"Aku sudah menggabiskannya, sekarang lebih baik kamu tinggalkan ruanganku Saga" Lesya masih berkutat dengan laptopnya.
bukannya menuruti ucapan Lesya, Saga justru pergi ke arah ruang pribadi milik Lesya. "Saga, kau mau kemana" Lesya memandang Saga yang tak menggubris ucapannya.
karena geram tidak mendapat balasan dari Saga, Lesya ikut masuk kedalam ruang pribadinya dan mencekal pergelangan tangan Saga.
"aku bertanya, kenapa kamu tidak menjawabku, huh?" Saga lalu membalikan badannya dan menatap Lesya dengan lekat.
Mereka saling adu pandang dalam beberapa detik tanpa ada yang berbicara sesikitpun.
Lesya lalu menghela nafas panjang, dan melepas tangan Saga. namun saat Lesya melepas pegangannya, justru kini Saga yang meraih lengan Lesya.
"aku ingin tau siapa Arvin!" ucap tegas Saga.
"kamu tidak perlu tau!" tukas Lesya.
"aku sangat terganggu dengan nama itu, nama yang selalu kamu sebut dalam keadaan apapun!" sambung Saga, dan kini membuat Lesya menautkan kedua alisnya.
"aku tidak ingin membahasnya!"
"aku bilang aku ingin tau!" bentak Saga.
tok tok tok
seseorang mengetuk pintu ruangan Lesya, dan terpaksa Saga harus melepaskan Lesya kali ini. ia lalu mengikuti Lesya yang saat ini ikut kekuar pegawainya karena haus menemui rekan bisnisnya.
Lesya tersenyum simpul di hadapan reian bisnisnya seperti tidak mempersulikan Saga yang kini mengawasinya dari sudut lain.
hingga Saga tidak bisa menahan dirinya saat melihat rekan bisnis Lesya mengusap minuman yang ada di sudut bibir Lesya.
dengan gerakan refleks, Lesya mebampik tangan rekannya lalu mengelapnya sendiri dengab tisu yang ia ambil dari atas meja.
"permisi.." ucap Saga yang saat itu bergabung.
Lesya dan rekannya yang terlihat masih seumuran dengan Lesya dan terlihat tampan, hanya menatap Saga dengan tenang.
"Saga ada apa?" Lesya saat itu bertanya lebih dulu.
"maaf pak, bisa kita sambung lagi nanti pembicaraannya. saya dan istri saya harus pergi, karena ada urusan yang urgent"
"oh jadi kalian ada urusan, baiklah aku akan berbicara lain waktu" rekan Lesya lamu bangkit dari duduknya dan menjabat tangan Saga dan juga Lesya. "sampai jumpa lain waktu nona, saya permisi!" orang itupun segera meninggalakan tempat tersebut.
"kamu ini apa-apaan si Saga, kami ada pembicaraan penting! dan kamu malah mengacaukannya, sebenarnya ada apa denganmu huh?"
Saga tidak menjawab pertanyaan Lesya, namun saat ini ia menarik Lesya kedalam ruangan pribadi Lesya. Saga menghimpit Lesya hingga terjatuh di atas ranjang yang luas. Lesya berusaha bangkut, bamun Saga sudah mebindihnya dengan tangan Lesya yang ditahan oleh tangannya posesif.
"apa yang kaummmpphhh" Saga tidak membiarkan Lesya berbicara, saat itu ia langsung menyatukan bibirnya dengan milik Lesya. Saga ******* bibir Lesya dengan rakus cukup lama, hingga ia sadar saat itu Lesya tidak memvalasnya sama sekali.
Saga lalu melepas tautan mereka dan menatap wajah Lesya dalam-dalam. "menyingkir dari atasku Saga" Lesya memekik membuat telinga Saga cukup penging, tetapi hal itu tidak membuat Saga mundur. ia malah kembali melahap bibir ranum Lesya.
"ada apa Lesya, kenapa kau tidak membalas ciuman dari suamimu? apa sentuhan lelaki lain yang membuat kamu lebih tertarik hmm??"
"jaga bicaramu Saga!" Lesya membulatkan kedua matanya dan menghunus menatap Saga.
"kenapa aku harus diam? apa kau lebih menyukai sentuhan rekan bisnismu? atau kau lebih suka dengan Arvin huh?"lagi-lagi Saga menyebut nama Arvin, sehingga membuat Lesya tidak senang.
"Saga!" lagi-lagi Lesya memekik.
namun semua itu justru membuat Saga semakin tak terkendali. "kamu berabi membentak suamimu, jasi beraiaplah dengan hukuman yang harus kau terima Lesya!"
