“ eh nak Zela, ternyata kamu menginap nya.” ucap nyonya Elika, karena dia tidak mengetahui Zela menginap. Semalam ia dan sang suami menghadiri sebuah undangan dari rekan kerja mereka.
“ iya tan,” ucap Zela sambil tersenyum
Rey menarik kursi yang berada di dekat nya untuk Zela.
“ pacar sini duduk” ucap Rey kepada zela sambil menarik kursi yang berada di sebelah nya. Rey mengucapkannya dengan wajah yang tersenyum manis hingga membuat Zela merona, wajah nya sudah memerah seperti tomat masak karena malu dan salah tingkah.
Sedangkan Elika dan Jimmy menganga karena sikap Rey yang sangat langkah, tapi tidak berapa lama nyonya Elika dan tuan Jimmy saling melempar senyum terbaik mereka. Sedangkan Aiden hanya melihat saja, dia sedikit melihat oma dan opa nya yang sampai terkaget melihat sikap papa nya yang menurut nya biasa saja tapi setelah melihat papa, opa dan oma ya tersenyum dia pun ikut tersenyum karena menurut nya semua sedang bahagia.
“ cie..cie, seperti nya ada yang sedang kasmaran ni pa” ucap nyonya Elika yang melirik Rey dan Zela lalu mengalihkan pandang nya kepada sang suami
“ mama benar. Mereka mengira dunia milik mereka berdua yang lain pada ngontrak.” Ucap tuan Jimmy sambil melirik mereka berdua yang terlihat salting, ets maksudnya Zela yang salting sedangkan Rey dia hanya santai santai saja biasalah dia kan kulkas.
“ iri”
“ BILANG BOS” ucap Rey dan Aiden secara bersamaan, mereka bahkan sampai mengepalkan tangan mereka dan menaikkannya keatas saking semangat nya. Lalu mereka pun tertawa bersama diikuti yang lain, tuan Jimmy hanya geleng geleng kepala sambil tertawa melihat kelakuan Rey yang sudah tua tapi masih seperti anak anak. Ya walau tuaan dia tapi tuan Jimmy masih merasa muda apalagi dia masih tampan hingga banyak yang mengira dia adalah kakak laki laki Rey.
Mereka pun makan dengan nikmat sekali kali terdengar suara tawa mereka, mereka makan sambil bercanda gurau. Tuan Jimmy dan nyonya Elika sangat senang karena sejak kehadiran Zela suasana rumah mereka semakin berwarna apalagi mereka sudah dapat kembali melihat senyum dan bahkan tawa dari Rey dan Aiden. Tawa lepas yang sudah tak pernah lagi mereka lihat setelah kepergian menantu kesayangan mereka yaitu Ayudia.
Mereka dapat melihat ketulusan yang terpancar dari diri Azela kepada Rey dan Aiden. Hingga membuat mereka lega dan bahagia akhir nya anak semata wayang mereka kembali mendapatkan hambatan hati nya. Mereka juga berdoa agar tuhan menjodohkan mereka agar mereka dapat bahagia bersama.
Sedangkan di kediaman wijaya,
Andre, Yenti dan Elsa menikmati hari hari mereka tanpa mempedulikan Azela. Mereka bahkan sangat senang sejak Azela minggat dari rumah itu seakan akan mereka telah membasmi kuman yang sangat menjijikkan.
“ ma, kau tau tidak, aku sangat penasaran dengan nasib Azela yang bodoh itu” ucap Elsa sambil tertawa kecil membayangkan Zela tidur di jalanan.
“ entahlah, mama juga penasaran. Tapi masa bodoh yang penting dia sudah keluar dari rumah ini dan sekarang kita lah pemilik rumah megah ini.” Ucap Yenti tersenyum puas
“ ya mama benar sekali. Aku sangat bahagia apalagi sekarang aku sudah berpacaran dengan Adrian,” ucap Elsa, “ oh, ya ma, bagaimana kalau kita hari ini ke salon nanti siang aku akan jalan dengan Rian. Aku ingin tampil cantik di depannya” sambung Elsa sambil tersenyum
“ ide yang bagus. Mama juga sudah lama nggak perawatan” ucap Yenti “ udah sana kamu siap siap baru kita berangkat” sambung Yenti kepada anak gadisnya itu.
“ oke mama” kata Elsa semangat sambil berlari kecil ke kamar nya meninggalkan mama nya.
Sesampai nya di dalam kamar, Elsa langsung saja mandi dan berdandan, dia sangat senang menghambur hambur kan uang untuk kecantikan atau pun shoping, iya merupakan anak yang sangat loyal di karenakan ia dimanja oleh papa dan mama nya sangat berbeda dengan Zela.
Elsa sangat senang sejak papa nya mengusir Zela dari rumah mereka. Ia iri melihat azela karena Zela memiliki wajah yang sangat cantik. Zela bahkan menjadi primadona di sekolah hingga banyak yang mengagumi Azela hingga membuat Elsa sangat kesal. elsa selalu saja merasa iri akan segala hal mengenai azela hingga membuat nya sangat membencinya.
“kring …. Kring…” ( kalian berkhayal saja ya itu suara telepon)
Mendengar hp nya berbunyi Elsa langsung saya melihat nya. Senyum cerah tampak di wajah ya yang cantik saat iya melihat nama kontak pacar yang meneleponnya.
