mereka.
Rachel benar-benar merasa seperti memiliki keluarga lagi..dia jadi kepikiran Daddy nya.. bagaimana ya kabarnya Sekarang.
Skip>>>>>>
Sementara itu di keluarga Maxton tengah beradu pendapat antara Naomi dan tuan Maxton sendiri.
"Daddy pilih kasih sama Naomi.. Daddy emang nggak pernah sayang sama Naomi"
"Tutup mulutmu Naomi..apa pernah Daddy melarangmu melakukan apapun yang kau mau hah..kenapa kau semakin besar kepala saja hah?"
"Terus saja membentak Naomi dad..semakin Daddy membentak Naomi semakin benci juga Naomi dengan Daddy"
"Kuang ajar.. arkhhhh"
Naomi menatap sang ayah dengan tatapan panik dan ketakutan..dia menghampiri sang ayah yang terduduk di lantai dengan memegangi dadanya.
"Dad..Daddy kenapa..astaga"
"Naomi..apa yang kau lakukan pada Daddy mu hah?" Tanya sang mommy ketika baru samoai di ruang tengah.
"Naomi nggak ngapa-ngapain mom.. tiba-tiba Daddy kaya gini..ayo bawa ke rumah sakit mom"
"Kau hutang penjelasan sama mommy Naomi"
Akhirnya mama Naomi membawa tuan Maxton ke rumah sakit..dia juga khawatir dengan kondisi suaminya..tidak lucu jika tiba-tiba suaminya mati tanpa meninggalkan surat wasiat.
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya dokter yang menangani tuan Maxton keluar dan menghampiri istri beserta anak tuan Maxton.
"Bagaimana keadaan suami saya dokter?"
"Huhh..begini nyonya..tuan mengalami serangan jantung tapi masih tahap awal dan belum terlalu parah keadaan nya..saran saya jangan membuatnya emosi atau terkejut berlebihan karena bisa mempengaruhi kesehatan nya.. syukurlah kami masih bisa menolong suami anda karena belum terlalu parah kondisinya"
"Serangan jantung..astaga.. baiklah dok terimakasih..apa saya boleh melihat suami saya?"
"Silahkan nyonya tapi jangan membuat keributan bisa akan berdampak pada pasien..kalau begitu saya permisi"
"Baiklah dok terimakasih"
Istri tuan Maxton masuk kedalam ruangan rawat tuan Maxton..dia melihat keadaan suaminya yang terbaring lemah di atas brankar.
"Kenapa kau harus sakit sih dad..huhh bagaimana dengan mommy..kau tidak boleh mati dulu sebelum hartamu menjafi milikku"
Istri tuan Maxton menatap Naomi yang tengah duduk di sofa ruangan itu..dia mendekati Naomi dan bertanya dengan nada mengancam.
"Hey anak bodoh..apa yang sudah kau lakukan pada tua Bangka itu jawab atau ku lemparkan kau ke tempat prostitusi"
"Huhhh..maaf mom..Naomi hanya kesel sama Daddy karena Daddy selalu bertanya pengeluaran Naomi yang begitu besar"
"Hanya itu dan kau membuatnya sampai begini..dasar bodoh kau tidak ounya otak apa hah.. bagaimana kalau dia sampai mati dan semua hartanya hangus..kau mau menjadi gelandangan di luaran sana hah?"
"Maaf mom..Naomi nggak ada niat kaya gitu"
"Sudah kali ini mom maafkan tapi jika kau sampai berbuat begini lagi lihatlah detik itu juga mom akan lemparkan kau pada nya..batasi pengeluaran mu bodoh..jika tidak bisa bangkrut sebelum waktunya kita"
"Iya mom..Naomi akan batasi pengeluaran Naomi..huhh"
Skip>>>>>>>>
"Gian Achel mau ngomong sama Gian sebentar"
"Boleh..masuklah"
Rachel masuk kedalam kamar Gian..dia duduk di sofa kamar Gian dengan sedikit gelisah.
Gian mengambilkan minum dingin yang ada di kulkas mini kamar nya..dia juga mengambil cemilan untuk Rachel.
"Minum dulu jangan tegang..aku tidak akan memakan mu"
"Apaan sih"
"Katakan"
Rachel terlihat menarik nafas berkali-kali..dia benar-benar gerogi saat ini..tapi dia harus mengatakan keinginan nya.
"Gian..em..Achel mau sekolah diluar negeri apa boleh?"
Rachel melihat wajah Gian berubah..dia hanya menunduk tanpa nerani menatap Gian..dia takut Gian marah.
"Kau mau sekolah di luar negeri?"
"I..iya..Gian..apa..apa boleh?"
"Kenapa..kau tak suka bersamaku?"
"Bukan..bukan itu maksud Achel..Achel hanya ingin mengejar ketertinggalan Achel..Achel ingin di anggap pantas bersama keluarga Wilson..tolong ngertiin Achel Gian"
Gian terdiam..dia tak tau harus menjawab apa..dia tak mau jauh-jauh dari Rachel tapi dia juga tak boleh egois..ini demi pendidikan Rachel.
"Pergilah..tapi ingat kau harus kembali"
"Iya Achel akan kembali secepatnya..Achel akan kembali menjadi Achel yang baru..yang bisa Gian banggakan juga keluarga Gian "
"Hm..kau mau kuliah dimana..?"
"Achel nggak tau Gian..Achel nggak pernah keluar negeri"
"Huhhh..baiklah..gimana kalau di London..tidak terlalu jauh kau juga bisa mengunjungi kami jika sedang libur semester"
"Achel ikut saja..Gian pasti tau yang terbaik buat Achel"
"Baiklah..besok kita rundingkan lagi dengan yang lainnya..sekarang tidurlah..temani aku disini"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
EMANGNYA DILOKAL GK BISA SEKOLAH, ANEH2 SAJA...
2024-05-04
0