Saga merobek pakaian yang di kenakan Lesya hingga kini hanya tersisa bagian dalamnya saja, karena kebetulan saat itu Lesya mengenakan dress yang sudah di sobek oleh Saga dengan kasar.
"menjauh dariku Saga!" Lesya memundurkan tubuhnya, namun saat ini Saga terlihat seperti hewan buas yang sedang ingin menerkam mangsanya.
brugh
Saga mendorong tubuh Lesya hingga terjatuh diatas ranjangnya. kini Saga mulai menyusuri tiap lekukan Tubuh Lesya. sebenarnya Lesya sudah sekuat tenaga memberontak,namun karena tubuhnya di kekang oleh Saga, ia hanya bisa pasrah hingga Saga selesai dengan apa yang ia lakukan.
brugh
tubuh Saga pun tumbang di sisi Lesya yang saat ini benar-benar merasa di permainkan oleh Saga. "apa yang kamu lakukan Saga" lirih Lesya dengan airmata yang mebgalir dari pelupuk matanya.
"aku hanya melakukan apa yang harus dilakukan oleh suami terhadap istrinya" sahut Saga yang kini menatap Lesya.
"kamu benar-benar pengkhianat Saga!" Lesya lalu memiringkan tubuhnya yang kini tertutup selimut.
"aku bukan pengkhianat Lesya, aku suamimu!" Saga kini memeluk tubuh Lesya dari belakang. "bukankah aku harus menikmatimu selagi kamu menjadi istrimu! aku tidak mau kamu di nikmati oleh pria lain yang sering kamu temui tempo hari!" bisiknya di telinga Lesya yang mebuat Lesya merinding.
"jadi kau benar-benar menganggapku wanita seperti itu!" ucap Lesya lalu menitikkan airmatanya.
"sudah diamlah, aku sangat mengantuk. lebih baik kita tidur sejenak sebelum kita pulang!"
kini Lesya sudah tidak mengatakan apapun dan memilih menangis dalam diam.
'apa dia menangis?' Saga masih memperhatikan Lesya yang saat ini didalam dekapannya. 'apa aku keterlaluan? tapi sebenarnya aku melakukan ini karena aku tidak rela melihatnya disentuh pria lain. aku sangat marah melihatnya disentuh-sentuh seperti tadi!'
💜💜
terdengar keributan di rumah Saka hari itu. Ella yang masih sangat cemburuan membuat Saka tidak nyaman dan sering sekali beradu mulut.
"kamu bohongkan Saka, hari ini kamu pergi bukannya untuk pekerjaan tapi untuk menemui Lesya di kantornyakan?"Ella memekik di hadapan Saka.
"atas dasar apa kamu menuduhku seperti itu Ella?"
"aku tau kemarin kamu pergi ke kantornya karna kamu ingin menemui Lesya kan Saka!"
"aku pergi kesana karna memang perusahaan kita bekerja sama Ella!" sergah Saka menyangkal semua tuduhan yang di lontarkan oleh Ella.
"aku tau kam-"
ceklek
belum sempat Ella melontarkan kata-katanya untul menyerang suaminya, pintu sudah di bukan dari luar. dan saat itu Lesya dengan Saga lah yang telah memasuki rumah tersebut.
"Saga, kau darimana? kenapa kamu bisa pulang bersama dengan Lesya?" itulah ucapan yang keluar dari mukut Saja sehingga membuat Ella menjadi geram.
"aku hanya menemui istriku di kantornya kak. ya sudah aku harus ke kamar, aku sangat letih karna tadi aku berolah raga sebentar dengan Lesya di kantor!"
ucapan Saga membuat Lesya menatap tajam ke arah Saga.
dan saat itu pula Ella menahan diri untuk tidak marah-marah. "hei Saga, kalau kau sangat mencintainya jangan buat merah-merah seperti itu disana! istrimu itu CEO di kantornya, bagaimana jika kariawannya membicarakannya!"celetukan Ella berhasil membuat mata Saka tertuju di leher Lesya yang terlihat merah akibat kenakalan yang di lakukan oleh Saga.
'apa benar mereka tadi? di kantor?' itulah isi hati Saka
'sukurin kamu Saka, semiga kamu berhenti memikirkan wanita sial*n itu dengan tau apa yang di lakukan Saga terhadapnya.' Ella tersenyum sinis melihat wajah suaminya yang merah padam menahan amarahnya.
krusak ...
"sepertinya ada seseorang yang mengintip!" ucap Saga.
.
.
.bersambung
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments