Anindita sangat terpesona dengan Bunga Saffron ini. Bunga ini sangat langka bahkan sebelum bencana sangat sulit untuk mendapatkan Bunga ini utuh, apalagi sekarang ketika bumi sudah banyak berubah.
Anindita sangat terkejut, siapa yang bisa mendapatkan bunga ini. ini hampir mustahil untuk mendapatkan nya.
Ketika Anindita masih sangat terkejut, tiba-tiba terdengar suara dari samping nya.
"Nona, seperti nya nona menjatuhkan jam tangan nona," sebuah tangan menyodorkan jam tangan wanita kepada nya.
"Jims Honey .. ini ... jam tangan ini..!" Anindita langsung memeluk orang yang menyodorkan jam tangan itu. Dia menutup matanya sambil terus meresapi pelukannya.
Tidak hanya Anindita yang memeluk nya, tetapi sosok itu pun membalas pelukan Anindita dengan lembut.
Anindita merasa kehangatan nya, kehangatan yang sudah lama dia rindukan. Perasaan ini, kehangatan ini dan aroma ini, setiap hari dia sangat merindukan nya selama sepuluh tahun terakhir.
Jika Bunga Saffron membuat nya terkejut dan sedikit ragu dengan orang yang memberikanya, tetapi Jam tangan Jims Honey langsung meyakinkan nya tentang siapa pria ini. Dia tidak perlu melihatnya, dia hanya perlu merasakannya karena dia yakin perasaan nya tidak pernah salah.
Jam tangan itu, walaupun bukan jam tangan mewah, tetapi Gerhana menggunakan jam tangan itu untuk melamarnya. jadi dia sangat mengingat jam tangan itu.
Beberapa hari sebelum Bencana dia mengganti tali jam itu dari tali kulit menjadi tali rantai berbentuk hati berwarna merah muda. Ketika hari Bencana, di pagi harinya dia meminta Gerhana untuk mengambil jam itu di toko jam.
Namun ketika Bencana terjadi, jam itu menghilang bersama dengan menghilangnya Gerhana. sejak saat itu Anindita tidak pernah menggunakan jam tangan apapun.
"Sayang, Maaf aku pulang terlambat!" Suara lembut terdengar di telinga Anindita.
Mendengar suara ini, Anindita tidak lagi sanggup menahan air matanya. Dia menangis sejadi-jadinya, dia tidak akan menahan tangisannya.
Dia ingin berteriak dan menangis sekencang-kencangnya. Dia memeluk erat sosok itu, dia menempelkan kepala nya ke dada sosok itu.
Dia menangis sambil mengerang, berteriak, mengigit dan mencakar. Dia melakukan apapun untuk meluapkan segala emosi.
Dia tidak berani membuka matanya untuk melihat pria itu, dia takut bahwa ini hanya mimpi. logikanya tidak lagi bisa membedakan antara mimpi dan kenyataan.
Dia tidak peduli, yang dia inginkan hanya meluapkan perasaan ini. Selama ini dia bahkan takut untuk bermimpi. Dia takut mentalnya sendiri runtuh.
Walaupun dia terlihat seperti wanita kuat, tetapi dia sangat rapuh. Dia hanya bisa bertahan, dia ingin merawat dan membesarkan anak yang ditinggal kan pria itu.
Walaupun dunia sudah sangat hancur, tetapi dia harus berjuang agar kehidupan anaknya tidak hancur. Dia tidak ingin anaknya ketakutan di bawah terkaman monster, makanya dia terus berjuang.
Tekanan yang sangat besar ini, dia luapkan kepada sosok yang dia rindukan selama ini. Makanya dia tidak akan menahannya lagi.
Dia hanya ingin menumpahkan semua air mata yang sudah dia tahan selama sepuluh tahun.
***
Ketika Anindita langsung memeluk nya, Dirga tahu apa yang ingin di lakukan Anindita. Dirga langsung membuka balkon ruang makan dengan energi spiritual nya dan langsung membawa Anindita dalam pelukan nya terbang ke angkasa.
Merasakan gerakan yang besar itu, Wulan melihat saudara nya memeluk Mbak Dita. Dia terkejut dan ingin memeluknya juga, tetapi gerakkan Dirga sangat cepat. Sehingga dia hanya bisa melihat kakaknya membawa Mbak Dita terbang ke atas awan dan berhenti tepat di depan bulan purnama yang bersinar terang.
"Amanda, apakah itu benaran kak Nana? Kenapa kamu tidak memberitahukan ku!" Wulan sangat terkejut. Saudara dan saudari kandung Dirga memang selalu memanggil nya kak Nana, hanya orang luar yang memanggil nya Dirga.
"Iya Tante Wulan, ayah sudah kembali!" Aqila kegirangan mengatakan nya.
"Kapan ayahmu datang? apa yang terjadi padanya selama ini?" Wulan bertanya-tanya.
"Mari kita makan dulu, kita mengobrol sambil makan. Aku rasa mereka tak akan cepat pulang, sebaiknya kita pulang sendiri." Amanda menyarankan.
"Tante Wulan, aku yang pertama bertemu dengan ayah, kemudian kami ..." Aqila bercerita dengan sangat bersemangat.
Wulan dan Amanda Terkejut mendengar cerita Aqila, itu terasa sangat luar biasa. walaupun Amanda seharian menemani Dirga dan Aqila, tetapi dia tidak tahu cerita ketika Dirga membawa Aqila terbang.
***
Di langit yang luas, dalam kegelapan malam. Dirga memeluk Anindita terbang di atas awan dihadapan Bulan Purnama yang bersinar terang dengan bentuk bulat sempurna.
Di angkasa luas, Dirga memeluk Anindita tenang. Tidak bersuara sama sekali, dia hanya ingin memberikan kenyamanan kepada wanita ini, dia merasakan penderitaannya.
Hanya suara tangisan kencang Anindita yang terdengar di udara. Suara nya sangat kuat dan terdengar sangat menyedihkan, Untungnya mereka ada di atas awan.
Jika mereka masih di restoran hotel, akan terjadi keributan di hotel dan akan sangat menganggu pelanggan yang lain.
Makanya Dirga cepat-cepat terbang ke angkasa, jadi dia perlu mengkhawatirkan lingkungan sekitar. Dia ingin memberikan kenyamanan untuk wanita ini, dia ingin melakukan yang terbaik untuknya.
Hampir satu jam kemudian, tangisan Anindita mereda. Dia mencoba menikmati pelukan hangat ini, berusaha membuat dirinya senyaman mungkin.
Baru satu setengah jam kemudian, Anindita membuka matanya dan melihat lingkungan sekitar. Di tidak sadar kenapa lingkungannya begitu tenang ketika dia menangis sangat kencang.
Saat inilah dia baru sadar kalau dia tidak lagi di restoran tetapi terbang di atas awan.
Dia berusaha melihat wajah sosok ini, dia memang mirip suaminya walaupun ada sedikit perbedaan. Tetapi perbedaan itu bagus karena suaminya jadi jauh lebih tampan.
"Apakah ini bukan mimpi?" Anindita bertanya untuk menyakinkan dirinya sendiri.
"Bukan, Sayang... ini nyata!" Dirga tersenyum.
Anindita juga membalas tersenyum.
"Sayang! Maaf, aku pulang terlambat, tetapi aku tidak akan pergi lagi." Dirga meminta maaf kepada Anindita.
"Tidak apa-apa, yang penting kamu sudah pulang!" Anindita kembali memeluk Dirga. Dia merasa jauh lebih nyaman.
"Apa yang terjadi padamu selama ini, Sayang?" Anindita bertanya dengan suara lembut.
"Ceritanya sangat panjang, bisa sampai jutaan tahun ... Aku juga ingin bertanya, apa yang terjadi padamu selama ini, Sayang!"
Anindita mengira Dirga sedang bercanda dengannya, dia pun menjawab hal yang sama, "Cerita nya panjang, bisa sampai puluhan tahun!"
"Hahaha .. "
"Hahaha .. "
Mereka tertawa berdua bersama, mereka sangat menikmati waktu mereka berdua. Seluruh nuansa hanya untuk mereka berdua.
"Sayang, kenapa kamu bisa terbang? apakah kamu sangat kuat?" Anindita bertanya dalam pelukan.
"Iya, Aku sangat kuat! Di dunia ini tidak ada lagi yang bisa menyakiti kamu dan Aqila Putri kita," Dirga berkata tegas.
"Aku juga ingin menjadi sangat kuat, agar kita bisa melindungi Putri kita bersama," Anindita menatap mata Dirga.
"Baiklah aku akan mengabulkan keinginan mu, Permaisuri ku!" Dirga tersenyum bercanda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
misterius
q ikut terhura juga tor
2023-11-14
0
Mohd Latif
lanjutkan ceritanya bossku
2022-03-26
0
VirtualAjaYa
Next thor up ny
2022-03-25
0