Perjanjian Nikah

"Iya, pernikahan kau dengan suamiku hanya sekedar untuk mendapatkan keturunan. Apa kau keberatan?"

Rasanya terdengar menyakitkan, selain harus menikah dengan suami orang lain, ternyata pernikahannya juga hanya sekedar untuk mendapatkan sebuah keturunan belaka. Kimmy berusaha menahan air matanya yang sudah mengumpul di balik matanya agar tidak sampai menetes.

Jika Kimmy menolak penawaran dari Belle, itu artinya dia tidak bisa mendapatkan uang untuk menebus rumah bibinya yang di sita. Sebab jika ia harus meminjam uang sebanyak 1 Milyar pada siapapun, pasti tidak akan ada yang memberinya. Kalaupun bekerja, entah harus berapa puluh tahun untuk mendapatkan uang sebanyak itu.

"Aku mau, kak," jawab Kimmy dengan berat hati.

"Bagus. Dan kau sayang, kau juga harus mau menikah dengannya jika tidak ingin bercerai denganku," pinta Belle memaksa.

"Terserah!" jawab Jef lelah.

"Baiklah jika kalian sudah setuju dengan apa yang aku inginkan, maka aku akan mengatakan perjanjian di dalam pernikahan kalian nanti. Pertama, kalian menikah dengan cara nikah siri, tidak boleh ada satu orang pun yang tahu jika kalian menikah."

Kimmy mendengar baik-baik apa saja yang di sampaikan Belle, sementara Jef membuang wajahnya ke sembarang arah lantaran malas mendengar ide gila yang di buat istrinya.

"Kedua, statusmu hanya DARK WIFE suamiku, Kimmy. Hanya istri gelap, kau camkan itu." Kimmy mengangguk paham ucapan Belle.

"Ketiga, jika dalam waktu 3 bulan kau belum hamil, maka pernikahan kau dan suamiku harus selesai. Dan kau harus membayar 50% dari uang yang aku berikan padamu. Paham?"

Kimmy sedikit keberatan dengan permintaan Belle yang ketiga, sebab jika ia nantinya tidak hamil, darimana ia akan mengganti uang sebanyak 500 jutanya.

"Ke empat, suamiku hanya boleh menemuimu sebanyak sekali dalam seminggu. Dan kau nanti bisa tinggal di rumah yang akan aku beli."

"Tapi kak Belle, jika aku hanya memiliki sekali saja dalam seminggu bersama tuan Jef, bagaimana aku bisa hamil?" protes Kimmy.

"Aku tidak perduli, itu masalahmu. Dan yang terakhir, kau tidak boleh jatuh cinta pada suamiku-Jef Abellard!" ucap Belle dengan penuh penekanan.

"Baiklah, kak Belle. Aku mungkin bisa mencegah perasaanku untuk tuan Jef, tapi aku tidak dapat mencegah perasaannya untukku," ucap Kimmy dengan berani.

Belle melayangkan sorot mata tajam pada Kimmy, ia tidak menyangka jika gadis itu berani sekali berkata seperti itu padanya.

"Suamiku tidak akan pernah mengkhianatiku. Benarkan, sayang?" Belle meraih buah tangan suaminya.

Pria itu kemudian mengangguk.

"Kau dengar sendiri, bukan?" ujar Belle pada Kimmy.

"Iya, aku dengar. Tapi jika kau tetap menginginkan aku untuk menikah dengan tuan Jef, kau juga harus menanggung konsekwensi jika suatu hari tuan Jef berubah pikiran."

"Apa maksudmu, hah?" tanya Belle yang mulai tersulut emosi.

Amarahnya terhenti saat dering panggilan masuk terdengar begitu nyaring dari balik tas kecil yang berada di pangkuan Belle. Wanita itu segera mengambil benda pipih berlabel apel sepotong dengan cepat, lalu menjawab teleponnya.

"Halo.." jawab Belle, kemudian diam mendengar apa yang di sampaikan oleh si penelepon. "Baiklah, aku kesana sekarang," kemudian Belle memasukan kembali ponselnya usai saluran telepon di matikan.

"Sayang, aku harus ke lokasi syuting sekarang. Barusan sutradara memintaku untuk segera kesana, sebab ada sin tambahan," pamit Belle dengan terburu-buru, tetapi ia masih menyempatkan diri untuk mencium bibir Jef sebelum ia pergi.