"Aaaaaaaa...." teriak Kimmy refleks mendorong tubuh Jef, sehingga pria itu jatuh ke lantai.
BRUUGHH..
"Ya Tuhan.." lirih Kimmy seraya membungkam mulutnya.
"Jef, maafkan aku!" Kimmy turun dari tempat tidurnya dan berusaha membangunkan pria yang masih tergeletak di lantai sambil memegangi pinggangnya.
"Aku minta maaf, aku tidak bermaksud untuk membuatnya terjatuh," sesal Kimmy, ia membantu Jef untuk duduk di tepi ranjang.
"Aku tidak apa-apa. Aku yang salah," ralat Jef.
"Mau ke klinik atau ke tukang urut?" tawar Kimmy, ia khawatir terjadi sesuatu pada Jef.
"Tukang urut?" ulang pria itu dan mendapatkan anggukan dari Kimmy.
"Iya, takutnya kau mengalami patah tulang atau sesuatu buruk yang lain."
"Tidak, aku baik-baik saja," tolak Jef kemudian, namun wajahnya masih menunjukkan rasa sakit.
Kimmy begitu menyesalinya. Tapi apa yang akan di lakukan pria itu padanya? Ah, bahkan Kimmy lupa bahwa ia harus memberikan kewajibannya.
Untuk sesaat mereka diam, dan ketika rasa sakit Jef sedikit menguar, ia baru kembali membuka suara.
"Aku terlalu terburu-buru dengan apa yang selama ini kita sepakati. Sampai aku lupa bahwa kau belum siap untuk akan hal itu," ucap Jef membuat Kimmy menundukan wajah.
"Maafkan aku!"
"Tidak apa-apa. Aku akan melakukannya setelah kau benar-benar siap. Sekarang kau tidur lagi, maaf sudah mengganggu tidur nyenyakmu," ucap Jef semakin membuat Kimmy merasa bersalah.
***
Keesokan paginya, Kimmy bangun lebih awal karena harus menyiapkan sarapan untuk Jef. Dan begitu pria itu keluar, sarapan sudah siap. Tidak lupa, Kimmy juga membuatkan teh manis hangat untuk suaminya.
"Selamat pagi. Bagaimana dengan pinggangmu, apa sudah membaik?" ucap dan tanya Kimmy memastikan.
"Tidak perlu khawatir, ini hanya sakit kecil. Nanti juga bakalan hilang," jawab pria itu membuat Kimmy lega.
"Kau mau kemana?" tanya Kimmy saat Jef hendak pergi.
"Aku harus pulang untuk siap-siap ke kantor."
"Tunggu sebentar, aku sudah siapkan sarapan untukmu," cegah Kimmy.
"Aku bisa sarapan nanti di kantor."
"Setidaknya minum dulu teh nya," pinta Kimmy sembari menyodorkan cangkir berisi teh tersebut.
Jef menerima cangkir dari tangan Kimmy dan meminumnya sedikit.
"Aku harus segera pergi," pamit pria itu.
"Kau yakin tidak mau sarapan dulu?" seru Kimmy membuat Jef mengurungkan langkahnya.
"Aku sudah biasa sarapan di kantor," jawab pria itu.
"Ya sudah kalau begitu bagaimana kalau aku bawakan bekal untukmu?" tawar wanita itu.
Belum sempat Jef menjawab, Kimmy kembali berbicara yang membuat dirinya tidak bisa melayangkan protes.
"Tunggu di sini, jangan kemana-mana! Aku mau ambilkan bekal sarapan untukmu."
Kimmy bergegas mengambil kotak makan, sementara Jef mematung di tempat. Seorang Jef akan membawa bekal ke kantor? Rasanya terdengar aneh. Tapi entah kenapa ia tidak bisa menolak.
"Ini bekal sarapanmu." Kimmy menyodorkan kotak makan berukuran sedang pada Jef, pria itu masih kelihatan ragu untuk menerimanya.
Kemudian Kimmy meraih buah tangan Jef, lalu menaruh kotak makan tersebut di tangan suaminya.
"Jangan lupa di makan, ya! Habiskan juga!" pesan Kimmy seraya mengulas senyum.
Jef masih diam memandang wanita di hadapannya.
"Sudah pukul enam, kalau kau mau pulang untuk bersiap-siap, pergilah! Nanti kau bisa terlambat," ucapan Kimmy seakan menyadarkan Jef dari segala lamunannya.
Pria itu melirik jam tangan hitam yang melingkar di pergelangan tangannya. Dan benar saja, jarum jam sudah menunjukkan pukul 6 lewat 5 menit.
"Aku pergi," pamit Jef.
Pria itu hendak melangkahkan kaki, namun dengan cepat Kimmy meraih buah tangan tersebut lalu mencium punggung tangannya. Jef sampai terperangah melihatnya.
"Assalamu'alaikum, hati-hati!" ucap Kimmy.
Kedua mata Jef terkesiap dengan apa yang baru saja di lakukan Kimmy. Entah kenapa ia di buat aneh oleh perlakuan istri gelapnya itu. Tak ingin terlihat gugup, Jef bergegas melangkahkan kaki dari sana.
Kimmy mengikuti langkah suaminya sampai depan rumah, memastikan jika Jef benar-benar pergi dari sana.
Setelah mobil yang di tumpangi Jef meninggalkan pelataran rumah, Kimmy memutuskan untuj masuk kembali ke dalam. Tapi sebelum itu, ia sempat berdiri sejenak di sana.
"Meskipun statusku sebagai istri gelap dan pernikahan ini hanya sekedar untuk mendapatkan keturunan, aku harus bersikap sebagai orang yang harus melakukan tugas dan kewajibanku sebagai istri," ucap Kimmy lirih, di akhiri hembusan napas yang terdengar berat.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Win
Klw kamu ga melaksanakan kewajiban sbg istri, apa gunanya kamu utk Jef,.. Kimy!?
2023-03-25
2
Ira Wati
good job Kim, perlakuan suami Lo sebagai mana mestinya 😍
2022-04-28
2
Conny Radiansyah
betul Kimmy. jadilah istri yang sesungguhnya.
2022-04-07
1