Hari ulang tahunpun tiba, entah apa yang sedang di perbuat Liyora untuk melancarkan rencananya. namun saat ini ia begitu terlihat tidak sabar untuk semua itu.
"mending sekarang aku telfon Saga aja deh"
[Iya Liyora ada apa?] ucap Saga di seberang sana.
[*sayang, nanti kamu ajak istri kamu ya! aku mau minta maaf soalnya waktu itu aku bikin dia sakit]
[apa kamu serius, aku harus mengajak Lesya?]
[Iya sayang, aku bener-bener ngerasa bersalah. padahal kamu sama dia kan gak ada apa-apa*! ]Liyora meyakinkan.
[baiklah, aku akan mengajaknya nanti malam ]
klik.
pembicaraan itupun berakhir. kini Liyora tersenyum licik setelah ia berhasil membujuk Saga untuk membawa Lesya ke pesta ulang tahunnya.
Malam itu pukul 7 malam, Liyora sudah bersiap secantik mungkin. dan tepat saat Saga datang, iapun keluar dengan dandanannya yang sangat cantik.
Liyora langsung memeluk Saga sembari mencium pipi kanan dan kirinya tanpa rikuh dengan keberadaan Lesya yang ada di samping Saga.
saat itu entah kenapa Saga lah yang merasa sedikit risih. ia melepas pelukan Liyora dan memberikan sebuah bingkisan.
"apa ini sayang?" ucap Liyora manja seraya bergelayut manja di lengan sisi kanan Saga.
"itu hadiah untuk kamu, nanti bukanya setelah acara ini selesai ya. aku mau kamu kirim foto kamu saat kamu buka kado dari aku" sahut Saga.
"pasti Saga sayang.. oh ya mba Lesya aku minta maaf karena waktu itu aku udah gak baik sama kamu" Kini Liyora menarik Lesya lalu ia peluk, namun di balik itu ia memutar bola matanya malas. sementara Lesya membalasnya dengan senyum tipis.
"baiklah saatnya untuk berdansa" ujar MC di tempat itu.
Dan dengan segera Liyora membawa Saga dan mengajaknya berdansa. dan saat itu Lesya hanya berdiri memperhatikan.
saat itu Liyora dan Saga bergerak ke kanan kekiri menikmati alunan musik yang menghanyutkan. Liyora menyandarkan kepalanya di dada bidang milik Saga.
dan saat itu seseorang menawarkan untuk berdansa dengan Lesya.
"izinkan aku untuk berdansa bidadari cantik"
seketika, Lesya mengangkat kedua alisnya dan jari telunjuknya mengarah pada dirinya sendiri.
dan hal itupun di angguki oleh seseorang itu.
dan dengan sedikit rasa ragu, akhirnya Lesya menyambut tangan itu dan kemudian ia juga mulai bergerak kekana dan kekiri. Lesya terlihat begitu anggun di tengah dansanya dengan senyum manis yang terukir di wajahnya.
"kau sangat pintar berdansa Lesya!"
"apa, kau memanggil namaku Alden?"
"hei, tenanglah. walaupun kita beda usia, tapi menurutku kau masih sangat menggemaskan Lesya" itulah Alden yang sangat pintar merayu wanita.
namun Lesya menanggapinya dengan mencubit pinggang Alden sehingga sedikit terjingkat.
"aw.. sakit Lesya.."
"mba, panggil aku mba Lesya seperti biasanya kamu memanggilku. mengerti!"
"iya..iya sorry mba Lesya yang cantik kaya bidadari" Alden masih sempat menggoda Lesya meskipun tadi ia mendapat sebuah cubitan dari Lesya.
sedangkan Dikta hanya tersenyum melihat tingkah laku sahabatnya itu. sementara itu, disisi lain Saga yang terus mengarahkan pandangannya pada Alden dan juga Lesya. entah mengapa saat itu dadanya bergemuruh seakan akan mau meletus. namun ia berusaha menenangkan amarahnya yang belum di ketahui oleh siapapun. dan saat lagu berganti ia pun segera berganti pasangan.
Namun sayangnya, pasangannya saat ini bukanlah seseorang yang ia inginkan. hingga lagu yang ke 5 barulah ia berdansa dengan seseorang yang ia incar sejak tadi.
"nampaknya kau benar-benar menikmati pesta ini ya Lesya" ucap Saga dan menatap tajam Lesya.
"panggil aku mba.. kau boleh memanggil namaku hanya jika kita di depan orang tua kita, ngerti!"lirih Lesya dengan penuh penekanan.
"huh, itu terserahku. karna kau saat ini istriku, jadi kau harus menurutiku" Saga menyunggingkan senyum smirknya dengan tatapan yang sama.
"sudahlah, aku tidak ingin debat.jadi lepaskan aku, aku sudah tidak ingin berdansa!"
bukannya melepaskan, kini Saga menarik Lesya lebih dekat dengannya dan mengeratkan pegangannya dengan pinggang ramping Lesya. "kenapa, apa kau lebih senang di sentuh oleh pria lain,yang bukan suamimu!"
"lagi-lagi kau seperti ini Saga!" tanpa merasa ragu Lesya mendorong Saga hingga terlepas dari pelukannya.
Lesya memilih duduk di sebuah sofa dengan beberapa minuman yang tersedia dimeja yang ada di dekatnya.
Lesya masih kesal dengan Saga sehingga ia meneguk habis minumannya. saat itu ia merasa aneh dan memutuskan untuk pergi ke toilet.
"mba Lesya mau kemana, seperti ada yang aneh?" Dikta yang melihat itupun ia segera mengikuti Lesya dari belakang.
"oh ternyata mau ke toilet" Dikta pun memetuskan untuk kembali.
"Aaaa..."
brughh
baru saja ia membalikkan badannya, ia mendengar seseorang menjerit dengan suara yang sedikit gaduh. karena merasa curiga, ia mengikuti suara tersebut.
"suaranya dari pintu itu" Dikta melihat
sebuah pintu yang sedikit terbuka. saat itu ia melihat beberapa lelaki yang hampir melecehkan Lesya yang sedang mabuk.
"lepaskan wanita itu!" Dikta berteriak, mungkin jika di bawah tidak di putar alunan-alunan musik, banyak yang akan mendengarnya. namun memang inilah tujuan Liyora, ia menyuruh orang suruhannya untuk mengerjai Lesya saat musik di ruang bawah cukup kencang sehingga saat Lesya berteriak tidak akan ada orang yang mendengarnya.
bug bug bug
terjadi sebuah perkelahian, namun untungnya Dikta memenangkannya sehingga orang-orang suruhan Liyora kabur terbirit-birit. ya memang Dikta yang sudah memiliki sabuk hitam di bela diri taekwondo sangat sulit untuk di lumpuhkan.
"hih reseh banget si Dikta pakek nolongim cewe tua itu segala, bisa hancurkan rencana gue!" ucap Liyora yang saat itu mengamati dari arah pintu.
"tapi tunggu, kayaknya tu cewe tua masih mabuk karena minuman dari gue tadi deh!"
saat itu Liyora pun memilih pergi.
sedangkan Dikta berusa menyadarkan Lesya dengan menguncang tubuh Lesya. saat itu Lesya menatap sendu wajah Dikta. "mba, mba Lesya gak papa?" Dikta memastikan.
"Arvin" Lirih Lesya. Lesya lalu memeluk erat Dikta. cukup lama ia terhanyut dalam pelukan itu hingga,"mba Lesya, ini aku Dikta" Dikta memegang pundak Lesya hingga Lesya menatap Dikta dengan senyum yang tersungging. Lesya meletakkan kedua tangannya di wajah Dikta seraya mengecup bibir Dikta sekilas.
Dikta tertegun dengan apa yang di lakukan oleh Lesya yang secara tiba-tiba.
"brengsek kalian"
bug
Saga meninju tepat di sudut bibir Dikta hingga keluar darah segar. "ngapain lo sama istri gua?"
bug
kini berganti di area perut Dikta, Saga terlihat sangat marah. saat itu Alden yang baru datang pun berusaha menahan Saga agar tidak memukul Dikta. namun amarahnya semakin membuncah sehingga Alden di dorong oleh Saga dan terpental menjauh.
"ini gak seperti yang lo bayangin ga, bukan gua yang ngelakuin itu, tapi mba Lesya mabuk Ga!" Ujar Dikta yang memegangi perutnya.
"kalo lo tau Lesya mabuk, kenapa lo gak ngasih tau gua! dan lo, lo malah ngambil kesempatan" saat Saga ingin memukulnya yang ketiga kali, Dikta menahannya dan membuat Saga terjatuh kelantai.
"Dikta kamu apa-apaan si, jangan kasar dong sama Saga. kalo kamu emang suka sama mba Lesya, kamu ngomong dong. pasti Saga bakal ngasih izin kok. iyakan Sayang?" Liyora memang sangat pintar mengambil keuntungan di setiap kondisi yang seperti apapun.
"jawab Saga"
"okey, kalau lo emang suka sama istri gua. gua bakal kasih. tapi nggak dengan cara seperti ini!"
" Saga, lo harus denger apa yang mau gu-"
belum sempat Dikta menyelesaikan ucapannya, Saga terlebih dulu mengangkat tubuh Lesya dan membawanya kedalam mobil.
di dalam perjalanannya ia menurunkan Lesya di pinggir jalan. "lo turun, lebih baik lo cari kendaraan lain. gua gak sudi semobil sama bekas orang!"
yang dimaksud bekas oleh Saga adalah Lesya yang sudah mencium pria lain sebelum dirinya!
karena belum sepenuhnya sadar, Lesya berjalan gontai menyusuri jalanan setelah diturunkan oleh Saga.
"astaga, Lesya kan mabuk ngapain gua tinggal di pinggir jalan" semburat kecemasan muncul di wajah Saga.
"arrgghh" Saga berdecak kesal "mending gua balik kesana." dan setelah ia sampai di tempat dimana ia menurunkan Lesya, ia mengedarkan pandangannya.
"Dimana Lesya?"
Saga tidak menemukan keberadaan Lesya saat ini dan membuatnya semakin khawatir di tengah amarahnya yang belum reda.
.
.bersambung
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments