BAB 19 KSD_Berjuang Dalam Diam

Pov Dhani

"Dhan, itu Nera ke arah sini". Rizky menyadarkan lamunanku.

"Iya, akan kulihat, apakah dia benar-benar menjauhiku. Apa hanya gertakan saja".

"Sepertinya berharap sapaan darimu". Kata Rizky yang sedari tadi memperhatikan Nera.

"Biarlah, akan ku beri ruang bernafas, supaya hari-harinya tidak melulu tentangku".

Ku tatap dalam dari ujung kepala hingga ujung kaki. Aku berusaha menahan senyumku yang sangat sulit dikendalikan. Aku sengaja mencari tahu sekolah tujuan Nera hingga dipermalukan wali kelasku yang sangat hobi bercanda.

...***...

Flashback On

"Loh, Dhani belum pulang". Kala itu setelah perayaan ulang tahun wali kelasku, Pak Adi.

"Belum pak".

"Ada yang ketinggalan kah?".

"Hmmm, Sebenarnya ... ". Aku ragu mengucapkannya.

"Kenapa?".

"Saya ingin bertanya, Nera mau lanjut sekolah dimana ya pak, hehee". Aku bingung, tapi sudah nyemplung. Jadi mau di apakan lagi, sudah terlanjur di sini.

"Loh, kok tanya ke saya. Saya bukan bapaknya".

"Hehe". Ku garuk kepalaku bagian belakang, padahal tidak gatal. "Kan bapak yang membuat album kenangan, kemungkinan besar bapak tahu Nera akan sekolah dimana".

"Kamu suka, tanya sendiri saja jangan cemen dong".

"Aduh, bapak ini seperti tidak pernah jatuh cinta saja".

"Memangnya untuk apa kamu bertanya seperti itu?". Pak Adi menatapku meledek.

"Aduh, bapak ini loh. Saya juga mau sekolah yang sama dengannya".

"Tanya ke Nera saja, jangan malu dong. Biasanya kamu kan malu-maluin".

"Aduh pak, ini bukan masalah malu, tapi ya memang malu".

"Ada-ada saja". Pak Adi malah masuk ke rumahnya. Aku terpaksa mengekor di belakangnya.

"Pak, ayolah. Saya mohon, berikan informasi itu. Saya sangat membutuhkannya".

"Kamu tanyakan saja sendiri". Kata pak Adi.

"Kasih tau kenapa yah, kasihan anak itu". Istri pak Adi yang kebetulan di jendela ikut membujuk suaminya.

Pak Adi keluar membawa secarik kertas yang disodorkan padaku. "Jangan jadi pengecut ya, lain kali langsung dengan orangnya".

"Iya pak, siap deh".

"Saya tunggu undangannya".

"Doakan semoga sukses pak, bukan undangan. Saya tidak akan menjadi pengecut lagi". Ucapku tegas, dan lantang. Sehingga istri pak Adi menahan tawanya.

Flashback Off

Aku jadi teringat pak Adi, guru bar-bar yang penyayang. Guru simpel yang tidak banyak gaya. Guru tegas yang tidak banyak bicara. Guru idolanya Nera juga. Nera selalu mendapat nilai sepuluh di mata pelajarannya. Tapi anehnya di mata pelajaran lain Nera selalu menyalin hasil kerjaku.

Meski menyalin, pasti ada satu atau dua nomor yang tidak disalin. Padahal dia wanita yang pandai dalam segala hal, tapi mengapa seperti malas sekali jika di suruh berfikir.

Jadi teringat masa SMP, dimana aku jadi pria lebay yang di gemari banyak orang. Itu membuatku tersiksa, sehingga sangat sulit mendapatkan hati Nera. Sejauh ini pun cintaku belum resmi di terima, masih harus menunggu idul adha dan tidak pulang, baru aku akan di terima. Itu pun jika Nera bersedia. Jika tidak, aku bisa apa?

"Dhan, apa rencanamu selanjutnya?". Rizky masih menatap punggung Nera.

"Sudahlah, lebih baik kamu persiapkan untuk rapat perdana bersama santri putri".

"Bersama Nera, asik". Rizky kegirangan seperti anak kecil mendapat mainan.

Aku juga tidak tahu bagaimana besok menghadap Nera, seperti sidang dengan lurah pondok saja. Aku hanya tersenyum membayangkan wajah Nera yang tak pernah membuatku bosan, apalagi meninggalkannya. Tidak, tidak akan aku berhenti berjuang meski dalam diam.

"Buat apa Nera membawa buku besar". Rizky masih berbicara seputar tentang Nera.

Aku sering melihat Nera menulis seperti cerpen tapi ini lebih banyak. Hampir satu buku penuh, semacam cerita bersambung. Dia memang hobi menulis, dia juga selalu menjadi sekertaris di sekolah.

