Alex memutuskan pulang ke rumah lebih awal, entah dorongan darimana biasanya dia akan pulang saat jam enam sore atau malam, tetapi hari ini masih jam tiga Alex sudah merindukan rumahnya, dan sepanjang jalan menuju keluar kantor Alex tersenyum dan otomatis hal itu membuat karyawan wanita terpesona karena jarang sekali bosnya itu tersenyum dan biasanya berwajah datar. "aku sudah tidak sabar untuk sampai di rumah" monolog Alex dalam hati dan berjalan memasuki mobil. Jhon mengendarai mobil dengan pelan.
"Jhon kenapa kamu menyetir lama sekali". bentak Alex
"maaf tuan". jawab Jhon "maaf tuan saya tidak ingin anda selalu dekat dengan nyonya" sambung Jhon dalam hati
"Jhon bisa tidak jalannya lebih cepat". bentak Alex lagi
"maaf tuan jalannya sedang macet jadi harus pelan". jawab Jhon dan untung saja hari itu sedang macet.
Alex duduk gelisah saat mobil yang dia kendarai tidak sampai rumah juga "kenapa lama sekali , eh apa yang terjadi kepadaku kenapa aku seperti ini, dan kenapa aku merasakan gugup" monolognya dalam hati.
akhirnya dua jam lama Alex sampai rumah karena macet, Alex uring uringan sendiri saat tidak sampai sampai di rumah.
"Jhon kamu bisa pulang". perintah Alex
"tapi tuan biasa saya tidur disini". jawab Jhon
"hari ini kamu pulang saja ke apartemen mu". ketus Alex kepada Jhon karena sudah muak dengan peringatan peringatan Jhon
"baik tuan". pasrah Jhon dan meninggalkan rumah tuannya
Alex segera masuk ke rumah dan mengedarkan pandangan keseluruhan ruangan
"Laura". teriak Alex sedangkan Laura yang berada dihalaman belakang terkejut mendengar suara Alex dan berlari masuk ke dalam rumah
"iya tuan". jawab Laura saat sudah sampai di depan Alex
"ini untukmu". Alex memberikan paperbag kepada Laura
"apa ini tuan". jawab Laura
"buka saja kenapa apa susahnya, kalau di kasih itu di buka bukan lihat saja". ketus Alex
Laura akhirnya membuka paperbag itu dan dia terkejut isinya sebuah ponsel keluaran terbaru
"ponsel". tanya Laura
"dalam rangka apa tuan tembok ini memberiku ponsel". sambung Laura
"tidak ada niat terselubungkan". tanya Laura curiga
"tidak, siap saya air untuk mandi". perintah Alex dan Laura segera menyiapkan air saat Laura sendang mengisi bathup Alex berdiri dibelakang Laura saat dia membalikkan badan terkejut
"aaaa, tuan membuat saya terkejut". Laura mengatur nafasnya dan segara keluar tetapi saat akan melangkah Laura terpleset
"aaaa". teriak Laura
bugh
suara Laura dan Alex terjatuh bersama, niat Alex ingin menolong Laura tetapi dirinya sendiri tidak seimbang sehingga mereka berdua jatuh, Alex yabg berada di bawah Laura, mereka saling pandang dan suara jatung mereka berdua saling bersahutan. Alex merasa hal aneh saat menatap mata Laura ada sebuah getaran yang tidak dapat dijelaskan. Laura yang sadar dengan posisi segara berdiri tetapi tidak sengaja handuk yang di gunakan Alex tertarik dan menampakan ular milik Alex
"aaaa ular". teriak Laura sambil menutup matanya
"dimana ularnya". tanya Alex yang belum sadar jika handuk terlepas
"Laura mana ularnya". tanya Alex sekali lagi
"i itu". jawab Laura sambil menunjuk kearah milik Alex dan Alex mengikuti arahnya
"aaaa ular". teriak Alex dan seketika menjadi geram saat tahu apa yang di maksud ular, Alex segara memasang handuknya lagi
"berani sekali kamu mengatakan dia ular". protes Alex tidak terima
"keluar kamu dan siapkan saya makanan". perintah Alex
"tapi ularnya". tanya Laura yang masih menutup matanya
"ularnya sudah bersembunyi". ketus Alex dan Laura membuka matanya , Laura bersyukur Alex sudah memakai handuknya lagi
"cepet keluar". teriak Alex dan Laura segera keluar untuk menyiapkan makan untuk tuan temboknya.
