Glek..
Deru nafas dari Lesya dan Saga bertabrakan menerpa kulit mereka. Saga yang mendapat serangan secara tiba-tiba membuatnya kesusahan untuk menelan salivanya.
tidak cukup seperti itu, kini Lesya justru menggerakkan tangannya di sebuah dada bidang milik Saga, hal itu sontak membuat Saga meremang.
"m-m-mba Lesya ma-mau a-apa?"
Saga sudah memejamkan matanya ketika Lesya semakin mengikis jarak diantara mereka, melihat Saga yang semakin gerogi kini Lesya mendorongnya hingga terkapar si oantai dalam sekali sentakan saja.
"hahah" Lesya terkekeh melihat Saga yang jatuh
"apa-apain sih mba tadi tarik-tarik gua, dan sekarang lu dorong gua kaya gini!" Saga menggerutu kepada Lesya.
"kamu yang tadi bilangnya minta di layani, baru kusentuh sedikit saja kamu sudah kelabakan. dasar bocah!!"
'reseh banget si ni cewe tua, udah berani main-main sama gua. tapi tunggu aja pembalasan dari gua!' itulah yang ads di benak Saga saat ini. ia sudah merencanankan sebuaj pembalasan dendam.
Keesokan paginya, Saga berada di sebuah kantin. ia menceritakan semua yang ia alami kejadian semalam kepada Alden dan juga Dikta sehingga...
"hahaha.. kalo gua yang di gituin, udah gua sikat tu cewe!!" Alden tertawa sesikit kencang hingga beberapa siswa lain yang berada di tempat itu menelisik ke arah mereka bertiga.
"hiss ngaco lo Al, gua sentil juga lu"
sementara itu Dikta justru menatal Alden dan Saga serius. dan hal itu di sadari oleh Saga yang mendadak menghentikan tawanya.
"kenapa Ta, ada masalah?" tanya Saga.
"nggak ada. gua gak sabar lihat si Alden nikah, apa dia akan tetap kaya sekarang yang hobinya ngomongin cewe!"
"gua gak akan nikaj kalo gua masih mau seneng-seneng kali Ta, kalo gua ketemu orang kaya mba Lesya dan jadi istri gua. nah, mungkin itu bisa bikin gua insaf!"
"ehh napa lu bawa-bawa istri orang hmm??" Saga langsung menimpali ucapan Alden yang terkesan posesif.
"wihh santai kali Ga, gua kira lu gak perduli kalo gua ngomongin istri lu. bukannya lu gak suka kan sama mba Lesya?"
"iya Ga, bukannya lu gak punya perasaan sama mba Lesya. kenapa lu terkrsan cemburu?" tambah Dikta.
"iya eang gua gak suka, tapi gua males aja bahas-bahas cewe tua itu!"
"okey lu males. tapi gua pengen tanya sama lu Ga" Alden kembali menatap Saga serius.
"lu mau tanya apa, gua jabanin!"sahut Saga.
"lu kan cowok ya, dan istri lu cewe"
"iya emang gua cowok dia cewek"
"tunggu Ga jangan potong omongan gua"Alden kini mendekatkan dirinua merapat ke arah Saga dan juga Dikta," karna lu cowok dan dia cewek, apa lu gak pernah gitu tergoda? secara dia cantik body bagus, wajahnya juga gak keliatan kalo lebih dewasa dari kita?"
mendengar ucapan dari Alden, kini mendadak bayangan saat ia melihat sesuatu semalam. Saga mendadak tertegun dan sibuk dengan lamunannya.
saat itu Dikta menggerakkan telapak tangannya dihadapan Saga. "Saga lu dengerkan apa yang di katakan Alden"
"huh, iya gua denger. apa lu bilang tafi Al? hahaha" Saga tertawa renyah "mana mungkin gue tergoda, gak ada bagus-bagusnya tu cewe tua" tambah Saga
'gak mungkin kan gua bilang semalem gua hampir aja kebablasan! bisa jatuh harga diri gua kalo sampek tergoda sama cewe tua itu!'
