Napas Bulan mulai kembang kempis mendengar permintaan tamu nggak jelasnya ini. Tapi gadis itu beranggapan kalau pria tampan yang berdiri didepannya adalah seorang G. Jadi, tidak mungkin pria ini macam-macam dengannya. Sebenarnya, Bulan tidak tahu apa masalah pria tampan yang berdiri dihadapannya ini dengan wanita yang menunggunya di meja 15, Yang jelas ia tidak ingin cari masalah dengan melibatkan diri dalam sutuasi yang sama sekali tak ingin ia campuri, sebab Bulan hanyalah seorang pelayan hotel biasa. Satu saja sedikit kesalahan, ia bisa kehilangan pekerjaan ini.
"Apa yang bisa saya lakukan Tuan," tanya Bulan hati-hati, ia berniat pergi dan meminta temannya saja yang melayani pria aneh ini.
"Kau hanya tinggal melakukan apapun yang aku katakan nanti." Jawaban Raja benar-benar mencurigakan sehingga membuat Bulan mulai berpikiran yang bukan-bukan.
Gawat, orang ini aneh sekali. Apa sebaikanya aku kabur saja, ya? Daripada aku kena masalah? batin Bulan karena firasatnya sangat buruk tentang pria tampan tak dikenalnya ini.
"Maaf Tuan, saya akan carikan pelayan lain yang bersedia membantu Tuan, permisi." Bulan hendak beranjak pergi, tapi tangannya dicekal kuat oleh Raja.
"Kau tidak tahu siapa aku? Beraninya kau menolak permintaanku? Pelayanan macam apa ini, ha? Kau tahu? Jika aku buka suara di depan para wartawan didepan sana, maka reputasi hotel ini bisa hancur dan itu semua gara-gara ulahmu!" Raja sengaja mengancam Bulan. Ia merasa wanita yang tak ia kenal dan sedang berdiri bingung didepannya ini, sangat cocok ia jadikan alasan untuk mengusir wanita pilihan keluarganya.
Tapi penolakan Bulan membuatnya naik pitam, dan menganggap kalau gadis didepannya ini sombong sekali, padahal ia hanya seorang pelayan. Jika wanita lain diluar sana berlomba-lomba ingin dekat dengannya, maka lain halnya dengan Bulan yang malah bergidik ngeri melihatnya. Raja benar-benar tersinggung soal sikap Bulan yang menurutnya menyebalkan ini. Baru kali ini ia ditatap wanita seolah wanita itu ingin sekali kabur saat melihatnya, memangnya dia setan apa? Secara Raja ini kan artis papan atas yang banyak digandrungi para kaum hawa, tapi Bulan malah menganggapnya pria biasa seperti bukan artis saja.
Sial! Siapa sih pria ini? Sudah G, main ancam segala? Apa dia itu artis? Tapi artis kok kayak gitu? Kasihan amat yang ngefans sama dia! Kalau tahu idolanya G dan menjengkelkan, pasti mereka bakalan pingsan! batin Bulan dalam hati. Ia juga tidak tahu apakah harus menuruti kemauan tamunya atau mengindahkan saja ancamannya.
"Raja!" panggil wanita yang sejak tadi sudah menunggu kedatangan Raja dari kursi mejanya. "Kemarilah!" teriaknya sambil tersenyum senang.
Raja? Jadi nama pria ini adalah Raja? Huh, raja apanya?Raja tengil sih iya, Bulan membatin dalam hati lagi.
Wajar kalau Bulan tidak tahu siapa raja, sebab sejak kecil ia tak pernah nonton televisi. Bahkan jika Lee Min Ho lewat didepannya, ia juga nggak akan ngeh kalau ada artis papan atas lewat, apalagi Raja, seorang musisi terkenal. Bulan malah sama sekali tidak tahu menahu siapakah orang yang ada didepannya ini.
"Sebentar!" seru Raja pura-pura tersenyum tanpa mau melepas cekalan tangannya dari tangan Bulan. "Ayo! Aku rasa ... kau tak punya pilihan lain. Turuti apapun permintaanku atau kupanggil menejermu supaya kau dipecat saat ini juga," ancam Raja. Ia agak sedikit tidak terima dengan tatapan mata Bulan kearahnya yang menganggapnya seperti monster dan bukannya artis papan atas ternama.
Selama ini, tidak ada wanita yang tidak kelepek-kelepek dengan pesonanya. Sang artis berpikiran mungkin wanita pelayan ini tidak pernah melihat televisi karena sibuk bekerja melayani tamu hotel. Oleh karena itu, Raja mencoba mengedipkan satu matanya dan pamer pesona agar hati Bulan luluh. Ia berharap gadis pelayan ini ikutan meleleh seperti kaum hawa lainnya dan mau menuruti apapun yang ia inginkan termasuk membantunya menyingkirkan wanita yang dijodohkan dengannya.
