Dengan gaya khas sombongnya, sang artis mengibas-ngibaskan jas hitamnya seolah ada yang kotor menempel di dada dan celana Raja karena tadi sempat memeluk Bulan dalam pangkuannya. Tentu saja Bulan merasa tersinggung dengan sikap Raja. Ia hendak marah dan melampiaskan kekesalannya pada pria menyebalkan didepannya ini. Namun tiba-tiba, entah kenapa kepala gadis itu menjadi pening dan berputar-putar. Bahkan Bulan bisa melihat ada banyak sekali burung-burung kecil menari-nari di atas kepalanya.
Ada apa ini? Kenapa kepalaku pusing sekali? batin Bulan sambil memegangi keningnya.
"Bulan, pergilah dari sini dan bersihkan dirimu," pinta sang menejer hotel, tapi ia masih belum sadar kalau ada sesuatu yang berbeda dari Bulan.
"Baik, Pak." Bulanpun mulai beranjak pergi tapi tiba-tiba ia merasakan ada sesuatu yang aneh pada dirinya. Kepalanya semakin lama, semakin terasa berat.
Ada apa denganku? Kok aku merasa ada yang aneh sih? pikir Bulan bingung, ia pun mencoba berjalan meninggalkan pria menyebalkan itu untuk mencari tempat istirahat sejenak.
Mungkin gadis yang berprofesi sebagai pelayan restoran ini terlalu lelah dan sedang dalam emosi pula. Bisa jadi karena tensi darah Bulan naik meski selama ini ia tak punya riwayat darah tinggi gara-gara dibikin emosi oleh Raja.
"Maaf, atas ketidaknyamanannya, Tuan. Jika ..."
Raja mengangkat salah satu tangannya tanda tak ingin mendengar apapun dari menejer ini. "Tinggalkan aku sendiri," ucap Raja dengan nada dingin tanpa merasa bersalah sedikitpun pada Bulan. Meskipun gadis itu hanya seorang pelayan, tak seharusnya Raja memperlakukan wanita sesuka hatinya apalagi hanya untuk menang taruhan.
Menejer itupun pamit undur diri dan langsung pergi. Ia sangat tidak menyukai sosok artis songong itu. Kalau saja bukan karena tuntutan pekerjaan, pasti ia sudah menghajar habis itu wajah sang artis hingga bonyok karena sudah bersikap kurang ajar pada Bulan. Sebenarnya, dari tadi sang menejer sudah mengamati apa yang terjadi pada bawahannya, tapi karena tamu yang dilayani Bulan adalah anak salah satu orang terkaya di negara ini, menejer itu tak bisa berbuat apa-apa.
***
Sementara diluar pintu hotel, Kiran sedang merutuki Raja habis-habisan karena sang tuan putri ini merasa terhina atas sikap Raja yang sangat tidak sopan padanya.
"Menyebalkan sekali si Raja gila itu! Beraninya dia menginjak-injak harga diriku. Dia pikir dia itu siapa? Seenak jidatnya saja mempermainkan perasaanku. Huh, lihat saja ... akan aku sebarkan video dan fotomu supaya fansmu berubah jadi hatersmu! Tunggu ..." Kiran tiba-tiba teringat sesuatu, "Bagaimana dengan kopinya? Hadeuh ... mereka berdua meminumnya? Astaga! Itu kopi sudah aku kasih obat perangsang, tadinya aku mau menjebak Raja, eh ternyata di menjijikkan sekali," gerutu Kiran begitu ia keluar dari dalam hotel. Ia pun menatap sinis seluruh fans fanatik Raja yang sedang duduk rapi di emperan hotel layaknya kumpulan tunawisma sambil membawa poster dan foto Raja.
"Huh, kasihan sekali mereka? Mereka pasti bakal marah kalau tahu sang artis pujaan mereka telah punya kekasih seorang pelayan dan sedang hamil pula. Saatnya untuk balas dendam, bodo amat dengan kopi itu, toh itu sudah bukan urusanku lagi!" Kiran ngedumel sendiri sambil memerhatikan banyaknya fans fanatik Raja sembari menunggu mobilnya di depan hotel.
Mereka semua begitu terlihat antusias menunggu sang idola keluar hotel dan berharap bisa menyapa mereka semua. Benar-benar kurang kerjaan. Sampai sebegitunya para kaum hawa yang menjadi fans garis keras seorang Raja.
"Huh, apa jadinya si artis menyebalkan itu kalau para fansnya tahu seperti apa idola menyebalkan mereka," gumam Kiran sambil tersenyum licik lalu mengambil iphonnya untuk mulai menjatuhkan Raja dengan memposting gambar dan video yang ia dapat selama ia ada di dalam bersama sang artis barusan.
Kiran benar-benar ingin merusak nama baik Raja sebagai artis papan atas. Gadis itu beranggapan kalau ia bakal bisa membuat heboh seluruh dunia jagad maya jika memposting perilaku Raja saat di dalam bersamanya serta kabar terbaru Raja yang sudah punya pacar seorang pelayan dan kini tengah hamil anaknya pula.
Namun, belum juga Kiran sempat mengupload video tersebut di media sosialnya, tiba-tiba sebuah tangan dengan sangat cepat merebut gawai Kiran lalu menghapus semua foto dan video Raja yang Kiran punya. Setelah terhapus, orang tersebut langsung membanting ponsel Kiran hingga hancur dan patah jadi dua tepat di depan mata kepala sang model sendiri.