"Apakah dia seorang penulis novel? Aku akan membuktikannya sendiri". Batinku.

...***...

Pov Marissa

"Mir, kamu panggil sekertaris OSIS dan bendaharanya". Ku masukkan buku dan pelengkapnya ke dalam tas, kemudian keluar kelas. Kebetulan kelas sedang jam kosong.

"Siap! Mira sangat semangat, apalagi ini rapat perdana dengan santri putra. Dia juga menggemari Rizky. Salah satu inti OSIS putra.

Aku hanya menunggu di lantai satu gedung SMK. Tak berselang lama yang di tunggu datang. Ku tatap sinis mata Nera yang sok tenang itu.

Aku harus mendapatkan apa yang ku inginkan, termasuk Dhani. Aku harus menyingkirkan Nera terlebih dahulu.

"Kita langsung saja ke lab BB". Aku melangkah dan diikuti semuanya menuju lab BB (Busana Butik). Tak lupa, Mira selalu menggandeng lenganku.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh". Ketika kami sudah masuk sempurna ke dalam lab.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh". Sahut inti OSIS putri.

"Sebelumnya, kami akan mengadakan rapat perdana dengan OSIS putra mengenai kegiatan LDK nantinya". Ku tatap mata Nera yang masih tenang.

"LDK tuh apa Mar?". Ida menyimak dengan diam. Beda dengan Nera yang acuh namun tetap tenang.

Sebenarnya Nera itu orangnya baik dan cantik. Hanya saja kalau di baikin bisa saja ngelunjak. Aku hanya ingin Dhani dari nya. Jika dia mau menyerahkan dengan senang hati, aku juga akan menerima pertemanannya dengan senang hati juga.

"Latihan Dasar Kepemimpinan. Disini kami akan melatih diri kita bagaimana cara memimpin. Anggota OSIS yang mengikuti acara ini". Aku menjelaskan dengan tegas.

Alangkah menyebalkannya, Nera masih tenang dan fokus dengan pikirannya sendiri. Hanya sekilas menolehku dengan tatapan datar.

Setelahnya, kami sibuk dengan diri masing-masing. Sesekali aku mencuri pandang kepada Nera yang asik mengobrol dengan Ida, terkadang juga tertawa. Sepertinya sangat tenang hidupnya, padahal sering di ta'zir.

"Assalamualaikum". Suara salam berulang kali. Hatiku terasa tersambar petir melihat pujaan hatiku. Gemetar. Dhani tercinta sangat keren meski memakai sandal jepit swalow biru.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarrokatuh". Sahut kami yang di dalam.

Ku lirik Nera sekilas, dia tampak diam hanya menjawab salam sambil tetap tenang berbicara lirih dengan Ida. Apa dia sok jaim di depan Dhani. Apa ini caranya memikat?.

Kalau aku tenang seperti Nera sudah pasti Dhani akan pindah haluan dan tidak akan melirikku. Aku yang sedikit cari perhatian saja di abaikan.

Kami duduk santai seperti rapat pada umumnya. Disini pemimpinnya Dhani, kami kaum putri hanya diam dan memberi sanggahan, begitu pun aku. Kalau rapat bersama santri putra, pemimpinnya ketua OSIS putra.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh". Dhani mengawali rapat dengan salam. Sangat berwibawa, tatapannya juga tegas.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh". Sahut kami serempak.

"Okey, tanpa banyak basa-basi, saya langsung pada pokok pembahasan. Disini kami berkumpul ingin mendiskusikan kegiatan LDK atau Latihan dasar kepemimpinan. Tujuannya supaya kami bisa mempondasi diri menjadi sosok pemimpin yang bertanggung jawab. Belajar bagaimana kita menempatkan diri menjadi seorang pemimpin. Intinya bagaimana kita bisa memimpin dengan menyikapi segala hal yang mungkin terjadi dan bertanggung jawab atas kepemimpinan kita". Dhani menjelaskan secara garis besar saja.

"Ada yang perlu di tanyakan". Dhani menatap setiap member yang ada.

"Bagi sekertaris putra atau pun putri". Dani menatap Nera yang masih memasang wajah datar. Kemudian tersenyum kece pada Nera. membuatku sangat cemburu. "Persiapkan proposalnya, dua hari lagi kalian diskusikan. Besoknya di haturkan ke ndalem di dampingi ketua OSIS atau wakilnya".

"Okey". Sahut Rizky, dengan anggukan kepala. Sedangkan Nera, Dia hanya menatap Dhani tanpa ekspresi.

"Dasar, tebar pesona". Makiku dalam hati, untuk siapa lagi kalau bukan Nera. Aku tidak rela jika Dhani masih memilih Nera. Aku tidak rela.

"Okey, jika tidak ada yang perlu ditanyakan lagi, rapat tutup". Dhani diam menunggu sanggahan atau pertanyaan.

"Okey, sekian. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh". Dhani menutup rapat, karena tidak ada yang perlu di tanyakan lagi.

Dhani langsung keluar diikuti yang lainnya. Sedangkan Nera hanya diam memperhatikan santri putra yang keluar tanpa sisa.

"Jangan berharap deh, Dhani sudah move on dari kamu". Aku berbisik ditelinga Nera.

Sialnya, Nera hanya menatapku sekilas tanpa jawaban, kemudian keluar. Yang jelas menuju asrama.

Episodes
1 BAB 1 KSD_Jangan Makan Sebelum Berdoa
2 BAB 2 KSD_Ku Beri Nama "Mas"
3 BAB 3 KSD_LDR Di Mulai
4 BAB 4 KSD_Penjara Suci
5 BAB 5 KSD_Selamat Datang Balekambang
6 BAB 6 KSD_Birrul Walidain
7 BAB 7 KSD_Rindu
8 BAB 8 KSD_Dhani Sialan
9 BAB 9 KSD_Dasar Ponakan Abah
10 BAB 10 KSD_Akhlak Lebih Penting Dari Pada Ilmu
11 BAB 11 KSD_Ngaji Bareng Gus Ashif
12 BAB 12 KSD_Di Kasih Hati Minta Jenggot
13 BAB 13 KSD_Tentang Memiliki
14 BAB 14 KSD_ Dhani Menjadi Ultraman
15 BAB 15 KSD_Demi Sebuah Cinta
16 BAB 16 KSD_Benci Dan Cinta
17 BAB 17 KSD_Kehilangan
18 BAB 18 KSD_Berniat Menjadi Diri Sendiri
19 BAB 19 KSD_Berjuang Dalam Diam
20 BAB 20 KSD_Salah Paham
21 BAB 21 KSD_Telepon Dari Fian
22 BAB 22 KSD_Rindu Dayat
23 BAB 23 KSD_Dayat Akan Berkunjung
24 BAB 24 KSD_Ijin Ke Pasar
25 BAB 25 kSD_Kejutan Spesial
26 BAB 26 KSD_Baikan Dengan Iza
27 BAB 27 KSD_Bukan Aku Untuk Mu
28 BAB 28 KSD_Curhatan Iza
29 BAB 29 KSD_Nomor Nera
30 BAB 30 KSD_Masih Nomor Tiga
31 BAB 31 KSD_Dayat Pulang
32 BAB 32 KSD_Liburan Berakhir
33 BAB 33 KSD_Happy Nice Dream
34 BAB 34 KSD_Kiriman Istimewa
35 BAB 35 KSD_Menang Sebelum Bertanding
36 Bab 36 KSD_Juara Umum
37 Bab 37 KSD_Jatuh Sampai Ke Hati
38 BAB 38 KSD_Lomba Mencintai Mu
39 BAB 39 KSD_Elegan Lah Dalam Bercinta
40 BAB 40 KSD_Udang Asam Manis
41 BAB 41 KSD_Bagai Pinang Di Belah Dua
42 BAB 42 KSD_Bocah Tengil Kesayangan
43 BAB 43 KSD_Persetan Dengan Cinta
44 BAB 44 KSD_Mancing Patin Umpan Ayam
45 BAB 45 KSD_Berjuang Dan Bersabar
46 BAB 46 KSD_Rasa Pengkhianatan
47 BAB 47 KSD_Tentang Menghormati
48 BAB 48 KSD_Kembali Ke Pondok
49 BAB 49 KSD_Penjara Suci Lagi
50 BAB 50 KSD_Ngantuk
51 BAB 51 KSD_Ngaji Bareng Gus Ashif
52 BAB 52 KSD_Masih Bersama Gus Ashif
53 BAB 53 KSD_Anisa Kepo
54 BAB 54 KSD_Matur Abah
55 BAB 55 KSD_Dhani Pulang
56 BAB 56 KSD_Perjodohan
57 BAB 57 KSD_Hasil Perjodohan
58 BAB 58 KSD_Saringan Dari Kecamatan
59 BAB 59 KSD_Jangan Biasakan Memaki
60 BAB 60 KSD_Kehadiran Reyhan
61 BAB 61 KSD_Kehadiran Dhani
62 Sedetail Itu Cinta Mu?
63 Go Kecamatan
64 Nera Bersedih
65 Berteman Dengan Marissa
66 Nera Viral
67 Ternyata Pacar Ku Bocil
68 Go Provinsi
69 Rahasia Dhani Terbongkar
70 Kembali Ke Asrama
71 Basic English Club
72 Rindu Dhani
73 Merindu
74 Doa Ibu
75 Farewell Party
76 Menjelang Ujian
77 Menjelang Haflah Akhirussanah
78 Rindu Tapi Gengsi
79 Kehadiran Ayah
80 Anak Petani
81 Muwada'ah (Haflah Akhirussanah)
82 Berita Duka
83 Masih Di Rumah Ida
84 Masa Lalu Nera
85 Sopan Santun
86 DP Nafkah
Episodes