"sayang..."
ketiga pemuda yang sedang asik mengobrol terdistraksi oleh suara dari arah belekang, siapa lagi kalau bukan Liyora pujaan hati Saga.
Liyora merangkul Saga dari belakang tanpa memperdulikan dimana mereka sekarang.
"hei kenapa kamu gak pernah jemput aku. apa ini karna kamu udah mulai suka sama istri kamu itu" ucap Liyora sembari mengerucutkan bibirnya.
Saga meraih tangan Liyora dan mengecupnya lembut "gak mungkinlah sayang, aku udah pernah bilangkan tolong kamu sabar. bentar lagi aku akan kembalikan keadaan seperti semula!" bujuk Saga meyakinkan Liyora.
"eghem.. bisa gak si kalo mesra-mesraan jangan di depan umum. malu gua liyatnya!" ucap Alden.
"sok suci lu Al"sahut Saga semabari melirik ke arah Alden yang saat ini terkekeh bersama dengan Dikta.
"oh iya sayang, nanti malem kan acara reuni SMP kita ni. nanti kamu jemput aku ya"
"siap sayang.."Saga kembali mengecup lembut punggung tangan liyora, dan kini oandangannya berpindah ke arah Alden dan juga Dikta. "kalian malam ini datang juga kan, dan jangan lupa bawa pasangan"
"kalo gua pasti datanglah, gak tau tu Dikta dia kan jomblo"
"tenang aja walaupun gua gak bawa pasangan, disana pasti gua di terima!"
💜💜
Malam itu Saga begitu gelisah, pasalnya ia ingin menghadiri acara reuni sekolahnya. namun ia tidak bisa pergi tanpa Lesya, karna saat itu orang mertuanya datang berkunjung.
"emm, ma pa Saga harus pergi ke acara reuni sekolah. Mama sama papa Saga tinggal dulu gak papa ya, oh iya mba Lesya juga harus ikut!"
"eh kok pakek mba si manggilnya, harusnya kan Lesya atau apa gitu panggilnya!" ucap nyonya Guntara menimpali ucapan Saga.
"hehe iya ma, soalnya belum terbiasa!"
"mulai sekarang kamu harus terbiasa, karena Lesya sekarang udah jadi istri kamu nak Saga"
"iya Saga, kamu harus memanggilnya Lesya atau apapun panggilan sayang lainnya" pak Guntara pun ikut mebimpali.
"iya pa, ma.. Saga akan berusaha!"
"kamu berangkat aja sendiri itukan temen-temen kamu, aku tidak perlu ikut!"
'yes akhirnya jawaban yang gua harepin keluar dari mulut tu cewe tua!'
Saga begitu sumringah ketika mendengar ucapan dari Lesya yang menolak untuk ikut.
"kamu harus ikut kemanapun suami kamu pergi sayang, lahi pula mama sama papa kamu malam ini cuma mau pamit, kita mau ke korea kerumah sodara kita sayang"
"yah mama, kenapa gak bilang sama Lesya si.. tau gitu Lesya kan bisa siap-siap ikut kalian"
"eh gak sekarag dong sayang, kamu nanti kesananya kalo pas bulan madu aja nunggu Saga libur sekolah"
"pa.. liyat deh mama gak mau Lesya ikut" Lesya mengerucutkan bibirnya sehingga ada seseorang disana yang diam-diam menyunggingkan senyumnya.
'bisa imut juga tu cewe tua, gemesin banget kalo kaya gitu.. astaga mikir spa gue barusan' Saga pun menyadarkan dirinya sendiri dengan me gusap wajahnya.
klek
handle pintu berputar dan sepasang suami istri yang baru pulang dari suatu tempat mendistraksi obrolan Lesya dan keluarganya.
"oh ada om sama tante, selamat malam!" Sakq menyalimi Nyonya dan tuan Guntara bersamaan dan di ikuti oleh istrinya.
"iya nak Saka, tapi ini kami mau pulang." nyonya Guntara pun mengalihkan pandangannya ke arah Lesya "sayang udah sana ganti baju, suami kamu udah nunggu loh"
"iya-iya ma sabar, ini Lesya juga mau ke atas"
"eh tapi mama sama papa harus pergi sekarang ya sayang. jaga anak mama ya Saga"
"iya Saga, tolong jaga Lesya" sahut Tuan Guntara.
"baik ma, pa Saga akan jaga Lesya"
sesaat setelah kepergian orsng tua Lesya kini Lesya sudah turun dari berganti pakaian.
saat itu Saga sedang duduk bersama dengan kakanya terpanah melihat kecantikan Lesya yang baru saja menuruni tangga.
"Saka, lihatlah minumanmu" suara Lesya mengejutkan Saga dan juga Saka yang sedang menatapnya terpanah. Saka tidak sadar saat itu tehnya sudah penuh namun ia masih terus menuangnya kedalam cangkirnya
"kak Saka" Saga kembali mengingatkan
"astaga, aku hatus berganti pakaian"
Saka pun segera meninggalakn Lesya dengan Saga dan pergi ke kamatnya untuk mengganti pakaiannya yang basah terkena tumpahan teh.
"ya udah ayo berangkat"
setelah bebarapa menit akhirnya kini mereka sampai di tempat tujuan. saat itu Saga sudah di tunghu oleh Liyora yang memutuskan datang sendiri karena Saga memberitaunya harus membawa Lesya ke tempat itu juga.
"Sayang.." Liyora menggeser Lesya yang berdiri di samping Saga hingga membuat Lesya hampir terjatuh karena dorongannya.
"hati-hati mba" tutur Dikta yang memegangi pinggang Lesya.
"oh ya makasih Dikta" senyum tipis terukir di wajah Lesya, namun masih tersirah raut wajah yang terkejut akibat dorongan Liyora.
"malem mba Lesya, cantik bener malam ini?" ucap Alden yang batu datang dan membawa teman perempuannya.
"iya malam Alden"
"udah ah sayang, ayok kesana kita temui temen-temen kita. yang gak seumuran tau apa!" ucap Liyora yang menyindir Lesya. namun Lesya tetaplah seorang Lesya yang stay cool dan tidak menggubris ucapan Liyora yang sengaja menyindirnya.
"gua nitip, lu kan gak bawa pasangan. me ding lo bawa dia dari pada kaya patung" ucap Saga.
"mari mba" Dikta mengulirkan tangannya meraih tangan Lesya.
"kamu gak malu ngajak aku?"
Dikta hanya membalas uacapan Lesya dengan senyum tipia di bibirnya, ia tau kemana arah ucapan Lesya seperti itu.
di sisi lain Liyora masih merasa panas karena teman Saga bersikap baik terhadap Lesya termasuk memuji penampilannya, bahkan ada yang berkata terlihat lebih muda dari usianya.
dan ketika Lesya berjalan ke arah meja makanan dan minumam, Liyora sengaja menumpahkan m sebuah makanan panas sehingga mengenai tubuh Lesya.
"aw.." Lesya mengibas-ngibaskan tangannya karena terasa panas.
"mba, kamu gak papa?"
Dikta mencari tisu dan membantu membersihkan tumpahan makanan di badan Lesya yang berada di atas dadanya.
Saga yang melihat itu merasa panas dan ingin berlari ke arah Lesya, namun.
"jangan kesana!" liyora memperingatkan Saga.
.
.
.bersambung
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
ani sumarni
br tambah semangat 1 vote bt author
2022-07-16
1
nabil Nabil
mulai ketar ketir yah saga
2022-07-13
1