Sepulang dari pangkalan militer, Wulan bergegas bersiap berangkat ke Hotel Samudera. Dia memang berencana datang lebih awal dan bermaksud melihat apa yang di siapkan Amanda untuk makan malam bersama, keluarga mereka.
Wulan mengira makan malam ini sebagai perayaan hasil dari test bakat Aqila tadi siang, dan mungkin Aqila sudah membangkitkan kemampuan supernatural nya. Makanya dia ingin mengetahui nya lebih awal, tetapi Amanda tidak mau mengatakan nya.
Amanda sering merahasiakan sesuatu yang penting darinya. Dahulu beberapa tahun yang lalu sebelum Mecha sebanyak sekarang, Amanda diam-diam merancang Mecha cantik untuk saudarinya. Wulan juga memaksa Amanda merancang Mecha untuk nya, namun tidak ada yang sesuai selera nya.
Sampai suatu ketika Gilbert memberinya Mecha yang sangat kuat tetapi tidak cantik sama sekali. Wulan ingin menolaknya, tapi dia tidak tega menolak ketulusan Gilbert.
Jadi dia terpaksa menggunakan Mecha tersebut, dengan bentuk Mecha yang sangat ganas dan gaya bertarungnya yang brutal. Semua orang takut kepadanya dan Mecha yang dia gunakan. Sehingga dia tidak mungkin lagi menggunakan Mecha yang cantik.
Inilah salah satu alasan dia sering bertengkar dengan Gilbert, dia sedikit membenci pria ini. Dalam hatinya, dia juga ini menggunakan Mecha yang cantik.
Sesampainya di restoran tempat mereka janjian makan malam, Wulan hanya melihat Amanda sendirian.
"Amanda, Mbak Dita belum datang?" Wulan bertanya.
" Mbak Dita belum datang mungkin lagi macet di jalan,"
"Mana Aqila, kenapa aku tidak melihatnya ?" tanya Wulan.
"Aqila lagi bermain di taman hotel!"
"Bagaimana hasil test bakat Aqila tadi siang?" ini yang paling ingin di ketahui Wulan.
"Nanti, aku akan kasih tahu kalau Mbak Wulan sudah datang."
"Ya sudah, aku akan ke kamar kecil dulu. Nanti aku akan menunggu Mbak Dita di lobby," Wulan berkata sambil meninggalkan ruangan.
Setelah Wulan pergi, Amanda langsung mengeluarkan komunikator nya.
"Hallo Bang Dirga, Mbak Wulan sudah datang! sebentar lagi Mbak Dita juga datang,"
"Oke, tunggu. Kami sebentar lagi balik ke hotel," jawab suara Dirga dari balik komunikator.
***
Di lobby hotel
Setelah dari kamar mandi, Wulan langsung turun ke lobby hotel, di entrance Wulan melihat Anindita keluar dari mobil tetapi beberapa saat kemudian dia di cegah oleh seseorang.
Melihat orang itu, ekspresi Wulan langsung marah. Pria inilah dalang yang menyulitkan Workshop Alliance dan Guild Srikandi mereka. Wulan bergegas menuju entrance Hotel.
"Dasar bule jorok, jangan saudari ipar ku!" teriak Wulan dari kejauhan.
Mendengar itu Anindita dan Henry Ford terkejut.
Alis Henry Ford berkedut sebelah, di agak takut dengan wanita gila ini. Namun dia tetap memberanikan diri, dia harus melakukan nya untuk mencapai apa yang menjadi tujuannya.
"Nona Wulan jangan salah faham, saya hanya mengajak Nyonya Anindita makan malam sebagai rekan bisnis saja," jawab Henry tetap tersenyum.
"Jauhkan tangan kotor mu dari saudari ku, kalian bule tidak pernah cuci tangan pakai air dan cebok pakai tisu, serta mandi seminggu sekali. kenapa kalian jorok sekali ?" Wulan sengaja membuat Henry marah, dia ingin menunjukkan wujud asli rubah ini di depan saudari ipar nya.
"Apakah maksud Nona Wulan?" Henry berkata dengan dingin.
"Maksudku, jangan dekat-dekat saudari ku. Dia Bidadari yang suci jangan kamu sentuh dengan tangan kotormu," Wulan tersenyum memprovokasi.
"Lagi pula dia adalah istri kakak ku, jadi aku akan melindungi nya dari tangan-tangan kotor."
Henry tahu kalau dia sedang di provokasi, jadi harus memprovokasi balik wanita gila ini." Saya dengar saudaramu sudah menghilang dari bencana 10 tahun yang lalu. Saya kira dia pasti sudah lama mati !" Henry balas tersenyum.
"Jaga mulut mu, saudara ku belum mati. Dia hanya terjebak di retakan dan akan segera kembali." Wulan mulai terpancing emosi.
"Nona Wulan, jangan naif. Sudah tiga tahun tidak ada orang yang kembali dari retakan, dan satelit sudah menyelidiki tidak ada retakan yang muncul dalam tiga tahun ke belakang. Jadi saudaramu tidak mungkin terjebak di retakan, dia pasti sudah mati!" Henry terus memprovokasi.
Wulan sangat marah, di berjalan menuju Henry dan kemudian menarik kerah kemeja Henry," Jaga perkataan mu itu, kalau tidak akan ku patahkan tulang kecilmu itu."
Henry sangat takut, namun dia merasa sangat terhina. Walaupun bukan dari keluarga utama dia tetap anggota salah satu keluarga terpandang di Dunia. Dia tidak pernah begitu dileceh kan oleh seorang wanita.
Dia mendekati Anindita karena wanita itu adalah salah satu dari tujuh wanita terkuat di dunia, maka jika dia berhasil mendapatkan nya. Derajat nya di keluarga akan meningkat dan posisi di Merchant Alliance akan tinggi.
Wulan juga salah satu dari 7 wanita terkuat di dunia tetapi tidak ada yang berani mendekatinya. Setiap pria yang datang akan langsung dikalahkan nya. Hanya Gilbert, pria yang pernah mengajaknya makan malam dan jalan-jalan seperti orang normal.
"Nona Wulan, apakah ini kesopanan dari Merchant Alliance kalian. Bisnis antara kita akan sulit tercapai, Merchant Alliance kita juga sedang kesulitan mengumpulkan Magnelunium alloy. jadi mungkin harganya akan melambung lebih tinggi," Henry mulai mengancam.
"Kamu berani mengancam kami!" Wulan tidak tahan lagi.
"Wulan hentikan, kita ada acara keluarga. Jangan rusak dengan hal yang tidak penting," Anindita menenangkan Wulan agar tidak ceroboh
" Tuan Henry, saat ini sangat tidak cocok untuk membahas bisnis. Tuan Henry bisa menunggu sampai lusa. kami pergi dulu, ada acara keluarga yang harus kami hadiri," Anindita menarik Wulan meninggalkan Henry Ford sendirian.
"Dasar ****** sialan, tunggu saja nanti mengemis kepadaku," Henry berbisik sambil kembali ke mobilnya dengan tatapan dingin.
Sepanjang jalan, tidak ada perubahan di wajah Anindita. Namun di hatinya sangat gelap, sudah lama dia tidak tahan dengan semua tekanan ini.
Tetapi dia harus kuat, terlalu banyak orang yang bergantung padanya. Sebenarnya dia hampir lelah menanti dan mulai menerima kenyataan bahwa suaminya telah lama meninggal.
Tetapi selalu ada perasaan bahwa hatinya masih terhubung dan mereka bisa merasakan keberadaan satu sama lain. Seperti ada benang merah nyata yang terhubung di antara mereka.
Sesampainya di ruang makan VIP Anindita dan Wulan hanya melihat Amanda," Pergi kemana Aqila?" Anindita bertanya.
"Sedang ke toilet sebentar, Mbak!" Amanda menyeringai.
Tidak lama kemudian pintu Ruangan terbuka, Aqila masuk dengan membawa seikat bunga.
"Ibu, ada seseorang pria memberikan bunga ini untuk ibu!" Aqila memberikan kepada ibunya di kursi.
Anindita kaget melihat bunga ini, ada tulisan di atas buklet bunga ' Untuk Nona Anindita Satya yang cantik seperti bunga 'Crocus Sativus' ini'.
Bunga itu sangat cantik berwarna ungu cerah. ini adalah bunga Saffron yang sangat langkah yang hanya tumbuh di Persia. Bunga Crocus Sativus ini memiliki arti sebagai 'Bunga Pacar/ Hubungan yang selalu terjalin'.
Dia ingat Gerhana Dirga pernah memberikan nya bunga ini, dan karena dia sangat menyukai bunga ini mereka sempat mencoba menanamnya di rumah.
Air mata nya hampir tumpah mengingat semua kenangan itu.
Anindita sangat terpanah dengan bunga ini dan Wulan sendang asik mengobrol dengan Aqila dan Amanda. Aqila sengaja menarik perhatian Wulan, sehingga Dirga bisa diam diam masuk.
"Nona, sepertinya anda menjatuhkan Jam tangan anda di lobby!" tiba-tiba suara seperti pelayan terdengar di samping Anindita sambil menyerahkan jam tangan wanita berwarna merah muda.
"Jims Honey .. jam tangan ini .. ini.. " Anindita tidak bisa membendung air matanya melihat jam tangan ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
misterius
suka bikin peneseren ja ni othornya
2023-11-14
1
Rohmat Faisal
madeup thor
2022-04-02
0