Bab 2 Permintaan

Malam kesepakatan antara Raja dan asistennyapun tiba. Sang artis ternama beserta beberapa pengawalnya datang ke hotel untuk melaksanakan apa yang diinginkan keluarganya, yaitu makan malam bersama dengan gadis yang dijodohkan keluarga Raja. Sebenarnya, Raja tidak suka dijodohkan, tapi tidak ada salahnya jika ia menganggap pertemuan yang diatur ini sebagai permainan untuk hiburan semata ditengah-tengah padatnya jadwal kesibukan Raja sebagai artis ternama.

"Apa gadis itu sudah datang?" tanya Raja sembari berjalan memasuki hotel.

Para penggemarnya sudah berteriak histeris menyebut nama Raja di luar hotel yang entah bagaimana caranya mereka selalu saja tahu dimanapun Raja berada. Untunglah penjagaan di dalam hotel diperketat sehingga para wartawan dan paparazi tak bisa ikut masuk ataupun memantau apa saja yang dilakukan sang artis saat berada di dalam hotel. Yang bisa mereka lakukan hanyalah, menunggu Raja keluar lagi dari hotel, baru mereka bisa menyapa sang idola mereka kembali.

"Sepertinya sudah, ia duduk di meja nomer 15, wah ... kok pas ya, Tuan. Aku yakin ia hanya akan bertahan disisimu selama 15 menit saja," ujar Ben penuh percaya diri dan tetap setiap berjalan dibelakang Raja. "Apa rencana anda kali ini?" tanyanya penasaran.

Raja memerhatikan meja 15 yang letaknya ada di barat daya tempatnya ia berjalan sekarang. Memang ada seorang gadis seksi sedang duduk manis membelakangi Raja dengan rambut panjang terurai dan memakai gaun berwarna navy tanpa lengan.

"Bisa kau perlihatkan seperti apa rupanya? Aku tak bisa melihatnya karena ia duduk membelakangiku."

Ben menyerahkan tablet yang dibawanya kemana-mana dan memperlihatkan wajah gadis yang akan menjadi calon istri tuannya. "Ini, Tuan muda, cantik kan? Keluarga besar anda tidak akan pernah salah pilih pasangan.

"Huh, lumayan." Komentar Raja setelah melihat paras calon istrinya.

"Anda suka? Apa kita batalkan taruhan kita?" tanya Ben senang karena berpikir bakal mendapat bonus dari tuan besarnya kalau Raja menyetujui perjodohan ini.

"Siapa bilang aku menyukainya. Maksudku adalah ... lumayan untuk dijadikan taruhan."

"Tuan muda. Nona Kiran ini penggemarnya banyak. Ia seorang model majalah yang punya segudang fans fanatik sama seperti anda. Wajahnya juga sangat cantik. Kenapa anda tidak menerima saja perjodohan ini? Apa yang kurang darinya? Lihatlah Tuan, dari belakang saja dia tampak sempurna, apalagi kalau dilihat dari depan?" Ben sengaja mengkompori Raja agar tertarik pada wanita pilihan keluarga majikannya.

"Aku tidak tertarik, kalau kau suka. Kau saja yang menikahinya!" ujar Raja tanpa ekspresi. Ia menatap tajam wanita yang sedang duduk rileks dikursinya.

"Ehm, Tuan. Saya tahu anda sering memanfaatkan saya dengan pura-pura berpacaran dengan saya sehingga banyak wanita yang dijodohkan dengan anda membatalkan perjodohan sepihak karena mengira anda adalah seorang G, tapi kali ini ... nona Kiran sudah tahu taktik anda. Bila anda menggunakan taktik sama seperti sebelumnya dengan memanfaatkan saya lagi, saya rasa ... itu tidak akan berhasil."

"Bagaimana kalau aku menciummu di depan dia? Akan kuberikan 20 juta tanpa taruhan," tawar Raja dan sang asisten langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan.

"Lebih baik saya mati daripada anda harus mencuri ciuman pertama saya, Tuan?" Ben mulai menjauh dari tuannya. Ia jadi berpikir, jangan-jangan tuan mudanya ini memang benar-benar seorang G.

"Ayolah Ben, itu hanya ciuman! Aku juga belum pernah mencium siapapun. Harusnya kau senang mendapat kehormatan ciuman pertama dariku!" bujuk Raja. Ia sengaja menggoda asistennya sendiri. Keduanya juga saling berhadapan sekarang.