Updated 86 Episodes

1
BAB 1 KSD_Jangan Makan Sebelum Berdoa
2
BAB 2 KSD_Ku Beri Nama "Mas"
3
BAB 3 KSD_LDR Di Mulai
4
BAB 4 KSD_Penjara Suci
5
BAB 5 KSD_Selamat Datang Balekambang
6
BAB 6 KSD_Birrul Walidain
7
BAB 7 KSD_Rindu
8
BAB 8 KSD_Dhani Sialan
9
BAB 9 KSD_Dasar Ponakan Abah
10
BAB 10 KSD_Akhlak Lebih Penting Dari Pada Ilmu
11
BAB 11 KSD_Ngaji Bareng Gus Ashif
12
BAB 12 KSD_Di Kasih Hati Minta Jenggot
13
BAB 13 KSD_Tentang Memiliki
14
BAB 14 KSD_ Dhani Menjadi Ultraman
15
BAB 15 KSD_Demi Sebuah Cinta
16
BAB 16 KSD_Benci Dan Cinta
17
BAB 17 KSD_Kehilangan
18
BAB 18 KSD_Berniat Menjadi Diri Sendiri
19
BAB 19 KSD_Berjuang Dalam Diam
20
BAB 20 KSD_Salah Paham
21
BAB 21 KSD_Telepon Dari Fian
22
BAB 22 KSD_Rindu Dayat
23
BAB 23 KSD_Dayat Akan Berkunjung
24
BAB 24 KSD_Ijin Ke Pasar
25
BAB 25 kSD_Kejutan Spesial
26
BAB 26 KSD_Baikan Dengan Iza
27
BAB 27 KSD_Bukan Aku Untuk Mu
28
BAB 28 KSD_Curhatan Iza
29
BAB 29 KSD_Nomor Nera
30
BAB 30 KSD_Masih Nomor Tiga
31
BAB 31 KSD_Dayat Pulang
32
BAB 32 KSD_Liburan Berakhir
33
BAB 33 KSD_Happy Nice Dream
34
BAB 34 KSD_Kiriman Istimewa
35
BAB 35 KSD_Menang Sebelum Bertanding
36
Bab 36 KSD_Juara Umum
37
Bab 37 KSD_Jatuh Sampai Ke Hati
38
BAB 38 KSD_Lomba Mencintai Mu
39
BAB 39 KSD_Elegan Lah Dalam Bercinta
40
BAB 40 KSD_Udang Asam Manis
41
BAB 41 KSD_Bagai Pinang Di Belah Dua
42
BAB 42 KSD_Bocah Tengil Kesayangan
43
BAB 43 KSD_Persetan Dengan Cinta
44
BAB 44 KSD_Mancing Patin Umpan Ayam
45
BAB 45 KSD_Berjuang Dan Bersabar
46
BAB 46 KSD_Rasa Pengkhianatan
47
BAB 47 KSD_Tentang Menghormati
48
BAB 48 KSD_Kembali Ke Pondok
49
BAB 49 KSD_Penjara Suci Lagi
50
BAB 50 KSD_Ngantuk
51
BAB 51 KSD_Ngaji Bareng Gus Ashif
52
BAB 52 KSD_Masih Bersama Gus Ashif
53
BAB 53 KSD_Anisa Kepo
54
BAB 54 KSD_Matur Abah
55
BAB 55 KSD_Dhani Pulang
56
BAB 56 KSD_Perjodohan
57
BAB 57 KSD_Hasil Perjodohan
58
BAB 58 KSD_Saringan Dari Kecamatan
59
BAB 59 KSD_Jangan Biasakan Memaki
60
BAB 60 KSD_Kehadiran Reyhan
61
BAB 61 KSD_Kehadiran Dhani
62
Sedetail Itu Cinta Mu?
63
Go Kecamatan
64
Nera Bersedih
65
Berteman Dengan Marissa
66
Nera Viral
67
Ternyata Pacar Ku Bocil
68
Go Provinsi
69
Rahasia Dhani Terbongkar
70
Kembali Ke Asrama
71
Basic English Club
72
Rindu Dhani
73
Merindu
74
Doa Ibu
75
Farewell Party
76
Menjelang Ujian
77
Menjelang Haflah Akhirussanah
78
Rindu Tapi Gengsi
79
Kehadiran Ayah
80
Anak Petani
81
Muwada'ah (Haflah Akhirussanah)
82
Berita Duka
83
Masih Di Rumah Ida
84
Masa Lalu Nera
85
Sopan Santun
86
DP Nafkah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!