Sayangnya, usaha Raja sama sekali tak berpengaruh bagi Bulan karena ia menganggap Raja adalah G. Mana ada wanita yang suka dengan seorang G sekalipun pria itu tampannya nggak ketulungan. Bagi wanita normal seperti Bulan, pria yang mencekalnya dan mencoba tebar pesona padanya ini tetap saja bikin ilfeel.
Namun sepertinya, Raja tidak tahu apa yang dipikirkan Bulan tentangnya, ia tetap membawa gadis pelayan itu mendekat ke arah wanita cantik yang sedang menunggunya. Baik Raja ataupun Bulan sebenarnya tidak saling kenal dan baru saja bertemu, tapi sang artis sudah sok akrab dengan Bulan layaknya teman lama. Ia bahkan menggandeng tangan pelayan itu saat berjalan mendekat ke arah Kiran, wanita pilihan keluarganya.
Kedatangan Raja bersama dengan seorang pelayan hotel membuat Kiran mengernyitkan alisnya. Apalagi sang artis idola itu menggandeng erat tangan wanita pelayan tersebut. Benar-benar pemandangan langka dan apabila dipublikasikan, maka akan menjadi berita yang menghebohkan jagad raya dunia. Sayangnya, wanita yang dijodohkan dengan Raja sangat tahu, kalau artis top itu sedang mengibulinya.
Kiran yang punya segudang pengalaman, tak mudah terkecoh dengan akting yang diperlihatkan Raja padanya. Sebelum menerima perjodohan ini, wanita yang berprofesi sebagai model sudah mencari informasi seperti apa seluk beluk sang artis. Ia tahu Raja sudah puluhan kali menggagalkan perjodohan yang diatur keluarganya sebelum keluarga Raja memilihnya untuk menjadi kandidat calon istri Raja berikutnya.
Sebab itulah Kiran berusaha bersikap biasa saja meskipun dalam hati, harga dirinya tercoreng karena disaingkan dengan seorang pelayan rendahan yang tidak ia kenal meskipun Kiran akui, wajah pelayan itu lumayan cantik juga. Ingin rasanya ia marah, tapi kalau ia sampai terlihat emosi, artinya Kiran kalah dalam permainan yang dimainkan Raja.
"Apa dia bonekamu?" tanya Kiran to the poin begitu Raja sudah duduk dihadapannya.
Sedangkan Bulan hanya berdiri dalam diam dengan hati was-was. Melihat betapa seramnya tatapan wajah wanita anggun yang duduk santai dihadapan tamunya, Bulan jadi yakin kalau firasat buruknya ini benar-benar akan terjadi, walau ia tidak tahu apa itu.
"Siapa yang bilang kalau dia bonekaku? Dia pacarku dan dia sedang hamil anakku!" ujar Raja seenak jidatnya sehingga membuat mata Bulan melotot hampir keluar mendengar tamunya bicara tanpa pemberitahuan sebelumnya. Tak cukup mengakuinya sebagai pacar secara tiba-tiba, pria yang menurut Bulan G ini malah bilang kalau ia telah hamil anaknya. Gila nggak sih?
"Apa yang kau katakan, Tuan?" tanya Bulan tak terima, diakui pacar saja ia sudah shock berat, lah ini malah dibilang hamil. Kenal sang artis saja nggak, mana bisa dia hamil tiba-tiba? Memangnya dia amoeba?
Ini orang bener-bener gila, ya? jerit Bulan dalam hati. Bulan serasa sesak napas. Baru kali ini ia dihadapkan dengan seorang tamu tergila yang pernah ia kenal.
"Kau diam saja Darling, kita tak perlu menutupi apapun di depan wanita ini." Raja mulai berakting sok mesra pada Bulan sambil tersenyum manis semanis madu. Dan aktingnya itu bukannya bikin Bulan meleleh tetapi malah bikin darahnya mendidih.
Ingin sekali ia berteriak menjerit dan bahkan menggampar wajah pria tampan asing yang duduk santai didepannya. Namun Bulan menahan kuat keinginan itu. Ia tahu jika sampai ia bertindak gegabah maka dirinya akan menanggung resiko kehilangan pekerjaan di detik ini juga.
BERSAMBUNG
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Mara
Hati hati bgt kayanya sama Kiran nih kedepannya
2023-04-02
0
Pradiv
ahhhh lee min ho gw ga dianggep thor?? hahahahaha kocakkkkk tunggu Oh Sehun lewat ya mba bulan.. dijamin klepek2🤣🤣❤
2022-10-07
0
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
g bakal luluh lantah tuh hati bulan bi yg di atau kamu g🤭🤭 ngakak 🤣🤣🤣 sumpah
2022-06-17
0