Rachel masih terpaku di tempatnya berdiri..dia sungguh mengagumi ketampanan dan keindahan fisik Gian..selama tiga bulan lebih tinggal dengan keluarga Gian..Rachel bertemu dengan Gian hanya beberapa kali saja.
Gian selalu bekerja jika tidak di minta berhenti dan memikirkan keluarga maka Gian tidak akan ada waktu untuk sekedar bertegur sapa dengan sesama anggota keluarga.
"Sudah puas memandanginya..?"
"Ah..astaga..em..ma.. maaf.. Achel nggak sopan"
"Hm..kemari"
Rachel melngkah mendekati Gian secara perlahan..yang ada di dalam otaknya hanya bagaimana jika dia di usir dari rumah ini..mau kemana dia setelah di usir nanti.
"A..ada ap..apa.. Gian?"
"Kau tau kenapa aku memanggilmu kemari..?"
"Tidak"
"Aku memanggilmu kemari untuk melatihmu agar fisikmu itu kuat dan tidak lemah..gantilah pakaianmu dengan ini"
Gian menyerahkan pakaian olahraga yang dia beli sendiri khusus untuk Rachel..entahlah dia sedang kumat apa tiba-tiba dia membeli pakaian olahraga untuk Rachel.
"Ini baju apa Gian?"
"Baju olahraga.. cepat"
"Iya"
Rachel mengganti pakaiannya dengan apa yang Gian inginkan..dia sedikit tidak nyaman dengan pakaian yang dia kenakan sebenarnya,tapi tidak berani protes karena takut kena marah Gian.
"Semoga Gian tidak marah..tuhan tolong Achel"
Setelah selesai mengganti dia melihat pantulan dirinya di kaca kamar mandi yang ada di ruangan gym..dia melihat dirinya sendiri dengan tidak percaya.
"Apa ini benar-benar Achel..woahhh cantik juga ternyata hihihi.."
Rachel keluar dengan menggunakan pakaian yang Gian berikan..dia hanya tidak nyaman dengan baju atasannya..kenapa harus pakaian singlet coba.
Awalnya Gian tengah menyiapkan matras untuk mereka berlatih tapi ketika melihat Rachel keluar dari kamar mandi dengan menggunakan pakaian yang dia berikan sungguh dia terpesona.
Gian terpaku melihat penampilan Rachel..wow..amazing..sangat pas dan cocok tapi dia tidak suka dengan atasannya.. kenapa harus singlet dia tak suka melihat bahu mulus Rachel terekspos juga lengannya yang cantik dia tidak rela gaes.
"Bagus..kemari"
Rachel semakin mendekat ke arah Gian..jantung nya bersisco..apa dia sakit jantung kenapa detaknya sangat cepat.. Rachel memegang dadanya dengan kedua tangannya.
Gian aneh melihat tingkah Rachel dia bertanya takut terjadi sesuatu pada gadis itu.
"Kau kenapa..?"
"Gian sepertinya Achel sakit"
"Sakit..sakit apa..apa yang kau rasakan..?"
"Jantung Achel berdetaknya cepat sekali..apa Achel sakit jantung ya Gian..?"
Gian terdiam..dia baru paham sepertinya Rachel gugup hingga deg-degan..dia jadi ingin menggoda Rachel sambil menahan tawanya.
"Apa jantungmu berdetak ketika melihat sesuatu yang menakjubkan..?"
"Iya..tadi Achel lihat Gian sedang berlatih angkat itu yang bulat-bulat tapi ada besinya"
"Oh..apa Achel deg-degan saat melihat tubuhku bertelanjang dada..?"
"Bertelanjang dada itu apa Gian..?"
"Bertelanjang dada berarti tidak memakai pakaian di tubuh bagian atas..kau paham..?"
"Ouhh seperti Gian sekarang ya..?"
"Iya ..pintar sekali"
Gian benar-benar gemas dengan sikap polosnya Rachel..ingin rasanya dia unyel-unyel seperti boneka tapi dia harus tahan belum waktunya
Rachel bersemu merah mendapat perlakuan seperti itu..jantungnya kembali berdetak lebih cepat.. Rachel kembali bertanya pada Gian..dia takut terjadi sesuatu.
"Gian..jantung Achel deg-degan lagi.. bagaimana ini apa Achel sakit..?".
"Kau tidak sakit Achel.."
"Lalu"
"Kau gugup..mau tau cara menghilangkan gugup..?"
"Apa caranya Gian"
"Mendekatlah"
Rachel menurut saja..dia mendekati Gian dan seketika Gian mendekapnya tak hanya itu saja tapi bibirnya tidak bisa di kondisikan.
Bibir Rachel dan Gian menyatu dengan sempurna..awalnya hanya menempel tapi lama-kelamaan bergerak mengikuti irama.. Rachel merasa aneh karena baru pertama kali melakukan kissing.
Seamkin lama ciuman Gian semakin liar.. tangannya pun tidak bisa di kondisikan lagi..nakal sekali tangannya.. bagaimana tidak tangan Gian sudah berada di dua pepaya Rachel.
"Bernafaslah"
Rachel langsung menghirup udara sebanyak-banyaknya..dia hampir mati kehabisan nafas..astaga apakah Gian berniat membunuhnya dengan ciuman itu.
"Apa..yang..Gian..lakukan huhhh..huhhh..huhhh"
"Hahahha..sudah sekarang rileks lah..kita mulai pemanasan dulu agar tidak terjadi sesuatu pas latihan intinya"
"Hm.. baiklah"
Setelah melakukan pemanasan sekitar 5 menitan akhirnya kini Gian mulai melatih dasar bela diri sebelum itu Rachel di latih untuk angkat besi di mulai dari 5kg awalnya lancar tapi setelah di tambah lagi akhirnya tangan Rachel terkilir.
"Arkhhh..shhhh"
"Achel..kau baik-baik saja?"
"Akshhh..sakit Gian"
"Maaf..maafkan aku..sudha ayo istirahat biar ku urut dulu"
Gian menuntun Rachel ke sofa yang ada di sana..dia mendudukkan Rachel secara perlahan..ini salahnya seharusnya dia tidak memaksakan Rachel..dasar bodoh kau Gian.
"Sebentar aku ambilkan minyak urutnya"
"Hm..shhhh"
Rachel benar-benar kesakitan..tangannya sedikit memerah di bagian lengan..dia benar-benar tidak tahan hingga menangis.
Gian kembali dengan membawa minyak urutnya..dia melihat Rachel menangis..sungguh dia tak tega ini salahnya..lihatlah dia jadi menangis.
"Achel maafkan aku ya..maaf"
"Tidak..Gian tidak salah..Achel yang terlalu lemah..maaf"
"Sssttt..ini bukan kesalahan mu..sudah ayo aku obati dulu"
Gian mengobati tangan Rachel dengan perlahan..dia tau saat ini Rachel tengah menahan sakit akibat urutannya.
"Jika sakit teriak saja..jangan di tahan"
"Tidak apa-apa..arghhhh"
Gian tersenyun.. setidaknya sakit Rachel sudah berkurang karena dia sudah mengurut bagian yang bengkak.
"Untuk sekarang sudah dulu,jika kau sudah sembuh barulah kita latihan lagi..sekarang aku antarkan ke kamarmu.. ayo"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments