"Amanda kamu bawa Aqila keluar, nanti Abang tunggu di depan gedung," Dirga meminta Amanda membawa Aqila dan dia sendiri ingin menemui pak Mamat dan Rafly.
Di zona anak laki-laki bagian belakang, pak Mamat melihat Dirga menghampiri nya.
"Paman, ayo bawa Rafly keluar, dia tidak perlu mengikuti tes bakat!"
"Ada apa nak Dirga?" pak Mamat heran.
"Rafly tidak perlu mengikuti test, percaya padaku paman! ini penting untuk Rafly," desak Dirga.
Pak Mamat mempercayai Dirga, jadi dia buru-buru membawa Rafly mengikuti Dirga keluar dari Aula.
Didepan gedung Aula Dirga melihat Amanda dan Aqila sudah menunggu duluan.
"Ayah, kenapa kamu tidak mengizinkan aku mengikuti test bakat?" kata Aqila sambil berjalan memeluk lengan Dirga.
"Karena sangat berbahaya bagi anak-anak yang belum berlatih, untuk menyerap energi dari kristal tanaman."
"pak Mamat, Rafly dan Aqila dengarkan, kristal test tersebut adalah kristal tanaman.
kristal tanaman itu sendiri memiliki energi yang sangat kuat dan biasanya digunakan oleh orang pada level kekuatan Emerald untuk menerobos level yang lebih tinggi."
"Memang bisa sedikit bermanfaat pada orang dengan level kekuatan Silver ke atas, tetapi sangat berbahaya bagi orang biasa terutama anak-anak, itu akan merusak potensi mereka." jelas Dirga kepada pak Mamat, Rafly dan Aqila.
Mereka berempat tercengang mendengar informasi ini karena level kekuatan Emerald sangat jauh dari mereka, manusia terkuat saja hanya mencapai level Gold. Berarti kristal ini sangat berbahaya untuk anak-anak.
Wajah mereka menjadi gelap, membayangkan semua anak-anak yang sudah menggunakan kristal ini selama beberapa tahun belakangan.
"Jangan khawatir, kalau cuma sekali digunakan itu tidak akan terlalu merusak potensi mereka. dan ada banyak cara meningkatkan potensi manusia," Dirga tahu yang mereka pikirkan.
"Ayah, kamu mengetahui banyak hal tentang level kekuatan. jadi, level berapa ayah sekarang?" tanya Aqila kepada Dirga.
"Kalau ayah berkata bahwa ayah jauh melampaui level Emerald, apakah Aqila percaya pada Ayah?" lirik Dirga kepada Aqila.
"Iya aku percaya pada Ayah ... Ayahku, manusia terkuat di alam semesta," seru Aqila, dia mulai mengagumi ayah nya.
Walaupun Amanda tidak senaif Aqila tetapi dia mempercayai Dirga, Abang nya tidak pernah berbohong kepada nya.
"Paman, untuk saat ini bawa Rafly pulang. Nanti aku akan menghubungi paman, aku sendiri yang akan melatih Rafly."
"Baiklah nak Dirga, ini nomor komunikator paman, terima kasih sebelumnya," kata pak Mamat sambil memberikan nomor komunikator nya lalu kemudian membawa Rafly pulang.
Setelah pak Mamat dan Rafly pergi, Amanda berkata kepada Dirga, "Bang, nanti malam Mbak Dita pulang, Bagaimana kalau kita makan malam bersama di hotel bintang lima terbaik di kota Tanjung Pinang Hotel Samudera ... aku juga akan mengabari Mbak Wulan dan Mas Aji,"
"Baiklah, Amanda yang atur,"
***
Laboratorium Workshop Alliance, Ibukota Pangkalan Batam.
Sesosok wanita Tinggi dan cantik berambut hitam panjang dengan wajah lembut memakai pakaian putih laboratorium sedang mendiskusikan sesuatu dengan beberapa ilmuwan.
" Bagaimana pesawat tranportasi umum kecepatan supersonik kita di ujicoba? berapa batas kecepatan mereka?" tanya wanita itu.
"Kecepatan nya telah melebihi 50.000 kilometer per jam, tanpa distorsi ruang di dalamnya sehingga penumpang tidak merasa ketidak nyamanan," jawab seorang ilmuwan.
"Bisakah itu di produksi secara masal? kapan bisa didistribusikan ke seluruh kota pangkalan manusia? Apakah ada masalah?"
"Dengan teknologi kita saat ini tidak masalah di produksi 1-2 pesawat perminggu dalam 1 bulan, namun ada masalah pada material Magnelunium alloy. Baja pembuat Mecha ini hampir semua di kuasai oleh Merchant Alliance dan mereka menjualnya sangat mahal kepada kita," kata ilmuwan itu.
"Baiklah lusa aku akan berbicara dengan perwakilan Merchant Alliance, Berapa banyak pesawat yang kita buat dengan stok material kita saat ini ?"
"Kita hanya bisa membuat 5 pesawat dengan material saat ini Bu," jawab ilmuwan itu.
"Baiklah itu saja untuk saat ini, tolong panggilkan Pak Aji dan Bu Xinlang dari laboratorium kimia."
Beberapa saat kemudian komunikator wanita itu berdering.
" Hallo, Ada apa Amanda? Bagaimana dengan Test bakat Aqila?" tanya wanita itu.
"Aqila tidak ikut test Mbak," jawab suara dari balik komunikator.
"Apa yang terjadi pada Aqila? kenapa dia tidak ikut test?" tanya wanita itu dengan cemas.
"Mbak Dita jangan khawatir, Aqila baik-baik saja bersamaku. Ada sesuatu yang ingin Amanda sampai kan, tapi sebelum itu kita makan malam bersama di Hotel Samudera, ya Mbak?"
"Baiklah, Nanti setelah makan kasih tahu Mbak apa yang terjadi?"
"Oke Mbak, jangan lupa ajak mas Aji dan Mbak Tiara, aku juga akan mengabari Mbak Wulan," Amanda langsung menutup telepon.
Anindita merasa aneh dengan sikap Amanda tadi. Namun tiba-tiba ada suara ketukan dari pintu.
"Silahkan masuk," jawab Anindita.
Setelah pintu di buka, masuk seorang pria tinggi jangkung dengan badan agak kurus dan berkulit sawo matang, bersama seorang wanita cantik Tionghoa.
"Mbak Dita kenapa memanggil kami? sebentar lagi penelitian kami akan mencapai terobosan! lagipula jangan panggil Tiara dengan nama Xinlang, lidah orang Indonesia tidak terbiasa dengan bahasa Mandarin," pria itu berkata dengan penuh keluhan.
"Maaf Mbak menganggu penelitian kalian, Tiara maaf ya, Mbak tidak sopan !"Anindita meminta maaf kepada Tiara.
"Bagus lah kalau penelitian akan mencapai terobosan, Mbak hanya ingin bertanya tentang progres penelitian cairan Regenerasi."
"Mungkin Minggu ini penelitian akan membuahkan hasil, kami sudah mencapai titik kunci," jawab pria itu.
"Oh iya, Aji ... Amanda mengajak kamu dan Tiara makan bersama malam ini, apa kalian punya waktu?" Anindita menyampaikan ajakan Amanda.
"Maaf Mbak, kami masih harus menyelesaikan penelitian kami. tolong sampaikan permintaan maaf kami ke Amanda, Mbak!" Aji dan Tiara memang sangat sibuk saat ini. mereka harus segera menyelesaikan cairan Regenerasi untuk mengobati para pejuang yang anggota tubuhnya terpotong oleh monster.
"Baiklah tidak apa-apa, masih ada waktu lain untuk makan malam bersama, kalian lanjutkan penelitian kalian."
Setalah Aji dan Tiara keluar dari ruangan, Anindita juga bersiap-siap untuk kembali ke kota benteng Tanjung Pinang. Masih ada Cukup waktu sampai tiba di Hotel Samudera, Walaupun jarak Ibukota Pangkalan Batam puluhan ribu kilometer dari kota benteng Tanjung Pinang masih bisa di tempuh dalam waktu beberapa jam dengan teknologi transportasi saat ini.
***
Pangkalan militer, Kota benteng Tanjung Pinang.
Didalam pangkalan beberapa Mecha rusak akibat pertempuran di angkut ke dalam dock untuk di perbaiki.
Pertempuran hari ini banyak merusak dan menghancurkan Mecha milik pangkalan militer kota benteng Tanjung Pinang.
Di salah Satu Dock besar, Ada sebuah Mecha kelas Silver yang di kendaraan oleh seorang pilot wanita.
Setelah keluar dari Mecha, pilot wanita itu sedang berbicara dengan komunikator nya, "Ada apa Amanda, tumben kamu ngajak makan malam bersama? Mbak Dita akan pulang malam ini kan? Oke tunggu aku, di Hotel Samudera kan?"
"Apa! kamu mengajak Aji juga? hahaha aku yakin bocah kutu buku itu tidak akan datang, dia pasti sedang asik merayu kekasihnya di laboratorium, siapa namanya ya?... Xinlang, oh bukan Tiara .. Hahaha !" wanita itu berkata dengan suara keras sambil tertawa.
Sikap nya yang kasar dan seperti pria sangat tidak cocok dengan sosoknya yang cantik dan seksi. Dia di juluki Valkyrie atau Dewi Perang oleh Pejuang Manusia.
"Mbak Wulan, jangan berbicara kasar seperti itu. Ya sudah, pokoknya aku tunggu Mbak datang," Amanda tidak mau ambil pusing dengan wanita otot ini, terlalu merepotkan berurusan dengan nya.
"Oke oke, tunggu saja," Wulan menutup komunikator sambil keluar dari Dock Mecha menuju tempat pemprosesan bangkai monster.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
𝖘𝖑𝖎𝖈𝖊𝖔𝖋𝖆𝖈𝖙𝖗𝖊𝖆𝖑
sebaiknya kata komunikatornya diganti jadi handphone aja dah thor
2022-04-25
1
Skouldhen
sejauh ini bagus Thor saya suka, klo bisa MC jgn naif ya. tiap baca novel MC nya naif, nyembunyiin kekuatan, dll.
2022-04-17
3
Lord Eclipse Venerable
okeh di tunggu ya, Insya Allah malam ini up
2022-03-23
1