Bab 9 Amarah Raja

Sementara di kamar hotel Raja, sang artis sangat terkejut karena Bulan sudah tak ada lagi diruangannya. Ia langsung marah dan memecahkan semua barang yang ada didekatnya. Pria itu mengacak-ngacak rambutnya sendiri mengingat apa yang sudah terjadi pada dirinya.

Sama halnya dengan Bulan, suasana hati Raja benar-benar buruk. Ia tak pernah menduga bakal melakukan hubungan intim dengan wanita yang tidak ia suka. Bahkan Raja sama sekali tak kenal siapa wanita yang baru saja ia tiduri. Apalagi wanita tersebut adalah seorang pelayan hotel biasa.

Runtuh sudah harga diri Raja sebagai artis ternama. Ia terduduk lunglai mengenang kembali malam terburuk dalam hidupnya dan mengumpat-umpat kesal sendiri. Berkali-kali ia membanting kursi dan juga meja sehingga kamar Raja sudah tak terdefinisikan lagi seperti apa bentuk dan rupanya.

"Sial! Kenapa aku bisa seceroboh itu? Apa yang harus aku lakukan jika semua orang tahu semua ini!" Raja menutup wajahnya dengan kedua tangan mencoba berpikir dengan tenang mencari jalan keluar dari masalah ini. Raja mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Ben. "Ben, kemarilah!" pinta Raja. Matanya tertuju pada noda merah yang ada di atas tempat tidur Raja dan semakin streslah si artis ini. "Dia masih virgin," gumam Raja lirih sambil menutup mata memikirkan nasibnya dan juga nasib wanita yang ia nodaai.

Tak berselang lama, sang asistenpun datang dan betapa terkejutnya Ben ketika melihat keadaan kamar majikannya. "Ada apa ini? Apa yang terjadi? Apa baru saja ada perkelahian di tempat ini?" Ben mulai banyak bertanya dan mengkhawatirkan Raja. "Kau tidak apa-apa, Tuan?" tanya Ben lagi. Ia memerhatikan Raja berdiri menghadap jendela luar hotel.

Raja tak langsung menyahut semua pertanyaan yang ditanyakan oleh asisten pribadinya. Biasanya Raja selalu terbuka segala hal dengan Ben, bahkan tidak ada rahasia apapun diantara keduanya. Tapi kali ini, sang artis ini ragu apakah harus menceritakan masalahnya pada orang yang sudah lama menjadi kaki tangannya. Sebab, ini bukan masalah ekstern, melainkan intern antara dirinya dan juga Bulan serta masa depan keduanya masing-masing. Setidaknya, Raja harus berbicara 4 mata dulu dengan Bulan sebelum Ben mengetahui apa yang terjadi.

"Cari tahu semua data pelayan wanita di hotel ini dan berikan padaku secepatnya. Batalkan aktivitasku hari ini. Ah ... setelah itu ... aku ingin kau bersihkan tempat ini!" Perintah Raja seenaknya.

"Lah, kenapa aku? Kan ada pelayan hotel yang akan membersihkan ruangan ini tuan Raja?" tanya Ben bingung. Mendengar kata 'pelayan' keluar dari mulut Raja, tiba-tiba sang artis jadi semakin emosi.

"Aku tidak mau kamar ini dimasuki oleh siapapun kecuali kau!" bentak Raja menggelegar. "Jangan bertanya lagi dan kerjakan saja apa yang aku perintahkan!" Raja tampak marah dan juga kesal seolah Ben lah yang membuat berantakan ruangan ini.

Kalau sudah melihat Raja seperti itu, Ben tak bisa membantah atau berkutik lagi. Ia sangat tahu seperti apa tabiat majikannya ini kalau sudah dalam keadaan marah walau Ben tidak tahu apa penyebabnya. Iapun lebih mencari aman dan menuruti saja perintah majikannya.

