"minggir" ucap Saga dengan sarkas sembari menghempaskan tangan Dikta yang membersihkan area pundak depan milik Lesya.
Saga kini membawa Lesya ke toilet, ia tidak memperdulikan seseoramg yanh sedang merasa kesal karena larangannya tidak di gubris olehnya.
saat ia sampai di sana, Saga membasahi sebuah handuk dan perlahan ia mengusapkan ke pundak Lesya.
"ssshh" Lesya mendesis karena merasa panas dan perih.
tidak satu katapun yang keluar saat di dalam toilet kecuali desisan Lesya yang kesakitan. setelah selesaipun, Saga langsung membawa Lesya pergi dengan menggenggam tangannya erat.
"lu mau kemana Ga, eh terus itu mba Lesya kenapa?" tanya Alden yang memang tidak mengetahui peristiwa yang terjadi karena terlalu asik mnggombal.
dan saat itu Dikta berdiri di sampingnya sehabis mencuci tangannya. "gua hatap mba Lesya baik-baik aja!" tutur Dikta
"eh emang kenapa si sama mba Lesya Ta?"
"tadi Liyora sengaja numpahin makanan panas kebadan mba Lesya"
-
Saga menginjak pedal gas dengan kecepatan penuh, hingga hanya beberapa saat saja ia telah sampai ke rumahnya. dan kini ia menyeret Lesya dengab kencang. dan hal itu semakin menyakiti Lesya.
"Saga hentikan" Lesya menghempaskan tangan Saga, ia merasa kesakitan karena Saga terlalu kencang menariknya.
"ada apa ini?" tanya Saka yang saat itu baru keluar dari kamarnya bersama istrinya.
"kamu kenapa sya?" Saka berlari ke arah Lesya "biar aku antar ke rumah sakit, sepertinya ini sedikit melepuh" tambah Saka.
"sayang!" bentak Ella seraya menarik Saka dan mengajaknya kembali ke kamar.
"sayang, tadi Lesya terluka. aku harus membawanya ke dokter!"
"sekarang aku tanya! disini yang suaminya, Saga atau kau?" Ella memekik sehingga membuat Saka memandang ke arah Saga dan Lesya yang saat itu memang masih belum masuk ke dalam kamar mereka.
"ikut aku" Saka menari Ella masuk kedalam kamar mereka. dan hal iyupun juga di lakukan oleh Saga yang kini mendudukkan Lesya di atas tempat tidur.
Saga mengambil sebuah kotak obat, dan kini ia mulai mengobati luka Lesya tanpa meminta izin. seusai mengobati Lesya,Saga membuka lemari dimana semua pakaian Lesya berada di dalamnya.
"ganti pakaianmu sekarang, apa lu suka tubuhmu ini di lihat oleh pria lain dan apa lu suka di sentuh-sentuh oleh pria lain seperti Dikta tadi?"
entah kenapa Saga menjadi semarah ini terhadap Lesya, dan hal itupun membuat Lesya merasa aneh.
"hei.. kenapa kau marah-marah seperti orang gila Saga?" Lesya mempertanyakan itu dan seketika membuat Saga tercekat.
"harusnya aku yang marah Saga! aku seperti ini karena ulah dari kekasihmu itu!"
Lagi-lagi ucapan Lesya membuat Saga mendadak bungkam. ia mengusap wajahnya kasar dan kini mendudukan dironya di sebelah Lesya yang masih lekat menatapnya.
Saga kembali menatap Lesya "dengar Lesya, gua hanya gak mau lu sembarangan di sentuh pria lain, jika itu terjadi itu akan membuat nama baik keluarga kita buruk!"
apakah benar itu alasan Saga marah? entahlah itu hanya dia yang tau! mungkin ia mulai merasakan sesuatu, namun karena gengsinya ia beralibi tentang martabat keluarganya.
"jaga ucapanmu Saga! kau pikir aku perempuan seperti itu?"
"lalu memangnya lu perempuan macem apa? coba gua pengen tau lu itu perempuan apa hmm?"
