hai temen-temen readers, author mau kasih visual buat para tokohnya ya..
▪Neyma Lesya Guntara
wanita yang acap di sapa Lesya adalah anak tunggal dari keluarga Guntara sekaligus CEO di perusahaan G.Pro Corporation.
▪Sagara Darmawan
anak bungsu dari keluarga Darmawan yang sering membuat kesal orang-orang terdekatnya. selain itu Saga mempunyai tubuh proporsional dan berwajah tampan yang banyak di gilai kaum remaja.
▪Arsaka Darmawan
Pria tampan yang terkenal bijaksana dan intelegen. ia adalah anak sulung dari keluarga Darmawan yang menganggap semua yang berhubungan dengan hati diatas segalanya.
▪Gabriella Anastasya
seorang wanita cantik, yang setiap langakah kakinya tak pernah lekang dari perhatian pria-pria di sekitarnya. ia juga wanita yang berhasil menaklukan hati dari arsaka darmawan.
▪Dikta Agha Alfiandra.
sahabat dari saga. ia berasal dari keluarga yang tak kalah terpandang dari keluarga Darmawan. namun ia memilih menjadi seorang yang sedikit keras dan dingin karena terbiasa dengan keadaan rumahnya yang memang kurang harmonis.
▪Liyora Ayunda
gadis berparas cantik, pawang hati Saga. ia juga primadona di sekolahannya.
▪Alden Biantara
anak bungsu dari keluarga kaya. bersifat manja jika sedang bersama keluarganya, juga seorang playboy yang belum insaf.
💜💜
Jam menunjukkan pukul lima sore. dan saat itu pun Alden dan juga Dikta memutuskan untuk pergi ke rumah Saga untuk mebemui istri dari sahabatnya itu.
"kalian cari siapa?"
"kita cari Saga kak, ada?" ucap Alden
"oh ya udah kalian tunggu aja sepertinya Saga sedang mandi"
'siapa dia, apa dia istrinya Saga?' itulah yang muncul di benak Alden dan juga Dikta yang saling menatap.
"emm.. kakak ini siapa ya?"
perempeuan yang berwajah cantik itu mengukir senyum di wajahnya. "kenalin aku Gabriella, kakak ipar Saga!" tutur Ella seraya menyodorkan tangannya untuk memperkenalkan diri.
tanpa menunggu lama Alden begitu gesit menjabat tangan Ella dengan penu semangat. "aku Alden kak"
lali bergantian menjabat tangan yang satunya "Dikta".
"ya sudah, kaka tinggal ya sebentar lagi pasti Saga turun!" ucap Ella seraya berjalan ke dalam kamarnya.
"wih.. pantesan kak Saka milih istrinya yang sekarang, gila cantik banget" lalu Alden mengepalkan tangannya dan, "gua semakin yakin kalo istri Saga itu jauh kalah cantik dari kak Ella!"
"dasar playboy cap ikan teri, lihat cewe cantik langsung keluarkan sifat aslinya" Dikta menimpali ucapan Alden.
klek..
handle pintu yang bergerak membuat pandangan Alden dan Dikta melihat ke arah pintu.
tap tap tap
langkah kaki seseorang memasuki ruangan tersebut. perlahan seseorang di balik pintu terlihat sesimit demi sedikit tiap incinya.
melihay seseorang yang masuk, entah kenapa tiba-tiba engsel rahang Alden mendadak longgar dan membuat mulutnya terbuka.
Dan orang yang baru saja masuk adalah Lesya, yang baru saja pulang dari kantornya dengan membawa beberapa belanjaan di tangannya.
"baru pulang mba?!" suara yang berasal dari arah tangga membuat perhatian ketiganya teralihkan.
ya, orang itu adalah Saga. ia perlahan mendekat dan bergabung dengan kedua temannya itu.
"udah makan kalian?" bukannya membalas pertanyaan Saga, Lesya justru bertanya seperti itu kepada ketiga pemuda di hadapannya, dan serempak menggelengkan kepalanya cepat.
Lesya berjalan melewati ketiga pemuda tersebut dan kini berkutat dengan bahan makanan yang baru ia beli sewaktu pulang dari kantornya.
lesya begitu terampil dan cekatan saat di dapur. tanpa menunggu waktu lama ia sudah menyiapkan beberapa menu makanan, dan hal itu juga membuat Saka dan istrinya turin dari ruangannya.
"kamu bisa masak sya?" tanya Saka sembari mengangkat sebelah alisnya yang menatap heran dengan apa yang baru saja ia saksikan.
"ayok makan" tanpa membalas pertanyaa dari Saka, Lesya malah mengajak Alden dan Dikta untuk makan.
kini semua sudah duduk di kursi masing-masing, dan Lesya mulai mengambilkan makanan di mulai dari Dikta kemudian Alden.
"mba, aku gak di ambilin ni?" ucap Saga seraya mengangkat piring kosongnya.
"piring kami jauh, bisakan kami ambil sendiri!" tukas Lesya.
"apes banget gua punya istri durhaka!"
dan disisi lain Ella yamg kini mulai menyuapi suaminya di depan semuanya tanpa rasa rikuh sedikitpun.
"lahab banget kak makannya? enak ya masakan mantan calon istri!" goda Saga
"uhuk..uhuk.."
"aku lapar makanya aku terlibat lahab, dan bukan karena ini masakan lesya, tapi karena istriku yang menyuapiku!" sergah Saka mementahkan ucapan Saga.
"alah.. bilang aja ini rmang enak!"
"eghem.. aku harus ke atas, kalian bisa teruskan makannya" ucap Lesya menatap ke arah Dikta dan juga Alden yang begitu menikmati makanan sehingga mereka tidak lagi ikut berdialog di meja makan.
setelah perginya Lesya ke kamarnya, kini acara makam pun selesai. seusai bersantap, seperti biasa Saga dan temannya lansung masuk ke kamar Saga.
"Aaaaa...."
sontak ketiga pemuda itu membulatkan matanya sempurna ketika mengetahui di kamar tersebut ada seorang wanita yang baru saja selesai membersihkan diri., yang kini hanya mengenakan sebuah handuk yang melilit tubuhnya. hal itu membuat ketiganya tertegun.
"Saga bawa temen-temen kamu keluar!" Lesya berteriak, dan ketiga pria itupun segera keluar dari kamar Saga.
kini Saga dan kedua temannya langsung berpindah ke sebuah gazebo yang ada di belang rumah.
disisi lain kini Ella yang sedang beradu argumen dengan Saka pun tak mau kalah.
"bilang aja kamu nyeselkan nikah saa aku yang gak bisa masak kaya cewe itu"
"tapi aku kan gak bilang itu enak sayang.. kamu itu salah menilai!" Saka mencoba menjelaskan tentang ucapannya kepada Ella.
"tapi emang bener yang dibilang Saga kan, kamu lahab banget makannya!"
"aku kan udah bilang kalo aku lahab karna kamu suapi kan sayang" Saka terus membujuk istrinya agar tidak merajuk.
"bilang aja kamu doyan karna itu masakan Lesya kan!"
"pffhh..." Saka berdecak kesal sembali mengacak rambutnya. entah dengan cara apalagi dia harus menjelaskan kepada istrinya yang begitu kekanakan. Saka pun memilih untuk keluar kamar.
Saka melihat adiknya yang sesang bercanda dengan kedua sahabatnya utupun memutuskan untuk bergabung.
"kakak ikit gabung ya"
"ya silahkan aja kak, tapi emang gak di cariin tu sama istri tercinta" sahut Saga
"ah kakak males di dalem, kakak ipar kamu itu kekanakan banget, dikit-dikit ngambek"
"makanua jangan buru-buru nikah kak, pusingkan" celetukan Alden membuat kakak beradik itu menoleh ke arahnya.
"iya bener kata Alden, jadi gua yang kebawa-bawa kan? nikah sama cewe tua!" sungut Saga menimpali ucapan Alden.
"siapa yang kamu bilang tua?" mendengar suara dari arah belakang, sontak membuat para pria itu menoleh bersamaan.
"emang situ cewe tua kan?"
plak..plak..
"mulutnya di jaga aku geplak tau rasa kamu ya"
"kan ga asik, mainnya kasar! dari semale. bilang mau di geplak tapi udah di geplak beneran kan" Saga kembali mengusap bibirnya yang terasa sedikit panas.
"hai mba lesya, kenalin aku Alden" dengan santai lesya menjabat tangan Alden. namun bukan alden jika tidak berbuat sesuatu, ia mengecup sekilas tangan Lesya..
"aku Dikta" kini bergantian Dikta yang menjabat tangan Lesya.
"tu temen kamu aja sopan, kamu yang suami malah kurang ajar!"
"oh jadi gua harus gitu bertingkah seperti layaknya seorang suami?" perlahan Saga melangkah ke arah Lesya dan semakin mengikis jarak mereka. setelah tinggal berjarak 50 sentian dengan cepat Saga menarik tubuh Lesya dan kini sudah tidak berjarak, hanya tersisa beberapa senti saja wajah mereka saling berhadapan.
Dan kini Saga semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Lesya dan,..
.
.bersambung
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
nabil Nabil
lanjuut
2022-07-13
1