***

Di dalam kamar staf hotel. Bulan masih menangis dalam diam. Sepanjang waktu, ia terus merutuki kebodohan dan kecerobohannya atas apa yang terjadi pada dirinya yang kini sudah kehilangan kesuciannya. Bahkan Bulan masih merasakan sedikit perih dibagian organ intimnya dan lebih sakit lagi karena ia harus melakukan hubungan bak pasangan suami istri dengan pria yang tidak ia cintai. Entah apa yang dilakukan artis sombong itu padanya hingga sampai seperti itu.

Hingga detik ini, Bulan sungguh tidak tahu bagaimana bisa ia seranjang dalam keadaan telanjang bersama dengan pria asing yang tak ia kenal dan Bulan sama sekali tidak sadar. Ingin sekali marah, tapi ia tidak tahu harus marah pada siapa. Gadis itu tak kenal pria yang tidur dengannya meskipun ia sempat sangat membenci artis yang sudah menyebabkan masalah besar dalam hidupnya. Belum juga Bulan memaafkan perlakukan tak pantas sang artis yang telah mengaku-ngaku menjadi pacarnya dan kini mereka berdua malah tidur seranjang bersama. Bulan benar-benar tidak habis pikir bagaimana semua ini bisa terjadi begitu saja.

Namun yang terjadi sudah terlanjur terjadi, dan tak bisa dikembalikan lagi. Nasi juga sudah menjadi bubur. Tidak mungkin bisa kembali menjadi nasi lagi. Meskipun Bulan meratapi nasibnya yang kehilangan kehormatannya pada orang yang tak ia kenal, ia tak bisa mengembalikan keadaan seperti sedia kala.

Yang bisa gadis malang ini lakukan sekarang adalah bangkit dan kembali menata masa depannya. Ia tidak boleh terus-terusan terpuruk seperti. Sebab, setelah ini, banyak hal yang harus dihadapai Bulan termasuk pernikahan yang sudah diatur oleh keluarga besarnya. Belum lagi persoalan tentang tidak pulangnya Bulan semalam. Itu juga menjadi masalah besar bagi seorang putri yang terbuang seperti Bulan sekarang. Yang lalu, biarlah berlalu. Bulan, harus jadi wanita tegar dan kuat lebih dari sebelumnya.

Yah, aku harus kuat, aku tidak boleh lemah. Itu hanya kecelakaan yang tidak disengaja. Lupakan kejadian semalam dan hiduplah seolah tak terjadi apa-apa, batin Bulan menguatkan dirinya sendiri meskipun suasana hatinya masih sangat buruk mengingat dirinya sudah tidak virgin lagi sekarang.

Sebisa mungkin, Bulan mencoba terus berpikiran positif saja. Masih banyak gadis remaja lainnya diluar sana yang juga tidak virgin entah apapun alasannya. Bahkan diluar negeri, hal semacam ini adalah hal yang biasa terjadi pada setiap remaja wanita pada umumnya. Hanya saja, tempat Bulan tinggal ini bukan luar negeri, makanya Bulan jadi merasa hancur sehancur-hancurnya.

Lamunan Bulan buyar ketika bunyi ponsel Bulan terus saja berdering dan itu berasal dari ibunya yang mungkin sudah sangat cemas karena dirinya tidak pulang dari semalam. Ditambah lagi, Bulan juga tidak memberi kabar. Mau tidak mau, kali ini gadis itu harus segera mengangkat panggilan ibunya sebelum keluarga yang lainnya menyalahkannya lagi dan lagi.

"Iya Ibu ...." ujar Bulan saat ia sudah mengangkat panggilan dari ibunya. "Aku tidak apa-apa ... ehm, ada tugas dari kampus yang membuatku tak bisa pulang ... batreiku habis, jadi aku lupa ngasih tahu Ibu ... sore nanti, aku akan langsung pulang begitu selesai kuliah. Sampai jumpa nanti Bu, bye." Tanpa semangat, Bulan pun berbohong pada ibunya agar istri kedua ayahnya itu tak perlu khawatir lagi padanya. Syukurlah ibunya mengerti dan juga tak banyak bertanya lagi sehingga Bulan sedikit merasa lega.