"aku tidak perlu menjawab pertanyaamu"ucap Lesya sembari berjalan di hadapan Saga. namun Saga tidak membiarkan Lesya pergi begiti saja, ia menarik Lesya hingga terjatuh keatas pangkuannya.
"lu jawab gua sekarang atau gua.."
"aku gak akan jawab pertanyaan kamu, kamu sendiri gak bisa sopan sama aku. jadi untuk apa alu menjawabnya?"
"oke kalau itu mau lu.." kini Saga tersenyum menyeringai sembari mendekatkan wajahnya ke arah Lesya. bahkan kini tangan Saga mengapit pipi Lesya hingha bibir Lesya mengerucut.
"lepas atau kau mau aku bikin seperti kemarin?"
"lakuin aja kalo lu bisa" kini Saga merapatkan posisinya dengan Lesya.
'selain gua marah, gua juga mau balas dendam sama perbuatan lu kemarin yang bikin gua panas dingin' ucap Saga di benaknya.
'ternyata bocah ini mau nanyangin, ole aku akan buat dia malu' batin Lesya sembari menatap lekat
"oh apa kamu ingin melupakan perjanjian kita? jadi kau mulai menyukai perempuan yang lebih dewasa?" Lesya semakin menggoda Saga, dan kini tangannya mulai menjalar ke tengkuk Saga.
'isshh ini gua yang mau balas dendam kenapa gua yang merinding' Saga kini bermonolog di dalam hatinya .
dan kini Lesya semakin berani seolah ia melupakan lukanya yang baru saja di obati, lesya pun mengikis jarak mereka berdua.
"coba aja kalo lu berani, seperti apa si lu it-?" kini Saga semakin menantang.
Cup
Lesya benar-benar menempelkan bibir ranumnya dengan bibir Saga. sonta Saga membulatkan matanya sempurna.
'kalo gua dorong, pasti dia nganggep gua kalah' dan seketika Saga membalas ciuman itu, Saga ******* bibir ranum Lesya dengan rakus. dan saat tangan Saga mulai menjamah bagian lain seketika..
"aw.."
Saga lalu melepaskan pagutannya dan menelisik melihat Lesya memegangi lukanya yang terasa sakit akibat tangan Saga yang mulai menjalar.
"apa ini sakit?" Saga memastikan. tanpa mendengar jawaban dari Lesya ia seakan tau bahwa itu sakit. ia lalu menurunkan Lesya dan membaringkan tubuh Lesya.
"mba Lesya, biar aku yang menggantikan pakaianmu. gua gak akan macem-macem, sekarang tambah sakit kan?"
"nggak..nggak, aku bisa sendiri." tukas Lesya. namun saat Lesya ingin menggerakkan tangannya, ia merasa tangannya sakit akibat luka tersiram makanan panas.
"bisa ganti sendiri?" Saga memastikan.
"baiklah lakukan"
"lagi pula kita ini suami istri, kita gak akan dosa kalaupun gua lihat sedikit mba"
"ya udah, tapi kamu merem!"
"mba ini aneh ya, padahal kita barusan cium*n lo. tapi gua cuman gantiin baju malah di suruh merem"
"udah buruan"
akhirnya kini perlahan Saga melepas pakaian luar Lesya dan Saga segera menggantinya dengan pakaian yang bersih, meskipun jantung Saga seperti berlari maraton, namun ia sebisa mungkin terlihat tenang.
💜💜
Di rumah Liyora
Liyora membanting tubuhnya di atas tempat tidur dengan kasar. ia menangis sesegukan karena Saga meninggalkannya demi membawa Lesya pulang.
"lihat aja cewe tua, aku akan beri kamu pelajaran. setelah ini adalah acara ulang tahunku, aku akan membuat Saga membawamu kesini dan akan aku permalukan kamu"
"kamu berani membuat Saga mengacuhkan aku, lihat aku akan membalas itu. aku akan membuatmu mengalami sesuatu yang gak pernah kamu bayangin sebelumnya!"
Liyora mengusap airmatanya kasar, dan setelah itu ia tersenyum licik mengingat rencananya untuk Lesya kedepannya.
.
.
.bersambung
.like
.coment
.Favorite
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
nabil Nabil
maraton tu jantung...
haha..
2022-07-13
1