"Tuan kota benteng Tanjung Pinang sedang di serang Monster Aligator dari laut" jawab Aladin
"Oh .. cuma monster Aligator, kenapa kau begitu cemas Aladin?" tanya Dirga dengan heran.
"Tuan, itu bukan monster Aligator biasa .. Tinggi nya 50 meter dan panjangnya 390 meter".
"Ukuran nya jauh lebih besar dari monster biasa, panjang kapal induk Amerika saja hanya 333 meter". Dirga berkata dengan santai sambil langsung terbang ke arah kota Tanjung Pinang.
"Ayo kita lihat monster itu ... sepanjang jalan jelaskan tentang Kota Benteng Tanjung Pinang?"
"Tuan, setelah bencana semua negara bubar dan membentuk Federasi Manusia".
" Setelah Federasi Manusia berdiri mereka menggabungkan kekuatan militer mereka untuk menyelamatkan kota yang masih bisa di selamatkan dari serangan monster"
"Mereka hanya menyelamatkan 132 wilayah di seluruh Dunia dan berhasil membangun 132 ibukota Pangkalan di wilayah tersebut, setiap Ibukota Pangkalan terdapat 3 sampai 5 kota Benteng".
"Di kawasan Asia tenggara sendiri terdapat 3 Ibukota Pangkalan yang terletak di Ibukota Pangkalan Batam, Ibukota Pangkalan Nusantara di Kalimantan dan Ibukota Pangkalan Mandalay di Burma Myanmar".
"Di Ibukota Pangkalan Batam terdapat 4 kota benteng, di Utara ada kota benteng Kuala, di timur ada kota benteng Singapoer, di barat ada kota benteng Riau dan di selatan ada kota benteng Tanjung Pinang".
"Berapa jumlah manusia sekarang?" tanya Dirga
"Sebelum bencana jumlah manusia sekitar 16 miliar jiwa, sekarang hanya tinggal sekitar 9,7 miliar jiwa, jadi Bencana tersebut menelan korban sekitar 6,3 miliar jiwa".
"Kota Pangkalan Batam memiliki penduduk sekita 50 juta jiwa, 6 juta jiwa di setiap kota benteng dan 26 juta jiwa di ibukota".
***
Beberapa saat kemudian setelah mendengar penjelasan Aladin, perlahan bayangan kota benteng Tanjung Pinang mulai Terlihat.
Terjadi pertempuran dahsyat di sepanjang bibir pantai, Beberapa orang berbaris di dinding kota sambil menembakkan meriam laser yang terpasang di dinding kota ke arah Aligator yang sedang mengamuk.
"Waw bukankah itu Mecha ?" Dirga terkejut melihat pertempuran manusia yang mengunakan Mecha melawan monster Aligator.
"Walaupun mereka memiliki puluhan Mecha, tapi itu bukan lawan bagi Monster Aligator raksasa" gumam Dirga dengan ringan.
Bayangkan saja monster Aligator itu memiliki ketinggian 50 meter dan panjang 390 meter, sedangkan Mecha yang digunakan manusia hanya setinggi 20 meter. Mungkin Aligator tersebut menganggap Mecha hanya sebagai seranga yang menganggu.
"Sepertinya aku harus membantu mereka mengalahkan Aligator itu" Dirga berkata sambil memetik dahan pohon dan melemparkannya ke kepala Aligator itu.
***
"Cepat .. panggil para pejuang dari Guild, seperti nya Mecha kelas Bronze tidak bisa mengalahkan Monster Aligator" Teriak seorang kapten prajurit pertahanan tembok.
"Siap komandan!" seru seorang prajurit.
"Tunggu.. Cepat, langsung saja panggil wakil ketua Wulan dan Ketua ayu, katakan pada mereka bahwa Mecha kelas Bronze tidak mampu mengalahkan Monster!" cegah kapten sembari memberi perintah baru.
"Siap komandan!".
Tepat ketika prajurit akan berbalik arah dan monster Aligator membuka mulutnya bersiap menggigit salah satu Mecha di depan nya. Sebuah benda terbang berkecepatan tinggi menusuk monster Aligator dari mulut langsung tembus kebagian belakang kepala monster Aligator yang menghancurkan otak dan membuat lobang besar di kepala yang langsung membunuh monster Aligator.
Semua orang yang melihat kejadian itu langsung terkejut di tempat, tampak ekspresi shock di wajah mereka dan membeku selama beberapa menit.
Mengambil kesempatan ini, Dirga langsung menyelinap terbang dan diam diam masuk ke kota.
Di pinggir kota banyak warga yang menonton pertempuran ini, namun tidak ada yang memperhatikan seseorang yang sedang menyelinap ke arah mereka.
