seharusnya malam ini menjadi malam yang istimewa bagi pasangan suami istri, tetapi tidak dengan Alex dan Laura, dimana mereka berada di tempat yang berbeda. Laura yang tertidur di rumah Alex sedangkan Alex sendiri lebih memilih tidur di markas. dan malam itu terlewat begitu saja.
pagi hari Laura terbangun dengan keadaan yang masih memakai gaun pengantin, Laura bersyukur tadi malam tidak terjadi apapun karena setelah mengantar Laura Alex langsung pergi, Laura berharap Alex tidak kembali lagi. Laura bergegas menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
sedangkan Alex yang berada di markas sedang bersiap siap untuk melakukan penyerangan terhadap orang yang telah berani mencuri persenjataannya.
"kalian semua sudah siap". tanya Alex kepada anggota D'devil
"sudah tuan". jawab kompak anggota D'devil
Alex beserta anak buahnya menuju ke penyebrangan di mana musuh mereka akan menjual senjata yang mereka curi, setelah menempuh beberapa menit akhirnya mereka sampai di penyebrangan tersebut. saat sampai di sana tanpa membuang waktu Alex langsung menyerang lawannya.
Dor
Dor
Dor
suara tembakan dari Alex terhadap musuh beberapa musuh sudah tumbang karena serang tiba tiba dari Alex dan anggota musuh yang lain langsung membalas serangan dari D'devil.
Dor
Dor
Dor
Dor
suara tembakan Saling beradu karena Saling menyerang tanpa ampun sedangkan dari atas kapal ada seseorang yang akan menembak Alex.
Dor
tembakan tersebut mengenai lengan Alex dan Alex langsung menatap ke atas dan senyum licik Alex terbit.
"Dasar penghianat, pantas mati, dasar sampah". monolog Alex langsung menghampiri orang tersebut setibanya di atas Alex langsung menghajar orang tersebut.
bugh
bugh
bugh
Alex dan Bram saling pukul lawan yang seimbang sama sama kuat dan pada akhirnya Bram tumbang karena pukulan Alex.
"berani kau berhianat kepada ku Bram, aku mengajarimu banyak hal, aku yang menjadi mu anggota D'devil berani berhianat" dan tanpa ampun Alex mengambil pistolnya dan langsung menembak Bram.
Dor
satu tembakan langsung membuat Bram mengembuskan nafas terakhir dan darah Bram mengenai Alex. setelah Bram meninggal handphone Bram berbunyi dan tertera nama Gunawan di layar ponsel tersebut.
"ternyata mereka semua anak buah mu, cihh" monolog Alex dengan sinis dan meninggalkan Bram begitu saja.
akhirnya kemenangan berada di tangan D'devil dan mengambil senjata mereka, setelah aksi pertempuran tadi anggota D'devil kembali ke markas sedangkan Alex kembali ke rumahnya.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Laura yang sudah selesai mandi dan beres beres langsung turun ke bawah dan di sambut para Pelayan.
"nyonya makan sudah siap". salah satu pelayan
"hehehe jangan panggil aku nyonya, panggil saja Laura". jawab Laura dengan kikuk
"mari nyonya, saya antar ke ruang makan". ajak salah satu Pelayan.
mereka tidak mengindahkan Permintaan Laura untuk memanggil namanya saja, Laura menikmati makanannya dengan nikmat saat sedangkan menikmati makanan Alex sudah sampai di rumah dengan keadaan pakaian yang berdarah dan lengan yang terluka.
"Dimana istriku". tanya datar Alex saat memasuki rumah
"nyonya sedang makan tuan". jawab pelayanan tersebut
tap
tap
tap
tap
suara langkah kaki Alex menuju keruang makan untuk menghampiri Laura yang sedang makan
"bagus, suami pulang bukan di sambut malah makan". suara bariton Alex mengejutkan Laura yang sedang makan, Laura langsung menoleh ke asal suara dan terkejut saat melihat Alex dengan keadaan baju yang banyak darah dan tanpa banyak bicara Alex langsung menarik tangan Laura membawa ke kamarnya sedangkan Laura yang masih terkejut hanya pasrah saat Alex menyeretnya, saat sampai kamar Alex langsung menghempaskan Laura ke lantai.
"tugasmu di sini bukan enak enak saja , tugas mu di sini menyiapkan keperluan dan menyambut ku saat aku pulang itu yang paling utama, dan sisanya kamu harus membersihkan seluruh rumah ini". penjelasan Alex dengan panjang kali lebar.
Laura langsung berdiri saat mendengar penjelasan Alex tadi
"hey kau cari istri atau pembantu, jika cari pembantu tidak perlu menikahi ku" Laura berbicara dengan tegas
"berani aku berbicara seperti itu". tuding Alex
"aku ini istri mu bukan pembantu". Laura berbicara dengan sinis
Alex langsung mencengkram rahang Laura
"dengarkan aku baik baik, aku tidak akan pernah mengakui mu sebagai istri, dan satu lagi panggil aku tuan". sambung Alex
"siapa kau mengaturku, orang yang tiba tiba datang lalu menikahi ku, aku juga tidak Sudi mengakui mu sebagai suami ku". jawab Laura meski rahangnya di cengkram Alex, Alex yang mendengar jawab Laura langsung mengeraskan cengkramnya.
"sakit". Laura mereka sakit
Alex langsung melepaskan cengkraman tersebut
"dengan jika kau tidak mau mendengar perintah ku maka aku pastikan kamu tidak bisa melanjutkan kuliah mu, aku bisa melakukan apapun, kau bisa lihat sendirikan aku bisa menikahi mu tanpa bertemu dan mengenalmu".
Laura yang mendengar ancaman Alex hanya diam saja dan mengumpat dalam hati "dasar tuan arogan, oke aku akan menuruti kemauan mu untuk saat ini, lihat saja suatu saat akan aku balas dasar tembok".
"siapkan air untuk aku mandi". perintah Alex
"baik tuan". jawab Laura sambil tersenyum manis
Laura langsung bergegas ke kamar mandi untuk menyiapkan air untuk mandi Alex, sesampainya di kamar mandi Laura mengumpat lagi "apa coba tujuannya menikahi ku, jika hanya di jadikan pelayanan, mana mukanya sudah seperti tembok tidak ada senyum sama sekali". monolog Laura sambil menyiapkan keperluan mandi setelah selesai Laura keluar dan Alex masuk kamar mandi. saat Alex sedang mandi Laura menyiapkan pakaian Alex.
ceklek
pintu kamar mandi di buka dan Alex keluar dari kamar mandi.
"ambilkan makan". perintah Alex
tanpa menunggu lama Laura langsung ke bawah mengambil makan untuk Alex
"Laura sabar jangan buat marah dia oke, agar tetap bisa kuliah"
setelah sampai di bawah Laura menyiapkan makanan dan di bawah keatas, sampainya di atas Laura meletakan makanan di meja. Laura yang melihat lengan Alex terluka langsung mengambil kotak obat untuk mengobatinya. Alex diam saja saat Laura mengobati lengannya.
"tuan sebenarnya anda melakukan apa, sehingga seperti ini". tanya Laura baik baik
"kau tak perlu tau". jawab data Alex, Laura yang mendengar jawaban Alex Sengah menekan luka Alex
"ssssh". desis Alex
"kamu berniat mengobati tidak". sambungan Alex dan merampas obat yang di pegang Laura dan Alex lebih memilih melanjutkan mengobati lukanya sendiri.
☘️☘️☘️☘️☘️☘️☘️
Alhamdulillah akhirnya sampai part 4, selamat membaca
jangan lupa like, komen, vote dan hadiah karena itu sangat penting dan akan membuat semangat update
dan jangan lupa di favorit agar mendapatkan notif saat cerita ini update
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️
wehhh ternyata Laura agak bar bar ya cocok sama alexx
2024-04-27
0
Any any
syukurlah laura tdak mewek sperti novel2 lain yg memuakkan... 🤔🤔🤔🤔😘😘😘😘
2022-07-30
0
IG: Warnyiwarnyi
Ternyata Laura bukan gadis lemah👍
2022-07-05
1