"Apa yang kau lakukan?" teriak Kiran tak terima. Matanya memelototi orang yang telah berani merusak Iphonnya. Dan orang itu, siapa lagi kalau bukan Ben, asisten kepercayaan Raja.
"Saya akan mengganti Iphone anda kurang dari satu jam di mulai dari sekarang. Ah ... jika sampai saya melihat anda memposting sesuatu lagi tentang tuan Raja, maka akan saya pastikan karir anda dalam dunia model akan hancur di detik ini juga. Coba saja kalau tidak percaya karena saya punya video syur anda saat clumbing dengan para gigolo anda!" ancam Ben sehingga membuat mulut Kiran kembali menganga lebar tak percaya. Baru kali ini ia bertemu asisten tersongong seperti Ben.
Tak berhenti sampai di situ, Ben bahkan menunjukkan salah satu Foto Kiran yang sedang mabuk-mabukan dengan para pria yang ada disekelilingnya. Tentu saja hal itu membuat Kiran langsung naik pitam. Tuan putri itu hendak merebut gawai tersebut tapi karena Ben jauh lebih tinggi dari Kiran, maka gadis itu kesulitan merampas gawai Ben.
"Darimana kau dapat foto itu, ha? Kau mengikutiku?" bentak Kiran marah. Ia masih melompat-lompat untuk meraih gawai Ben walau ia tahu usahanya itu hanya akan sia-sia saja.
"Huh, aku tidak akan pernah memberitahumu darimana aku dapat foto-foto syur ini. Aku tidak main-main, nona Kiran. Jangan coba-coba cari masalah dengan tuan Raja atau anda akan tanggung sendiri akibatnya."
"Kau dan bosmu sama-sama menyebalkan, apa kau tahu apa yang dilakukan bosmu di dalam? Dia mencium seorang pelayan yang ia akui sebagai ... emmm ... lepaskan aku!" Seketika, Ben membekap mulut Kiran dan menyeret paksa dirinya ke tempat sepi menjauh dari keramaian agar tidak ada orang yang mencuri dengar pembicaraan mereka. "Apa yang kau lakukan?" teriak Kiran lagi dan mendorong kasar tubuh Ben menjauh darinya setelah mereka ada di tempat parkir yang sepi.
"Apapun yang dilakukan tuan Raja, itu bukan urusan anda, nona Kiran. Pergi dari sini dan jangan cari masalah lagi dengan tuan Raja. Jika sampai aku tahu ada gosip tidak benar soal tuan Raja dan kekasihnya, maka detik itu juga akan saya sebarkan semua foto-foto anda. Bagi tuan Raja, tidak jadi artis tidak masalah karena ia sudah anak sultan dari lahir, ia juga bisa kembali tenar jika gosip ini menghilang dengan sendirinya. Tapi ... bagaimana dengan karir anda yang baru saja naik daun? Tidak akan ada yang bisa menyelamatkan karirmu!" sebuah intimidasi yang manis dari Ben. Kilatan matanya benar-benar terlihat licik dan menakutkan, tapi tetap tampan. Mata Kiran bahkan sampai tak bisa berkedip dan mulutnya seakan terkunci rapat saking kesalnya.
Setelah puas menatap wajah pucat pasi didepannya, asisten kepercayaan Raja itupun pergi meninggalkan Kiran yang emosinya sudah melebihi kapasitas. Sudah dipermalukan oleh artis, eh diancam oleh asisten artis itu pula. Kiran benar-benar kesal setengah mati. Ia bahklan sampai menendang-nendang dinding dengan kakinya dan merasa sakit sendiri hingga ia mengerang tanpa suara.
"Hei kau!" teriak Kiran dengan lantang.
Baru juga beberapa langkah Ben berjalan, sebuah sepatu high heels tiba-tiba saja mendarat mengenai tengkuk asisten Raja. Siapa lagi yang melempar sepatu itu kalau bukan Kiran. Sontak saja Ben langsung menghadap siapa orang yang berani melemparinya sepatu dengan amarah yang menakutkan.
"Rasakan!" teriak Kiran kesal dengan mata merah menyala. "Huh, mentang-mentang kau adalah asisten Raja, terus kau bisa sombong gitu? Aku akan cari kelemahanmu juga! Tunggu dan lihat saja nanti! Dasar berrengsek!" bentak Kiran dengan ekspresi wajah yang lucu kalau sedang marah. Mungkin karena wajahnya terlalu cantik untuk marah sehingga tampak aneh.
Awalnya, Ben sangat kesal tiba-tiba kepalanya dilempar sepatu oleh seorang wanita, tapi entah kenapa ia jadi iba ketika melihat Kiran berjalan pergi tanpa menggunakan alas kaki. Asisten Raja itupun memutuskan untuk memungut sepatu hing heels yang tadi dilemparkan kearahnya dan pergi masuk ke dalam hotel untuk menemui Raja.
"Dasar wanita aneh," gumamnya sambil tersenyum.
BERSAMBUNG
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Mara
Nah loh..... jodohnya Ben nih
2023-04-02
0
🍊𝐂𝕦𝕞𝕚
Ben gercep banget demi menjaga nama baik abi
2022-06-17
0
Shakila Rassya Azahra
nah loh ben kenapa kamu malah merasa iba serta senyum² bukan nya marah kenapakah denganmu ben 🤔
2022-05-21
0