Sebenarnya, Bulan sangat merasa bersalah karena harus berbohong soal kuliahnya. Entah apa yang akan terjadi jika seluruh keluarganya tahu kalau Bulan telah putus kuliah dan memilih bekerja paruh waktu disebuah hotel. Tidak ada cara lain yang bisa dilakukan Bulan selain terpaksa mengorbankan pendidikannya demi meraih mimpi yang ia inginkan.

Sayangnya, mimpi itu kini telah hancur seiring dengan hilangnya kehormatan Bulan sebagai seorang wanita lajang karena direnggut oleh pria yang tak ia kenal, apalagi tak ia cinta. Air mata Bulan kembali mengalir mengingat kondisi dirinya yang sudah tak lagi sama seperti sebelumnya.

BERSAMBUNG

***

Terpopuler

Comments

Mara

Mara

Ben di suruh bersih2 kamar...list noda merah di kasur gak yaaa🤔

2023-04-02

0

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

🍊𝐂𝕦𝕞𝕚

nasib jadi bawahan ya harus nurut Ben suka g suka terima aja Ben😒😒😒

2022-06-17

0

Shakila Rassya Azahra

Shakila Rassya Azahra

yg sabar ya bulan..

2022-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Raja dan Bulan
2 Bab 2 Permintaan
3 Bab 3 Pengakuan Raja
4 Bab 4 Coffe Kiss
5 Bab 5 Lemparan Sepatu High heels
6 Bab 6 Sesaat
7 Bab 7 Bulan Tertusuk Raja
8 Bab 8 Alasan
9 Bab 9 Amarah Raja
10 Bab 10 Ajakan Tari
11 Bab 11 Dugaan Ben
12 Bab 12 Ajakan Ben
13 Bab 13 Raja dan Ben
14 Bab 14 Keputusan Bulan
15 Bab 15 Identitas Asli Nenek
16 Bab 16 Tawaran Nenek
17 Bab 17 Pengakuan Kiran
18 Bab 18 Ben dan Kiran
19 Bab 19 Dua Wanita Cantik
20 Bab 20 Penghargaan
21 Bab 21 Kejelekan Dinda
22 Bab 22 Pengumuman Besar
23 Bab 23 Pertengkaran
24 Bab 24 Kabar Mengejutkan
25 Bab 25 Tekad Bulan
26 Bab 26 Bulan Bertemu Raja
27 Bab 27 Janji seorang Raja pada Bulan
28 episode 28 Pertanyaan
29 Bab 29 Perasaan Bulan
30 Bab 30 Diam-diam
31 episode 31 Tingkah Raja
32 Bab 32 Perhatian Raja
33 Bab 33 Raja vs Ben
34 Bab 34 Akting
35 Bab 35 Ketahuan
36 Bab 36 Pernikahan
37 Bab 37 Aksi sang nenek
38 Bab 38 Pelarian
39 Bab 39 Bulan dan Raja
40 episode 40 Pernyataan Bulan
41 Pengumuman Reward
42 episode 41 Pernikahan Raja dan Bulan
43 episode 42 Aku Suamimu
44 episode 43 Jatuh Cintalah Padaku!
45 episode 44 Raja Jatuh Cinta
46 episode 45 Bulan Tertusuk Raja 2
47 episode 46 Ben, Kena Mental
48 episode 47 Ben dan Ancamannya
49 episode 48 Kekuatan Cinta Mengubah Segalanya
50 episode 49 Diam adalah Emas
51 episode 50 Salah Tempat
52 episode 51 Perlindungan Raja untuk Bulan
53 episode 52 Usulan Bulan
54 episode 53 Cinta Bulan dan Raja
55 episode 54 Siap
56 episode 55 Tegang
57 episode 56 Kesabaran Bulan
58 episode 57 Fakta Baru dari Bulan untuk Raja
59 episode 58 Fans Fanatik Raja
60 episode 59 Berdua Saja
61 episode 60 Ungkapan Hati Raja
62 episode 61 Keputusan Besar seorang Raja
63 episode 62 Perasaan Ben
64 episode 63 Kiran dan Ben
65 episode 64 Keputusan Raja
66 episode 65 Pilihan
67 PENGUMUMAN GIVE AWAY
68 episode 66 Jumpa Pers
69 episode 67 Raja dan Bulan
70 episode 68 Bahagia
71 episode 69 Tawaran (Kembali seperti Semula)
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 Raja dan Bulan
2
Bab 2 Permintaan
3
Bab 3 Pengakuan Raja
4
Bab 4 Coffe Kiss
5
Bab 5 Lemparan Sepatu High heels
6
Bab 6 Sesaat
7
Bab 7 Bulan Tertusuk Raja
8
Bab 8 Alasan
9
Bab 9 Amarah Raja
10
Bab 10 Ajakan Tari
11
Bab 11 Dugaan Ben
12
Bab 12 Ajakan Ben
13
Bab 13 Raja dan Ben
14
Bab 14 Keputusan Bulan
15
Bab 15 Identitas Asli Nenek
16
Bab 16 Tawaran Nenek
17
Bab 17 Pengakuan Kiran
18
Bab 18 Ben dan Kiran
19
Bab 19 Dua Wanita Cantik
20
Bab 20 Penghargaan
21
Bab 21 Kejelekan Dinda
22
Bab 22 Pengumuman Besar
23
Bab 23 Pertengkaran
24
Bab 24 Kabar Mengejutkan
25
Bab 25 Tekad Bulan
26
Bab 26 Bulan Bertemu Raja
27
Bab 27 Janji seorang Raja pada Bulan
28
episode 28 Pertanyaan
29
Bab 29 Perasaan Bulan
30
Bab 30 Diam-diam
31
episode 31 Tingkah Raja
32
Bab 32 Perhatian Raja
33
Bab 33 Raja vs Ben
34
Bab 34 Akting
35
Bab 35 Ketahuan
36
Bab 36 Pernikahan
37
Bab 37 Aksi sang nenek
38
Bab 38 Pelarian
39
Bab 39 Bulan dan Raja
40
episode 40 Pernyataan Bulan
41
Pengumuman Reward
42
episode 41 Pernikahan Raja dan Bulan
43
episode 42 Aku Suamimu
44
episode 43 Jatuh Cintalah Padaku!
45
episode 44 Raja Jatuh Cinta
46
episode 45 Bulan Tertusuk Raja 2
47
episode 46 Ben, Kena Mental
48
episode 47 Ben dan Ancamannya
49
episode 48 Kekuatan Cinta Mengubah Segalanya
50
episode 49 Diam adalah Emas
51
episode 50 Salah Tempat
52
episode 51 Perlindungan Raja untuk Bulan
53
episode 52 Usulan Bulan
54
episode 53 Cinta Bulan dan Raja
55
episode 54 Siap
56
episode 55 Tegang
57
episode 56 Kesabaran Bulan
58
episode 57 Fakta Baru dari Bulan untuk Raja
59
episode 58 Fans Fanatik Raja
60
episode 59 Berdua Saja
61
episode 60 Ungkapan Hati Raja
62
episode 61 Keputusan Besar seorang Raja
63
episode 62 Perasaan Ben
64
episode 63 Kiran dan Ben
65
episode 64 Keputusan Raja
66
episode 65 Pilihan
67
PENGUMUMAN GIVE AWAY
68
episode 66 Jumpa Pers
69
episode 67 Raja dan Bulan
70
episode 68 Bahagia
71
episode 69 Tawaran (Kembali seperti Semula)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!