"Tidak Tuan, terimakasih, cari saja pria lain yang bisa anda cium!" Ben semakin bergidik ngeri, dan tanpa sadar sang asisten semakin menjauh dari tuannya.

"Selamat datang, Tuan-tuan," sapa Bulan yang secara tidak langsung menyelamatkan Ben dari intimidasi majikannya karena sudah mulai kumat gilanya. "Mari ... silahkan! Saya akan mengantar anda ke meja anda," ujar Bulan ramah dan tampak anggun. Ia menundukkan kepalanya dengan hormat saat mempersilakan raja mengikutinya.

Mereka benar-benar orang aneh, masa mau berciuman di tempat umum begini, jeruk makan jeruk lagi? batin Bulan yang mati-matian bersikap biasa dan seramah mungkin walau dalam hatinya ia menatap jijik pria tampan yang ia sangka G ini.

Sejujurnya, Bulan tidak tahu siapa pria yang menurutnya aneh ini, yang jelas pria tampan itu bukanlah pria sembarangan dan tugas Bulan adalah melayaninya dengan baik karena dia adalah tamu VIP di hotel ini.

Sebenarnya, sejak tadi ... Bulan tak sengaja mendengar pembicaraan Raja dan asistennya saat ia hendak menyambut kedatangan tamunya. Gadis cantik itu memang ditugaskan untuk menyambut semua tamu yang datang dan melayani mereka dengan baik. Bulan sudah ingin menyapa mereka sejak tadi, tapi pembicaraan intim antara Raja dan asistennya membuat gadis itu ragu karena ini pertama kalinya ia mendengar ada seorang pria ingin mencium teman prianya di tempat umum pula. Dunia ini benar-benar sudah gila, sangat disayangkan, seorang pria tampan dan orang penting berkelas seperti Raja harus menjadi seorang G. Itulah kesan pertama yang Bulan tangkap saat menjamu tamunya kali ini.

Raja menoleh pada wanita pelayan yang menyapanya. Pelayan wanita yang tak lain adalah Bulan tidak bergeming dari tempatnya. Raja sempat tertegun melihat wajah cantik Bulan meskipun gadis pelayan itu sedikit menunduk didepannya. Ini pertama kalinya sang artis melihat ada pelayan hotel semulus Bulan meskipun semua pelayan wanita di hotel ini dituntut memiliki paras cantik dan berpenampilan menarik untuk menggaet simpati para tamu pengunjung hotel. Namun, wajah cantik Bulan, punya aura tersendiri. Mungkin karena ia memang bukan gadis biasa pada umumnya. Bulan adalah seorang putri yang terbuang dikeluarganya karena tak pernah dianggap ada.

Banyak tamu yang memuji kecantikan Bulan dan tak sedikit pula yang mencoba menawar Bulan untuk mengajaknya berkencan, tapi gadis pelayan itu punya harga diri dan menolak halus semua tawaran para pria hidung belang yang datang ke hotel saat Bulan menjamu mereka. Untunglah hotel ini merupakan hotel bintang lima yang punya kredibilitas tinggi sehingga orang-orang tak bisa memperlakukan karyawan mereka seenak jidatnya. Hotel ini juga menjamin keselamatan para pekerja wanita agar tetap aman dan nyaman saat mereka semua bekerja. Siapapun yang mencoba berani bersikap tak pantas pada karyawan hotel, maka pihak hotel akan menuntut tamu tersebut sesuai peraturan undang-undang yang berlaku.

"Mari Tuan-tuan, ikutlah dengan saya," ujar Bulan lagi dengan sangat sopan dan ramah. Iapun berjalan lebih dulu supaya tamunya ini mengikuti arahannya.

Melihat cara berjalan Bulan dari belakang, tiba-tiba, saja ... ada sebuah ide terlintas dipikiran Raja untuk membuat gadis yang akan dijodohkan dengannya segera meninggalkannya hanya dalam hitungan menit. Bukan karena ia ingin menang taruhan, tapi karena Raja sungguh tidak ingin dijodohkan dengan siapapun. Kalaupun ia harus menikah, ia ingin menikah dengan wanita yang dicintai dan mencintainya dengan tulus, bukan karena dijodohkan. Secantik apapun wanita yang dikenalkan keluarganya, kalau Raja tidak cinta ya tidak bisa dipaksa. Karena itulah ia akan melakukan banyak cara untuk membuat wanita yang dikenalkan padanya kabur dan pergi darinya dengan sendirinya. Dengan begitu ia aman dan tak perlu takut kena omel ayahnya yang terkenal garangnya minta ampun.

"Hei kau," panggil Raja pada Bulan saat ia berjalan dibelakang Bulan.

"Iya, Tuan. Anda memanggil saya?" Bulan berhenti berjalan dan menoleh pada Raja.

"Ehm, bisa kau bantu aku?" mata Raja menatap tajam pelayan cantik yang berdiri dihadapannya.

"Iya, Tuan. Apa yang bisa saya bantu?" tanya Bulan ramah meskipun ia was-was ditatap pria tampan seperti Raja. Bukan karena dia tampan dan berkharisma, entah kenapa, Bulan punya firasat buruk jika melihat tatapan mata Raja.

"Ben, kau pergilah. Aku akan memanggilmu kalau urusanku di sini sudah selesai," pinta Raja pada asistennya tanpa berpaling dari wajah cantik Bulan. Ben pun mengerti dan ia menghimbau agar seluruh pengawal Raja meninggalkan tempat ini seperti yang diinginkan Raja.

Tidak ada yang bisa dikatakan Bulan selain menunggu apa yang diinginkan tamu anehnya ini. Sejujurnya, baru pertama kali ini ia berhadapan dengan pria G. Ia sendiri juga tidak bisa kabur ataupun menolak permintaan tamu yang membutuhkan pertolongannya, apapun itu.

Semoga saja, bukan sesuatu yang buruk, batin Bulan.

"Tetaplah disisiku dan jangan pergi kemanapun," ujar Raja tiba-tiba to the poin dan tanpa basa basi.

"Itu memang tugas saya Tuan, saya akan melayani anda dengan sangat baik," jawab Bulan salah kira maksud ucapan Raja. Ia sebenarnya takut kalau pria yang ia kira G ini berbuat yang tidak-tidak. Tapi Bulan tetap berpikiran positif karena hotel tempatnya bekerja ini menjamin keselamatannya.

"Bagus, aku ingin pelayanan eksklusif darimu."

Mata kedua insan berbeda jenis kelamin ini saling beradu pandang. Satunya memandang penuh licik, satunya memandang dengan tanda tanya besar.

BERSAMBUNG

***

Ini beda dengan novelku sebelumnya ya ... nggak ada hubungannya dengan keluarga Leo ataupun Refald wkwkwkw

Terpopuler

Comments

Mara

Mara

Udah kebawa arus nih....lanjut baca

2023-04-02

0

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

di pertemuan pertama udah salah paham 😑😑 Abi kayaknya g tau dah itu percakapannya sama Ben bulan denger🤭🤭🤭

2022-06-17

0

Shakila Rassya Azahra

Shakila Rassya Azahra

waduh bulan pasti mau di ajak konpirasi sama raja 🤔😁

2022-05-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Raja dan Bulan
2 Bab 2 Permintaan
3 Bab 3 Pengakuan Raja
4 Bab 4 Coffe Kiss
5 Bab 5 Lemparan Sepatu High heels
6 Bab 6 Sesaat
7 Bab 7 Bulan Tertusuk Raja
8 Bab 8 Alasan
9 Bab 9 Amarah Raja
10 Bab 10 Ajakan Tari
11 Bab 11 Dugaan Ben
12 Bab 12 Ajakan Ben
13 Bab 13 Raja dan Ben
14 Bab 14 Keputusan Bulan
15 Bab 15 Identitas Asli Nenek
16 Bab 16 Tawaran Nenek
17 Bab 17 Pengakuan Kiran
18 Bab 18 Ben dan Kiran
19 Bab 19 Dua Wanita Cantik
20 Bab 20 Penghargaan
21 Bab 21 Kejelekan Dinda
22 Bab 22 Pengumuman Besar
23 Bab 23 Pertengkaran
24 Bab 24 Kabar Mengejutkan
25 Bab 25 Tekad Bulan
26 Bab 26 Bulan Bertemu Raja
27 Bab 27 Janji seorang Raja pada Bulan
28 episode 28 Pertanyaan
29 Bab 29 Perasaan Bulan
30 Bab 30 Diam-diam
31 episode 31 Tingkah Raja
32 Bab 32 Perhatian Raja
33 Bab 33 Raja vs Ben
34 Bab 34 Akting
35 Bab 35 Ketahuan
36 Bab 36 Pernikahan
37 Bab 37 Aksi sang nenek
38 Bab 38 Pelarian
39 Bab 39 Bulan dan Raja
40 episode 40 Pernyataan Bulan
41 Pengumuman Reward
42 episode 41 Pernikahan Raja dan Bulan
43 episode 42 Aku Suamimu
44 episode 43 Jatuh Cintalah Padaku!
45 episode 44 Raja Jatuh Cinta
46 episode 45 Bulan Tertusuk Raja 2
47 episode 46 Ben, Kena Mental
48 episode 47 Ben dan Ancamannya
49 episode 48 Kekuatan Cinta Mengubah Segalanya
50 episode 49 Diam adalah Emas
51 episode 50 Salah Tempat
52 episode 51 Perlindungan Raja untuk Bulan
53 episode 52 Usulan Bulan
54 episode 53 Cinta Bulan dan Raja
55 episode 54 Siap
56 episode 55 Tegang
57 episode 56 Kesabaran Bulan
58 episode 57 Fakta Baru dari Bulan untuk Raja
59 episode 58 Fans Fanatik Raja
60 episode 59 Berdua Saja
61 episode 60 Ungkapan Hati Raja
62 episode 61 Keputusan Besar seorang Raja
63 episode 62 Perasaan Ben
64 episode 63 Kiran dan Ben
65 episode 64 Keputusan Raja
66 episode 65 Pilihan
67 PENGUMUMAN GIVE AWAY
68 episode 66 Jumpa Pers
69 episode 67 Raja dan Bulan
70 episode 68 Bahagia
71 episode 69 Tawaran (Kembali seperti Semula)
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 Raja dan Bulan
2
Bab 2 Permintaan
3
Bab 3 Pengakuan Raja
4
Bab 4 Coffe Kiss
5
Bab 5 Lemparan Sepatu High heels
6
Bab 6 Sesaat
7
Bab 7 Bulan Tertusuk Raja
8
Bab 8 Alasan
9
Bab 9 Amarah Raja
10
Bab 10 Ajakan Tari
11
Bab 11 Dugaan Ben
12
Bab 12 Ajakan Ben
13
Bab 13 Raja dan Ben
14
Bab 14 Keputusan Bulan
15
Bab 15 Identitas Asli Nenek
16
Bab 16 Tawaran Nenek
17
Bab 17 Pengakuan Kiran
18
Bab 18 Ben dan Kiran
19
Bab 19 Dua Wanita Cantik
20
Bab 20 Penghargaan
21
Bab 21 Kejelekan Dinda
22
Bab 22 Pengumuman Besar
23
Bab 23 Pertengkaran
24
Bab 24 Kabar Mengejutkan
25
Bab 25 Tekad Bulan
26
Bab 26 Bulan Bertemu Raja
27
Bab 27 Janji seorang Raja pada Bulan
28
episode 28 Pertanyaan
29
Bab 29 Perasaan Bulan
30
Bab 30 Diam-diam
31
episode 31 Tingkah Raja
32
Bab 32 Perhatian Raja
33
Bab 33 Raja vs Ben
34
Bab 34 Akting
35
Bab 35 Ketahuan
36
Bab 36 Pernikahan
37
Bab 37 Aksi sang nenek
38
Bab 38 Pelarian
39
Bab 39 Bulan dan Raja
40
episode 40 Pernyataan Bulan
41
Pengumuman Reward
42
episode 41 Pernikahan Raja dan Bulan
43
episode 42 Aku Suamimu
44
episode 43 Jatuh Cintalah Padaku!
45
episode 44 Raja Jatuh Cinta
46
episode 45 Bulan Tertusuk Raja 2
47
episode 46 Ben, Kena Mental
48
episode 47 Ben dan Ancamannya
49
episode 48 Kekuatan Cinta Mengubah Segalanya
50
episode 49 Diam adalah Emas
51
episode 50 Salah Tempat
52
episode 51 Perlindungan Raja untuk Bulan
53
episode 52 Usulan Bulan
54
episode 53 Cinta Bulan dan Raja
55
episode 54 Siap
56
episode 55 Tegang
57
episode 56 Kesabaran Bulan
58
episode 57 Fakta Baru dari Bulan untuk Raja
59
episode 58 Fans Fanatik Raja
60
episode 59 Berdua Saja
61
episode 60 Ungkapan Hati Raja
62
episode 61 Keputusan Besar seorang Raja
63
episode 62 Perasaan Ben
64
episode 63 Kiran dan Ben
65
episode 64 Keputusan Raja
66
episode 65 Pilihan
67
PENGUMUMAN GIVE AWAY
68
episode 66 Jumpa Pers
69
episode 67 Raja dan Bulan
70
episode 68 Bahagia
71
episode 69 Tawaran (Kembali seperti Semula)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!