“ apa yang bisa dipercayai darimu hah. sejak dulu kau hanya dapat membuat susah, kau sama saja seperti ibu mu sama-sama MURAHAN.” Hardik sang papa
“cukup pa, cukup. Kau boleh saja membentak dan menghina diriku tapi tidak dengan mama ku, pa.” marah Azela
“kenapa hah, kau tak terima ibu mu dikatakan murahan walaupun sebenarnya perkataan itu benar. Ibu yang selama ini kau banggakan itu bahkan dengan tega nya tidur dengan lelaki lain dikamar kami!” cecar sang papa
“tidak tidak mungkin pa, papa jangan berbohong. Zela tau mama sangat mencintai papa dari dulu, bahkan saat mama tau papa sudah mulai selingkuh dengan dia” marah Azela sambil menunjuk wajah Yenti sang mama sambungnya
Plak
tamparan yang di berikan sang papa kembali mendarat di pipi mulus Zela. Tamparan yang lebih keras dari sebelumnya hingga tamparan itu menggema di seluruh ruangan yang membuat siapapun yang mendengarnya ikut meringis.
“ selain kau sama murahannya dengan ibumu kau juga ternyata tak mempunyai sopan santun sedikit pun Azela. Yenti telah merawat mu dengan baik lebih dari 10 tahun tapi kau sedikit pun tidak dapat menghargainya.” Marah Andre
“ merawat ku dengan baik atau malah membuat ku seperti seorang pembantu di rumah ini pa. papa hanya melihat dari luar nya pa tanpa tau bagaimana aslinya. Dan cukup pa, jangan pernah lagi merendahkan ibu ku di hadapan ku karena aku tau mama itu orang yang seperti apa.” Hardik Zela
“kenapa ha, kau tak terima. Jujur saja saya tidak pernah menyukai ibumu tapi mamamu yang bodoh itu sangat tergila gila dengan saya. Selain karena saya menginginkan tubuh ibu mu saya juga menginginkan harta dari mama mu itu sehingga aku memutuskan untuk menikahnya. Kehadiranmu sama sekali tidakku inginkan, karena mu semua rencana yang saya buat menjadi berantakan. saya ingin menghabisi mu sewaktu kamu masih kecil tapi oma dan opa mu selalu mengawasi gerak gerik saya, sehingga sejak kematian mamamu saya membuat rencana untuk membunuh kedua orang tua Bangka tersebut mati tanpa meninggalkan jejak. yup dengan cara membobol rem mobil yang mereka kendarai yang membuat mobil itu menabrak pembatas jalan, tapi sayangnya saya harus melakukan 2 kali pekerjaan karena ternyata opa mu tidak mudah mati hanya karena kecelakaan itu sehingga saya harus membakar mobil yang sudah berguling tersebut untuk membuat keduanya menuju surga dan kau ingin tau kenapa tidak sejak lama kau ku bunuh atau pun ku usir itu karena saya masih membutuh kan dirimu untuk menanda tangani pemindahan harta warisan menjadi milik saya, saya juga…..”
“stop….stop, dasar manusia biad*p. kau adalah iblis berujud manusia kau seharusnya mati sejak lama.” Bentak Zela dengan nafas yang naik turun beserta air mata yang bercucuran
“dan ya karena kamu sudah tau semuanya sekarang kamu tanda tangan disini dan keluar dari rumah ini.” Ucap Andre tenang sambil menghempaskan surat wasiat ke depan Zela. Yenti dan Elsa yang melihat itu tersenyum puas, hal yang sudah lama mereka tunggu tunggu akhirnya terwujud juga.
“baiklah karena itu kemauan anda akan saya turuti tapi percayalah karma itu ada tuan, akan saya pastikan apa yang sekarang saya beri akan kembali kepada saya dan saya pastikan hal yang akan saya beri ini yang akan menghancurkan hidup kalian” kata Zela dengan tenang sambil menanda tangani surat tersebut yang membuat raut kepuasan terpancar dari wajah ketiga orang tersebut.
“sekarang kamu keluar dari rumah saya dan ingat jangan membawa apapun dari dalam rumah kami kecuali itu adalah milik yang kamu punya.” Usir Yenti yang angkat suara
“tanpa kau perintahkan pun aku akan pergi dari rumah ini dan akan saya pastikan saya akan kembali lagi ke rumah ini saat saya akan menendang kalian dari dalam rumah saya ini” ucap Zela sambil berjalan ke kamarnya
Di dalam kamar Zela menatap nanar rumah yang menjadi saksi bisu semua perjuangan, tumbuh kembang, dan tempat untuk berteduh untuk Azela. Setelah puas menatap seisi kamar Zela mulai membereskan pakaiannya dan juga membawa beberapa foto kebersamaan azela beserta ibunya, setelah selesai Zela kembali keruang tamu tempat tadi mereka berdebat
“sudah siap sekarang pergilah”usir Andre
Zela datang mendekat kepada mereka bertiga dan memberikan beberapa kartu yang pernah di berikan papanya
“ini adalah kartu yang pernah anda berikan kepada saya hari ini akan saya kembali kepada anda serta kunci mobil yang juga pernah saya terima dari anda. selebihnya akan saya bawa benda benda yang saya beli sendiri dengan uang saya juga pemberian mendiang ibu, oma dan opa saya, nanti akan ada orang yang saya suruh yang akan mengambil semuanya, saya juga ingin mengucapkan terima kasih telah menampung saya selama bertahun tahun. terimakasih telah memberikan saya pelajaran dan luka yang sangat banyak. Saya pamit, jaga kesehatan anda dan jangan terlalu memporsir pekerjaan.” Kata Zela sambil mulai melangkahkan laki nya sambil menyeret kopernya menjauh dari ruang tamu sambil menahan air mata nya agar tidak tumpah.
Setelah kepergian Zela. Yenti, Andre , dan Elsa tertawa bahagia tapi Andre juga merasa sedih dan kehilangan tapi langsung ditepis oleh Andre.
“ngapain juga aku harus sedih dia pergi dari rumah ini seharusnya aku bahagia Karena rencana ku sejak dulu memanglah hanya menginginkan harta dari nara. sudah seharusnya aku menikmati nya karena hama itu sudah berhasil aku tendang dari tempat yang memang seharusnya milikku sejak dulu. " Gumam Andre dalam hati
Zela mengendarai mobilnya menuju rumah yang pernah dibelikan Nara ibu kandung zela, sebelum kecelakaan itu merenggut nyawa sang mama dan rumah itu tidak diketahui oleh Andre. Rumah yang cukup luas dengan tingkat 2 berwarna gold yang berada dikawasan elit juga tapi berbeda arah dari rumah mereka yang dulu.
Zela memasuki rumah pemberian mamanya kepada ya dan langsung masuk lalu ia naik kelantai dua menuju kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya dikasur empuk nya.
“uh sangat melelahkan fisik dan perasaanku” ucap Zela menghembuskan nafasnya dengan panjang, Zela mulai menitihkan air mata yang sedari tadi dia tahan hingga dia menangis sesenggukan mengingat setiap ucapan yang keluar dari mulut papa kandungnya tersebut, mengingkat setiap kata demi kata yang keluar dari mulut sang papa yang membuat hatinya terasa tersayat dan handur atas pengakuan sang papa. Zela juga mulai mencurigai kematian sang mama tersayang yang mati dalam sebuah kecelakaan. apakah papa nya juga yang dengan teganya membunuh sang mama atau itu memang kecelakaan murni tapi melihat bentuk nya itu juga sepertinya kecelakan yang direncanakan.
Zela kembali mengingat momen terakhir dia bersama sang mama saat iya berusia 8 tahun…..
🌼🌼🌼🌼
tinggalkan jejak reader ku tercinta 😚😚😚😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Deriana Satali
Dasar manusia parasit cm mau harta mama Nara dan tega menghabisi nyawa mertuanya sendiri
ayo Zella penjarakan laki2 durjana yg tdk mengakui kamu
2022-06-06
1
¹⁴🇳🇮🇩🇦
wah trnyata papa kandung nya cuma menginginkan harta dari istrinya. liat aja karma pasti ada
2022-05-15
6