Laura berkutat dengan bahan bahan masakan dengan bernyanyi kecil hari ini Laura akan masak capcai, ikan nila goreng, sayur kangkung. masak adalah hobi Laura, bahkan Laura bisa memasak apapun, setelah satu jam lamanya masakan Laura sudah siap dihidangkan dan Alex turun kebawah kemudian duduk di kursinya.
"kamu masak apa ini". tanya Alex dengan datar
"yang tuan lihat apa". jawab ketus Laura
"saya tidak ingin makan ini, masakan yang lain". perintah Alex
"tuan tembok yang terhormat makan saja yang sudah disiapkan".
"yang lain". mau tidak mau akhirnya Laura memasak lagi dan kali ini yang Laura masak adalah ayam kecap.
"ini tuan".
"apa ini kenapa hitam seperti ini"
"ini namanya ayam kecap". jawab Laura
"saya tidak mau ini, masakan saya spaghetti". Laura menghembuskan nafas dan memasak spaghetti , tetapi saat di hidangkan Alex menolak lagi akhirnya Laura memasak lagi hingga berulang ulang
"tuan ini nasi goreng". ketus Laura
"masak lagi". dan perintah Alex kali ini sukses membuat Laura naik darah
brak Laura mengebrak meja
"tuan yang terhormat, apa anda tidak melihat semua makanan yang berada di meja ini bahkan satu meja sudah penuh dan tidak ada satupun yang ingin anda makan". Laura berbicara dengan menekankan setiap katanya
"dan siapa yang akan menghabiskan semua makanan ini". sambung Laura
"baiklah jika anda tidak ingin makan, maka akan saya bagi makanan ini untuk para pelayan". ketus Laura
"enak saja kamu ingin membagikannya, cepat ambilkan". perintah Alex, Laura segera mengambil makanan untuk Alex "lihat tuan aku sudah susah payah memasak ini semau jadi harus dihabiskan" monolog Laura dalam hati dan mengambilkan semua makanan dalam satu piring sehingga menumpuk seperti gunung
"ini tuan tembok yang terhormat".
"apa apa ini umhh". saat Alex akan protes Laura langsung memasukkan sendok kedalam mulut Alex yang berisi makanan
"tuan silahkan tinggal makan saja dan jangan protes". Alex melotot matanya dengan tindakan Laura
"jangan lihat lihat saya tuan, awas jatuh cinta sama saya". ketus Laura dan menaruh beberapa makanan di nampan
"mau kamu bawa kemana itu makanan".
"saya bagikan kepada pelayan". jawab enteng Laura
"duduk, temani saya makan, kamu bisa memberikannya nanti setelah saya selesai makan".
akhirnya Laura juga mengambil makanan untuk dirinya. mereka diam menikmati makanan masing masing, Alex mencuri pandang kepada Laura sehingga menimbulkan getaran dalam diri Alex "apa yang terjadi kepadaku, kenapa ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan" monolog Alex dalam hati, Karena merasa tidak tenang Alex memutus meninggalkan ruang makan dan menuju kamarnya. Laura yang melihat tampak acuh dan melanjutkan makannya dengan nikmat.
"akhirnya kenyang juga". Laura mengusap perutnya
"huffh makanannya masih banyak, si tembok hanya buang buang makanan saja, apa dia pikir cari uang itu mudah".
Laura membersihkan sisanya makanan milik Alex dan setelah itu Laura membawa makanan yang belum tersentuh ke kamar belakang tepat kamar para pelayan. para pelayan yang melihat nyonya membawa makanan segera membantu, dan mereka senang dengan makanan Laura , mereka takjub dengan Laura karena pandai memasak bahkan makanan yang Laura buat jauh lebih enak dari masakan koki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
🍁Angela☠ᵏᵋᶜᶟ❣️
hhhhhh gak bisa bayangin jadi Laura di kerjain habis' habisan sana akexx
2024-04-28
0
Azpha
😂😂
2024-03-09
0
Nuah Lira
gitu doank Laura jgn gampang di tindas di lawan aja org Kawa Alex mah ente juga bucin. semakin kta lemah maka semakin dia meraja lela
2022-04-09
1