"Permisi apa yang sedang kalian lihat?" tanya Dirga kepada seorang paman paruh baya
"Anak muda, apakah kamu tidak melihat.. itu adalah pertempuran antara para Pejuang melawan monster raksasa". kata paman itu sambil sedikit kesal.
"Benda besar apa yang mereka gunakan itu?" Dirga kembali bertanya.
Raut wajah paman paruh baya menjadi lebih kesal dan sedikit heran dengan pemuda ini. Dia melihat keatas dan kebawah pada pemuda yang ada di depannya. melihat pakaian yang dikenakan pemuda ini, paman paruh baya merasa yakin dengan dugaannya.
"Anak muda apakah kamu baru keluar dari retakan dan kembali ke Bumi?" Paman paruh baya berkata dengan bijak.
"Paman, bagaimana kamu mengetahui nya?" Dirga langsung kaget dan jantung nya berdetak lebih kencang. Dia heran bagaimana paman ini mengetahui nya, apakah semua manusia Bumi sudah sangat Sakti.
"Tenang anak muda.. Sangat mudah menebak nya dari pakaian yang kamu kenakan, jubah aneh, kemeja kusam, celana dasar nya lusuh dan sepatu kerja .. juga yang paling penting, kamu bukan satu2nya orang yang kembali dari retakan" paman paruh baya itu tersenyum kepada Dirga.
"Kamu mungkin memiliki banyak pertanyaan, tapi sebelum itu aku akan menjelaskan dulu tentang Mecha" paman kembali berkata dengan menunjukkan ekspresi bangga seakan akan dia adalah salah satu pejuang Mecha.
"Mecha yang sedang bertempur itu adalah Mecha tingkat Bronze, di atasnya lagi ada Mecha tingkat Silver dan Mecha tingkat Gold, setiap level Mecha sesuai dengan tingkat kekuatan para pejuang".
"Tingkat kekuatan para Pejuang juga terbagi menjadi pejuang tingkat Iron paling rendah, Bronze, Silver dan Gold yang saat ini pejuang dengan tingkat yang paling tinggi. belum ada pejuang manusia yang menembus di atas tingkat Gold".
"Lalu kenapa tidak ada Mecha tingkat Iron, paman ?" tiba-tiba Dirga bertanya.
"Itu karena energi pejuang tingkat Iron tidak cukup kuat untuk mengerakkan sebuah Mecha dan biaya pembuatan Mecha sangat mahal, akan sia-sia kalau membuat Mecha untuk pejuang tingkat Iron".
"Memang ada yang membuat dan menjual Mecha tingkat Iron, tetapi itu hanya sebagai mainan dan koleksi bagi anak-anak orang kaya" seru paman dengan sedikit iri kepada anak-anak orang kaya.
"Bagaimana apa kamu sudah mengerti? ... maaf paman lupa memperkenalkan diri, nama paman Mamat panggil saja pak Mamat..
paman menjual Bakso dan Mie ayam di tokoh ujung jalan dekat sini" kata pak Mamat memperkenalkan diri.
"Nama ku Gerhana Dirga.. panggil saja Dirga, paman".
"Ayo ikut paman nak Dirga .. paman akan membuat kan mu Mie ayam khas pak Mamat yang terkenal, sambil kita mengobrol tentang apa yg ingin kamu tanya kan". ajak pak Mamat sambil menarik Dirga kearah warungnya.
***
Tidak jauh dari sana ada Mecha tingkat Silver membawa kapak raksasa melewati kerumunan warga menuju kearah luar tembok kota.
Ada pilot pejuang wanita didalam nya yang sekilas menoleh kearah warga. wajahnya sedikit terkejut namun tetap melanjutkan perjalanan menuju ke luar tembok kota.
"Sekilas aku melihat sosok Bang Nana di kerumunan warga, tapi tak mungkin itu dia!" gumam pilot wanita itu dengan suara sedikit berbisik.
"Apa yang kamu gumamkan Wulan.. ayo cepat, seperti nya monster itu sudah di kalahkan" Tiba-tiba terdengar suara dari deck komunikator kemudi.
"Tidak apa-apa mbak .. aku hanya sedikit melamun". jawab pilot wanita itu
# Siapakah pilot wanita itu?
# Siapakah suara di balik komunikator ?
# Apa hubungan mereka dengan protagonis kita?
# Hal apa saja yang akan di kasih tau ke Dirga oleh pak Mamat?
Silahkan tunggu di Bab berikutnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Sahara_araa
Jangan jangan dia itu...
2022-03-20
0
♚Qų¡ղ♕🅠🅡🅕
lanjut kak! jangan lama2
2022-03-20
0
Allesio Farteza
Itu teh Saha?
2022-03-20
0