Jef dan Kimmy masih berdiri di ruangan tempat mereka melangsungkan ijab kobul. Tidak ada pembicaraan di antara mereka, sebab tidak ada yang berniat untuk memulai sebuah pembicaraan.
Sampai akhirnya, sebuah notifikasi pesan masuk menyelinap di antara keheningan. Membuat si pemilik ponsel langsung menyambar benda pipih tersebut.
Jef membulatkan mata saat baru saja membaca pesan teks di layar ponselnya, wajahnya pun berubah panik sekarang.
"Kimmy, aku harus pergi sekarang," ucap Jef terlihat terburu-buru.
"Kemana?" Kimmy memberanikan diri untuk bertanya, namun pria itu sama sekali tidak menghiraukan pertanyaannya.
Jef pergi begitu saja dengan mobilnya. Kimmy memandangi kepergian pria itu sampai mobil tersebut hilang dari jangkauan matanya.
Keadaan langit gelap menunjukkan hari sudah sangat malam, Kimmy memutusakan untuk pergi ke kamarnya usai mengunci pintu depan.
Kamar dengan ukuran 3x3 itu cukup luas untuknya. Terdapat kasur busa yang di penuhi bunga mawar, nakas kecil dan lemari dua pintu di sana.
Kimmy menjatuhkan tubuhnya di tepi ranjang, mengambil setangkai bunga mawar di sana. Entah kenapa, ada perasaan kecewa saat Jef memilih pergi di malam pernikahan mereka. Dan ia tidak tahu kemana perginya suaminya itu.
Seketika, Kimmy menepis pikiran tersebut dan fokus utamanya kembali pada tujuan awalnya. Tujuannya menikah dengan Jef adalah untuk mendapatkan uang semata. Dari mas kawin yang berjumlah 1 Milyar yang sebenarnya dari Belle itu, ia bisa menebus rumah bibinya yang di sita. Hutang yang tidak seberapa namun di tangan rentenir bisa membengkak berkali-kali lipat.
***
Sampai di Rumah, Jef bergegas meniti anak tangga dan masuk ke dalam kamarnya. Ia menemuka Belle tengah berbaring dengan keadaan menggigil. Ia lekas menghampiri wanita tersebut.
"Belle, kau kenapa?" tanyanya di sertai rasa khawatir.
Belle membuka mata dan mengulas senyum pada pria yang masih mengenakan jas pengantin itu. Itu artinya, suaminya belum melakukan apapun pada istri gelapnya.
"Aku baik-baik saja, Jef," jawab Belle.
"Kalau kau merasa tidak baik, aku akan membawamu ke Rumah Sakit."
"Jangan!" tolak Belle dengan cepat. "M-maksudku, tidak perlu. Aku hanya butuh istirahat saja," elak wanita itu.
"Ya sudah kalau begitu, beristirahatlah! Jangan terlalu cape, Belle. Meski jadwal syutingmu padat, kau juga harus tetap mengutamakan kesehatanmu!" tutur pria itu.
Belle pun menganggukan kepalanya. "Iya, Jef. Terima kasih."
Beberapa detik kemudian, Jef mendengus seperti kucing yang sedang mencari makanan. Ia merasakan sesuatu yang menyengat menusuk hidungnya.
"Bau apa ini?" tanyanya sembari mencium sumber bau.
Wajah Belle terlihat sedikit panik. "Mm, jangan terlalu dekat denganku, Jef. Badanku sedikit bau jika kurang sehat."
Jef berhenti mencari sumber bau itu dan berganti menatap Belle dengan tatapan yang di penuhi pertanyaan.
"Sebelumnya kau tidak pernah sebau ini meski sedang sakit sekalipun." Jef menatap Belle dengan tatapan menyelidik.
"Sudahlah, lupakan saja! Aku sedang tidak enak badan, Jef. Aku malas jika harus memperdebatkan hal yang tidak penting."
Jef menghela napas panjang, seperti ada yang aneh dari Belle. Sebenarnya bau itu bersumber darimana? Hingga pada akhirnya ia memilih pergi untuk mengganti pakaiannya ke ruang ganti.
Belle menghela napas lega, akhirnya rencana membuat Jef tidak sampai menyentuh Kimmy berhasil. Ia segera mengambil potongan bawang bombay di ketiaknya dan membuang ke tong sampah yang tidak jauh dari pintu samping luar kamarnya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Win
Setuju klw dibilang Belle aga geser ya..
2023-03-24
1
Johanah Tata
ini ceritanya aneh 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-05-05
3
Ira Wati
wah parah ini orang mah 🤦
2022-04-28
1