Beberapa hari kemudian setelah kejadian di pusat perbelanjaan Rachel lebih banyak diam..tidak seperti biasanya..Genie bahkan berulang kali membujuk Ra hek tapi hasilnya nihil.
"Ka Gian lakukan sesuatu..hiks..Genie kasihan sama ka Achel"
"Huhhhh.. baiklah biar Kaka yang bicara dengan ka Achel"
"Terimakasih ka..sayang Kaka"
Gian menuju kamar Rachel..dia mengetuk pintu tapi nihil tidak ada sahutan dari dalam.. akhirnya Gian memutuskan masuk saja.
Ketika sudah di dalam dia melihat Rachel tengah berdiri di balkon kamarnya.. melamun..entah apa yang gadis itu pikirkan.
"Achel"
Rachel melihat kebelakang dan menemukan Gian tengah berjalan ke arahnya..dia segera menghapus lelehan air matanya.
"Gian"
"Kau sedang apa?"
"Hanya melihat suasana saja"
"Kau sudah makan?"
"Belum"
"Jangan seperti itu..makanlah"
Rachel menggelengkan kepalanya tanda tidak ingin..Gian menghembuskan nafasnya..dia tau Rachel pasti sedih dan malu kemarin.
"Kau masih memikirkan kejadian itu?"
"Entahlah"
"Rachel..lihat aku"
Rachel tak mampu melihat mata Gian..dia tak berani.
"Rachel..apa kau marah padaku atau pada Genie?"
"Tidak Gian..Achel tidak marah"
"Lalu?"
"Achel hanya merasa diri Achel bodoh hiks"
Gian menarik Rachel kedalam pelukan nya..dia tau saat ini tengah terjadi pergulatan batin pada Rachel. dia membiarkan Rachek menuangkan isi hatinya dan juga unek-uneknya.
Setelah lebih tenang Gian membawa Rachel duduk di kursi yang ada di balkon kamar.
"Sudah?"
"Ah..ma.. maaf"
"Tidak apa-apa..sudah lebih baik?"
"Iya.. terimakasih"
Gian menggenggam tangan Rachel lembut..dia hadapkan Rachel ke arahnya..kini keduanya saling tatap.
"Kembalilah menjadi Rachel yang dulu..jangan menjadi Rachel yang mudah di tindas lagi..kau pasti bisa merubah semuanya.. belajarlah lebih dewasa lagi..aku yakin kau bisa Achel..kau mau membuktikan pada wanita itu kan..maka bangkitlah dan jadi Rachel yang baru".
Rachel menatap mata Gian..dia melihat ketulusan di mata Gian..seakan sadar bahwa sikapnya sudah salah Rachel meminta maaf pada Gian.
"Maaf..maafkan Achel..Achel bodoh hiks"
"Sudah tidak apa-apa.. tersenyum lah seperti biasa aku merindukan Achel yang dulu"
"Iya Achel akan berubah..bantu Achel Gian"
"Baiklah..senyumnya mana?"
Rachel tersenyun..dia berjanji akan berubah menjadi lebih baik lagi..dia tak ingin selalu di tindas..dia harus bisa berubah dan membanggakan orang yang sudah baik padanya.
Hari berganti kini Rachel sudah seperti biasanya lagi..Genie juga kembali lengket dengannya..dia senang akhirnya Rachel sudah kembali seperti biasa.
Seperti hati ini dua sejoli itu kini tengah berada di dapur..entahlah bagaimana nasib dapur setelah ini.. seperti yang kita tau Genie dan Rachel itu tidak bisa masak..tapi mereka berdua seperti seorang ahli yang tak perduli apapun.
Genie dan Rachel sedang memasak di dapur ralat membuat dapur pecah berantakan karena eksperimen mereka berdua yang ingin bisa memasak.
Rachel sedikit tau memasak tapi Genie..wah jangan di tanya dia hanya bisa membuat dapur seperti sedang di rampok berantakan gaes..mereka berdua menatap dapur yang semula rapih dan bersih kini menjelma menjadi begitu berantakan.
"Ka ternyata kita tidak bisa memasak ya?"
"Kau benar Genie"
Mereka tertawa bersama..sungguh ingin rasanya para panci dan wajan beserta pasukannya menyerbu Genie dan Rachel tapi sayangnya mereka benda mati.
Sekrat telur berhasil terbuang sia-sia hanya 2 yang berhasil selamat itupun dengan kondisi yang amat tragis..separuh sedikit gosong juga rasa pahit dan asin belum dengan gula pasir dan bubuk kunyit serta lada yang mereka tuangkan..bisa masuk UGD yang memakannya.
Sementara telur satunya kondisinya tidak begitu memprihatinkan..hnaya belum sempurna tingkat kematangannya juga terdapat cangkang yang tertinggal hampir seperempat kulit telurnya.
"Hahahahhahah"
Genie dan Rachel tertawa setelah melihat penampakan mereka masing-masing.. tepung sudah memenuhi tubuh mereka.. wajah,rambut,baju,dan lantai yang menjadi korban akan eksperimen mereka.
Niatnya ingin membuat sesuatu yang enak tapi mereka sendiri yang seakan siap di masak.
Di saat mereka berdua tengah tertawa tiba-tiba Gian datang dengan wajah garangnya..Genie dan Rachel menelan ludahnya susah payah ketika melihat Gian tengah menatap mereka dengan tatapan membunuh.
"K..ka..ka Gian..hehe" ucap Genie seraya menggaruk tengkuknya.
"G..Gian.." ucap Rachel bersamaan dengan Genie.
"Apa yang kalian lakukan..?" tanya Gian dengan nada datar penuh ancaman.
Genie dan Rachel saling tatap dan saling sikut satu sama lain..mereka berdua sudah seperti anak kecil yang ketahuan tengah mencuri mangga tetangga.. benar-benar lucu hingga Gian harus menahan tawanya dengan sekuat tenaga.
"Jawab"
"Ma..maaf ka..k..kami..tidak..se..ngaja..kami hanya belajar memasak ka..beneran" ucap Genie memberi alasan semasuk akal mungkin.
"Belajar masak..bukan menghancurkan dapur..?"
"Tidak..kami belajar memasak" ucap Rachel cepat membela diri nya dan Genie.
Gian memandang Rachel..Rachel diam..dia takut melihat tatapan Gian.. sungguh lebih baik dia menghadap Naomi saja kalo begini.
"Bersihkan tubuh kalian dan bersihkan dapur ini seperti semula jika tidak bersiaplah menerima hukuman".
"Baik" jawab keduanya serempak.
Geni dan Rachel bergegas membersihkan dapur dengan pengawasan Gian yang terus menjadi cctv di depan mereka.
Gian memandangi dua perempuan itu dengan santai dan sesekali melirik ponselnya membaca laporan dari anak buah nya.
Perusahaan di handle oleh saudaranya yaitu Nichole,Sean,dan Rico begitupun dengan Grace dan Gerald beserta Nelsy selain Genie yang memilih menekuni dunia fashion.
Gio dan Gia kini sibuk dengan urusannya sendiri.. sementara Gian dan via menjadi penanggung jawab atas perusahaan Opa Jonathan dan opa Wilson beserta perusahaan para orangtua mereka.
"Sudah..jika sudah cepat bersihkan tubuh kalian..Rachel setelah mandi temui aku di tempat gym " ucap Gian memberi perintah kemudian mlengos meninggalkan dua perempuan itu begitu saja.
"Selalu begitu..seenaknya sendiri huh" sungut Genie pada Gian yang persis seperti Gio.
Rachel selesai dengan mandinya..dia bergegas menuju ruangan gym dimana Gian telah menunggunya..Rachel tak tau harus bersikap seperti apa,saat ini dirinya benar-benar takut akan kemarahan Gian.
"Bagaimana kalau Achel di usir.. Achel nggak mau" ucapnya dalam hati sambil menggelengkan kepalanya bagaiman nasibnya.
Rachel sampai di tempat gym..dia mengetuk pintu dulu sebelum masuk itulah kebiasaan lama Rachel yang masih bertahan hingga kini.
"Masuk"
Terdengar suara teriakan atau sahutan dari dalam yang menandakan sang penghuni menyuruhnya segera masuk.
Rachel masuk ke dalam dan menemukan Gian tengah telanjang dada bermain di salah satu alat berat yang ada dia sana.
"Tampan" lirih Rachel.
"Apa kau akan menjadi patung di pintu?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
DICERITA INI GENIE PSTI BLM NIKAH SMA RAYANO, VIA SMA BRYAN, NELSY SAMA MARK, GRACE SAMA MAX, SEAN SAMA PERCY, RICO SAMA ANNIE, NICHOLE SAMA SASHYA, ALICE SAMA ALDEBAR, GERALD SAMA ZYA.. YG UDH NIKAH PASTI GIO MA ALANA, GIA SAMA LIONEL.
2024-05-04
1