Di saat Genie sedang memilih dengan serius..dia mendengar suara teriakan seorang wanita juga ribut-ribut di tempat dimana dia meninggalkan Rachel.
"Ada apa itu..kenapa ramai sekali juga berisik"
Akhirnya Genie mendekati keramaian itu dan melotot melihat Rachel sedang di aniaya oleh seorang wanita.
"Kurang ajar..beraninya tuh cewek nyakitin calon Kaka ipar ku..harus di beri pelajaran nih"
Geni membelah keramaian di sekitar dan tak berfikir lama untuk menarik rambut wanita yang tengah menjambak calon kakak iparnya dengan sekuat tenaga Genie.
"Arghhhhh sakitttttt lepasin"
"Lepasin kamu bilang..sekarang aku bilang lepsin rambut Rachel apa kamu mau" ucap Genie di belakang Naomi dengan nada suara dingin
"Oke..oke..aku lepasin...arkshhh"
Naomi melepaskan jambakan tangannya pada rambut Rachel dan memegang rambutnya sendiri yang begitu sakit.. sepertinya kulit kepalanya akan lepas jika tidak segera di hentikan.
"Sekarang lepasin aku sakittttt"
"Cih..aku nggak bilang kalau aku mau melepaskan mu"
"ADA APA INI?"
Tiba-tiba suara berat seorang laki-laki menegur semua yang ada di sana..Genie tersenyum melihat kedatangan laki-laki tersebut.
"Ka Gian"
"Gian"
"Kamu"
Ucap Genie, Rachel dan Naomi serempak..sedangkan Gian yang merasa di sebut namanya hanya memandang datar pada Naomi tapi lain halnya dengan Genie dan Rachel..terlihat api kemarahan dari sorot mata Gian..dan itu sukses membuat Naomi begidik ngeri.
Gian tadi tengah menerima telepon dari anak buahnya yang menyelidiki tentang rumah nenek baik hati yang sempat Rachel tempati sebelum nya..dia jadi tau alasannya mengapa sampai Rachel di usir oleh cucu sang nenek baik hati.
Setelah memberikan arahan pada anak buahnya Gian kembali ke tempat semula dan mencari Genie beserta Rachel..dia melihat ramai-ramai.
"Ada apa itu..kenapa ramai-ramai.. jangan-jangan"
Tak banyak tanya Gian berjalan cepat emndekati keramaian itu dan benar saja dia melihat Rachel yang terlihat tertekan dan ketakutan sementara Genie tengah menjambak rambut seorang wanita yang Gian yakini pasti biang kerok nya.
Genie hanya menoleh kemudian melepaskan rambut Naomi dengan menghentakkan nya keras-keras..Naomi kembali meringis ketika merasakan rambutnya benar-benar kesakitan.
"Arghhhh shhhh kau gila hah" ucap Naomi berteriak.
"Ya aku gila karena kau lebih gila dariku" balas Genie santai.
"Apa masalah mu denganku kenapa kau menjambak rambutku"
"Masalah ku karena kau menjambak rambut Kaka iparku"
"Kaka iparmu..siap....-" Naomi menghentikan kata-katanya dan melihat Rachel.
"Oh jadi si pencuri itu Kaka iparmu..hahah kalian jangan-jangan komplotan pencuri ya..Rachel-rachel kau memang tidak tau diri..pantas kamu berani mencuri di sini karena kau memiliki rekan ternyata hahaha aku tidak menyangka kau begitu hina"
Gian tak tahan mendengar hinaan dari mulut Naomi pada Rachel yang sudah terlihat tertekan..dia tak tega..sungguh..ingin rasanya membunuh Naomi saat itu juga.
PLAK.........
Sebuah tamparan mendarat keras di pipi Naomi..bukan dari Genie ataupun Rachel tapi dari Gian yang sudah risih mendengar omong kosong Naomi.
"Berani sekali kau menghina istri dan adikku..siapa kau hingga mempunyai keberanian yang begitu besar hah" ucap Gian dengan sorot mata tajamnya mencengkram dagu Naomi erat-erat.
"Arkshhhh lepaskan aku brengsek.." Naomi berusaha melepaskan cengkraman tangan Gian di dagunya.
"Kau harus ku beri pelajaran nona"
Gian menyeret Naomi dengan cara mencengkeram rambut Naomi hingga otomatis Naomi ikut melangkah.
Rachel dan Genie mengikutinya dari belakang..Genie sudah hapal akan apa yang kakanya lakukan dengan orang-orang macam Naomi.
"Ka Rachel nggak apa-apa..?" tanya Genie melihat kondisi Rachel.
"Nggak apa-apa Genie..makasih ya" jawab Rachel lirih.
"Sama-sama ka..ayo"
Gian membawa Naomi ke area food court..Gian punya cara sendiri untuk memberi pelajaran pada wanita macam Naomi.
"Ambilkan seember coklat leleh" ucapnya pada anak buahnya.
"Baik tuan"
Tak berapa lama seember coklat leleh telah siap di hadapannya..Naomi bingung apa yang akan pria itu lakukan dengan coklat leleh itu.
"Pegang wanita ini"
"Baik tuan"
Anak buah Gian memegang kedua tangan Naomi..Gian berjalan menuju penjual es atau minuman dingin..dia meminta seember es pada pemilik nya.
Seember es telah tersaji di depannya..hanya tinggal satu bahan lagi untuk menjadikan Naomi es krim berjalan.
Gian menuju kedai es krim dia meminta semua toping yang tersedia,sebelumnya dia juga meminta kuah makanan pada penjual makanan di sana.
Semua bahan telah siap..seember coklat leleh,seember es,seember kuah sayuran yang pastinya berminyak,lalu seember topping es krim..Gian tersenyum melihat semua bahan yang tersedia di depannya.
"Waktunya memberimu pelajaran perempuan bodoh" ucap Gian datar namun penuh intimidasi.
"Apa..apa yang akan kau lakukan..jangan macam-macam ya..atau ku laporkan kau pada polisi" Naomi berteriak keras pada Gian.
Gian tertawa namun tawanya bukannya lucu tapi mengerikan..semua orang tengah berkumpul di sana mereka penasaran akan apa yang Gian akan lakukan pada Naomi.
Para pengunjung hanya diam tak berani ikut campur..jika Keluarga Wilson sudah turun tangan maka mereka memilih mundur daripada terkena imbasnya.
"Melaporkan ku..hahahha cobalah siapa yang akan lebih dulu mendekam di penjara aku atau kau perempuan bodoh"
Gian tak mau banyak bicara lagi dia mengangkat seember coklat itu dan membawa nya ke dekat Naomi..Gian mengambil coklat leleh itu dengan sebuah gayung berukuran lebih kecil dan memiliki pegangan yang panjang..bukan gayung buat mandi ya gaes tapi gayung yang biasa buat ambil es dalam wadah besar dan tinggi.
Satu persatu sedikit demi sedikit Gian mulai menuangkan semua coklat leleh itu pada tubuh Naomi..Naomi tentu saja histeris dan berteriak-teriak tapi Gian tak peduli inilah balasannya jika berani mengganggu orang-orang yang dia sayangi.
"Arkhhhhhh hentikannnnn..sialan kau arghhhhhh"
"Seharusnya kau berfikir lagi jika ingin mengganggu nya.. sekali lagi aku melihat mu mengganggu istriku maka bukan coklat leleh lagi yang akan tubuhmu terima tapi besi leleh"
Gian terus menuangkan bahan-bahan yang ada..dia tak perduli teriakan Naomi yang dia perdulikan hanya adiknya dan Rachel.
Seember coklat leleh sudah habis Gian tuang pada tubuh Naomi kini Gian mengambil kuah makanan yang amat sangat berminyak..Gian tuangkan sedikit demi sedikit sama seperti cokat leleh tadi mulai dari rambut sampai ke ujung kaki.
"Arghhhhh.. lepaskan aku brengsek.. arghhhhh sialannnn"
Tubuh Naomi sudah di penuhi coklat dan kuah makanan berminyak..Gian kemudian mengambil topping es krim tadi dan menumpahkan semua pada tubuh Naomi..setelah itu dia menumpahkan seember es yang sedari tadi sudah siap untuk di tuangkan pada Naomi.
Jadilah es krim berjalan ala Gian..semua orang tertawa melihat rupa Naomi..Naomi begitu malu di tertawakan oleh orang-orang di sekitar yang hanya menonton nya.
Sungguh dia sangat malu saat ini..tiada yang berniat membelanya..dia hanya seorang diri.
Setelah selesai membuat es krim berjalan Gian mendekati Rachel dan spontan memeluknya..terlihat setetes air mata Rachel yang dia tahan sedari tadi.
"Maafkan aku..maaf.. seharusnya aku lebih teliti lagi..maaf aku lalai..jangan menangis..ada aku" ucap Gian menenangkan.
"Terimakasih" jawab Rachel lirih namun masih bisa Gian dengar.
Naomi melihat ke arah Rachel yang tengah di peluk oleh Gian..sungguh amarah Naomi semakin menggebu-gebu dan akan membalas semua perbuatan Gian pada Rachel.
"Ingat jika aku melihatmu menganggu istriku lagi maka bersiaplah untuk balasannya..aku tidak pernah main-main dengan kata-kata ku" Gian memperingati Naomi agar tak mwnguakng lagi perbuatannya di kemudian hari.
"Ayo pergi kak" ajak Genie yang di angguki oleh Gian dan Rachel.
Mereka bertiga meninggalkan area food court yang masih ramai pengunjung yang hanya ingin menyaksikan ice cream berjalan.
Semua orang tertawa bahkan ada yang mencibir sikap Naomi..semua orang berbisik-bisik membicarakan Naomi yang tidak tau malu.
Sementara Naomi..dia pergi meninggalkan area food court..setelah membersihkan diri dia kembali ke rumahnya untuk mengatur rencana lagi agar secepatnya bisa membalas perlakuan Gian lewat Rachel.
Gian masih merangkul pinggang Rachle dengan posesif..Gian bahkan tidak sadar sudah sampai di tempat parkir..hm sepertinya akan ada bucin lagi setelah ini.
"Ekhem...sudahlah ka aktingmu sudah cukup..kita sudah jauh,apa Kaka akan terus memeluk Ka Achel?" Genie terkekeh dengan sikap Kaka nya yang begitu posesif padahal hanya akting kan.
"Eh..ah..ma..maaf" Gian baru menyadari kalau mereka sudah di tempat parkir dengan reflek melepaskan rangkulannya dari pinggang Rachel.
"Tidak apa-apa Gian" tersenyum kaku menanggapi reaksi Gian.
"Sudahlah ayo pulang semua belanjaannya sudah di bawa bodyguard"
Kali ini Gian benar-benar salah tingkah..dia malu juga senang..ah apa yang dia pikirkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments