Bab 11 Dugaan Ben

Benar dugaan Bulan, begitu pintu kamar didepannya ini terbuka, genggaman tangan Tari merenggang dan kesempatan itu langsung Bulan gunakan berlari menjauh sebelum orang yang membukakan pintu kamar melongokkan kepalanya untuk melihat siapkah yang datang. Aksi Bulan yang tiba-tiba saja lari sekencang angin, membuat panik Tari sehingga ia jadi kagok sendiri menyaksikan sahabatnya telah kabur duluan dan meninggalkannya berdiri sendiri di depan pintu kamar hotel Raja.

"Eh, Bulan! Woy! Kok kabur ,sih! Kan belum liat! Haishh anak itu bikin BeTe aja!" teriak Tari dan langsung jadi kikuk sendiri dihadapan orang yang muncul dari balik pintu kamar Raja. Orang itu, siapa lagi kalau bukan asisten kepercayaan sang artis. Dia adalah Ben.

"Kau siapa? Apa ada masalah?" tanya Ben penuh selidik menatap wajah Tari dengan tatapan tidak welcome dan terkesan menakutkan.

"E ... tidak ... ka-kami ... salah kamar, maaf karena sudah mengganggu kenyamanan anda, permisi!" Tari langsung ciut dan hanya berani menundukkan kepalanya sambil menahan malu yang amat sangat tapi tetap berpura-pura tersenyum ramah. Dalam hati, ia benar-benar merutuki Bulan yang tiba-tiba saja kabur melarikan diri dan meninggalkan dirinya sendirian di sini seperti orang bodoh.

Taripun pergi begitu saja sambil terus menggerutu nggak jelas dan Ben hanya geleng-geleng kepala. Pria itu mau membukakan pintu kamar hotel karena Tari dan temannya yang satunya lagi memakai seragam pelayan hotel. Ia mengira ada sesuatu sehingga Ben terpakasa membuka pintu kamar majikannya. Namun ternyata, pelayan hotel tersebut malah bilang salah kamar meskipun Ben merasa ada hal aneh yang terjadi pada dua pelayan itu.

"Siapa?" tanya Raja sambil terus memeriksa data-data para pelayan wanita yang bekerja di hotel ini. Sementara Ben kembali memakai celemek dan mulai membersihkan ruangan Raja yang sudah sang artis buat berantakan bagai kapal pecah.

"Dua wanita pelayan hotel, katanya salah kamar. Dasar caper. Bilang saja kalau mereka ingin bertemu denganmu, tapi temannya yang satunya malah kabur. Dasar nggak jelas!" Ben menggerutu sendiri sambil menyapu lantai. Seorang asisten kece dan cool seperti Ben, kini sedang sibuk menggantikan pekerjaan yang harusnya dikerjakan oleh pelayan hotel di sini. Dan semua itu gara-gara Raja.

"Apa maksudmu pelayan yang satunya kabur? Kau apakan dia?" tanya Raja tanpa menoleh pada asistennya yang sibuk bersih-bersih kamar dan lebih fokus memeriksa lembaran kertas yang ada ditangannya.

"Aku tidak melakukan apa-apa, aku bahkan belum keluar, tapi salah satu pelayan hotel itu langsung lari begitu saja tanpa sempat melihat wajah tampanku. Sedangkan yang satunya jadi panik sendiri dan ikutan pergi juga. Benar-benar menyebalkan. Kenapa aku jadi sial, sudah mengantikan tugas pelayan, eh malah dikerjai pelayan pula! Untung saja gajiku mahal," gumam Ben sambil membersihkan sisa pecahan kaca yang berserakan dimana-mana. Namun karena suasana hatinya sedang kesal ia membanting sapu tak berdosa ke lantai dan melihat Raja yang ternyata sama sekali tak menggubris ocehannya. "Dan bagaimana bisa aku punya bos gila seperti dia!" gerutu Ben lagi dengan kesal sebab Raja sepertinya sedang bicara pada dirinya sendiri.

"Bulan Permata, nama yang lumayan bagus juga." Raja tersenyum sendiri ketika melihat data pribadi Bulan yang ternyata sebenarnya masih seorang mahasiswi di salah satu iniversitas ternama di negara ini tanpa peduli pada gerutuan Ben.

"Tuan muda," panggil Ben setelah ia menyelesaikan tugasnya bersih-bersih dan hanya tinggal membereskan sprei tempat tidur Raja.

"Ehm," ujar Raja masih belum mau menoleh pada asistennya.

"Noda merah apa ini? Sepertinya ini darah? Apa kau terluka saat tidur?" tanya Ben sok polos padahal ia tahu betul arti dari noda darah di atas sprei putih tempat tidur Raja.

Deg!

Raja langsung menatap wajah Ben yang juga menatapnya sambil memperlihatkan speri bernoda darah di depan Raja. Ben menunggu majikannya memberikan penjelasan atas apa yang terjadi pada serpei putih yang terbuat dari sutera itu.

"I ... itu ...." Raja tak sanggup berkata-kata sehingga membuat sang asisten penasaran. Tidak biasanya Raja jadi gugup begitu saat ia menanyakan sesuatu. Artinya, pasti ada yang terjadi di sini semalam.

Dugaan Ben benar. Memang terjadi sesuatu selama Raja menginap di hotel ini. Tanpa sadar, dan dalam pengaruh obat perangsang pemberian Kiran yang digunakan sang model untuk tujuan tidak baik, telah menjerumuskan Raja dan Bulan ke dalam lubang yang salah. Mereka berdua sudah melakukan hubungan terlarang yang harusnya hanya bisa dilakukan oleh pasangan yang sudah resmi menikah. Tapi dua insan tak saling mengenal ini, terpakssa harus melakukan hubungan gelap itu karena pengaruh obat tersebut. Dan semua yang terjadi adalah salah Raja. Siapa suruh ia meminum kopi beracun itu dan membaginya pada Bulan sehingga insiden tak diinginkan harus terjadi pada keduanya.

Tak bisa digambarkan dengan kata-kata seperti apa ekspresi Ben kala Raja menceritakan kronologi singkat tentang adanya noda darah di sepreinya. Untuk beberapa saat, mulut Ben menganga lebar seakan tak percaya pada penjelasan majikannya yang telah menodai seorang wanita. Dan wanita itu adalah seorang pelayan hotel pula.

Sungguh Ben tak tahu harus berkata apa. Raja adalah artis top papan atas di negara ini, ia begitu dipuja-puja oleh hampir seluruh kaum hawa di dunia. Kalaupun sang artis terpaksa harus tidur dengan wanita, paling tidak wanita itu harus sekelas dengan Raja, lah ini? Seorang artis papan atas setenar Raja, meniduri seorang pelayan dari kasta rendahan? Benar-benar tak dapat dipercaya.

"I-ini ... tidak mungkin. A-anda ... tidur dengan seorang pelayan?" tanya Ben hampir lemas. Ia bahkan terduduk lunglai di atas tempat tidur Raja sambil berkali-kali melihat noda merah di seprei yang ia pegang. "Dan pelayan itu ... masih virgin? Anda ... me ...."

"Aku melakukannya secara tidak sadar!" sela Raja marah. "Kau tahu aku tidak akan melakukan hal ini pada sembarang wanita? Aku bahkan lebih memilih jomblo hingga sekarang demi menjaga para fansku dan popularitasku. Jika sampai ini terjadi, pasti ada sesuatu yang tidak beres di sini. Aku dijebak! Karena itulah aku harus bertemu dengan pelayan itu lagi. Bisa gawat kalau sampai kabar ini terekspose dihadapan publik! Reputasi yang sudah kujaga dengan baik bisa hancur! Panggil pelayan yang bernama Bulan kemari. Dialah wanita itu!" nada suara Raja terdengar gemetar antara emosi dan juga panik. Ia sangat shock juga.

Ben tak langsung beraksi, seperti halnya Raja, iapun sangat terkejut mendengar insiden yang menimpa majikannya. Rasanya memang ada yang aneh, masalah siapa yang menjebak siapa, itu masih menjadi misteri. Dan sepertinya bukan pelayan itu yang menjebak Raja agar tidur dengannya. Sebab, samar-samar Ben pernah mendengar Kiran menyebut kopi beracun yang berisi obat perangsang. Model licik itu sengaja menuangkan obat tersebut ke dalam kopi milik Raja yang sengaja Kiran pesan dan Raja telah meminumnya. Namun, Ben masih ragu dan ingin memastikan apakah dugaannya ini benar atau salah.

"Ben! Apa kau dengar aku?" teriak Raja membuyarkan lamunan asistennya.

"Baik. Tuan. Segera saya panggil pelayan itu!" tegas Ben meski ia sedang sibuk berkutat dengan pikirannya sendiri.

"Usahakan tidak ada yang tahu!" Raja mengingatkan.

"Baik, Tuan." Ben menundukkan kepalanya di depan Raja dan pamit undur diri tanpa bicara banyak lagi.

BERSAMBUNG

***

Terpopuler

Comments

Mara

Mara

Bisa beraksi jadi detektif Ben nih buat kasus raja

2023-04-02

0

yha_th3

yha_th3

hihihi...jadi inget seseorang ya tgor, yg dia jaga jarak biar fansnya gak ngambek...hehe

2022-07-11

0

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

Ben peranmu disini sangat penting sekali sepertinya

2022-06-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Raja dan Bulan
2 Bab 2 Permintaan
3 Bab 3 Pengakuan Raja
4 Bab 4 Coffe Kiss
5 Bab 5 Lemparan Sepatu High heels
6 Bab 6 Sesaat
7 Bab 7 Bulan Tertusuk Raja
8 Bab 8 Alasan
9 Bab 9 Amarah Raja
10 Bab 10 Ajakan Tari
11 Bab 11 Dugaan Ben
12 Bab 12 Ajakan Ben
13 Bab 13 Raja dan Ben
14 Bab 14 Keputusan Bulan
15 Bab 15 Identitas Asli Nenek
16 Bab 16 Tawaran Nenek
17 Bab 17 Pengakuan Kiran
18 Bab 18 Ben dan Kiran
19 Bab 19 Dua Wanita Cantik
20 Bab 20 Penghargaan
21 Bab 21 Kejelekan Dinda
22 Bab 22 Pengumuman Besar
23 Bab 23 Pertengkaran
24 Bab 24 Kabar Mengejutkan
25 Bab 25 Tekad Bulan
26 Bab 26 Bulan Bertemu Raja
27 Bab 27 Janji seorang Raja pada Bulan
28 episode 28 Pertanyaan
29 Bab 29 Perasaan Bulan
30 Bab 30 Diam-diam
31 episode 31 Tingkah Raja
32 Bab 32 Perhatian Raja
33 Bab 33 Raja vs Ben
34 Bab 34 Akting
35 Bab 35 Ketahuan
36 Bab 36 Pernikahan
37 Bab 37 Aksi sang nenek
38 Bab 38 Pelarian
39 Bab 39 Bulan dan Raja
40 episode 40 Pernyataan Bulan
41 Pengumuman Reward
42 episode 41 Pernikahan Raja dan Bulan
43 episode 42 Aku Suamimu
44 episode 43 Jatuh Cintalah Padaku!
45 episode 44 Raja Jatuh Cinta
46 episode 45 Bulan Tertusuk Raja 2
47 episode 46 Ben, Kena Mental
48 episode 47 Ben dan Ancamannya
49 episode 48 Kekuatan Cinta Mengubah Segalanya
50 episode 49 Diam adalah Emas
51 episode 50 Salah Tempat
52 episode 51 Perlindungan Raja untuk Bulan
53 episode 52 Usulan Bulan
54 episode 53 Cinta Bulan dan Raja
55 episode 54 Siap
56 episode 55 Tegang
57 episode 56 Kesabaran Bulan
58 episode 57 Fakta Baru dari Bulan untuk Raja
59 episode 58 Fans Fanatik Raja
60 episode 59 Berdua Saja
61 episode 60 Ungkapan Hati Raja
62 episode 61 Keputusan Besar seorang Raja
63 episode 62 Perasaan Ben
64 episode 63 Kiran dan Ben
65 episode 64 Keputusan Raja
66 episode 65 Pilihan
67 PENGUMUMAN GIVE AWAY
68 episode 66 Jumpa Pers
69 episode 67 Raja dan Bulan
70 episode 68 Bahagia
71 episode 69 Tawaran (Kembali seperti Semula)
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 Raja dan Bulan
2
Bab 2 Permintaan
3
Bab 3 Pengakuan Raja
4
Bab 4 Coffe Kiss
5
Bab 5 Lemparan Sepatu High heels
6
Bab 6 Sesaat
7
Bab 7 Bulan Tertusuk Raja
8
Bab 8 Alasan
9
Bab 9 Amarah Raja
10
Bab 10 Ajakan Tari
11
Bab 11 Dugaan Ben
12
Bab 12 Ajakan Ben
13
Bab 13 Raja dan Ben
14
Bab 14 Keputusan Bulan
15
Bab 15 Identitas Asli Nenek
16
Bab 16 Tawaran Nenek
17
Bab 17 Pengakuan Kiran
18
Bab 18 Ben dan Kiran
19
Bab 19 Dua Wanita Cantik
20
Bab 20 Penghargaan
21
Bab 21 Kejelekan Dinda
22
Bab 22 Pengumuman Besar
23
Bab 23 Pertengkaran
24
Bab 24 Kabar Mengejutkan
25
Bab 25 Tekad Bulan
26
Bab 26 Bulan Bertemu Raja
27
Bab 27 Janji seorang Raja pada Bulan
28
episode 28 Pertanyaan
29
Bab 29 Perasaan Bulan
30
Bab 30 Diam-diam
31
episode 31 Tingkah Raja
32
Bab 32 Perhatian Raja
33
Bab 33 Raja vs Ben
34
Bab 34 Akting
35
Bab 35 Ketahuan
36
Bab 36 Pernikahan
37
Bab 37 Aksi sang nenek
38
Bab 38 Pelarian
39
Bab 39 Bulan dan Raja
40
episode 40 Pernyataan Bulan
41
Pengumuman Reward
42
episode 41 Pernikahan Raja dan Bulan
43
episode 42 Aku Suamimu
44
episode 43 Jatuh Cintalah Padaku!
45
episode 44 Raja Jatuh Cinta
46
episode 45 Bulan Tertusuk Raja 2
47
episode 46 Ben, Kena Mental
48
episode 47 Ben dan Ancamannya
49
episode 48 Kekuatan Cinta Mengubah Segalanya
50
episode 49 Diam adalah Emas
51
episode 50 Salah Tempat
52
episode 51 Perlindungan Raja untuk Bulan
53
episode 52 Usulan Bulan
54
episode 53 Cinta Bulan dan Raja
55
episode 54 Siap
56
episode 55 Tegang
57
episode 56 Kesabaran Bulan
58
episode 57 Fakta Baru dari Bulan untuk Raja
59
episode 58 Fans Fanatik Raja
60
episode 59 Berdua Saja
61
episode 60 Ungkapan Hati Raja
62
episode 61 Keputusan Besar seorang Raja
63
episode 62 Perasaan Ben
64
episode 63 Kiran dan Ben
65
episode 64 Keputusan Raja
66
episode 65 Pilihan
67
PENGUMUMAN GIVE AWAY
68
episode 66 Jumpa Pers
69
episode 67 Raja dan Bulan
70
episode 68 Bahagia
71
episode 69 Tawaran (Kembali seperti Semula)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!