“ halo” ucap nya dengan suara lembut yang dia punya
“ halo sayang, nanti kita jadi berangkat nya?” Tanya Rian dari sebrang sana
“ jadi dong sayang, aku bahkan udah nggak sabar untuk ketemu kamu lagi.” Ucap Elsa dengan manja
“ kamu bisa saja, nanti aku jemput ya yang, kita nginap di apartemen aku ya, kita habiskan waktu bersama, kamu mau kan?” Tanya Rian dengan suara lembut
“ iya aku mau kok. Asal itu sama kamu” ucap Elsa dengan malu malu
“ ya udah aku tutup dulu ya sayang, bye bye” kata Rian
“ iya sayang, dah” jawab Elsa dengan tersenyum. Dia sangat senang akhirnya ia dapat berpacaran dengan Rian cowok yang sudah dia taksir sejak awal mereka berjumpa, yang pada saat itu Elsa dan Zela masih merupakan mahasiswa baru di kampus Rian.
Elsa bahkan merelakan tubuh nya agar Rian mau berpacaran dengannya. Yah Rian dan Elsa sudah sering melakukan hubungan suami istri, Elsa dengan bodoh nya memberikan tubuh nya kepada Rian agar Rian mau berada di sisi nya selalu. Elsa sangat senang karena Rian selalu bersikap baik dan lembut kepada nya. Dan tanpa di sadari oleh Elsa ternyata Rian hanya memperlakukan nya hanya seperti mainan nya saja, hanya sebagai pelepas hasrat nya lebih tepatnya.
Rian merupakan cowok tertampan saat masih di kampus, hingga banyak yang menyukai nya dan bahkan rela tidur dengan nya dengan Cuma Cuma karena Rian juga merupakan anak semata wayang dari pengusaha yang sukses di kota mereka.
Setelah selesai melakukan perawatan dengan sang mama di salon langganan mereka dengan memakan waktu kurang lebih 5 jam akhir nya mereka memutuskan untuk mampir ke resto and café zela snack yang tidak terlalu jauh dari sana dan mereka juga ingin mencicipi makanan di sana yang katanya sangat enak dan juga ramah kantong.
Yah café yang di dirikan oleh Zela sejak ia duduk di bangku sma. Yenti, Elsa maupun Andre tidak mengetahui bahwa itu adalah café yang didirikan oleh Zela sendiri.
Sesampai nya di café yang berlantai 2 itu elsa dan Yenti langsung saja masuk kedalam, mereka terperanjat saat melihat ruangan café tersebut yang sangat cantik dan elegan dan juga sangat banyak pengunjung yang sedang makan. Mereka kagum akan dekorasi ruangan tersebut.
“ wah cantik bangat ya mah, pantas saja terkenal dan sangat laris begini.” Ucap Elsa yang kagum akan dekorasi dalam kafe tersebut
“ iya kamu benar. Ayo kita di lantai 2 saja disini sangat padat.” Ucap Yenti menggandeng tangan Elsa menuju lantai 2 kafe tersebut.
Di sana lagi lagi mereka di buat terkejut akan kecantikan kafe tersebut. Ternyata lantai 2 lebih cantik dari pada ruangan di lantai 1 tadi.
“ mah, ternyata ruangan ini lebih cantik dari ruangan yang tadi, seperti nya ini ruangan untuk orang yang berkelas seperti kita.” Ucap Elsa bangga dan juga takjuk
“ yah, kamu benar. Ayo kita duduk di bangku sana agar dekat dengan kaca.” Ucap Yenti menunjuk kursi kosong yang ada di sudut ruangan itu
“ pasti yang memiliki kafe ini orang dari kalangan atas dan pasti ya juga orang yang pintar lihatlah bangunan nya sangat modern dan elegan.” Ucap Yenti setelah mereka duduk.
“ pelayan” panggil Elsa
“ yah ada yang bisa saya bantu nyonya dan nona” ucap pelayan itu ramah
“ saya mau pesan, bla…bla..bla” Elsa mengatakan semua makanan dan minuman yang dia inginkan dengan sang mama.
“ baik nona, mohon di tunggu sebentar” ucap pelayan itu tapi hanya di tanggapi cuek oleh Elsa dan Yenti
“ uh, menyebalkan sekali mereka. Mereka tampaknya Bersenang senang di atas penderitaan sahabatku hal yang membuat tanganku terasa gatal untuk menamparnya kedua ulat keket itu.” Gerutu Celsi. Yap pelayan yang melayani Elsa dan Yenti adalah Celsi
“ hei, menggerutu aja kerjaan kamu entar nggak ada yang naksir tau” ucap Zela saat melihat mulut Celsi yang hanya komat kamit.
“ ih kamu ini, aku itu lagi kesal karena orang sombong dan sok kaya yang ada di lantai 2 tau.” Ucap Celsi dengan suara yang masih terdengar kesal
“ emang siapa sih. Sampai buat wajah kamu jelek begini karena di tekuk” ucap Zela percanda
“ itu nenek sihir sama nenek kebayan” ucap Celsi ketus
“ ha, maksud kamu Elsa dan mama nya.” Ucap Zela.
Ia dan Celsi memberikan gelar itu kepada Yenti dan Elsa karena menurut mereka Elsa dan Yenti sangat cocok menggunakan panggilan tersebut.
“ ya siapa lagi coba, kalau bukan mereka” ucap Celsi “ udah ah aku buatin dulu pesanan nya keburu marah tuh nenek sihir sama nenek kebayan.” Ucap Celsi meninggalkan Zela yang mematung di sana
“ mereka berdua datang kemari. Seperti nya menarik jika memberikan sedikit kejutan buat mereka. Aku ingin tau seperti apa ekspresi terkejut mereka saat tau ini adalah kafe milik ku.” Batin Zela sambil tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments