Bab 4 Coffe Kiss

Semakin lama, Bulan semakin ingin melepas sepatunya dan melayangkan benda keras berhigh heels ke wajah tampan sang superstar. Bisa-bisanya tamunya yang aneh itu mengarang cerita yang tidak masuk akal tentang hubungan mereka. Dari luar jendela hotel, banyak sekali para fans fanatik Raja berteriak kencang dan histeris meneriaki nama Raja. Dari situ, Bulan baru benar-benar yakin kalau pria tampan menyebalkan ini ternyata seorang artis ternama.

Untungnya, Raja sengaja memesan ruangan VIP yang tak bisa dilihat dari luar kaca jendela hotel tapi ia bisa melihat apapun yang ada di luaran sana termasuk para fansnya yang setia menunggunya keluar dari hotel ini agar mau menyapa mereka. Melihat hal itu, mulut Bulan semakin tercengang tak percaya ketika membaca banyaknya tulisan kata-kata cinta yang ditujukan para fans pada Raja. Lebih shocknya lagi, si artis yang ia kira G ini telah mengakuinya sebagai pacarnya meskipun Bulan tahu, itu tidaklah sungguhan.

Astaga, pria G ini beneran artis rupanya. Fansnya banyak lagi? Bisa mati aku kalau mereka sampai dengar pengakuan artis idola mereka! Meskipun ini sandiwara, tapi nggak harus diakui sebagai pacar juga kali, pakai acara hamil segala lagi? Pantas saja dia jadi artis, aktingnya hebat gitu? batin Bulan dalam hati.

"Kali ini, kebohongan apalagi yang kau ciptakan, ha?" sentak Kiran yang sama sekali tak terkejut dengan pengakuan Raja. "Tak cukup mengusir wanita dengan berpura-pura menjadi seorang G, kali ini kau menjadikan pelayan rendahan sepertinya sebagai budak cintamu?" kata-kata Kiran terdengar sangat nyelekit dihati.

Bulan benar-benar sudah tidak tahan lagi berada di sini. Gadis itu sungguh tidak ingin terseret dalam masalah mereka padahal ia tidak tahu apa-apa.

Hey Nona, dia tidak berpura-pura G, tapi dia beneran G, jerit Bulan tapi ia hanya bisa berkata dalam hati saja.

Sungguh, Bulan benar-benar tak bisa menerima perlakukan tidak adil ini. Ini namanya deskriminsi, tapi ia juga tak bisa berbuat apa-apa apalagi minta bantuan. Posisi Bulan sangat tersudutkan. Gadis itu terus merutuki sang artis dalam hati gara-gara tingkah anehnya ini.

Yang dikatakan Ben, asisten Raja ternyata benar. Kiran tak mudah percaya dengan kebohongan yang Raja ciptakan untuk membuat gadis ini menyerah dan membatalkan perjodohan mereka. Namun, bukan Raja namanya kalau ia kalah dalam permainannya sendiri.

"Apa kau perlu bukti?" Raja melihat arlojinya dan waktu sudah berjalan sekitar 5 menit. Artinya, ia hanya punya waktu 5 menit tersisa untuk mengusir wanita bernama Kiran dari hadapannya jika ingin memenangkan taruhannya dengan Ben. Raja melihat minuman kopi yang sepertinya sudah dipesankan lebih dulu oleh Kiran dengan senyuman mencurigakan. "Terimakasih atas kopinya, kau baik hati sekali." Raja hendak mengambil secangkir kopi didepannya tapi Kiran langsung menepis tangan Raja dengan kasar.

"Eits, tunggu! Siapa yang memesankan kopi ini untukmu? Ini untuk diriku sendiri?" Kiran langsung mengambil kopi yang ada di hadapan Raja tapi tangannya ditepis kasar balik oleh sang artis seperti yang dilakukan Kiran pada Raja barusan.

"Tidak baik mengambil barang yang sudah kau berikan pada orang lain, kau bisa bintitan. Kopi didepanmu saja masih belum kau minum, malah mencomot kopi tamumu sendiri. Apa dikeluargamu tak mengajarimu sopan santun saat bertemu seorang tamu, ha?" ledek Raja asal jeplak dan membuat wajah Kiran menganga lebar mendengar ucapan kasar Raja.

Bukan karena ledekan Raja yang sama sekali tak enak di dengar telinga, tapi karena ada yang membuat cemas wajah Kiran. Entah apa yang disembunyikan wanita itu sampai ia tak ingin Raja meminum kopi pesanannya. Padahal jelas-jelas Kiran memang sengaja memesan kopi tersebut untuk Raja tapi sepertinya ia berubah pikiran.

Raja mengambil secangkir kopi didepannya dan langsung meminumnya. Tanpa ada yang menduga, ia menarik tangan Bulan yang sejak tadi berdiri disamping kirinya hingga gadis itu jatuh kepangkuan Raja. Adegan berikutnya lebih gila lagi. Tanpa bicara apa-apa, Raja langsung mencium pelayan itu tepat di depan mata kepala calon istri yang dijodohkan dengannya.

Tidak hanya mencium, rupanya Raja sengaja menstransfer minuman kopi yang tadi ia minum supaya Bulan meminumnya juga melalui mulutnya. Gila nggak sih? Ada ya, artis edan gitu? Benar-benar pemandangan yang sangat menjijikkan dimata seorang Kiran.

Seketika, calon istri sang artis ini bergidik ngeri melihat betapa buruknya tabiat Raja dihadapannya. Meskipun hal itu hanya untuk meyakinkan dirinya bahwa pelayan ini memang benar kekasihnya, tapi nggak gitu juga kali. Raja benar-benar orang yang sulit ditebak. Napas Kiran langsung naik turun saking geramnya melihat perilaku tak pantas yang dilakukan artis top sekelas Raja terhadap seorang wanita. Bahkan kedua tangan sang tuan putri mengepal kuat saking emosinya. Ini pertama kalinya ia merasa dipermalukan seperti ini.

"Bagaimana rasanya Darling, enak kan?" tanya Raja pada wajah shock Bulan yang langsung terbujur kaku atas apa yang baru saja ia alami dalam sejarah hidupnya.

Sang artis tersenyum sinis menatap wajah pucat pasi didepannya. Bulan sampai tidak bisa berkata-kata karena perasaannya campur aduk antara marah dan benci.

"Kalian berdua sangat menjijikkan! Aku menolak perjodohan ini! Selamat tinggal!" Kiran bangun berdiri dengan penuh emosi. Iapun juga menggebrak meja sangat keras hingga kopi yang ada didepannya jadi tumpah ruah kemana-mana. Kecuali kopi Raja karena isinya sudah berkurang setengah.

"Oke, selamat tinggal. bye! Aku sangat menyayangkan pertemuan pertama kita harus berakhir seperti ini, tapi mau bagaimana lagi, kau yang memaksaku membuktikannya padamu bahwa aku ... tidak berbohong." Raja tersenyum sinis menatap wanita yang sedang keluar tanduk dihadapannya.

"Kau akan menyesali perbuatanmu padaku. Lihat saja!" ancam Kiran sambil bersiap pergi. Namun yang diancam malah tenang-tenang saja karena Raja tak mempan dengan ancaman apapun.

Sebelum tuan putri Kiran pergi meninggalkan Raja dan Bulan, ia sempat menyiramkan kopi yang tersisa ke wajah sang artis gila itu dan Bulan ikut kena imbasnya juga karena ia masih ada dalam pangkuan Raja sehingga gadis pelayan itu tersadar dari rasa shocknya akibat siraman kopi mahal dadakan. Bulan langsung gelagapan sementara Raja hanya diam tak bergeming menatap kepergian Kiran begitu saja tepat dimenit ke 10 yang artinya, ia memenangkan taruhannya dengan Ben, sang asistennya.

Begitu Kiran pergi, Raja mendorong kasar tubuh Bulan hingga gadis itu hampir saja terjengkang ke depan kalau saja ia tak menyeimbangkan tubuh rampingnya sendiri dengan cepat. Ia benar-benar emosi sekarang, sangat-sangat emosi. Bukannya minta maaf atas apa yang sudah tamunya itu lakukan padanya, eh malah seenak udelnya saja si artis main dorong tubuh orang tanpa peringatan sebelumnya.

"Kau!" bentak Bulan langsung balik badan menghadap Raja. Ia sudah tidak bisa lagi bersikap sopan pada pria G gila yang satu ini.

"Bicara yang sopan pada tamumu, atau kau akan dipecat dari sini kalau aku bilang pada menejermu kau tidak sopan padaku," ujar Raja tanpa mau menoleh pada Bulan. Ia tetap duduk santai sambil mengelap wajahnya dengan tissu akibat siraman kopi dari Kiran.

Sedangkan Bulan sendiri juga tampak berantakan akibat ulah gila tamu artisnya yang tidak tahu etika ini. Ingin rasanya Bulan mengumpat sekeras dan sekencang mungkin, tapi ia tak bisa melakukannya. Ia benar-benar kesal setengah mati serasa ingin meledak. Tapi sekali lagi, ia tidak dapat berbuat apa-apa. Bulan hanya seorang pelayan hotel, sebisa mungkin gadis cantik itu harus bertindak profesional meskipun ia diperlakukan tidak adil oleh tamunya sendiri.

Gini amat jadi pelayan rendahan, ya? keluh Bulan dalam hati. Ia merasa kalau hari ini adalah hari terburuk yang pernah dilalui seorang Bulan.

Di rumah, Bulan sudah terbiasa di anggap tidak ada, diperlakukan seenaknya, dan bahkan tidak diakui sebagai anak, tapi Bulan biasa saja karena sejak kecil ia sadar kalau dirinya memang seorang putri yang terbuang. Namun, kali ini berbeda, ia tak pernah merasakan hati seburuk ini apalagi setelah bertemu dengan Raja. Bulan tak pernah merasakan benci sebenci-bencinya pada orang lain seperti yang ia rasakan pada artis keren ini.

"Apa yang terjadi di sini, Tuan?" tiba-tiba seorang pria ber jas hitam rapi, datang menghampiri Raja dan Bulan yang sedang bersitegang.

"Tidak apa-apa, wanita yang tadi pergi itu rada gila, sehingga aku dan pelayan ini kena imbasnya," jelas Raja sok melindungi Bulan padahal semua ini terjadi gara-gara ulahnya.

Bulan sendiri tidak bisa protes karena bagi hotel ini, tamu adalah Raja, tapi kalau tamuanya seperti raja sinting ini, harusnya ada pengecualian.

BERSAMBUNG

***

Terpopuler

Comments

Mara

Mara

Kirain Kiran lebih susah .... eh gampang tumbang juga rupanya 🤭 tuh kopi ada obat kayanya 😁

2023-04-02

0

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

hahaha si Abi ada aja akalnya buat batalin perjodohan tapi kasian si bulan yg jadi korban nya

2022-06-17

0

Shakila Rassya Azahra

Shakila Rassya Azahra

wah si raja bener² lo ya bukan nya minta maaf sama bulan malah bersikap menyebalkan dasar lo ya..kaya nya kopi yg di minum raja ada obat nya deh semacam obat perangsang gitu 🤔

2022-05-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Raja dan Bulan
2 Bab 2 Permintaan
3 Bab 3 Pengakuan Raja
4 Bab 4 Coffe Kiss
5 Bab 5 Lemparan Sepatu High heels
6 Bab 6 Sesaat
7 Bab 7 Bulan Tertusuk Raja
8 Bab 8 Alasan
9 Bab 9 Amarah Raja
10 Bab 10 Ajakan Tari
11 Bab 11 Dugaan Ben
12 Bab 12 Ajakan Ben
13 Bab 13 Raja dan Ben
14 Bab 14 Keputusan Bulan
15 Bab 15 Identitas Asli Nenek
16 Bab 16 Tawaran Nenek
17 Bab 17 Pengakuan Kiran
18 Bab 18 Ben dan Kiran
19 Bab 19 Dua Wanita Cantik
20 Bab 20 Penghargaan
21 Bab 21 Kejelekan Dinda
22 Bab 22 Pengumuman Besar
23 Bab 23 Pertengkaran
24 Bab 24 Kabar Mengejutkan
25 Bab 25 Tekad Bulan
26 Bab 26 Bulan Bertemu Raja
27 Bab 27 Janji seorang Raja pada Bulan
28 episode 28 Pertanyaan
29 Bab 29 Perasaan Bulan
30 Bab 30 Diam-diam
31 episode 31 Tingkah Raja
32 Bab 32 Perhatian Raja
33 Bab 33 Raja vs Ben
34 Bab 34 Akting
35 Bab 35 Ketahuan
36 Bab 36 Pernikahan
37 Bab 37 Aksi sang nenek
38 Bab 38 Pelarian
39 Bab 39 Bulan dan Raja
40 episode 40 Pernyataan Bulan
41 Pengumuman Reward
42 episode 41 Pernikahan Raja dan Bulan
43 episode 42 Aku Suamimu
44 episode 43 Jatuh Cintalah Padaku!
45 episode 44 Raja Jatuh Cinta
46 episode 45 Bulan Tertusuk Raja 2
47 episode 46 Ben, Kena Mental
48 episode 47 Ben dan Ancamannya
49 episode 48 Kekuatan Cinta Mengubah Segalanya
50 episode 49 Diam adalah Emas
51 episode 50 Salah Tempat
52 episode 51 Perlindungan Raja untuk Bulan
53 episode 52 Usulan Bulan
54 episode 53 Cinta Bulan dan Raja
55 episode 54 Siap
56 episode 55 Tegang
57 episode 56 Kesabaran Bulan
58 episode 57 Fakta Baru dari Bulan untuk Raja
59 episode 58 Fans Fanatik Raja
60 episode 59 Berdua Saja
61 episode 60 Ungkapan Hati Raja
62 episode 61 Keputusan Besar seorang Raja
63 episode 62 Perasaan Ben
64 episode 63 Kiran dan Ben
65 episode 64 Keputusan Raja
66 episode 65 Pilihan
67 PENGUMUMAN GIVE AWAY
68 episode 66 Jumpa Pers
69 episode 67 Raja dan Bulan
70 episode 68 Bahagia
71 episode 69 Tawaran (Kembali seperti Semula)
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 Raja dan Bulan
2
Bab 2 Permintaan
3
Bab 3 Pengakuan Raja
4
Bab 4 Coffe Kiss
5
Bab 5 Lemparan Sepatu High heels
6
Bab 6 Sesaat
7
Bab 7 Bulan Tertusuk Raja
8
Bab 8 Alasan
9
Bab 9 Amarah Raja
10
Bab 10 Ajakan Tari
11
Bab 11 Dugaan Ben
12
Bab 12 Ajakan Ben
13
Bab 13 Raja dan Ben
14
Bab 14 Keputusan Bulan
15
Bab 15 Identitas Asli Nenek
16
Bab 16 Tawaran Nenek
17
Bab 17 Pengakuan Kiran
18
Bab 18 Ben dan Kiran
19
Bab 19 Dua Wanita Cantik
20
Bab 20 Penghargaan
21
Bab 21 Kejelekan Dinda
22
Bab 22 Pengumuman Besar
23
Bab 23 Pertengkaran
24
Bab 24 Kabar Mengejutkan
25
Bab 25 Tekad Bulan
26
Bab 26 Bulan Bertemu Raja
27
Bab 27 Janji seorang Raja pada Bulan
28
episode 28 Pertanyaan
29
Bab 29 Perasaan Bulan
30
Bab 30 Diam-diam
31
episode 31 Tingkah Raja
32
Bab 32 Perhatian Raja
33
Bab 33 Raja vs Ben
34
Bab 34 Akting
35
Bab 35 Ketahuan
36
Bab 36 Pernikahan
37
Bab 37 Aksi sang nenek
38
Bab 38 Pelarian
39
Bab 39 Bulan dan Raja
40
episode 40 Pernyataan Bulan
41
Pengumuman Reward
42
episode 41 Pernikahan Raja dan Bulan
43
episode 42 Aku Suamimu
44
episode 43 Jatuh Cintalah Padaku!
45
episode 44 Raja Jatuh Cinta
46
episode 45 Bulan Tertusuk Raja 2
47
episode 46 Ben, Kena Mental
48
episode 47 Ben dan Ancamannya
49
episode 48 Kekuatan Cinta Mengubah Segalanya
50
episode 49 Diam adalah Emas
51
episode 50 Salah Tempat
52
episode 51 Perlindungan Raja untuk Bulan
53
episode 52 Usulan Bulan
54
episode 53 Cinta Bulan dan Raja
55
episode 54 Siap
56
episode 55 Tegang
57
episode 56 Kesabaran Bulan
58
episode 57 Fakta Baru dari Bulan untuk Raja
59
episode 58 Fans Fanatik Raja
60
episode 59 Berdua Saja
61
episode 60 Ungkapan Hati Raja
62
episode 61 Keputusan Besar seorang Raja
63
episode 62 Perasaan Ben
64
episode 63 Kiran dan Ben
65
episode 64 Keputusan Raja
66
episode 65 Pilihan
67
PENGUMUMAN GIVE AWAY
68
episode 66 Jumpa Pers
69
episode 67 Raja dan Bulan
70
episode 68 Bahagia
71
episode 69 Tawaran (Kembali seperti Semula)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!