Semakin hari sikap Rachel semakin aneh..dia tak seceria dulu..Gian jadi bertanya-tanya apakah terjadi sesuatu kemarin.
"Apa sebaiknya aku mencari tau saja ya..sikap Rachel sangat berbeda..dia seperti menjauh..huhh semoga bukan masalah serius"
Gian memutuskan untuk mengunjungi kedai kopi langganan nya..dia juga rindu dengan suasana kedai itu..rasanya sudah lama dia tak mampir.
Sampailah dia di kedai kopi itu..Gian masuk dan menyapa para pegawai yang ada di sana serta memesan kopi yang biasa dia pesan.
"Latte satu ya"
"Baik tuan..tunggu sebentar"
"Ya"
Gian melihat ke arah danau..dia teringat pertama kali melihat Rachel di tepi danau itu dari dalam kedai.
"Rasanya baru kemarin aku melihatnya di sana tapi sekarang dia sudah ada di dekatku..semoga tidak ada yang salah dengannya setelah aku mencari tau"
Pesanan Gian telah siap..pelayan itu meletakkan pesanan Gian di atas meja..di saat dia hendak melangkah menjauh tiba-tiba Gian menahannya.
"Tunggu...apa boleh kita ngobrol sebentar?" tanya Gian.
"Boleh tuan"
"Duduklah di sini..jangan sungkan"
"Terimakasih tuan..memangnya ada apa ya tuan?"
"Begini..em..apa kemarin Rachel kemari?"
"Oh..iya tuan..kemarin dia kemari dan menyapa kami dia juga mengunjungi rumah lama peninggalan nenek yang sudah rata dengan tanah"
"Lalu apa yang terjadi maksud ku kalian ngobrol apa saja?"
"Oh kami hanya mengenang masa dimana kami masih bekerja bersama taun..Rachel juga cerita dia tinggal bersama keluarga baik hati..kami tidak memaksakan Rachel agar memberitahu dia tinggal di mana tapi kami selalu berharap semoga Rachel selalu dalam lingkungan yang menyayanginya"
"Hm..kau benar..lalu setelah itu dia kemana saja?"
"Kemarin kami mendengar kabar bahwa Rachel di keroyok dua orang wanita tuan..saya tidak terlalu mengenal wajah mereka tapi saya tau salah satunya adalah cucu dari mendiang nenek baik hati yang sudah menolong Rachel..mereka menekan Racehl juga sedikit menggertak kami juga baru tau dari orang sekitar..kami menyesal tidak menemani Rachel kemarin"
Gian terdiam..terlihat guratan kemarahan dari wajahnya..dia tidak suka Rachel di bully ataupun di gertak bahkan di usik orang lain..dia takkan membiarkan masalah ini begitu saja..lihatlah apa yang akan dia lakukan nanti.
"Baiklah terimkasih sudah memberikan informasi penting mengenai Rachel..kau jangan khawatir Rachel berada di keluarga baik dan sangat menyayangi nya..dia aman"
Sang pelayan itu hanya menganggukkan kepalanya..dia bersyukur karena Rachel di sayangi oleh keluarga yang tulus menerima dan merawatnya.
Setelah mendapat informasi itu Gian pergi dari kedai itu setelah menghabiskan kopinya.
Gian sampai di rumah dan berniat mencari keberadaan Rachel..dia mencari di kamar namun kosong..di taman kosong juga..di kamar Genie sama juga tidak ada.
"Kemana ya Rachel..tidak mungkin kan dia pergi..tidak..tidak mungkin"
Gian menuju ruang kontrol..dia melihat cctv.. hanya cctv yang jadi petunjuk nya saat ini.
Setelah mengecek beberapa layar akhirnya dia menemukan Rachel masuk ke ruangan gym..dia tersenyum Rachel berusaha keras untuk kuat.
"Ternyata kau di sana gadis pinggir danau"
Tak butuh waktu lama Gian menuju ruangan gym lengkap dengan pakaian olahraga nya..dia akan melawan Rachel agar Rachel meluapkan emosi nya.
"Semoga dengan cara ini dia mau terbuka tentang apa yang dia rasakan"
Gian masuk kedalam ruangan gym..dia melihat Rachel tengah meninju-ninju samsak hanya dengan tangan kosong tidak memakai sarung khusus tinju.
"Hey apa yang kau lakukan..tanganmu bisa sakit bodoh"
"Gian huhhh..huhhh..huhhh sedang apa kau huhhh di sini huhhh..huhhh?"
"Aku mau menantang mu"
"Aku tidak berminat"
"Ayolah Achel..jangan lemah..apa kau takut?"
"No..aku hanya sedang malas..aku permisi"
"Stop"
Rachel menghentikan langkah nya dan berbalik menatap Gian..Gian semakin mendekati nya..dia tepat berada di hadapan Rachel saat ini.
"Lawan aku..jika aku kalah kau boleh meminta apapun..jika kau kalah kau harus cerita tentang kejadian kemarin"
"Gian.. please..aku lelah"
"Now Achel"
"Ok fine"
Gian membawa Rachel menuju ring tinju..dia sengaja memancing amarah Rachel agar perasa yang Rachel rasakan bisa keluar.
Siap dengan semua persiapannya.. Rachel menyerang Gian dengan sedikit tergesa-gesa..entahlah dia hanya ingin meluapkan semua yang dia rasakan.
"Terus Achel..kau bebas memukulku..buang semua beban hatimu" ucap Gian.
Di saat Rachel sudah mulai kelelahan di saat itu jugalah Gian menyerang Rachel dengan pelan..dia mana mungkin melukai orang yang dia sayangi.
Brukhhhhh.....
Rachel terbaring di atas ring.. posisinya Gian di atas dan dia sendiri di bawah Gian..Rachel masih mengatur nafasnya yang tersengal-sengal karena kelelahan.
Tak berapa lama kemudian air matanya meluncur tanpa permisi..sudah sejak lama dia menahan air mata nya di hadapan orang lain.
Hanya di hadapan Gian dia tak bisa lagi membendung nya..Gian mendudukkan Rachel di sampingnya..dia memeluk Rachel dengan erat.
"Buang semua beban hatimu Achel..aku ada di samping mu.. ada kami yang selalu menyayangimu..kau tak sendirian"
"Hiks..hiks..huhuhuhu..hiks"
"Lepaskan semua nya..kau kuat"
"Hiks..hiks..huhuhu.. Terimakasih hiks"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments