Wanita paruh baya, yang tampak bak ratu Inggris itu naik ke atas panggung sambil mengajak Bulan yang sejak tadi hanya bisa menundukkan kepalanya karena malu dilihat banyak orang. Sekali lagi, wanita anggun muda yang datang bersama Kenzie alias nenek Raja adalah Bulan Permata. Wanita yang kehormatannya telah terenggut oleh Raja, cucu dari sang nenek yang kini bersama dengan Bulan. Wanita ini adalah mantan pelayan yang baru saja dipecat dan kini, dia datang kembali dan mengejutkan semua orang yang rupanya masih belum ngeh kalau wanita cantik nan anggun itu adalah Bulan si mantan pelayan hotel.
Takdir itu tidak bisa ditebak atau diprediksi. Tidak ada yang tahu bagaimana takdir hidup setiap orang yang ada di dunia ini termasuk takdir Bulan sendiri. Kehidupan gadis malang itu sebelumnya sangat miris dan memprihatinkan. Sudah tidak dianggap anak oleh ayahnya sendiri, dijodohkan dengan pria tua cacat yang lebih pantas menjadi ayahnya ketimbang calon suaminya, kehilangan kehormatan sebagai wanita, dan dipecat dari pekerjaan. Benar-benar penderitaan peket komplit. Tak menuntut kemungkinan, Bulan bakal menemui masalah lain lagi terlepas apa yang sudah menimpanya sekarang.
Namun siapa sangka, berkat kebaikan hatinya yang tak memandang rendah orang lain hanya karena penampilan seseorang, telah mengubah takdir hidup sang putri yang terbuang menjadi seorang putri sesungguhnya. Dari sinilah, takdir Bulan akan berubah, dari yang tadinya mengenaskan menjadi lebih berwarna.
Yah, tidak salah lagi. Kenzie, si nenek Raja telah benar-benar membuktikan ucapannya. Ia mengubah Bulan yang tadinya hanya dicap sebagai pelayan hotel biasa, kini menjadi Cinderella yang kecantikannya membuat takjub semua orang yang hadir dalam acara ini. Mata semua orang tak berkedip saat melihat Bulan. Tak terkecuali mata Raja yang langsung jadi shock berat kala melihat kehadiran neneknya bersama wanita yang tidak asing lagi dimatanya.
"Gadis itu ... dia ...." berkali-kali Raja mengusap matanya untuk memastikan penglihatannya ini tidak salah. Dan benar saja, wanita yang berdiri di samping neneknya adalah Bulan, wanita yang ingin sekali ia temui. "Tidak mungkin ... bagaimana bisa dia ... bersama dengan nenek?" gumam Raja antara percaya dan tidak percaya.
"Maaf tuan, Raja!" Seru Ben yang tiba-tiba saja datang dengan napas ngos-ngosan. ia membungkukkan tubuhnya untuk mengatur napasnya kembali sebelum melaporkan hal penting pada tuannya. "Saya sudah mencari nona Bulan kemana-mana, tapi dia tak ada dimanapun di kota ini. Sepertinya, ia juga tidak pergi keluar kota karena tidak ada alat transportasi apapun yang mengangkut nona Bulan. Saya juga sudah memeriksa gojek dan grab, dan nama nona Bulan tak terlacak. Selain itu ...." Ben tak jadi meneruskan laporannya karena Raja mengangkat satu tangan kanannya agar asistennya ini berhenti bicara. Mata sang artis masih tertuju pada Bulan yang terlihat tampak cantik dan mempesona bak seorang putri raja.
"Kau tak perlu mencarinya lagi, karena wanita itu ada di sana!" ujar Raja sambil masih memandangi Bulan.
Ben pun mengikuti arah pandang Raja dan langsung terkejut melihat wanita yang dicarinya telah ada di atas panggung bersama dengan nenek tuannya. Sama halnya seperti Raja, Ben juga terkejut bukan kepalang. Namun ia cepat menguasai diri sehingga bisa mencerna situasi yang terjadi. Pantas saja Bulan tak bisa ia temukan dengan mudah, rupanya ia sudah ada di tangan nenek Raja.
"Tuan ...."
"Aku tahu apa yang kau pikirkan, Ben. Aku tidak tahu bagaimana wanita itu bisa bersama dengan nenekku. Dan tugasmu adalah mencari tahu," sela Raja sebelum asistennya menyelesaikan ucapannya.
"Akan saya lakukan, Tuan. Tapi ... ada satu hal genting yang harus anda tahu ...."
"Pergilah cari tahu dulu kenapa gadis itu bisa mengenal nenekku. Aku yakin, dia pasti sedang merencanakan sesuatu yang buruk padaku. Cepat!" bentak Raja kesal. Karena hatinya sedang badmood, Raja mulai berpikiran buruk tentang Bulan lagi.
"Tapi ...."
"Sejak kapan kau membantah perintahku! Pergi dan cari tahu secepatnya!" Mata Raja melotot marah menatap asisten kepercayaannya.
Mau tidak mau, Ben pamit pergi dan melaksanakan perintah tuannya. Sebenarnya, asisten Raja ini ingin memberitahu sang artis soal fakta kenapa Bulan dan Raja bisa tidur seranjang sehingga hal yang tak diinginkan terjadi pada mereka berdua. Namun sepertinya, suasana hati Raja sedang sangat buruk sekarang sehingga ia mudah sekali emosi tanpa berpikir panjang dulu.
Tepuk tangan mulai riuh ricuh terdengar menghiasi lantai dasar hotel yang dipenuhi oleh tamu undangan dan seluruh staf hotel. Mereka semakin bersorak ramai melihat nenek Raja dan Bulan, saling berdiri berdampingan di atas panggung.
"Nenek, kenapa aku harus ikutan naik ke sini?" tanya Bulan gugup karena tak terbiasa menjadi pusat perhatian.
"Kau adalah pendampingku malam ini, tentu saja kau ikut denganku dimanapun aku berada. Dan ingat, mulai sekarang, kau adalah cucuku." Nenek Raja tersenyum manis dan kembali menyapa orang-orang yang hadir di sini. Sementara Bulan, tak bisa berkutik dan terpaksa menuruti kemauan nenek ini.
"Halo, selamat malam semuanya," sapa Kenzie kepada seluruh orang yang hadir di sini.
"Halo, selamat malam nyonya Athrazka ..." balas sang MC dan mereka mulai saling berjabat tangan.
Kenzie juga balas menjabat semua tamu penting yang ada di atas panggung, setelah mereka semua selesai memberikan penghargaan kepada para staf hotel mereka. Kini, giliran perwakilan keluarga Athrazka untuk memberikan penghargaan dan hadiah atas kerja keras mereka kepada staf pelayan hotel terpilih. MC memberikan daftar nama orang yang bakal diberikan penghargaan dan nama itu, jatuh kepada Dinda selaku kepala pelayan.
"Kita langsung panggil saja nama staf kita yang beruntung ini!" seru sang MC. "Dia adalah ... nona ... Dinda!" teriaknya dan langsung disambut oleh tepuk tangan meriah dari semua orang yang hadir di sini.
Dinda, sang kepala pelayan hotel langsung berbangga diri dan dengan PD-nya dia berjalan naik ke atas panggung untuk menerima penghargaan yang diberikan. Ia juga tak lupa tebar senyum di mana-mana termasuk pada Raja yang mengamati acara ini dari atas.
Melihat hal itu, Raja hanya menyunggingkan senyumnya, Bukan karena dapat tebaran senyum dari Dinda, melainkan karena melihat Bulan yang langsung terkejut saat melihatnya. Wajah Bulan jadi pucat karena pria yang telah merusak mahkotanya ternyata masih ada di sini dan sedang mengamatinya. Ingin rasanya Bulan berlari turun dari panggung dan pergi meninggalkan hotel ini untuk selamanya. Kenangan akan kejadian malam itu, membuat hati dan pikiran Dinda kembali tidak tenang. Bulan tidak bisa menguasai diri dan jadi panik sendiri.
"Silahkan, nyonya Athrazka ... " MC mempersilahkan nenek Raja untuk mulai memberikan penghargaannya.
Kenzie berjalan pelan dan anggun, ia mengambil hadiah berupa kotak emas besar untuk diberikan kepada yang berhak mendapat hadiah ini. Namun, diluar dugaan, hadiah yang harusnya diterima Dinda, rupanya sengaja si nenek berikan kepada Bulan yang pastinya membuat semua orang terkejut tak karuan melihat aksi yang dilakukan nenek Raja.
BERSAMBUNG
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Mara
Tamat sudah riwayat mu Din😂😂😂
2023-04-02
0
Tuty rahayu Rahayu
kira in bulan tiba2 pingsan di atas panggung pas liat raja kn jd bisa tau Raka peduli tdk
2022-10-24
0
tata 💕
wow...dinda kena prank
2022-09-06
0